12 Keutamaan Berkurban di Hari Raya Idul Adha yang Harus Diketahui

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
28 Mei 2024 3:14 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Keutamaan Berkurban di Hari Raya Idul Adha. Unsplash/ Moaz Tobok
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Keutamaan Berkurban di Hari Raya Idul Adha. Unsplash/ Moaz Tobok
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Berkurban merupakan anjuran dalam Islam karena saat Iduladha, umat muslim diperkenankan untuk melakukan pengorbanan sebesar-besarnya. Tak hanya itu, ada berbagai keutamaan berkurban di Hari Raya Idul Adha yang dapat dijadikan pelajaran.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari buku Fikih, Hasbiyallah (2006:6), perintah kurban ini turun setelah kisah Nabi Ibrahim a.s. yang penuh kerelaan dan keikhlasan mengorbankan putranya, Nabi Ismail a.s.
Atas keikhlasan yang dilakukan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, kemudian Allah menggantikannya dengan seekor domba.

Makna dan Hakikat Berkurban

Ilustrasi Makna dan Hakikat Berkurban. Unsplash/ Sid Balachandran
Kurban adalah ibadah yang disyariatkan oleh Allah pada Hari Raya Iduladha. Salah satu tujuannya adalah agar rasa gembira di hari itu dapat menyeluruh sehingga semua orang bisa ikut merasakannya.
Mengutip buku Tuntunan Berkurban dan Menyembelih Hewan, Ali Ghufron (2011:3), kata kurban berasal dari bahasa Arab, “al-qurbanu” yang berarti sesuatu yang digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah untuk mendekatkan diri dan mendapat wasilah.
Istilah kurban juga memiliki nama lain, seperti udhiyah atau udhiyyah, idhiyah atau idhiyyah, dhahiyah, adhah yang memiliki bentuk jamak adha. Oleh karenanya, hari raya kurban disebut sebagai yaumul-adha atau yang populer Iduladha.
ADVERTISEMENT
Jika ditinjau secara syara’, kurban memiliki arti hewan seperti unta, sapi, atau kambing yang disembelih pada Hari Raya Iduladha dan pada hari tasyrik sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Jika hewan seperti sapi, kambing, atau unta tidak disembelih saat Iduladha atau tiga hari tasyrik, maka hal tersebut bukan kurban.
Sama halnya, jika hewan-hewan tersebut disembelih pada Hari Raya Iduladha atau tiga hari tasyrik namun tidak disertai niat untuk mendekatkan diri pada Allah, maka itu juga tidak bisa dinamakan kurban.

Dasar Hukum Kurban

Dasar yang menjadi syariat berkurban adalah Al-Quran dan hadis. Misalnya dalam Al-Quran, perintah berkurban disampaikan Allah Swt. dalam Q.S. Al-Kautsar (108:2) berikut ini:
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ
Fa shalli lirabbika wan-ḫar.
ADVERTISEMENT
Artinya: “Maka, laksanakanlah salat karena Tuhanmu dan berkurbanlah!”
Maksud dari perintah salat dan berkurban ayat di atas adalah salat Iduladha dan menyembelih binatang kurban.
Pendapat lain mengatakan bahwa kandungan ayat tersebut ialah perintah Allah kepada Rasulullah untuk menjadikan salatnya dan kurbannya menjadi ibadah yang murni karena Allah semata.
Menurut jumhur ulama, hukum berkurban adalah sunnah, yakni Imam Malik, Imam Syafi’i, dan Imam Hanbali. Sedangkan Imam Hanafi memiliki pandangan lain, bahwa berkurban hukumnya wajib bagi muslim yang mampu.
Menurut laman jabar.nu.or.id, ibadah kurban hukumnya ialah sunnah muakkad, atau sunnah yang dianjurkan. Hal ini didasarkan pada Nabi Muhammad saw. yang tidak pernah meninggalkan ibadah ini sejak disyariatkan hingga wafat.

