Konten dari Pengguna

10 Contoh Cerita Fabel Singkat beserta Pesan Moralnya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
21 Januari 2025 22:56 WIB
·
waktu baca 9 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi contoh cerita fabel. Foto: Pexels/Lina Kivaka
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi contoh cerita fabel. Foto: Pexels/Lina Kivaka
ADVERTISEMENT
Contoh cerita fabel identik dengan gambaran kehidupan yang diperankan oleh tokoh hewan. Biasanya, kisah ini dibawakan oleh orang tua kepada anak untuk mengajarkan pesan moral.
ADVERTISEMENT
Tak hanya sebagai hiburan semata, dalam cerita fabel kerap menyampaikan nilai-nilai kehidupan, seperti nilai kejujuran, kerja keras, rendah hati, hingga kebijaksanaan. Kisah sederhana ini menjadi bacaan menarik dan mendidik, terutama bagi anak-anak.
Terdapat sejumlah cerita fabel yang terkenal di tengah masyarakat Indonesia. Misalnya, kisah Si Kancil dan Buaya, Serigala Berbulu Domba, serta Kura-kura dan Kelinci.

Mengenal Cerita Fabel

Ilustrasi contoh cerita fabel. Foto: Pexels/cottonbro studio
Mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fabel merupakan kata serapan dari bahasa Inggris yakni fable dan bahasa Latin, fabulat.
Mengutip dari e-journal.umc.ac.id, fabel adalah salah satu dongeng yang menampilkan binatang sebagai tokoh utama, yang menggambarkan watak dan budi pekerti manusia yang diibaratkan pada binatang atau hewan.
Umumnya, jenis cerita ini merupakan salah satu dongeng yang dapat menarik perhatian ke anak-anak. Selain itu, cerita fabel bertujuan untuk mengajarkan anak-anak tentang nilai-nilai kehidupan.
ADVERTISEMENT
Menariknya, fabel mempunyai unsur cerita yang jenaka. Meskipun dalam kisahnya terdapat konflik, tetapi tetap mengandung pesan moral baik yang bisa diambil untuk kehidupan.
Tokoh cerita fabel juga bermacam-macam, mulai dari yang baik, jujur, dan pintar. Ada pula tokoh yang menunjukkan perilaku jahat, sombong, serta licik.

Ciri Cerita Fabel

Ilustrasi contoh cerita fabel. Foto: Pexels/By: Kaboompics.com
Mengutip dari buku Top Fokus Ulangan & Ujian SMP karya Tim Maestro Eduka, berikut adalah beberapa ciri-ciri cerita fabel yang perlu diketahui, antara lain:
ADVERTISEMENT

Struktur Cerita Fabel

Ilustrasi contoh cerita fabel. Foto: Pexels/Cup of Couple
Selain mengetahui ciri-cirinya, berikut terdapat struktur teks yang menyusun cerita fabel menarik, di antaranya:

1. Orientasi

Orientasi merupakan bagian awal pada cerita fabel. Bagian ini memuat pengenalan tokoh, latar tempat, waktu, dan awalan cerita.

2. Komplikasi

Komplikasi merupakan konflik atau masalah utama yang muncul dalam cerita fabel.

3. Resolusi

Resolusi merupakan jawaban atas komplikasi, memuat penyelesaian masalah yang menimpa tokoh binatang dalam cerita fabel.

4. Koda

Koda adalah perubahan yang terjadi pada tokoh, biasanya memuat pelajaran atau moral yang bisa dipetik dari cerita fabel.

Kumpulan Contoh Cerita Fabel

Ilustrasi contoh cerita fabel. Foto: Pexels/By: Kaboompics.com
Mengutip dari laman sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id, berikut adalah beberapa contoh cerita fabel yang dapat dijadikan sebagai referensi.

1. Kancil Cerdik dan Buaya

Pesan Moral: Mengajarkan betapa pentingnya menggunakan kecerdikan secara bijak dan tidak berbohong, karena dapat merugikan orang lain.
ADVERTISEMENT
Cerita Kancil Cerdik dan Buaya mengisahkan seorang kancil yang kelaparan dan bertemu buaya di tepi sungai. Kancil pun berteriak dan mengganggu tidur buaya-buaya.
"Hai kancil, diam kau! Kalau tidak, aku makan nanti kamu," kata salah satu buaya.
Kancil mengatakan bahwa ia datang ke tepi sungai untuk menyampaikan pesan dari raja hutan. Ia mengatakan bahwa raja hutan ingin memberikan hadiah pada mereka.
"Hei para buaya! Raja hutan memberikanku sejumlah hadiah untuk kalian! Tapi, kalian semua harus berkumpul untuk dihitung satu per satu," kata kancil.
Kancil lalu meminta buaya-buaya di sungai untuk berkumpul. Ia mulai menghitung buaya di sungai lalu kabur. Berkat kecerdikannya, ia berhasil lolos dari buaya-buaya yang lapar.

