Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.1
Konten dari Pengguna
Konferensi Komunikasi Internasional Telkom University Bahas Permasalahan Kontemporer
23 November 2017 13:53 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
Tulisan dari Kabar Bandung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
BANDUNG, TELKOM UNIVERSITY – Untuk ketiga kalinya, Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Telkom University menggelar konferensi internasional tentang transformasi di bidang komunikasi atau 3rd International Conference of Transformation in Communication (ICoTiC).
ADVERTISEMENT
Kali ini, konferensi yang digelar pada Rabu – Kamis (22 – 23 November 2017) pukul 08.00 WIB – selesai ini mengambil tema “Visualizing the Globalized Communication; Future Theory and Practices”. Acara tahunan ini akan dihadiri puluhan ilmuwan komunikasi dan ilmu sosial lainnya baik dari dalam maupun luar negeri.
Menurut Ketua Penyelenggara ICoTiC ke-3, Dr Roro Woelan, acara ini diselenggarakan sebagai bentuk respon ilmiah terhadap perubahan yang nyata saat ini terutama di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi. Sejak pertama kali menyelenggarakan konferensi internasional ini, ujar Roro, para peneliti di Progam Studi Komunikasi, Telkom University, percaya bahwa komunikasi tetap bertransformasi sesuai kemajuan teknologi.
“Seperti sifat omni present yang melekat dalam komunikasi, maka transformasi dalam Ilmu Komunikasi pun tak terelakkan. Oleh karenanya kami mengusung jiwa perubahan tersebut ke dalam konferensi ketiga International Conference of Transformation on Communication,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dengan semangat perubahan yang positif, pada kesempatan ini konferensi Internasional akan diselenggarakan di lingkungan Telkom University. Tanpa mengurangi kemegahan dan kemeriahan acara, Fakultas Komunikasi dan Bisnis telah menata diri mempersiapkan kedatangan para ilmuwan dalam beragam disiplin ilmu yang tertarik dalam mengembangkan Ilmu Komunikasi.
Roro menambahkan, kerjasama yang dijalin dengan beberapa unversitas dalam dan luar negeri pun tampaknya merupakan nilai tambah untuk konferensi internasional ini. “Ditambah dengan kerjasama dengan jurnal internasional yang akan menerbitkan artikel-artikel terpilih, tentunya tidak akan dilewatkan oleh semua pihak yang berkepentingan,” katanya.
Pada hari pertama, Rabu pagi, acara dimulai dengan paparan presentasi para peneliti yang dilakukan secara paralel. Mereka menyajikan delapan topik yang sangat lekat dengan persoalan komunikasi jaman now, yaitu:
ADVERTISEMENT
Kajian Budaya dan Media (Culture and Media Studies)
Pada topik ini para peneliti yang datang dari dalam dan luar negeri akan membahas sejumlah kajian menarik seperti Konstruksi Media dan Teori-teori Kajian Budaya, Pengaruh Fenomena Bollywood pada aktivitas sehari-hari, hingga pola komunikasi antarpersona antara siswa tunarungu dengan guru mereka di Sekolah Luar Biasa Cicendo, Bandung.
Perkembangan Media dan Teknologi (Media and Technological Advancement)
Para ilmuwan akan membahas sejumlah kajian antara lain yang berkaitan dengan manajemen media dan implementasinya pada penanggulangan perdagangan manusa (human trafficking), kajian tentang berita yang direkayasa dan informasi palsu, hingga pendidikan literasi media pada usia muda yang dilakukan di Kota Bandung.
Bahasa dan Kemanusiaan (Language and Humanity)
Pada topik ini, ada peneliti yang mengkaji ideologi di televisi yang kerap mengabaikan pentingnya konservasi satwa di Indonesia; kajian wacana kritis tentang acara debat calon presiden dan wakil presiden RI pada 2014 silam; hingga dongeng tentang legenda yang hidup di Bandung.
ADVERTISEMENT
Jender, Identitas, dan Kesetaraan (Gender and Equality)
Kajian-kajian kritis berkaitan dengan hegemoni dan wacana akan disajikan oleh para ilmuwan yang membahas topik ini, antara lain kajian tentang pernikahan di bawah umur, iklan deodoran, hingga fenomena hijab syar’i pada selebgram.
Komunikasi korporat dan PR (Corporate Communication and Public Relations)
Pada topik ini, sejumlah peneliti menekankan perhatian mereka pada kajian-kajian seperti strategi Bank Indonesia dalam mengkampanyekan gerakan pembayaran non-tunai; strategi Public Relations Legok Kondang dalam membangun identitas Glamour Camping (Glamping); dan strategi komunikasi saiber public relations (hubungan masyarakat)
Isu-isu politik dan global (Political and Global Issues)
Isu politik dan komunikasi global tidak luput menjadi salah satu topik yang mewarnai jalannya konferensi. Sebagian ilmuwan melakukan penelitian tentang seni dalam menjalankan pemerintahan yang dilakukan Presiden RI Joko Widodo dengan cara diplomasi makan malam; ada pula yang mengkaji kompetensi komunikasi dalam dunia pariwisata dengan mengambil objek kajian berupa kearifan local; tak ketinggalan pula penelitian tentang E-Village dan jejaring komunikasi pada pembangunan masyarakat pedesaan.
ADVERTISEMENT
Komunikasi Pemasaran dan Periklanan (Marketing Communication dan Advertising)
Komunikasi pemasaran dan periklanan masih menjadi kajian yang menarik dan penting para ilmuwan komunikasi. Pada topik ini sejumlah peneliti membahas iklan kosmetik halal yang menyasar wanita muslimah kelas menengah di Indonesia; konstruksi buzzer di media sosial serta keberadaan media luar ruang juga masih menjadi perhatian sebagian ilmuwan.
Media konvensional dan journalism (Conventional Media and Journalism)
Terakhir tapi tidak kalah penting adalah penelitian-penelitian terhadap media konvensional dan jurnalisme, tentunya. Beberapa ilmuwan akan mempresentasikan hasil penelitain mereka pada resistensi dunia penyiaran lokal melawan oligopoli raksasa penyiaran yang terpusat di ibu kota; ada pula peneliti yang tertarik membahas perkembangan ideologis pada radio penyiaran serta profesionalisme jurnalis di tengah gempuran teknologi dan perkembangan internet.
ADVERTISEMENT
Usai sesi paralel, acara dilanjutkan dengan seminar yang akan diselenggarakan pada Rabu siang. Pada seminar ini akan hadir sejumlah pembicara yang sangat profesional di bidangnya masing-masing. Mereka adalah Panizza Allmark (Edith Cowan University, Australia), Melanie Martini (Direktur Institute Francais Indonesia- France), (Bahtiar Mohamad (Universiti Utara Malaysia), Dr. Heri Budianto (Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Ilmu Komunikasi / ASPIKOM), dan Dr Jafar Sembiring (Dekan Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Telkom University).(***)