Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
13 Hal Yang Membuat Puasa Sia-Sia Bagi Umat Muslim
25 Maret 2024 22:12 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu Allah Swt memerintahkan agar ibadah puasa mampu menimbulkan ketakwaan bagi setiap umat muslim.
Namun, apabila ibadah puasa tersebut menjadi ternodai karena ada beberapa perkara yang kita lakukan baik sengaja maupun tidak disengaja. Tentu umat muslm perlu mengetahui apa saja hal -hal yang membuat puasa sia-sia ?
Inilah Berbagai Hal yang Membuat Puasa Sia-Sia Bagi Umat Muslim
Sebagaimana dikutip dari buku agar puasa tidak sia- sia, Ustadz Aris Munandar, S.S., M.P.I. Puasa adalah ibadah yang penuh dengan makna dan berkah dalam umat muslim dan salah satu rukun Islam yang memiliki makna yang sangat dalam bagi umat muslim di seluruh dunia.
Namun, agar puasa kita diterima oleh Allah Swt dan memberikan manfaat yang sebenarnya, kita perlu memperhatikan beberapa hal yang membuat puasa sia-sia.
ADVERTISEMENT
Dengan menjaga adab dan perilaku yang baik, meningkatkan kualitas ibadah, berbuat kebaikan, menjaga kesehatan dan nutrisi, serta menggunakan waktu dengan produktif, umat muslim dapat memastikan bahwa puasa kita tidak menjadi sia-sia.
Seperti diriwayatkan dalam surah Al-Baqarah ayat 183, Allah Swt berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya: “Wahai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu. (berpuasa) agar kamu bertakwa.”
Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata:
“Rasulullah saw. bersabda: ‘Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadan dengan penuh iman dan mengharapkan pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.’” (HR. Bukhari dan Muslim)
Tidak Memiliki Niat yang Ikhlas
Puasa yang dilakukan tanpa niat yang ikhlas untuk beribadah kepada Allah Swt dapat membuat puasa menjadi sia-sia. Niat yang ikhlas merupakan landasan utama dalam menjalankan puasa agar mendapatkan ridha dan pahala dari-Nya.
ADVERTISEMENT
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berfirman untuk mengingatkan tentang banyaknya orang yang puasanya sia-sia:
رُبَّ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلاَّ الْجُوعُ
Artinya :
“Betapa banyak orang yang berpuasa tapi tidak mendapatkan apa-apa baginya kecuali rasa lapar” (HR. An-Nasai dan Ibnu Majah)
Berdusta
Melakukan perbuatan buruk seperti berdusta, mencaci-maki, atau menyakiti orang lain saat berpuasa dapat mengurangi nilai ibadah puasa seseorang. Berpuasa seharusnya dapatnya mengendalikan diri dan meningkatkan akhlak yang baik.
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Barang siapa tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan dusta, maka Allah tidak membutuhkan dia meninggalkan makanan dan minumannya." (HR. Bukhari)
ADVERTISEMENT
Tidak menjaga lisan
Puasa tidak hanya menuntut untuk menahan lapar dan haus, tetapi juga menuntut untuk menjaga lisan dari perkataan yang buruk. Menggunakan kata-kata kasar atau menyebarkan fitnah saat berpuasa dapat merusak dan mengurangi nilai ibadah puasa seseorang.
Nabi Muhammad bersabda, "Siapa yang tidak menjaga lisannya dan perutnya dalam keadaan puasa, maka tidak ada manfaatnya baginya meninggalkan makan dan minumnya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Berbicara kotor
Berbicara kotor saat berpuasa bagi seorang muslim juga bisa menjadi puasa yang sia-sia. Meski puasanya tidak membuat batal tetapi bagi seorang muslim tidak diperbolehkan berbicara kotor saat berpuasa , seperti dalam hadis. Rasulullah saw bersabda:
مَا شَىْءٌ أَثْقَلُ فِى مِيزَانِ الْمُؤْمِنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ خُلُقٍ حَسَنٍ وَإِنَّ اللَّهَ لَيَبْغَضُ الْفَاحِشَ الْبَذِىءَ
ADVERTISEMENT
Artinya: “Pada hari kiamat tidak ada yang lebih berat dalam timbangan seorang mukmin selain akhlak yang mulia. Dan sesungguhnya Allah membenci orang-orang yang lisannya kotor dan kasar.” (HR. Tirmidzi).