Waktu Pelaksanaan dan Pembagian Kurban

Ilustrasi Waktu Pelaksanaan dan Pembagian Kurban. Unsplash/Taliwang Mengaji
Berdasarkan buku Fikih, Hasbiyallah (2006:9), waktu dilaksanakannya kurban adalah setelah terbit matahari pada Hari Raya Iduladha sampai hari tasyrik (11, 12, dan 13 Dzulhijjah).
ADVERTISEMENT
Setelah hari tersebut, penyembelihan hewan atas nama kurban tidak dibenarkan. Hal ini merujuk pada sabda Nabi saw. dalam riwayat Al-Barra r.a. yang artinya sebagaimana berikut:
Inna awwala maa nabda-u bihi fii yawminaa hadzaa an-nushallii tsumma narji’u fananhara faman fa’ala dzalika faqad ashaaba sunnatanaa wa man dzabaha qabla fa-innamaa huwa lahmun qadda mahu liahlihi laysa min-nusuk fisy-syay-i.
“Sesungguhnya hal pertama yang kita lakukan pada hari ini adalah salat, kemudian kembali dan memotong kurban. Barang siapa yang melakukan itu, berarti ia mendapatkan sunah kami. Dan barang siapa yang menyembelih sebelum itu, maka daging sembelihannya untuk keluarganya dan tidak dinilai sebagai ibadah kurban sama sekali.”
Untuk pembagian daging kurban harus dibagi menjadi tiga bagian dengan porsi yang tidak harus sama rata.
ADVERTISEMENT
Ketiga bagian tersebut untuk fakir miskin, sebagai hadiah atau hibah, dan untuk diri sendiri (orang yang berkurban) dan keluarganya, sebagaimana mengutip dari jabar.nu.or.id.
Adapun porsi yang dihadiahkan dan dikonsumsi sendiri tidak boleh melebihi sepertiga daging kurban. Namun demikian, bagian daging kurban untuk fakir miskin lebih utama untuk diperbanyak porsinya.

Keutamaan Berkurban di Hari Raya Idul Adha

Ilustrasi Keutamaan Berkurban di Hari Raya Idul Adha. Unsplash/ Alwi Hafizh A.
Menyembelih hewan kurban merupakan sunnah Rasul yang memiliki berbagai hikmah dan keutamaan. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan Tirmidzi dan Ibnu Majah berikut ini:
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ إِنَّهَا لَتَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَشْعَارِهَا وَأَظْلَافِهَا وَأَنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنْ اللَّهِ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ مِنْ الْأَرْضِ فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا
ADVERTISEMENT
Artinya: Aisyah menuturkan dari Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam bahwa beliau bersabda, “Tidak ada suatu amalan yang dikerjakan anak Adam (manusia) pada hari raya Idul Adha yang lebih dicintai oleh Allah dari menyembelih hewan. Karena hewan itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kuku kakinya. Darah hewan itu akan sampai di sisi Allah sebelum menetes ke tanah. Karenanya, lapangkanlah jiwamu untuk melakukannya.”
Berikut adalah keutamaan berkurban di Hari Raya Iduladha yang wajib diketahui umat Islam:

1. Amalan yang Paling Dicintai Allah Swt.

Keutamaan berkurban yang paling utama adalah ibadah ini menjadi amalan yang amat dicintai Allah. Allah juga mengagumi orang-orang yang berkurban di Hari Raya Iduladha.
Sebagaimana riwayat mengatakan bahwa “Tidaklah seorang melakukan suatu amalan yang lebih dicintai Allah pada Hari Raya Iduladha melebihi amalan berkurban. Sesungguhnya, hewan kurban itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kukunya. Dan sesungguhnya darah dari hewan kurban itu akan mendapat rida Allah sebelum ia terjatuh di tanah. Maka hendaklah diri kalian merasa senang untuk berkurban.” (HR. At-Tirmidzi).
ADVERTISEMENT

2. Mendekatkan Diri Kepada Allah Swt.

Selain menjadi amalan yang paling dicintai Allah Swt., berkurban merupakan ibadah yang bertujuan mendekatkan diri kepada-Nya. Hakikatnya, kurban menjadi sarana taqarrub hamba dengan penciptanya dengan harapan mendapat rida dari Allah Swt.

3. Meningkatkan Ketakwaan

Kurban merupakan salah satu ibadah yang diterima Allah dari orang-orang yang bertakwa kepada-Nya. Seseorang dengan niat menyisihkan sebagian hartanya untuk berkurban, hal tersebut merupakan suatu kebaikan yakni berbagi dengan sesama.

