Konten dari Pengguna

10 Perbedaan Susu UHT dan Pasteurisasi dari Rasa hingga Gizinya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
11 Juli 2024 15:55 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perbedaan susu UHT dan pasteurisasi. Foto: pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perbedaan susu UHT dan pasteurisasi. Foto: pexels
ADVERTISEMENT
Ada beberapa perbedaan susu UHT dan pasteurisasi yang penting untuk diketahui. Namun, perbedaan yang paling utama adalah cara pemrosesannya sebelum dikonsumsi.
ADVERTISEMENT
Susu UHT (Ultra High Temperature) adalah jenis susu yang dipanaskan pada suhu tinggi dalam waktu singkat. Sementara, pengolahan susu pasteurisasi dilakukan dengan menggunakan suhu yang lebih rendah.
Simak penjelasan lengkap tentang berbagai perbedaan susu UHT dan pasteurisasi dalam uraian di bawah ini.

Perbedaan Susu UHT dan Pasteurisasi

Ilustrasi perbedaan susu UHT dan pasteurisasi. Foto: Kabachki.photo/Shutterstock
Mengutip laporan kumparanMOM, susu UHT adalah susu yang dipanaskan pada suhu 135 derajat Celcius selama 2 sampai 4 detik saja.
Semua bakteri pada susu UHT dimatikan dengan cara pemanasan tersebut, baik bakteri berbahaya atau tidak, tetapi tak menghilangkan nilai gizi susu tersebut. Proses pemanasan pada susu UHT tersebut yang membuat umur simpannya panjang.
Sementara susu pasteurisasi adalah susu yang diproses dengan dipanaskan pada 75 derajat Celcius selama 15 detik. Susu pasteurisasi hanya dapat bertahan selama tiga sampai 14 hari, sedangkan susu UHT lebih tahan lama, yakni selama 12 bulan.
ADVERTISEMENT
Susu UHT tak perlu disimpan di lemari pendingin, sedangkan susu pasteurisasi harus disimpan dalam kondisi dingin apabila ingin dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu.
Perbedaan susu UHT dan pasteurisasi akan dijelaskan lebih lengkap di bawah ini yang dirangkum dari situs kalber.exportdepartment.ir.

1. Rasa

Perbedaan pertama dari susu UHT dan pasteurisasi adalah rasanya. Susu pasteurisasi cenderung memiliki rasa yang lebih creamy dan alami. Hal ini karena pemanasan yang lebih rendah dibandingkan susu UHT sehingga rasa aslinya masih dapat dipertahankan.

2. Umur Penyimpanan

Keunggulan susu UHT dibandingkan pasteurisasi adalah umur penyimpannya. Susu UHT dapat disimpan lebih lama di suhu ruang. Hal tersebut karena suhu tinggi saat pengolahan membuat beberapa bakteri dan enzim yang membuat susu lebih cepat basi hancur.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, meskipun umur simpan susu pasteurisasi tak selama susu UHT, susu tersebut masih menawarkan umur simpan yang baik, tetapi harus di dalam ruang pendingin.
Susu UHT dapat disimpan di suhu kamar hingga 12 bulan sebelum kemasannya dibuka. Setelah dibuka, susu UHT tetap dapat dikonsumsi hingga lima hari. Umumnya, umur simpan susu ini tertulis di kemasannya.

3. Cara Penyimpanan

Konsumen umumnya mempertimbangkan faktor kenyamanan untuk membeli sebuah produk. Baik susu UHT maupun pasteurisasi dikemas dengan beberapa lapisan, yaitu lapisan pelindung luar, lapisan penghalang untuk mencegah unsur luar masuk, lapisan dalam untuk kontak langsung susu, dan segel aseptik untuk menjaga sterilitas.
Namun, cara penyimpanan susu UHT dan pasteurisasi berbeda. Susu UHT dapat disimpan pada suhu ruangan dan lebih fleksibel dibandingkan susu pasteurisasi. Sehingga, susu UHT lebih banyak dipilih, terutama untuk traveling, bekal sekolah, dan lainnya yang tak memungkinkan menggunakan lemari pendingin.
ADVERTISEMENT

4. Metode Pengolahan

Perbedaan yang menonjol dari susu UHT dan pasteurisasi adalah dari metode pengolahannya. Seperti yang sudah disebutkan di atas, susu UHT diproses dengan suhu yang lebih tinggi dan waktu lebih singkat dibandingkan susu pasteurisasi.
Perbedaan metode pengolahan ini tak hanya berdampak pada rasa, tetapi juga kandungan nutrisinya. Meskipun begitu, kualitas dua susu tersebut masih terjaga.

5. Dampak Lingkungan

Apabila dilihat dari sudut pandang lingkungan, susu UHT akan meninggalkan jejak karbon yang lebih rendah karena umur simpannya yang lebih lama tanpa harus berada di ruang pendingin.
Sementara, susu pasteurisasi yang meskipun pilihan yang relatif ramah lingkungan, tetapi cukup berdampak pada lingkungan karena umur simpannya yang pendek dan harus menggunakan lemari pendingin agar tak cepat basi.
ADVERTISEMENT

6. Ketersediaan

Susu UHT dan pasteurisasi dapat dijumpai di toko bahan makanan. Namun, susu UHT lebih mudah ditemukan di swalayan bahkan beberapa toko kelontong. Hal ini karena penyimpanan susu UHT yang lebih mudah dan umur simpannya yang lebih panjang.

7. Harga

Untuk harganya, susu UHT cenderung lebih mahal dibandingkan susu pasteurisasi karena umur simpan yang lebih lama dan penyimpanannya yang lebih mudah.

