Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Konten dari Pengguna
10 Contoh Teks Khutbah Idul Fitri Sedih yang Buat Orang Menitikkan Air Mata
28 Maret 2025 20:37 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan, tibalah hari yang dinantikan sebagai tanda kembali kepada fitrah yang suci. Ketika salat Idulfitri, contoh teks khutbah Idul Fitri sedih dapat menyentuh hati, menggugah kesadaran, dan membawa kita lebih dekat kepada Allah.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Jurnal Al-Qalam, Suparman Usman, (2010:1), khutbah merupakan bentuk kegiatan ibadah yang dilaksanakan dan diikuti oleh umat Islam setiap minggu (hari Jum'at) dan dua kali dalam setahun (Idulfitri, Iduladha) serta (mungkin) beberapa kali secara insidentil (salat Kusuf, Khusuf, Istisqa).
Contoh Teks Khutbah Idul Fitri Sedih yang Menyentuh Hati dan Mengundang Rasa Haru
Berikut adalah contoh teks khutbah Idul Fitri sedih yang menyentuh hati, mengundang rasa haru, membangkitkan kesadaran akan dosa, kasih sayang kepada sesama, dan harapan akan ampunan Allah Swt.
1. Khutbah: Tangisan Penyesalan di Hari Kemenangan
Tema: Menangisi dosa yang telah lalu dan memohon ampunan di hari suci.
Mukadimah: Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaaha illallahu wallahu akbar, Allahu Akbar wa lillahilhamd.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
ADVERTISEMENT
Hari ini kita merayakan kemenangan, tetapi apakah hati kita benar-benar menang? Apakah Ramadan telah membersihkan dosa-dosa kita atau justru kita masih membawa beban kesalahan yang belum terampuni?
Saudaraku, berapa banyak salat yang kita lalaikan? Berapa banyak lisan ini melukai hati orang lain? Berapa banyak air mata orang tua yang menetes karena ulah kita? Hari ini, di hadapan Allah yang Maha Penyayang, mari kita tundukkan hati.
Sebelum ajal menjemput, mari kita bertaubat dengan sungguh-sungguh. Karena kita tidak tahu apakah ini Ramadhan terakhir bagi kita.
“Katakanlah, 'Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya.’” (QS. Az-Zumar: 53)
2. Khutbah: Merindukan Orang Tercinta yang Telah Pergi
Tema: Kesedihan karena kehilangan orang terkasih di hari raya.
ADVERTISEMENT
Jama’ah Idulfitri yang dimuliakan Allah, Di hari yang suci ini, banyak di antara kita yang merasa kehilangan. Kita tersenyum, tetapi hati ini terasa kosong.
Ada ayah atau ibu yang tahun lalu bersama kita, kini mereka telah kembali ke pangkuan Ilahi. Ada saudara atau sahabat yang biasanya menemani, kini tinggal kenangan.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Apabila seorang hamba meninggal dunia, terputuslah amalannya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau doa anak yang saleh.” (HR. Muslim)
ADVERTISEMENT
Saudaraku, jangan berhenti mendoakan mereka. Jadilah anak yang saleh, karena setiap doa yang kita panjatkan akan menjadi cahaya di alam kubur mereka.
3. Khutbah: Ampunan yang Terlambat
Tema: Menyesal karena menunda taubat.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Berapa banyak di antara kita yang berkata, “Aku akan bertaubat nanti, aku akan memperbaiki diri besok.” Tetapi, siapa yang bisa menjamin bahwa esok masih milik kita?
Betapa banyak orang yang Ramadan kemarin masih bersama kita, namun kini berbaring di liang lahat.
“Setiap jiwa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari kiamat sajalah disempurnakan balasanmu.” (QS. Ali Imran: 185)
Jangan tunggu esok untuk bertaubat. Mari kita bersihkan hati, memohon ampun kepada Allah dan berbaik sangka kepada sesama. Jangan sampai terlambat.
4. Khutbah: Menyayangi yang Terlupakan
Tema: Berbagi kasih dengan yatim dan dhuafa di hari raya.
ADVERTISEMENT
Jama’ah yang dirahmati Allah,
Di hari kemenangan ini, kita merayakannya dengan pakaian terbaik dan hidangan lezat.
Tetapi tahukah Anda, ada anak yatim di sudut-sudut desa yang menangis karena rindu pada pelukan ibu dan kasih sayang ayah?
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Aku dan orang yang memelihara anak yatim kelak di surga seperti ini.” (HR. Bukhari & Muslim)
Mari luaskan kasih sayang kita. Ulurkan tangan kepada mereka yang membutuhkan. Jangan biarkan saudara kita bersedih di hari bahagia ini.
5. Khutbah: Ketika Pintu Taubat Masih Terbuka
Tema: Harapan bagi mereka yang merasa berdosa.
Kaum Muslimin yang dirahmati Allah,
Mungkin ada di antara kita yang merasa hatinya hitam karena dosa. Tetapi ketahuilah, pintu taubat Allah lebih luas dari dosa kita. Jangan pernah berputus asa.
