Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
11 Cerita Fabel Singkat 3 Paragraf dan Pesan Moralnya
13 April 2025 11:29 WIB
·
waktu baca 8 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Cerita fabel singkat 3 paragraf biasanya dibutuhkan oleh orang tua yang hendak mengajarkan pesan moral dan nilai kehidupan kepada anak. Cerita ini identik dengan gambaran kehidupan yang diperankan oleh tokoh binatang.
ADVERTISEMENT
Fbel adalah cerita tentang kehidupan binatang yang berperilaku selayaknya manusia pada umumnya, seperti dapat berbicara, berpikir, hingga berpakaian.
Fabel termasuk dalam cerita fiksi yang me-representasi kehidupan manusia. Sehingga tidak jarang bila beberapa karakter manusia sering tampak dalam kisah-kisah fabel.
Apa Itu Fabel?
Fabel merupakan dongeng yang tokohnya berupa hewan. Biasanya, dongeng hewan ini banyak ditemukan di buku-buku cerita anak dengan cerita menarik yang diperankan oleh tokoh binatang yang jinak hingga liar.
Mengutip dari buku Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan karya Taufiqur Rahman, fabel adalah cerita yang menjabarkan watak serta akal budi manusia yang pelakunya diperankan oleh binatang.
Berdasarkan kisahnya, fabel adalah implementasi dari kehidupan manusia sehari-hari, baik aktivitas maupun pola pikir manusia.
ADVERTISEMENT
Bahkan kerap menceritakan tentang kehidupan yang dekat dengan keseharian manusia, sehingga memiliki banyak pesan moral yang bisa diambil.
Misalnya, memiliki karakter yang positif, digambarkan sebagai tokoh yang suka menolong, rajin, sopan, dan jujur, sedangkan tokoh binatang berkarakter negatif dikaitkan dengan sikap buruk yang suka mencuri, culas, hingga sombong.
Tak hanya sebagai hiburan, cerita fabel sering kali mengandung nilai-nilai kehidupan, seperti nilai kejujuran, kerja keras, rendah hati, hingga kebijaksanaan.
Oleh sebab itu, tak heran jika fabel kerap disebut sebagai cerita moral karena pesan-pesan di dalam ceritanya.
Kisah sederhana yang terdapat dalam fabel dapat menjadi bacaan menarik dan mendidik, terutama bagi anak-anak untuk mencontoh karakter yang baik dari tokoh-tokoh binatang yang tergambar dalam cerita fabel tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain ditujukan untuk anak-anak, membaca fabel dapat membantu seseorang memahami sifat dan karakter orang-orang di sekitar.
Kumpulan Cerita Fabel Singkat 3 Paragraf
Mengutip dari laman sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id, berikut adalah beberapa contoh cerita fabel singkat 3 paragraf yang dapat dijadikan sebagai referensi, dilengkapi dengan pesan moral yang dapat dipetik.
1. Gagak yang Ingin Menjadi Angsa
Suatu hari seekor gagak ingin sekali menjadi seekor angsa, memiliki bulu putih dan bisa tinggal di sekitar danau. Maka, sejak saat itu gagak selalu meniru tingkah laku angsa. Ia ikut mandi di danau, ikut terbang mengitari danau, dan makan makanan angsa.
Namun, setelah berhari-hari gagak mencoba makan makanan angsa, ia mulai sering sakit perut. Begitupun saat ia berendam di dalam air terlalu lama, karena kedinginan ia jadi sering sakit.
ADVERTISEMENT
Barulah sejak saat itu, gagak berhenti meniru si angsa. Akhirnya, ia menyadari jika dirinya tak mungkin bisa menjadi seperti yang lainnya.
Pesan moral yang dapat diambil dari cerita fabel Gagak yang Ingin Menjadi Angsa ini adalah setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan yang sudah diatur oleh Tuhan sedemikian rupa, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing.
2. Kancil Cerdik dan Buaya
Di tepi sungai, ada seekor kancil bertemu dengan buaya-buaya yang kelaparan. Kancil pun berteriak, mengganggu tidur buaya-buaya itu.
Kancil mengatakan, ia datang ke tepi sungai untuk menyampaikan pesan dari raja hutan yang ingin memberikan hadiah pada mereka.
Kancil pun meminta buaya-buaya tersebut untuk berkumpul. Ia mulai menghitung semua buaya yang di sungai sambil melompatinya lalu kabur. Berkat kecerdikannya, Kancil berhasil lolos dari buaya-buaya yang lapar.