8. Proses Dicerna dalam Tubuh

Beberapa orang mungkin menganggap susu UHT lebih mudah dicerna karena pemanasan dengan suhu tinggi membuat beberapa enzim terpecah. Sementara, susu pasteurisasi yang masih mempertahankan beberapa kandungan di dalamnya, mungkin membutuhkan waktu lebih lama dalam sistem pencernaan.
Namun ternyata, sensitivitas pencernaan masing-masing orang berbeda. Hal tersebut berperan dalam menentukan jenis susu yang mana yang lebih mudah dicerna dalam tubuh.
ADVERTISEMENT

9. Penggunaan dalam Masakan

Beberapa resep membuatkan susu untuk meningkatkan cita rasa makanan tersebut, baik untuk kue atau makanan lain. Kedua jenis susu ini bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan resep.
Namun, karena rasa dan tekstur susu UHT yang lebih banyak berubah sebab proses pemanasan tinggi, beberapa koki dan pembuatan kue lebih menyukai menggunakan susu pasteurisasi untuk menonjolkan rasa susu di makanannya.

10. Kandungan Gizi

Apabila dilihat dari kandungan gizinya, baik susu UHT ataupun pasteurisasi masih kaya akan sumber nutrisi, seperti kalsium, vitamin D, dan protein. Namun, karena susu UHT melalui proses pemanasan yang tinggi, sehingga membuat beberapa kandungan di dalamnya hilang, terutama vitamin-vitamin yang sensitif pada panas.
Susu pasteurisasi yang pengolahannya lebih lembut dibandingkan susu UHT bertujuan untuk mempertahankan lebih banyak nutrisi di dalamnya.
ADVERTISEMENT

Manfaat Susu untuk Kesehatan

Ilustrasi perbedaan susu UHT dan pasteurisasi. Foto: Unsplash/Mehrshad Rajabi
Baik susu UHT maupun pasteurisasi menyimpan kandungan gizi yang tinggi. Sehingga, susu memiliki manfaat yang sangat besar untuk tubuh.
Disadur dari buku berjudul Ensiklopedi Makanan dan Gizi: Buah-buahan dan Susu oleh R. Toto Sugiarto, dkk., berikut sederet manfaat kesehatan dari susu:

1. Menjaga Kesehatan Tulang dan Gigi

Susu mengandung banyak kalsium yang baik untuk membantu pertumbuhan tulang anak-anak. Kandungan kalium tersebut juga baik untuk mencegah risiko osteoporosis pada orang dewasa.

2. Memulihkan Kesehatan Otot

Manfaat minum susu bagi tubuh yang selanjutnya adalah dapat memulihkan kesehatan otot selepas berolahraga. Sebab, olahraga adalah aktivitas yang membutuhkan aktivitas fisik, terutama otot.
Susu dapat membantu membangun kembali otot, sehingga orang yang minum susu setelah berolahraga tak akan mudah merasa lelah.
ADVERTISEMENT
Penelitian yang dipublikasi European Journal of Sport Science pada 2019 menyebutkan susu bermanfaat sebagai sintesis otot dan pereda nyeri otot pasca-latihan.
Bahkan, beberapa atlet mengonsumsi susu cokelat sebagai minuman pemulihan karena memiliki kandungan gula, karbohidrat, dan protein yang tepat untuk pemulihan otot. Selain itu, susu cokelat juga mengandung kandungan sodium yang bisa membantu pemulihan otot.

3. Meningkatkan Kinerja Otak

Susu mengandung protein cukup tinggi. Hal tersebut dapat membantu meningkatkan kemampuan kognitif dan intelektual seseorang. Selain itu, kandungan vitamin B6, B9, dan B12, serta asam lemak dalam susu, penting untuk meningkatkan kinerja saraf di otak agar dapat berfungsi secara maksimal.

4. Menjaga Kesehatan Jantung

Susu juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung sebab kandungan kalium yang baik mengurangi kadar tekanan dalam darah. Namun, untuk kasus ini hanya susu dengan kadar lemak rendah yang baik untuk jantung.
ADVERTISEMENT
Hasil penelitian yang dipublikasi American Journal of Clinical Nutrition pada 2018 menunjukkan orang yang mengonsumsi susu memiliki konsentrasi asam lemak pentadecanoic, heptadecanoic, dan trans-palmitoleic yang tinggi.
Ketiga asam lemak tersebut berkorelasi dengan kemungkinan meninggal akibat serangan jantung.

5. Menetralisir Racun

Susu dapat menetralisir racun yang masuk ke dalam tubuh manusia. Susu juga bisa membersihkan paru-paru dari polusi udara serta membuang racun akibat berbagai macam polusi yang masuk dalam tubuh.

6. Menjaga Berat Badan

Tak semua susu akan membuat tubuh gemuk, justru dengan mengonsumsi beberapa jenis susu bisa menjaga berat badan orang yang sedang diet. Susu yang dimaksud adalah susu dengan kandungan protein tinggi dan kadar lemak rendah.

7. Menjaga Kesehatan Kulit

Beberapa sumber menyebutkan bahwa Cleopatra menggunakan susu untuk mandi agar kulitnya tetap cantik. Namun, ilmu pengetahuan menyebutkan untuk mendapatkan kulit cantik tak perlu mandi susu, cukup dengan meminumnya.
ADVERTISEMENT
Susu mengandung protein yang bisa menjaga kulit tetap elastis, serta adanya retinol dan antioksidan yang bisa mencegah penuaan. Selain itu, juga terdapat vitamin D yang memiliki efek anti-radang untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV.
(NSF)