Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
10 Ide Permainan untuk Anak Indoor dan Outdoor
24 Juli 2024 13:56 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ada berbagai ide permainan untuk anak yang bisa dicoba di rumah maupun di luar ruangan. Berbagai permainan tersebut dapat mendorong kemampuan motorik kasar dan halus yang dimiliki anak sejak dini.
ADVERTISEMENT
Motorik halus adalah jenis keterampilan yang melibatkan koordinasi otot-otot tangan, jari, serta pergelangan tangan anak. Sementara kemampuan motorik kasar adalah keterampilan yang melibatkan aktivitas otot-otot besar, seperti otot tangan, kaki, dan seluruh tubuh.
Kedua kemampuan tersebut bisa distimulasi dengan berbagai permainan yang melibatkan gerak. Oleh karena itu, simaklah artikel ini sampai selesai untuk mengetahui berbagai ide permainan untuk anak yang bisa dilakukan di dalam ruangan maupun luar ruangan.
Ide Permainan untuk Anak Berbagai Usia
Bermain merupakan salah satu aktivitas rutinitas utama yang dilakukan anak . Tak hanya bersenang-senang, bermain mengambil peran penting untuk tahap perkembangan si kecil.
Agar anak tidak bosan, orang tua bisa mencari ide permainan untuk anak yang dapat meningkatkan kemampuan motorik dan kecerdasan otak.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Bermain dan Permainan Anak Usia Dini oleh Fitria Budi Utama, dkk., bermain bisa menjadi upaya untuk menumbuhkan berbagai ide kreatif pada otak si kecil. Dengan bermain, anak akan mencari solusi dari masalah yang sedang dihadapi.
Berikut ide permainan untuk anak berbagai usia, dirangkum dari laman naeyc.org dan buku berjudul 70 Ide Seru Bermain Tanpa Gaget untuk Usia 0-3 Tahun karya Salsa.
1. Sensory Play
Sensory play adalah aktivitas bermain yang melibatkan kelima indra, seperti indra penglihatan, indra sentuhan atau peraba, indra penciuman, indra pengecapan, dan indra pendengaran.
Pastikan Anda memilih aktivitas yang sesuai dengan usia anak. Misalnya, pada anak usia 0-12 bulan orang tua bisa menggunakan sensori dalam botol atau bahan yang berukuran besar agar mudah digenggam.
ADVERTISEMENT
Sementara pada usia 1-3 tahun, bahan sensori yang digunakan bisa lebih bervariasi seperti tepung, beras, atau bahan yang sudah tersedia di rumah. Selain itu, pastikan untuk menggunakan bahan yang aman atau dapat dimakan dan tidak berbahaya jika ditelan.
2. Memilih Warna
Warna adalah bagian dari kehidupan sehari-hari. Bermain dan belajar tentang warna akan membantu meningkatkan pemahaman kognitif si kecil. Salah satu cara mengenalkan warna pada anak yaitu dengan bermain memilih warna.
Permainan ini dapat membantu meningkatkan persepsi visual, yakni kemampuan otak untuk memahami apa yang terlihat oleh mata dengan benar. Cara bermainnya pun cukup mudah, Anda dapat menyiapkan kancing berwarna-warni dan beberapa mangkuk.
Setelah itu, minta anak untuk mengelompokkan kancing sesuai dengan warna yang disebutkan. Anda dapat memilih kancing berwarna cerah seperti merah, kuning, hijau, biru agar anak lebih mudah memahaminya.
ADVERTISEMENT
3. Lempar Tangkap
Permainan lempar tangkap merupakan salah satu aktivitas yang meningkatkan motorik kasar. Pada dasarnya, anak usia dini butuh menyalurkan energinya yang berlimpah. Bergerak membantu anak untuk mematangkan kemampuan sensorik dan motorik.
Lempar tangkap dapat dilakukan dengan alat bantu bola. Permainan ini bisa dimainkan bersama-sama dengan teman sebaya atau hanya bersama orang tua. Caranya, ajak anak-anak dalam posisi melingkar dan minta anak untuk melempar bola ke arah teman untuk ditangkap.
4. Sambung Kata
Sambung kata adalah permainan yang bermanfaat untuk meningkatkan kosakata anak usia 3-6 tahun. Selain itu, permainan ini juga melatih kemampuan konsentrasi si kecil untuk mendengar perbedaan bunyi dan huruf.
