Telkom University, Turut Andil Dalam Pencegahan Korupsi Melalui Pendidikan

Konten dari Pengguna
12 Desember 2017 13:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Bandung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Telkom University, Turut Andil Dalam Pencegahan Korupsi Melalui Pendidikan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bandung, Telkom University – Didasarkan pada masalah korupsi di indonesia yang krusial dan berpengaruh pada berbagai aspek. Bagian Pengembangan Pembelajaran (BPP) Telkom University berinisiatif menggelar acara Seminar & Kompetisi Propaganda Anti Korupsi sebagai salah satu srategi pencegahan dan pemberantasan korupsi melalui pendidikan.
ADVERTISEMENT
Seperti yang diungkapkan Manajer BPP Dr. Majidah pada sambutannya, acara yang rutin di gelar setiap tahun ini bertujuan untuk membentuk pola pikir mahasiswa agar menghindari tindak korupsi melalui pendidikan.
“Kementrian Riset dan Teknologi Perguruan Tinggi (Kemenristek Dikti) juga menggalakkan implementasi pendidikan anti korupsi dalam kurikulum di Perguruan Tinggi Negeri & Swasta. Jadi kita perlu turut andil” ungkap Majidah.
Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Sarwono Sutikno, Dr.Eng.,CISA,CISSP,CISM,CSX-F mengajak para mahasiswa yang hadir untuk lebih memahami aspek mendalam dari sebuah tindak korupsi. Alih-alih seminar yang membosankan, Sarwono lebih aktif mengajak mahasiswa serta dosen diskusi serta mengajukan pertanyaan seputar fenomena korupsi di Indonesia.
“Korupsi tidak melulu berkaitan dengan nominal dana, aspek lain seperti memanfaatkan jabatan tanpa memberikan manfaat bisa dikatakan korupsi. Anggaran membuat sebuah acara/kegiatan tanpa manfaat yang hanya untuk pencitraan juga sebuah tindak korupsi.” ungkap Wakil Rektor 1 Dr. Dadan Rahadian.
ADVERTISEMENT
Selain seminar, terdapat berbagai kompetisi yang bisa diikuti mahasiswa dengan hadiah yang cukup menarik. Beberapa kompetisi tersebut diantaranya Lomba Komik Strip, Menulis Puisi, Karya Tulis, Fotografi, Cipta Jungle, Iklan Layanan Masyarakat, Cerita Pendek, Film Pendek, dan Poster.
“Mahasiswa didorong untuk membuat karya, untuk menciptakan kesadaran bahaya dari korupsi.” – tutup Majidah.