ADVERTISEMENT
“Sesungguhnya Allah membentangkan tangan-Nya di malam hari untuk menerima taubat orang yang berbuat dosa di siang hari.” (HR. Muslim)
Mari kita kembali kepada Allah dengan hati yang hancur dan air mata yang tulus. Karena Allah mencintai hamba yang bertaubat.
6. Khutbah: Merawat Silaturahmi yang Retak
Tema: Memaafkan dan menyambung tali persaudaraan.
Jama’ah yang berbahagia,
Betapa banyak hubungan keluarga yang retak karena ego dan dendam. Di hari yang fitri ini, mari kita bersihkan hati. Jangan biarkan permusuhan menghalangi kita masuk surga.
“Tidak akan masuk surga orang yang memutus tali silaturahmi.” (HR. Bukhari & Muslim)
Jika ada di antara kita yang berselisih, maafkanlah. Karena memaafkan lebih mulia di sisi Allah.
7. Khutbah: Jangan Biarkan Ramadan Berlalu Sia-sia
Tema: Melanjutkan amal setelah Ramadan.
Kaum Muslimin yang dirahmati Allah,
Ramadan telah melatih kita untuk taat dan sabar. Tetapi apakah amal kita berhenti di hari ini? Jangan biarkan semangat ibadah kita luntur setelah Ramadan.
ADVERTISEMENT
“Barangsiapa berpuasa Ramadan kemudian diikuti dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa setahun penuh.” (HR. Muslim)
Mari kita lanjutkan amal saleh kita. Jadikan Ramadan sebagai titik awal menuju taqwa.
8. Khutbah: Mengingat Hari Kematian di Hari Kemenangan
Tema: Mengingat kematian di tengah kebahagiaan.
Ma’asyiral Muslimin yang dimuliakan Allah,
Hari ini kita berpakaian indah, berkumpul bersama keluarga. Tetapi, sadarkah kita bahwa suatu hari nanti kita akan dibaringkan di kubur seorang diri?
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan (kematian).” (HR. Tirmidzi)
Jangan terbuai oleh dunia. Persiapkan bekal terbaik untuk akhirat, karena kematian datang tanpa pemberitahuan.
9. Khutbah: Air Mata Ibu dan Ayah yang Terabaikan
Tema: Mengingat jasa dan pengorbanan orang tua.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Di hari yang penuh berkah ini, mari kita renungkan, sudahkah kita membahagiakan kedua orang tua kita?
ADVERTISEMENT
Betapa banyak di antara kita yang sibuk mengejar dunia hingga melupakan mereka yang telah berkorban segalanya demi kebahagiaan kita.
Ingatlah, ada ibu yang meneteskan air mata di sepertiga malam, mendoakan anaknya yang jarang pulang. Ada ayah yang memeras keringat, tetapi tak pernah meminta balas jasa. Dan hari ini, di tengah kegembiraan Idulfitri, mungkin ada orang tua yang duduk sendiri, merindukan pelukan anak-anaknya.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Keridhaan Allah tergantung pada keridhaan orang tua, dan kemurkaan Allah tergantung pada kemurkaan orang tua.” (HR. Tirmidzi)
Saudaraku, jangan tunggu mereka pergi untuk menyesal. Hari ini, raihlah telepon Anda, hubungi mereka, peluk mereka, mintalah maaf dengan penuh kerendahan hati.
Karena surga ada di telapak kaki ibu, dan ridha ayah adalah jalan menuju kebahagiaan abadi.
ADVERTISEMENT
10. Khutbah: Ketika Maaf Menjadi Terlambat
Tema: Pentingnya meminta dan memberi maaf sebelum ajal menjemput.
Kaum Muslimin yang dimuliakan Allah,
Berapa banyak hati yang terluka karena lisan dan perbuatan kita?
Dan betapa sering kita menunda meminta maaf dengan alasan nanti atau besok. Tetapi, siapa di antara kita yang tahu kapan ajal menjemput?
Ada kisah nyata tentang seseorang yang berselisih dengan saudaranya. Bertahun-tahun mereka tidak saling bertegur sapa. Hingga suatu hari, kabar duka datang-saudaranya wafat tanpa sempat memaafkan. Penyesalan pun menghantui sepanjang hidupnya.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Tidak halal bagi seorang Muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari. Barang siapa mendiamkannya lebih dari tiga hari lalu meninggal, maka ia masuk neraka.” (HR. Abu Dawud)
Jangan biarkan kebencian membelenggu hati kita. Hari ini, di hari yang fitri, mari kita bersihkan hati. Datangilah mereka yang pernah kita sakiti, ulurkan tangan, dan ucapkan, "Maafkan aku, saudaraku." Karena mungkin ini adalah kesempatan terakhir sebelum pintu maaf tertutup selamanya.
ADVERTISEMENT
Idulfitri bukan sekadar perayaan, tetapi momen untuk merenungi perjalanan hidup dan memohon ampunan.
Semoga kumpulan contoh teks khutbah Idul Fitri sedih di atas mampu menyentuh hati dan menjadi pengingat bahwa setiap detik kehidupan adalah kesempatan untuk bertaubat dan berbuat kebaikan. (Dista)