Cara bermainnya, berikan satu kata dengan tema tertentu yang akan terus dilanjutkan oleh si kecil. Contohnya, sebutkan nama binatang dan biarkan anak menyebut nama binatang lainnya yang diawali huruf terakhir dari nama binatang sebelumnya. Seperti gajah dilanjutkan harimau, lalu ular, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
5. Bermain Alat Musik
Musik menjadi salah satu bagian dari kehidupan sehari-hari. Musik berperan penting dalam mengasah kecerdasan anak, baik kecerdasan otak maupun emosional.
Bermain alat musik menjadi salah satu cara untuk mengenal bunyi-bunyian yang dihasilkan dari alat tersebut. Selain itu, aktivitas ini dapat memunculkan rasa ketertarikan pada anak untuk mengenal dan mendalami alat musik lebih dalam.
6. Mengenal Aneka Bentuk
Mengenalkan aneka bentuk pada anak dapat menstimulasi motorik kasar dan kemampuan visual. Caranya, Anda bisa menggambar tiga bentuk geometri dasar, yakni bentuk lingkaran, bentuk persegi, dan bentuk segitiga pada kertas HVS menggunakan spidol.
Rekatkan ketiga kertas tersebut dengan selotip pada permukaan lantai agar tidak bergeser. Ajak anak untuk mencari benda atau mainan yang ada di lingkungan sekitar dengan bentuk geometri yang sesuai.
ADVERTISEMENT
7. Balance Ball and Walk The Line
Balance ball and walk the line adalah permainan yang mengharuskan anak untuk membawa bola menggunakan tissue paper roll bekas dan berjalan di garis yang sudah dibuat. Permainan ini bisa dimainkan di dalam maupun luar ruangan.
Bahan-bahan yang digunakan yakni 1 buah tisu paper roll bekas, bola, dua buah wadah, selotip berwarna atau motif, dan gunting. Caranya rekatkan selotip pada lantai rumah, dan buatlah bentuk garis lurus, zig-zag, atau berkelok.
Letakkan wadah berisi bola di salah satu sisi area bermain dan letakkan wadah kosong di sisi lainnya. Ajaklah anak untuk membawa bola menggunakan tisu paper roll bekas.
Kemudian arahkan mereka untuk berjalan mengikuti garis dan memindahkan bola ke dalam wadah kosong. Selain bermanfaat meningkatkan fokus dan konsentrasi anak, permainan ini juga bisa meningkatkan bonding antara orang tua dengan anak.
ADVERTISEMENT
8. Bermain Origami
Permainan origami atau kertas lipat dapat menumbuhkan daya kreativitas anak. Anak dapat membuat berbagai macam bentuk dengan kertas lipat seperti bunga, hewan, dan berbagai buah.
Selain dilipat, kertas origami bisa dimainkan dengan cara digunting dan ditempel. Ajak anak untuk menggunting kertas menjadi berbagai bentuk, seperti segitiga, lingkaran, atau bangun datar lainnya.
Setelah itu, tempel kertas pada karton gambar yang sesuai. Tak hanya melatih motorik halus, gunting tempel origami dapat melatih otot tangan si kecil.
9. Bermain Kartu atau Board Games
Bermain kartu merupakan salah satu permainan edukatif yang sangat pas dimainkan anak usia 3-6 tahun. Permainan ini bisa dimainkan secara berdua atau berkelompok bersama dengan teman-teman.
Bermain kartu atau board games akan membantu anak untuk belajar mengikuti aturan untuk memenangkan permainan dan membantu si kecil untuk berpikir secara logis dan kritis.
ADVERTISEMENT
10. Mengunjungi Play Ground
Membuat buah hati bahagia ada banyak cara lho, salah satunya dengan mengajak mereka bermain di outdoor playground di Jakarta. Si kecil bisa dengan bebas beraktivitas di luar ruangan dan mengenal teman sebayanya.
Hanya di acara kumparanMOM Festival Hari Anak 2024, terdapat berbagai permainan seru dan kids playground untuk anak usia 0-6 tahun. Acara ini akan diselenggarakan pada 27-28 Juli 2024 di Taman Anggrek GBK Jakarta Pusat dengan ragam aktivitas menarik.
Dengan bergabung di FHA, anak akan lebih mudah berinteraksi dengan teman-teman sebayanya untuk bersama mencoba permainan menyenangkan. Yuk, temukan informasi selengkapnya di kum.pr/infofha2024 .
(IPT)