Ghibah
Ghibah adalah membicarakan keburukan orang lain yang dapat juga membuat puasa menjadi sia- sia seperti berkata keji, mengumpat dan mencela. Ghibah merupakan memakan daging saudara sendiri yang telah meninggal seperti dalam firman Allah Swt berbunyi :
وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
Artinya :
"Dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (QS. Al Hujurat: 12)
ADVERTISEMENT
Sering marah
Ketika seseorang merasa marah saat berpuasa, disarankan untuk mengingatkan diri sendiri tentang pentingnya menjaga ketenangan dan menahan diri, serta berusaha untuk meredakan kemarahan dengan berdzikir, berdoa, atau mengalihkan perhatian ke aktivitas yang lebih baik.
Rasulullah bersabda: "Siapa yang berpuasa pada hari itu maka janganlah ia berkata kata keji dan janganlah ia bertengkar, jika ada orang yang mencaci maki atau berusaha melawannya maka hendaklah ia berkata: Sesungguhnya aku sedang berpuasa." (Sahih Al-Bukhari dan Muslim)
Memberikan Kesaksian palsu
Memberikan kesaksian palsu ketika berpuasa juga merusak pahala puasa dan menjadikan puasa sia-sia. Ini merupakan kebohongan yang lebih parah daripada berdusta
Memfitnah
Menyebarkan fitnah atau kabar bohong adalah perbuatan yang sangat dilarang, baik saat berpuasa maupun dalam keadaan lainnya, seseorang yang mengatakan keburukan orang lain padahal orang itu tidak melakukannya. Ini juga membuat puasa sia-sia.
ADVERTISEMENT
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah bersabda: "Tidak ada yang lebih aku khawatirkan bagi umatku setelah aku berpisah dengan mereka daripada perbuatan-perbuatan kecil yang mereka anggap sebagai halal." Mereka bertanya: "Apakah itu, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab: "Mengumbar fitnah." (Sahih Muslim)
Tidak mengendalikan hawa dan nafsu
Puasa seharusnya menjadi sarana untuk mengendalikan nafsu dan hawa nafsu. Namun, jika seseorang tidak mampu mengendalikan nafsu selama berpuasa, maka ibadah puasanya bisa menjadi sia-sia.
Memandang dengan Shahwat
Seorang muslim saat berpuasa perlu kita menjaga pandangan, seperti dalam Al-Qur'an surah An-Nur ayat 30:
قُلْ لِّلْمُؤْمِنِيْنَ يَغُضُّوْا مِنْ اَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوْا فُرُوْجَهُمْۗ ذٰلِكَ اَزْكٰى لَهُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا يَصْنَعُوْنَ
Artinya: "Katakanlah kepada laki-laki yang beriman hendaklah mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya. Demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang mereka perbuat."
ADVERTISEMENT
Melakukan maksiat
Kemaksiatan merupakan penyebab puasa sia-sia. Karenanya kita perlu waspada dan bermujahadah agar diri kita terhindar dari segala bentuk kemaksiatan yang sebenarnya harus kita jauhi tidak hanya di bulan Ramadan tapi juga di sepanjang waktu.
Tidak Membaca Al-Qur'an
Membaca Al-Qur'an adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadan. Bulan ini dianggap sebagai bulan di mana Al-Qur'an pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.
Namun, jika seseorang tidak membaca Al-Qur'an saat berpuasa maka ibadah tersebut bisa menjadi sia-sia.
Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadan karena iman dan berharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Bukhari & Muslim)
ADVERTISEMENT
Melakukan perbuatan caci maki
Melakukan caci maki atau perkataan kasar tidak hanya tidak pantas dilakukan dalam keadaan apa pun, tetapi juga bertentangan dengan nilai-nilai yang diajarkan dalam agama dan norma-norma sosial.
Berpuasa bukan hanya tentang menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga tentang menahan diri dari perilaku buruk dan kata-kata yang tidak baik.
Jika seseorang merasa sulit untuk mengontrol emosi atau perkataan mereka saat berpuasa, lebih baik untuk menahan diri dan menemukan cara yang lebih baik untuk mengekspresikan perasaan tersebut, seperti berdzikir, berdoa, atau berbicara dengan tenang dan sopan kepada orang yang terlibat. Agar puasa yang kita jalani tidak menjadi sia-sia
Setiap muslim yang sedang berpuasa hendaknya menjaga dirinya untuk terhindar dari hal-hal yang membuat puasa sia-sia.
ADVERTISEMENT
Semoga kita semua menjadi bagian dari hamba-hamba yang dapat menjalankan puasa dengan berkualitas dan memperoleh pahala yang sempurna serta kita berlindung memohon kepada Allah Ta’ala dari hal-hal yang membuat puasa kita menjadi sia-sia. Selamat menjalankan ibadah puasa, semoga amal ibadah diterima Allah Swt.