ADVERTISEMENT
Pesan moral yang dipetik dari cerita fabel Kancil Cerdik dan Buaya adalah mengajarkan betapa pentingnya menggunakan kecerdikan secara bijak dan tidak berbohong.
3. Duri Landak yang Menakutkan
Suatu ketika, seekor Gajah si Raja Rimba Pulau Biru ingin menaklukkan Raja Rimba Pulau Merah yang dipimpin seekor beruang.
Di tengah situasi genting tersebut, muncul landak yang bijaksana dan cerdik. Ia meminta perwakilan dari Raja Beruang untuk memberikan duri-durinya kepada Raja Gajah sebagai hadiah.
Raja Gajah pun kaget saat menerima hadiah tersebut dan merasa ketakutan karena membayangkan Raja Beruang memiliki tubuh yang besar dan sangat kuat. Sehingga, ia tidak jadi menaklukkan Raja Beruang.
Pesan moral dari cerita fabel Duri Landak yang Menakutkan ini adalah bentuk fisik tidak menjamin kekuatan yang dimiliki seseorang. Bahkan makhluk yang terlihat lemah sekalipun memiliki kekuatannya sendiri.
ADVERTISEMENT
4. Bebek Buruk Rupa
Di suatu tempat, hiduplah seorang petani yang memiliki seekor bebek. Bebek tersebut melahirkan sepuluh telur dan semuanya menetas. Nakun, ada satu bebek yang wajahnya berbeda dari sang induk.
Setiap hari, bebek yang berbeda itu harus hidup menderita. Ia pun meninggalkan peternakan dan lari ke sungai. Ia bertemu dengan angsa putih yang sangat cantik dan menghiraukannya.
Saat berlari menyeberangi sungai, ia tanpa sengaja melihat bayangannya sendiri di air sungai. Betapa terkejutnya, ternyata wajah bebek itu kini berubah menjadi angsa. Ia baru menyadari bahwa selama ini ia bukanlah itik jelek, tetapi angsa yang cantik.
Pesan moral dari fabel yang berjudul Bebek Buruk Bupa adalah mengajarkan untuk percaya diri dan memahami bahwa setiap perbedaan memiliki keindahan tersendiri.
ADVERTISEMENT
5. Semut dan Belalang
Suatu hari, ada seekor belalang yang sedang bersantai melihat semut melewatinya sambil membawa biji jagung.
Semut memberi tahu belalang bahwa ia sedang bersiap mencari makanan untuk cadangan musim dingin. Namun, belalang mengabaikan cerita semut tersebut.
Akhirnya, musim dingin pun tiba dan belalang tidak memiliki makanan untuk bertahan hidup. Berbanding terbalik dengan semut yang justru sedang menikmati jagung dalam kehangatan di sarangnya.
Pesan moral yang dapat diambil dari cerita Semut dan Belalang adalah mengajarkan bahwa kerja keras akan memberikan hasil yang baik, sedangkan kemalasan hanya membawa penyesalan.
6. Gajah dan Semut
Di suatu hari, kawanan gajah yang besar datang ke hutan untuk mencari makan. Kehadiran mereka mengganggu kawanan semut yang tinggal di sana, bahkan banyak rumah semut yang hancur diinjak gajah.
ADVERTISEMENT
Kawanan semut merasa kesal dan berencana untuk mengusir gajah. Keesokan harinya, semut-semut mencoba bicara pada kawanan gajah dan meminta mereka meninggalkan hutan, tetapi ditolak.
Semut-semut itu pun menyerang kawanan gajah dengan menggigit kulit dan masuk ke dalam telinga hingga gajah-gajah terjatuh. Akhirnya, gajah nenyerah dan meninggalkan hutan.
Pesan moral yang bisa dipetik dari cerita Gajah dan Semut adalah mengajarkan untuk tidak meremehkan orang lain berdasarkan penampilan atau ukuran mereka.
7. Si Kancil dan Pak Tani
Di suatu hari, ada seekor Kancil yang terjebak masuk ke dalam lubang yang sudah disiapkan oleh Pak Tani karena sudah merusak kebun sayurannya.
Kancil pun mencari cara untuk keluar. Dengan kelicikannya, ia membohongi beberapa hewan yang menanyakan alasannya berada di dalam lubang tersebut.
