Konten dari Pengguna

12 Hadist tentang Toleransi dan Terjemahannya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
22 Februari 2024 11:15 WIB
·
waktu baca 8 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi hadist tentang toleransi, Foto: Unsplash/Masjid Pogung Dalangan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hadist tentang toleransi, Foto: Unsplash/Masjid Pogung Dalangan
ADVERTISEMENT
Hadist tentang toleransi menjadi salah satu pedoman yang dibutuhkan untuk menjaga kedamaian, utamanya bagi umat Islam. Selayaknya fungsi dari pedoman, hadist menjadi dasar hukum atas baik dan tidaknya suatu tindakan.
ADVERTISEMENT
Secara umum, toleransi merupakan sikap baik dengan wujud saling menghargai keragaman antar sesama manusia. Sikap saling menghargai tersebut akan membawa kedamaian, kesejahteraan, dan rasa aman pada setiap makhluk.
Salah satu tokoh panutan toleransi dalam Islam adalah Rasulullah Muhammad ﷺ. Kebajikan dan ilmu yang beliau miliki menjadi tolok ukur setiap tindakan umatnya. Kedua hal tersebut tercatat serta tersusun dengan rapi dan disebut dengan hadist.

Hadist tentang Toleransi

Sebelum menilik lebih jauh mengenai hadist tentang toleransi, pahami pengertian dari hadist toleransi berikut ini:

1. Pengertian Hadist Toleransi

Hadist
Secara etimologi, hadist adalah kata benda (isim) yang berasal dari kata al-Tahdis, yaitu pembicaraan. Sedangkan, pengertian secara terminologi terbagi menjadi beberapa macam, berdasar pada perbedaan pendapat ahli hadist dan ahli ushul.
ADVERTISEMENT
Dalam buku “Studi Ilmu Hadis” (Rofiah, 2017), ulama ahli hadist ada yang memberikan pengertian hadist secara terbatas (sempit) dan ada juga yang luas. Berikut pengertian hadist secara terbatas oleh Mahmud Tahhan:
ما أضيف إلى النبي صلى الله عليه وسلم من قول أو فعل أو تقرير أو صفة
Sesuai dengan artinya, pengertian hadist adalah “sesuatu yang disandarkan kepada Nabi , baik berupa perkataan atau perbuatan atau persetujuan atau sifat.” Adapun pengertian hadist menurut ulama hadist lain yaitu:
اقواله صلى الله عليه وسلم وافعاله واحوله
Artinya, hadist adalah “segala ucapan Nabi , segala perbuatan dan segala keadaannya.” Sedangkan, pengertian hadist secara luas berdasarkan pada beberapa pendapat ulama, seperti Ath Thiby menyatakan bahwa:
ADVERTISEMENT
Hadist itu tidak hanya meliputi sabda Nabi ﷺ, perbuatan dan taqrir beliau (hadist marfu’), juga meliputi sabda, perbuatan dan taqrir para sahabat (hadist mauquf), serta dari tabi’in (hadist mathu’).
Adapun pengertian hadist menurut ahli ushul, yaitu “segala perkataan, segala perbuatan dan segala taqrir Nabi yang bersangkut paut dengan hukum.” Berikut kalimatnya dalam bahasa Arab (Muh. Zuhri, Hadis Nabi):
اقواله صلى الله عليه وسلم وافعاله وتقاريره مما يتعلق به حكم بنا
Dari pengertian tersebut, diketahui bahwa informasi tentang kehidupan Nabi ketika masih kecil, kebiasaan, kesukaan makan dan pakaian yang tidak ada relevansinya dengan hukum, maka tidak disebut sebagai hadist.
Toleransi
Menurut Abu Bakar dalam jurnal Media Komunikasi Umat Beragama (2015), istilah toleransi berasal dari bahasa Latin, yaitu “tolerare” yang berarti sabar terhadap sesuatu, di mana manusia dituntun untuk mengikuti aturan yang ada.
ADVERTISEMENT
Dalam konteks sosial budaya dan agama, toleransi diartikan sebagai sikap dan perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap kelompok atau golongan yang berbeda dalam suatu masyarakat (Bakar, 2015).
Istilah yang sesuai dengan kata toleransi dalam bahasa Arab adalah samanah atau tasamuh, artinya sikap lapang dada atau terbuka dalam menghadapi perbedaan yang bersumber dari kepribadian yang mulia (Enginer, 2004:8).
Hadist Toleransi
Berdasarkan pada pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa hadist tentang toleransi adalah dasar hukum berdasarkan perilaku dan sabda Nabi Muhammad ﷺ mengenai sikap saling menghargai pada sesama manusia tanpa adanya diskriminasi.

