Mengenang Kelahiran Gutzon Borglum, Seniman dengan Jiwa Patriotisme

Junjungan Sigalingging
I am nothing in between and a nihilst for as long as I can remember. The thing is my memory was only bought from a pawn shop.
Konten dari Pengguna
25 Maret 2018 13:18 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Junjungan Sigalingging tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mengenang Kelahiran Gutzon Borglum, Seniman dengan Jiwa Patriotisme
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Sumber Foto: Wikipedia
Hence, let us place there, carved high, as close to heaven as we can, the words of our leaders, their faces, to show posterity what manner of men they were. Then breathe a prayer that these records will endure until the wind and rain alone shall wear them away.”
ADVERTISEMENT
“Demikian, mari kita letakkan di situ, terpahat tinggi, sedekat mungkin ke surga, kata-kata pemimpin kita, wajahnya, untuk kita perlihatkan kepada masa depan. Lalu panjatkan sebuah doa, semoga catatan perbuatan mereka akan bertahan hingga angin dan hujan yang akan menghapus mereka.”
Dan hari ini publik Amerika mengenang kelahiran salah satu seniman besar mereka, Gutzon Borglum, 25 Maret 1867. Di atas merupakan salah satu kutipan yang disampaikannya dan yang menjadi motivasi dari hasil karya-karyanya selama ini.
Hampir seluruh hasil karyanya adalah berupa pahatan tokoh-tokoh nasional atau peristiwa sejarah di Amerika. Dari pahatan wajah Abraham Lincoln hingga Mount Rushmore (gunung Rushmore), dan yang terakhir menjadikan dirinya sebagai seniman sepanjang masa.
Mengenang Kelahiran Gutzon Borglum, Seniman dengan Jiwa Patriotisme (1)
zoom-in-whitePerbesar
Sumber Foto: www.expressnews.com
ADVERTISEMENT
The Mount Rushmore National Memorial (Taman Peringatan Nasional Gunung Rushmore)
Jika anda adalah penggemar film-film produksi Amerika, tentu anda pernah melihat pahatan di atas. Dalam salah satu film produksi Hollywood yakni National Treasure: Book of Secrets, yang dibintangi Nicholas Cage, gunung Rushmore adalah lokasi utama dari film yang berkisah tentang sebuah konspirasi.
Taman Peringatan Nasional Gunung Rushmore ini sendiri dikerjakan dari tahun 1921 hingga 1941. Pahatan masif yang dikerjakan di tebing gunung Rushmore ini berupa wajah-wajah para pemimpin Amerika yakni George Washington, Thomas Jefferson, Theodore Roosevelt and Abraham Lincoln. Pada saat pengerjaannya Gutzon dibantu oleh anaknya sendiri, Lincoln Borglum.
Kini Taman Peringatan Nasional Gunung Rushmore telah menjadi situs yang sangat ikonik bagi masyarakat Amerika dan sudah banyak turis datang untuk melihat maha karya ini dari seluruh penjuru dunia.
ADVERTISEMENT
Gutzon Borglum meninggal dunia akibat komplikasi bedah setelah karyanya di gunung Rushmore selesai dikerjakan pada tahun 1941. Sekalipun selama hidupnya ia banyak mendedikasikan karyanya untuk negara, Gutzon juga memiliki catatan hitam, ia sering dikaitkan dengan pergerakan organisasi rasis di Amerika. Terlepas dari itu, Gutzon telah mewariskan sebuah masterpiece yang akan dikenang sepanjang masa, yang dinikmati bukan saja oleh publik Amerika namun juga dunia.
Kini, mengenang kelahiran Gutzon Borglum tepat 150 tahun yang lalu, kita kembali digugah untuk memberikan yang terbaik untuk seluruh tumpah darah dan tanah air Indonesia, bukan hanya mengejar keuntungan pribadi yang akhir-akhir ini ditunjukkan oleh banyak tokoh politik bangsa kita.