Konten dari Pengguna

13 Ucapan Bela Sungkawa Islam dan Adab Melayat

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
28 Desember 2023 11:58 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
15 Ucapan Bela Sungkawa Islam dan Adab Melayat. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
15 Ucapan Bela Sungkawa Islam dan Adab Melayat. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Memberi ucapan belasungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan merupakan bentuk kebaikan. Jika kamu seorang muslim, kamu bisa memberi ucapan bela sungkawa Islam sesuai yang diajarkan Rasulullah Saw.
ADVERTISEMENT
Rasulullah Saw tidak hanya mengajarkan doa belasungkawa, namun juga memberi contoh adab saat melayat. Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Ucapan Bela Sungkawa Islam

Ucapan Bela Sungkawa Islam. Foto: Pexels
Ucapan bela sungkawa Islam yang dicontohkan Rasulullah Saw. adalah membaca doa istirja.
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji'uun
Artinya: "Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali."
Setelah mengucapkan doa di atas, kamu bisa menambahkan kalimat belasungkawa lainnya sebagai bentuk doa tambahan. Berikut beberapa contohnya.
ADVERTISEMENT

Adab Melayat dalam Islam

Adab Melayat dalam Islam. Foto: Unsplash
Merangkum dari buku Tuntunan Ringkas Mengurus Jenazah oleh M. Nashiruddin Al-Bani, berikut lima adab melayat yang harus diperhatikan umat muslim.

1. Menyampaikan Belasungkawa dan Mendoakan Mayit

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Rasulullah Saw. bersabda:
"Tidaklah seorang muslim yang berbela sungkawa (ta’ziyah) kepada saudaranya karena musibah, tetapi Allah SWT memberinya pakaian dari pakaian kemuliaan di hari kiamat," (HR. Ibnu Majah)
Meskipun para perawi masih memperdebatkan kesahihan hadits di atas, namun mereka bersepakat bahwa mengucapkan belasungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan merupakan bagian dari adab takziyah.
Kemudian, dianjurkan juga untuk mendoakan mayit sebagaimana yang dicontohkan Nabi Muhammad Saw. berikut.
Allaahummaghfir lahu warham hu wa’aafi hii wa’fu anhu wa akrim nuzulahu wa wassi’ madkholahu waghsilhu bilmaai wats-tsalji walbarodi wanaqqi hi minal khothooyaa kamaa yunaqqots tsaubul abyadhu minaddanasi wa abdil hu daaron khoiron min daarihi wa ahlan khoiron min ahlihi wa zaujan khairan min zaujihi wa adkhil khul jannata wa ‘aidz hu min ‘adzaabil qobri wa fitnatil hi wa min ‘adzabin naar.
ADVERTISEMENT
Artinya: "Ya Allah, ampunilah, rahmatilah, bebaskanlah dan lepaskanlah dia. Dan muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah dia. Dan muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah jalan masuknya, cucilah dia dengan air yang jernih lagi sejuk, dan bersihkanlah dia dari segala kesalahan bagaikan baju putih yang bersih dari kotoran, dan gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih baik daripada yang ditinggalkannya, dan keluarga yang lebih baik, dari yang ditinggalkan, serta istri yang lebih baik dari yang ditinggalkannya pula. Masukkanlah dia ke dalam surga, dan lindungilah dari siksanya kubur serta fitnah nya, dan dari siksa api neraka,”.

2. Membuatkan Makanan untuk Keluarga yang Ditinggalkan

Diriwayatkan dari Abdullah bin Ja'far ra, ia berkata:
"Ketika melayat ayah Ja'far yang gugur dalam perang, Nabi Saw. bersabda, 'Buatkanlah makanan untuk keluarga Ja'far karena telah tiba sesuatu yang menyibukkan mereka,'" (HR. At-Tirmidzi).
ADVERTISEMENT
Kemudian dalam riwayat lain disebutkan, disampaikan oleh Aisyah ra:
"Aku selalu membuatkan makanan untuk orang yang tertimpa musibah sakit. Ia mengatakan, "Sesungguhnya aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Sesungguhnya makanan dapat menyenangkan hati orang yang sakit dan menghilangkan kesedihannya,'". (HR Muslim)

3. Membicarakan Hal yang Baik Mengenai Mayit

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Bukhari, Rasulullah Saw. bersabda:
"Janganlah kalian mencela mayit, karena mereka telah pergi untuk mempertanggung jawabkan apa yang telah mereka perbuat." (HR. Bukhari).
Melalui hadits ini, Rasulullah menegaskan agar tidak membicarakan aib si mayit. Namun sebaliknya, yakni membicarakan kebaikan-kebaikan almarahum/almarhumah.

4. Mengusap Kepala Anak Yatim

Jika keluarga yang ditinggalkan adalah anak-anak, otomatis kematian tersebut menjadikannya anak yatim. Maka, usaplah kepalanya dan muliakanlah mereka.
Hal ini dicontohkan Rasulullah Saw. ketika kematian ayah Ja’far. Rasulullah mendatangi Ja’far dan mengusap kepalanya, sambil berdoa.
ADVERTISEMENT
Diriwayatkan dari Ja'far ra, Rasulullah SAW bersabda:
"Angkatlah anak ini kepadaku," lalu diangkatlah aku dan ditempatkan di depannya. Kemudian Rasulullah berkata kepada Qassam, "Angkatlah anak ini kepadaku,". Kemudian beliau penempatannya di belakangnya. Kemudian beliau mengusap kepalaku tiga kali, seraya berdoa di setiap usapannya, 'Ya Allah, tinggalkanlah kebaikan bagi anak Ja'far'," (HR Ahmad)
(DEL)