2. Kumpulan Hadist mengenai Toleransi

Hadist Toleransi berkaitan dengan Tetangga
Hadist 1:
عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَا يُؤْمِنُ عَبْدٌ حَتَّى يُحِبَّ لِجَارِهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ - أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ وَ أَبُو يَعْلَى
ADVERTISEMENT
Dari Anas bin Malik RA, Rasulullah bersabda: “Demi (Allah) yang nyawaku di tangan-Nya, tidaklah beriman seorang hamba sehingga dia mencintai tetangganya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri.” (HR Muslim dan Abu Ya’la)
Hadist 2:
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى وَابْنُ بَشَّارٍ قَالَا حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ سَمِعْتُ قَتَادَةَ يُحَدِّثُ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكِعَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ أَوْ قَالَ لِجَارِهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah dia berkata, aku mendengar Qatadah menceritakan dari Anas bin Malik dari Nabi beliau bersabda, “Tidaklah salah seorang dari kalian beriman hingga dia mencintai untuk saudaranya, atau dia mengatakan, untuk tetangganya sebagaimana yang ia cintai untuk dirinya sendiri.” (HR Muslim No. 45)
ADVERTISEMENT
Hadist 3:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلَا يُؤْذِ جَارَهُ
"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah menyakiti tetangganya.'' (HR Bukhari dan Muslim)
Hadist Toleransi berkaitan dengan Bernegara/Berbangsa
Indonesia merupakan negara dengan agama yang diakui lebih dari satu. Islam mengajarkan kepada umatnya untuk menghormati keyakinan non Muslim, pun mengajarkan agar sesama muslim (penduduk) saling menghormati.
Hadist 4:
عن ابن جريج قال: كان في كتاب النبي صلى الله عليه وسلم إلى أهل اليمن ومن كره الإسلام من يهودي ونصراني فإنه لا يحول عن دينه، وعليه الجزية على كل حالم، ذكر وأنثى، حرّ وعبد
Dari Ibnu Juraij ia berkata: "di antara isi surat Rasulullah kepada penduduk Yaman adalah siapa di antara penduduk Yahudi dan Nasrani yang tidak mau masuk Islam, maka dia tidak dihalangi menjalankan keyakinannya, akan tetapi ditetapkan jizyah atas setiap orang yang berakal, laki-laki, perempuan, merdeka ataupun budak." (HR Abdurrazaq)
ADVERTISEMENT
Hadist 5:
الْمُؤْمِنَ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا
"Hubungan orang mukmin dengan orang mukmin yang lain bagaikan satu bangunan yang saling memperkokoh satu sama lain." (HR Bukhari dan Muslim)
Hadist 6:
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عمر رضي الله عنهما، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: مَنْ قَتَلَ مُعَاهَدًا لَمْ يَرَحْ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ، وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَد مِنْ مَسِيرَةِ أَرْبَعِينَ عَامًا. أَخْرَجَهُ الْبُخَارِيُّ.
Dari sahabat Abdullah ibn Umar radliyallahu ‘anhuma, dari Nabi , beliau bersabda: “Barangsiapa membunuh seorang mu’ahad (yang taat kepada kesepakatan bersama meskipun non-Muslim), maka dia tidak akan mencium bau surga. Sesungguhnya bau surga bisa tercium sedari perjalanan 40 tahun.” (HR Bukhari)
Hadist di atas menegaskan bahwa Rasulullah ﷺ mengajarkan keteladanan dalam menjaga harmoni kehidupan, di mana umat muslim tidak boleh berlaku semena-mena pada umat agama lain dan harus saling menghormati.
ADVERTISEMENT
Hadist 7:
ألا من ظلم معاهدا ، أو انتقصه، أو كلفه فوق طاقته، أو أخذ منه شيئا بغير طيب نفس ، فأنا حجيجه يوم القيامة . رواه أبو داود