2. Bebek Buruk Rupa

Pesan Moral: Mengajarkan untuk percaya diri dan memahami bahwa setiap perbedaan memiliki keindahan tersendiri.
ADVERTISEMENT
Cerita Bebek Buruk Rupa mengisahkan seorang petani memiliki seekor bebek yang melahirkan sepuluh telur dan semuanya menetas.
Namun, dari sepuluh bebek, ada satu yang wajahnya berbeda dari sang induk. Bentuknya lebih besar dan warnanya abu-abu.
Setiap hari, bebek abu-abu ini harus hidup menderita karena diolok-olok bebek-bebek lain. Karena sedih, bebek ini pun meninggalkan peternakan dan lari ke sungai dan bertemu dengan angsa putih yang sangat cantik.
Bebek ini berusaha tidak menghiraukan angsa itu karena terlalu sedih diejek bebek lain. Saat berlari menyeberangi sungai, ia tanpa sengaja melihat bayangannya sendiri di air sungai.
Betapa terkejutnya bebek ini, ternyata wajahnya kini berubah menjadi angsa yang cantik. Ia baru menyadari bahwa selama ini ia bukanlah itik jelek, tapi angsa yang cantik.
ADVERTISEMENT

3. Semut dan Belalang

Pesan Moral: Mengajarkan bahwa kerja keras akan memberikan hasil yang baik, sedangkan kemalasan hanya membawa penyesalan.
Suatu hari, ada seekor belalang yang sedang bersantai melihat semut lewat sambil membawa biji jagung ke sarangnya.
Belalang lalu meminta semut bergabung bersamanya untuk bersenang-senang. Semut menolak dan memberi tahu belalang bahwa ia sedang bersiap mencari makanan untuk cadangan musim dingin. Di musim dingin, makanan akan langka dan sulit dicari.
Namun, belalang mengabaikan cerita semut tersebut karena ia tak mau repot. Akhirnya, musim dingin pun tiba dan belalang tidak memiliki makanan untuk bertahan hidup.
Ia pun akhirnya kesusahan bertahan hidup di musim dingin. Hal ini berbanding terbalik dengan semut. Di musim dingin, semut justru sedang menikmati jagung dalam kehangatan di sarangnya.
ADVERTISEMENT

4. Gajah dan Semut

Pesan Moral: Mengajarkan untuk tidak meremehkan orang lain berdasarkan penampilan atau ukuran mereka.
Suatu hari, kawanan gajah yang besar datang ke hutan untuk mencari makan. Kehadiran gajah ini mengganggu kawanan semut yang tinggal di sana. Banyak rumah semut hancur karena diinjak gajah yang mencari makan.
"Pergilah dari sini, gajah! Ini daerah tempat kami tinggal," kata salah satu semut.
Mendengar ucapan itu, gajah hanya tertawa. Ia tak peduli dan menganggap semut adalah binatang kecil yang tidak berbahaya. Kawanan semut merasa kesal dan berencana untuk mengusir gajah-gajah itu dari hutan tempat mereka tinggal.
Keesokan harinya, semut-semut mencoba bicara pada kawanan gajah dan meminta mereka meninggalkan hutan. Gajah menolak untuk meninggalkan hutan dan hal ini membuat kawanan semut semakin marah.
ADVERTISEMENT
Semut-semut itu pun menyerang kawasan gajah dengan menggigit kulit dan masuk ke dalam telinga hingga gajah-gajah terjatuh.
Kawanan gajah akhirnya menyerah dan meninggalkan hutan. Mereka sadar bahwa semut-semut itu tidak bisa diremehkan hanya karena memiliki badan kecil.

5. Si Kancil dan Pak Tani

Pesan Moral: Mengajarkan bahwa mencuri adalah perbuatan yang salah dan akan membawa masalah bagi pelakunya, serta mengajarkan untuk jujur dan bertanggung jawab atas tindakan mereka.
Si Kancil dan Pak Tani mengisahkan tentang seekor kancil yang licik dan suka mencuri timun dari kebun sayur Pak Tani.
Suatu hari, ia terjebak masuk ke dalam lubang yang sudah disiapkan oleh Pak Tani untuknya karena sudah merusak kebun sayurannya.
Di saat ia kebingungan karena tidak bisa keluar dari lubang, ia membohongi beberapa hewan yang menanyakan alasannya berada di dalam lubang tersebut.
ADVERTISEMENT
Ia berbohong bahwa ia berada di sana karena berlindung dari hari kiamat yang akan tiba keesokan hari.
Karena takut akan hari kiamat, para hewan pun ikut masuk ke dalam lubang bersamanya. Tanpa mereka tahu bahwa itu adalah idenya untuk bisa keluar dari lubang tersebut.

