Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
14 Amalan Sunnah Hari Raya Idul Fitri yang Perlu Diketahui Umat Islam
9 April 2024 19:21 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Penting bagi umat Islam untuk mengetahui sunnah Idul Fitri untuk meningkatkan pelaksanaan ibadah. Dianjurkan untuk melakukan beberapa amalan sunnah hari raya Idul Fitri.
ADVERTISEMENT
Idulfitri merupakan hari raya yang sangat dinanti-nanti oleh umat muslim. Hari besar ini merupakan simbol kemenangan orang-orang beriman yang telah menunaikan kewajibannya di bulan Ramadan dengan mengendalikan hawa nafsu melalui puasa.
Amalan Sunnah Hari Raya Idul Fitri
Dikutip dari laman kemenag.go.id, hari raya Idul Fitri merupakan momen seluruh umat Islam bersukacita menyambut hari kemenangan.
Namun, Islam juga mengajarkan tentang beberapa hal agar umat muslim mengisi saat-saat lebaran tersebut dengan gembira tapi juga bernilai ibadah yaitu dengan amalan sunnah hari raya Idul Fitri.
1. Bertakbir di Malam dan Hari Idulfitri
Lafaz takbir hari raya Idulfitri:
Allaahu akbar, Allaahu akbar, Allaahu akbar, laa ilaaha illa Allaahu wa Allaahu akbar, Allaahu akbar wa lillaahil hamd
Allaahu akbar kabiira wal hamdu lillaahi katsiira wa subhaana Allaahi bukrataw wa ashiilaa laa ilaaha illa Allahu wa laa na'budu illa iyyaah mukhlishiina lahud diin, wa law karihal kaafiruuna laa ilaaha illa Allaahu wahdahu shadaqa wa'dah, wa nashara 'abdahu, wa hazamal ahzaaba wahdahu, laa ilaaha illa Allahu akbar
ADVERTISEMENT
Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar. Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah."
"Allah Maha Besar dengan kebesaran yang sempurna dan segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Mahasuci Allah pagi dan petang. Tiada tuhan selain Allah dan kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya seraya memurnikan agama-Nya meskipun orang-orang kafir membenci. Tiada Tuhan selain Allah yang Maha Esa, menepati janji-Nya, menolong hamba-Nya, dan mengalahkan musuh-musuhNya dengan Keesaan-Nya. Tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar,"
2. Menghidupkan Malam Idulfitri dengan Ibadah
Umat muslim disunnahkan menghidupkan malam Idulfitri dengan beribadah. Berikut tiga pendapat terkait cara menghidupkan malam Idulfitri:
ADVERTISEMENT
Adapun ibadah lain yang dianjurkan menghidupi malam hari raya yakni melaksanakan salat, membaca shalawat, membaca Al-Qur'an, dan bentuk ibadah lainnya.
Anjuran menghidupkan malam hari raya Idulfitri tersebut berdasarkan hadis Nabi saw yang artinya:
"Barangsiapa menghidupi dua malam hari raya, hatinya tidak mati di hari matinya beberapa hati." (HR. Al-Daruquthni).
3. Mandi
Mandi disunnahkan baik bagi laki-laki atau perempuan saat hari raya Idulfitri, termasuk perempuan yang sedang haid atau nifas. Waktu mandi dimulai sejak tengah malam hari raya sampai tenggelam matahari esok harinya.
4. Menggunakan Wewangian dan Pakaian Terbaik
Sesuai hadis dari Anas bin Malik,
"Pada hari Idulfitri dan Idul Adha, Rasulullah saw memerintahkan kami untuk menggunakan pakaian terbaik yang kami miliki dan memakai wewangian terbaik yang ada pada kami, serta berkurban dengan binatang yang tergemuk yang kami punyai." (HR. Hakim)
ADVERTISEMENT
5. Makan sebelum Melaksanakan Salat Idulfitri
Amalan ini sesuai dengan hadis riwayat Bukhari & Ahmad dari Anas bin Malik yang artinya:
"Rasulullah saw tidak berangkat salat pada hari raya Idulfitri, sehingga beliau memakan beberapa buah kurma." (HR. Bukhari & Ahmad dari Anas bin Malik)
6. Berangkat ke Tempat Pelaksanaan Salat Idulfitri
Disunnahkan untuk pergi ke tanah lapang untuk mendirikan salat Idulfitri maupun Idul Adha, sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Rasulullah saw, para sahabat dan tabi'in.
7. Berjalan Kaki ke Tempat Salat
Jika tempat salatnya tidak terlalu jauh, disunnahkan untuk berjalan kaki menuju musala, masjid, atau tanah lapang tempat diselenggarakannya salat Idulfitri.
Hal ini sejalan dengan pernyataan Ali bin Abi Thalib, dia berkata:
“Termasuk sunnah Rasulullah saw adalah keluar menuju tempat salat Idulfitri dengan berjalan kaki.” (HR. Tirmidzi)
8. Melakukan Salat Idulfitri
Seorang muslim baik laki-laki maupun perempuan sangat dianjurkan untuk melaksanakan salat Id saat hari raya Idulfitri.