Ingatlah! Barangsiapa berlaku aniaya terhadap seorang mu’ahad, menekannya, atau membebaninya dengan beban yang tidak mampu ia tanggung, atau merampas hak mereka, maka aku adalah orang yang akan memintakan pertanggungjawabannya (mu’ahad) kelak di hari kiamat.” (HR Abu Dawud)
Hadist di atas merupakan penegasan dari Rasulullah ﷺ kepada umat muslim yang berlaku aniaya terhadap non-muslim, bahwasannya hal tersebut amat dilarang dan barangsiapa melanggarnya akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat.
Hadist Toleransi berkaitan dengan Fisik
Hadist 8:
حَدَّثَنَا وَكِيعٌ، عَنْ أَبِي هِلَالٍ، عَنْ بَكْرٍ، عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ: أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَهُ: "انْظُرْ، فَإِنَّكَ لَسْتَ بِخَيْرٍ مِنْ أَحْمَرَ وَلَا أَسْوَدَ إِلَّا أَنْ تَفْضُلَهُ بِتَقْوَى
ADVERTISEMENT
Telah menceritakan kepada kami Waki, dari Abu Hilal, dari Bakar, dari Abu Zar [Al-Ghifari] yang mengatakan bahwa sesungguhnya Nabi pernah bersabda kepadanya: “Perhatikanlah, sesungguhnya kebaikanmu bukan karena kamu dari kulit merah dan tidak pula dari kulit hitam, melainkan kamu beroleh keutamaan karena takwa kepada Allah SWT." (HR Ahmad)
Hadist 9:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم « إِنَّ اللَّهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ ». رواه مسلم
Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah ﷺ. bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak melihat fisik dan harta kalian tetapi Ia melihat hati dan amal kalian.” (HR Muslim)
Hadist Toleransi berkaitan dengan Agama
Hadist 10:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ اْلأَدْيَانِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ قَالَ الْحَنِيفِيَّةُ السَّمْحَةُ
ADVERTISEMENT
Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata; ditanyakan kepada Rasulullah : “’Agama manakah yang paling dicintai oleh Allah? Maka beliau bersabda: ‘Al-Hanifiyyah As-Samhah (yang lurus lagi toleran).” (HR Bukhari)
Hadist Toleransi berkaitan dengan Kemudahan Jual Beli
Hadist 11:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رَحِمَ اللَّهُ رَجُلًا سَمْحًا إِذَا بَاعَ وَإِذَا اشْتَرَى وَإِذَا اقْتَضَى
Bahwasanya Rasulullah bersabda: “Allah merahmati orang yang memudahkan ketika menjual dan ketika membeli, dan ketika memutuskan perkara.” (HR Bukhari)
Hadist 12:
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبَّاسٍ حَدَّثَنَا أَبُو غَسَّانَ مُدَّدُ بْنُ مُطَرِّفٍ قَالَ حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ الْمُنْكَدِرِ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رَحِمَ اللَّهُ رَجُلاً سَمْحًا إِذَا بَاعَ وَإِذَا اشْتَرَى وَإِذَا اقْتَضَى.
ADVERTISEMENT
Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin 'Ayyasy telah menceritakan kepada kami Abu Ghassan Muhammad bin Mutarrif berkata, telah menceritakan kepada saya Muhammad bin al-Munkadir dari Jabir bin 'Abdullah ra. bahwa Rasulullah . bersabda: "Allah merahmati orang yang memudahkan ketika menjual dan ketika membeli, dan ketika memutuskan perkara." (Shahih Bukhari bab as-Sahwalatuwa as-Samahatu fi asy-Syira’iwa al-Bay’iwa man thalabi juz 7 no 1934 halaman 240)
Itulah ulasan mengenai pengertian hadist toleransi, serta kumpulan hadist tentang toleransi yang dapat dipelajari pembaca. Selayaknya fungsi dari pedoman, sebaiknya segala ilmu kebaikan senantiasa dipraktikkan dalam kehidupan.(nf)