6. Kura-kura dan Kelinci

Pesan Moral: Mengajarkan untuk tidak sombong, tidak meremehkan orang lain, dan memahami bahwa ketekunan sering kali lebih berharga daripada kecepatan, serta harus memiliki sifat gigih dan pantang menyerah untuk mencapai mimpi.
Fabel Kura-kura dan Kelinci mengisahkan tentang seekor kelinci sombong karena merasa bahwa ia adalah yang tercepat di hutan. Ia menantang hewan lainnya untuk lomba lari dengannya dan kura-kura menerimanya.
Awalnya, kelinci menganggapnya sebuah lelucon karena tahu bahwa kura-kura berjalan dengan sangat lambat, tapi akhirnya ia bersedia untuk lomba lari bersama kura-kura.
ADVERTISEMENT
Saat lomba sudah dimulai, kelinci memang berlari dengan cepat sementara kura-kura jauh tertinggal di belakang.
Di tengah perjalanan, kelinci merasa tidak akan bisa disusul oleh kura-kura jadi ia beristirahat dan menyantap wortel yang ia temukan di hutan. Karena kekenyangan, ia pun mengantuk dan akhirnya tertidur.
Siapa sangka, kura-kura pantang menyerah dan terus berjalan meski lambat hingga garis akhir dan memenangkan perlombaan tersebut.

7. Anjing dan Bayangannya

Pesan Moral: Jangan menjadi seorang yang serakah dan ingin merebut hak orang lain, karena masing-masing orang telah memiliki rezekinya sendiri.
Fabel Anjing dan Bayangannya menceritakan tentang seekor anjing yang tamak. Suatu hari, ia berjalan sambil menggigit sepotong daging segar.
Ketika menyusuri sungai, ia melihat seekor anjing lain yang juga sedang menggigit sepotong daging tanpa ia tahu bahwa itu adalah bayangannya sendiri.
ADVERTISEMENT
Si anjing menginginkan daging itu juga dan berusaha untuk merebutnya. Akibatnya, daging yang ia gigit pun malah tercebur ke dalam sungai dan ia pun gagal untuk menikmatinya.

8. Burung Gagak yang Cerdik

Pesan Moral: Mengajarkan bahwa setiap manusia haruslah berpikir kreatif saat menghadapi kesulitan dan berusaha keras untuk bisa mencapai sesuatu.
Di suatu siang yang terik, seekor burung gagak merasa sangat kehausan. Tiba-tiba, di saat ia terbang, ia melihat sebuah teko yang berisi sedikit air di sebuah kebun. Ia pun segera turun untuk meminum air di dalam teko tersebut.
Namun, ternyata paruhnya tidak bisa menjangkau air di dalamnya. Ia pun berusaha mencari cara agar bisa meminumnya.
Lalu, ia mendapat ide untuk memasukkan beberapa kerikil ke dalam teko satu demi satu. Usahanya pun berbuah manis. Air di dalam teko perlahan naik ke permukaan dan memudahkannya untuk meminum air tersebut.
ADVERTISEMENT

9. Burung Jalak dan Kerbau

Pesan Moral: Pada dasarnya, hidup manusia dibantu dan didukung oleh orang lain hingga meraih keberhasilan. Maka dari itu, janganlah mengabaikan orang yang telah membantu karena bisa menyebabkan rasa penyesalan saat orang tersebut pergi.
Fabel Burung Jalak dan Kerbau mengisahkan tentang seekor kerbau yang senang berkubang di dalam lumpur dan ditemani oleh seekor burung jalak.
Keberadaan sang jalak menguntungkan bagi kerbau, karena ia selalu memakan kutu dan cacing yang ada di punggung kerbau.
Namun, kerbau tidak menghiraukannya dan belum pernah sekalipun mengucapkan terima kasih.
Saat jalak berkata akan pergi, kerbau pun tidak peduli apapun yang jalak lakukan karena memang kerbau tidak pernah menyadari kehadirannya.

10. Serigala Berbulu Domba

Pesan Moral: Orang yang berbuat jahat pasti akan ketahuan dan menerima hukuman.
ADVERTISEMENT
Fabel Serigala Berbulu Domba mengisahkan tentang kisah seekor serigala tidak pernah mendapatkan makanan yang cukup karena penggembala domba selalu mengawasi domba-dombanya dengan teliti.
Hingga suatu malam, serigala tersebut menemukan sebuah kulit domba yang dibuang di jalan.
Serigala tersebut kemudian memakai kulit dan bulu domba untuk menyusup masuk ke kawanan domba pada malam harinya.
Saat sang Gembala menggiring dombanya untuk masuk, ia menyadari bahwa ada seekor serigala yang menyusup masuk dengan memakai kulit dan bulu domba.
Itulah beberapa contoh cerita fabel singkat yang dapat dijadikan sebagai referensi, beserta dengan pesan moral yang terkandung dalam masing-masing cerita. (SUCI)