4. Tanda Syukur

Keutamaan berikutnya adalah sebagai tanda syukur kepada Allah karena memiliki dan memberikan kelebihan harta yang dimiliki dengan berkurban.
Selain itu, tanda bersyukur juga dilakukan dengan berbagi dengan sesama sehingga dapat menambah kebahagiaan kepada keluarga dan menebar kasih sayang kepada fakir miskin.

5. Dinaikkan Derajatnya

Bagi umat Islam yang berkurban, maka Allah akan menaikkan derajatnya sejak membeli hewan untuk dikurbankan.
ADVERTISEMENT
Oleh karenanya, jika seseorang berangkat dari rumah untuk membeli binatang kurban, setiap langkahnya akan mendapat 10 kebaikan, dihilangkan 10 keburukan serta dinaikkan 10 derajat.

6. Merasakan Maknanya Ibadah

Hewan kurban yang dikurbankan saat Iduladha tentunya akan bermanfaat bagi banyak orang, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Ibadah kurban memiliki makna yang dalam, yaitu berkaitan dengan ketakwaan dan pengorbanan diri di hadapan Allah Swt.

7. Menambah Amal Kebaikan dan Mendatangkan Pahala

Semua anggota tubuh dari hewan yang dijadikan kurban memiliki nilai pahala. Oleh karenanya, dengan berkurban, selain mendatangkan pahala akan menambah amal kebaikan bagi orang yang berkurban. Bahkan bulu-bulu binatang tersebut bernilai pahala.
Ada banyak sekali kebaikan dan pahala yang diperoleh bagi orang yang berkurban. Sehingga, merugilah muslim yang mampu dan diberi kelapanan rezeki namun malas atau bahkan enggan berkurban.
ADVERTISEMENT

8. Dihapus Dosa-Dosa dan Keburukannya

Ibadah kurban juga dapat menghapus segala perbuatan buruk dan dosa-dosa yang telah lalu. Sebagaimana sabda Rasulullah, bahwa setiap tetes darah dari hewan kurban merupakan penghapus dari dosa-dosa orang yang berkurban.
Imam Ath-Thabarani dalam Al-Mujam Al-Kabir sebagaimana diriwayatkan dari Imran bin Husein, Rasulullah bersabda kepada Aisyah r.a., yang berbunyi:
Yaa fathimah, quumii fasyhadii udlhiyyataki, fa innahu yughfaru laki bi-awwali qathrati min damihaa kullu dzanbi ‘amiltiihi.
Artinya: “Wahai, Fatimah. Bangkit dan saksikan hewan sembelihanmu (kurban), sesungguhnya setiap dosa-dosa yang engkau lakukan akan diampuni sejak tetesan pertama dari darah hewan tersebut.”

9. Sebagai Kendaraan pada Hari Kiamat

Pada hari kiamat, hewan kurban yang telah dikurbankan akan datang dengan kondisi utuh dan sempurna seperti kondisi di dunia.
Semua anggota tubuh hewan tersebut kelak akan bernilai pahala dan menjadi tunggangan orang yang berkurban saat melewati jembatan (ash-shirath).
ADVERTISEMENT

10. Sarana Syiar Agama

Umat muslim yang melakukan ibadah kurban sama halnya dengan melakukan syiar agama, yaitu perintah berkurban sebagaimana perintah Allah kepada Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.

11. Menebar Kebaikan dan Manfaat bagi Banyak Orang

Berkurban juga menjadi salah satu tindakan sosial dan kemanusiaan. Berkurban di Hari Raya Iduladha setiap tahunnya menjadi bukti bahwa Islam mengatur bagaimana perekonomian dan aspek sosial menjadi seimbang.

12. Permohonan untuk Kebaikan Dunia dan Akhirat

Dengan melaksanakan kurban, seseorang hanya mengharap rida Allah, maka akan dibukakannya jalan kebaikan baik di dunia maupun di akhirat.
Orang-orang yang memiliki kelapangan harta dan bersedia untuk berkurban akan memeroleh rezeki yang berkah serta kemuliaan di akhirat kelak.
Sederet keutamaan berkurban di Hari Raya Idul Adha dan penjelasan lain tentang kurban semoga dapat menjadi penyemangat umat Islam yang sudah mampu untuk melaksanakan ibadah yang disyariatkan Allah kepada Rasul, dan sekaligus sunnah yang amat dianjurkan. (fat)
ADVERTISEMENT