ADVERTISEMENT
Yakni karena berlindung dari hari kiamat yang akan tiba keesokan hari. Para hewan pun ketakutan dan ikut masuk ke dalam lubang. Tanpa mereka sadari, Kancil akhirnya bisa keluar dari lubang.
Pesan moral dari kisah Kancil dan Pak Tani ini adalah mengajarkan bahwa mencuri adalah perbuatan yang salah dan akan membawa masalah bagi pelakunya. Sehingga, pelaku haruslah jujur dan bertanggung jawab atas tindakan mereka.
8. Kura-kura dan Kelinci
Suatu hari, seekor kelinci mengatakan bahwa jalan kura-kura sangat lambat. Akhirnya, ia mengajak kura-kura untuk lomba lari bersamanya.
Saat lomba dimulai, kelinci berlari dengan sangat cepat, sementara kura-kura jauh tertinggal di belakang. Di tengah perjalanan, kelinci beristirahat sambil menyantap wortel. Karena kekenyangan, ia pun mengantuk dan akhirnya tertidur.
ADVERTISEMENT
Siapa sangka, kura-kura yang telah tertinggal jauh itu, tidak menyerah dan terus berjalan meski lambat hingga garis akhir. Kura-kura pun memenangkan perlombaan tersebut.
Pesan moral cerita fabel Kura-kura dan Kelinci adalah mengajarkan untuk tidak sombong, tidak meremehkan orang lain, dan memahami bahwa ketekunan sering kali lebih berharga daripada kecepatan, serta harus memiliki sifat gigih dan pantang menyerah untuk mencapai mimpi.
9. Burung Gagak yang Cerdik
Di suatu hari, ada seekor burung gagak yang merasa sangat kehausan. Ketika sedang terbang, ia melihat sebuah teko yang berisi sedikit air di sebuah kebun. Ia pun segera meminum air di dalam teko tersebut.
Sayangnya, paruh burung gagak itu tidak bisa menjangkau air di dalam teko. Ia pun berusaha mencari cara agar bisa meminumnya.
ADVERTISEMENT
Ia akhirnya mendapat ide untuk memasukkan beberapa kerikil ke dalam teko hingga air perlahan naik ke permukaan dan memudahkannya untuk meminum air tersebut.
Pesan moral dari cerita fabel Burung Gagak yang Cerdik adalah mengajarkan bahwa setiap manusia haruslah berpikir kreatif saat menghadapi kesulitan dan berusaha keras untuk bisa mencapai sesuatu.
10. Burung Jalak dan Kerbau
Disebuah hutan, hiduplah seekor kerbau yang senang berkubang di dalam lumpur dan ditemani oleh seekor burung jalak.
Keberadaan burung jalak sangatlah menguntungkan bagi kerbau, karena dapat membantunya membersihkan kutu dan cacing yang ada di punggungnya.
Ketika burung jalak berkata akan pergi, kerbau tidak peduli apapun dengan perkatannya. Akhirnya, burung jalak pun pergi dan tak pernah kembali kepada kerbau.
Pesan moral yang dapat diambil dari cerita fabel berjudul Burung Jalak dan Kerbang adalah janganlah mengabaikan orang yang telah membantu karena bisa menyebabkan rasa penyesalan saat orang tersebut pergi.
ADVERTISEMENT
11. Anjing yang Serakah
Di suatu hari, ada seekor anjing yang mencuri sepotong daging. Ia pun berlari kencang dan memutuskan untuk melewati jembatan serta menyeberangi sungai agar lolos dari kejaran pemilik daging.
Ketika berada di jembatan, anjing tersebut melihat ada anjing lainnya yang juga membawa daging. Ia berpikir dapat mengalahkan anjing di sungai itu dan mendapatkan 2 potong daging sekaligus.
Ia pun langsung menyerang anjing di sungai, sehingga daging pada mulut anjing tersebut terlepas dan jatuh ke dalam sungai. Namun, ternyata anjing yang diserangnya adalah bayangannya sendiri.
Pesan moral yang bisa diambil dari pelajaran kisah Anjing yang Serakah ini adalah jangan terlalu serakah dalam hidup dan harus pandai untuk bersyukur.
Demikianlah kumpulan cerita fabel singkat 3 paragraf yang bisa digunakan sebagai sarana untuk menggali pesan moral dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. (SUCI)
ADVERTISEMENT