ADVERTISEMENT
Hukum salat Id adalah sunnah muakkadah (sangat disunnahkan) sejak tahun kedua hijriah. Rasulullah saw selalu melaksanakan salat Id sampai beliau wafat.
Salah satu dalil kesunnahannya adalah firman Allah dalam surat al-Kautsar yang artinya:
"Maka salatlah kepada Tuhanmu dan berkurbanlah." (QS. Al-Kautsar ayat 2)
Mayoritas pakar tafsir menegaskan bahwa yang dimaksud salat di dalam ayat tersebut adalah salat hari raya (Idulfitri dan Idul Adha). Salat Idulfitri dilakukan sebanyak dua rakaat, dengan niat salat Idulfitri. Berikut lafaz niatnya:
"Nawaitu shalâta 'îdil fithri sunnatan ma'mûman lillâhi ta'âlâ."
Artinya: Aku niat salat Idulfitri sunnah, bermakmum, karena Allah
Di rakaat pertama, sebelum membaca surat Al-Fatihah, sunnah takbir sebanyak tujuh kali. Sementara di rakaat kedua takbir sebanyak lima kali.
ADVERTISEMENT
9. Membayar Zakat
Zakat di dalam Islam merupakan salah satu rukun Islam yang hukumnya wajib untuk dilaksanakan. Banyak sekali kegunaan zakat bagi orang-orang yang membutuhkan. Kewajiban membayar zakat ini dijelaskan dalam hadis yang memiliki arti sebagai berikut:
“Rasulullah saw memerintahkan zakat fitrah kepada orang-orang di bulan Ramadan kepada manusia satu sha’ dari tamar (dua setengah kilo beras) atas orang-orang yang merdeka atau hamba laki-laki atau perempuan.” (Al -Hadis)
10. Menempuh Jalan Berbeda di Hari Idulfitri
Ketika Nabi saw hendak pergi menuju salat Id, beliau melalui suatu jalan dan kembali dengan melewati jalan yang berbeda hingga beliau melihat lebih banyak kaum muslim pada kedua jalan tersebut.
Dari Jabir bin Abdullah, ia berkata, "Rasulullah saw menempuh jalan yang berbeda pada hari Id." (HR. Bukhari, Abu Dawud, Ibnu Majah & Ahmad)
ADVERTISEMENT
11. Saling Mengunjungi di Hari Idulfitri
Sebagaimana sabda Nabi saw mengenai orang yang senang berkunjung satu sama lain dari Muadz bin Jabal, ia berkata bahwa pernah mendengar Rasul saw menuturkan:
"Allah Swt berfirman, "Cinta-Ku berhak didapatkan oleh orang yang saling mencintai karena-Ku, orang saling duduk karena-Ku, orang yang saling mengunjungi karena-Ku, dan orang yang saling membantu karena-Ku." (HR. Al-Muwaththa & Ahmad)
12. Mendatangi Tempat Keramaian
Suatu ketika saat hari raya Idulfitri, Rasulullah menemani Aisyah mendatangi sebuah pertunjukan atraksi tombak dan tameng.
Bahkan saking asyiknya, sebagaimana hadis riwayat Ahmad, Bukhari dan Muslim, Aisyah sampai menjengukkan (memunculkan) kepala di atas bahu Rasulullah sehingga dia bisa menyaksikan permainan itu dari atas bahu Rasulullah dengan puas.
13. Mengunjungi Rumah Sahabat
Tradisi silaturahim saling mengunjungi saat hari raya Idulfitri sudah ada sejak zaman Rasulullah. Ketika Idulfitri tiba, Rasulullah mengunjungi rumah para sahabatnya.
ADVERTISEMENT
Begitu pun para sahabatnya, pada kesempatan ini Rasulullah dan sahabatnya saling mendoakan kebaikan satu sama lain. Sama seperti yang dilakukan umat Islam saat ini. Datang ke tempat sanak famili dengan saling mendoakan.
14. Tahniah (Memberi Ucapan Selamat)
Hari raya adalah hari yang penuh dengan kegembiraan. Karena itu, dianjurkan untuk saling memberikan selamat atas kebahagiaan yang diraih saat hari raya.
Di antara dalil kesunnahannya adalah beberapa hadis yang disampaikan Al-Imam Al-Baihaqi, beliau dalam kitab Sunannya menginventarisir beberapa hadis dan ucapan para sahabat tentang tradisi ucapan selamat di hari raya.
Meski tergolong lemah sanadnya, tetapi rangkaian beberapa dalil tersebut dapat dibuat pijakan untuk persoalan ucapan hari raya yang berkaitan dengan keutamaan amal ini.
Argumen lainnya adalah dalil-dalil umum mengenai anjuran bersyukur saat mendapat nikmat atau terhindari dari mara bahaya, seperti disyariatkannya sujud syukur.
ADVERTISEMENT
Demikian pula riwayat Al-Bukhari dan Muslim tentang kisah taubatnya Ka’ab bin Malik setelah beliau absen dari perang Tabuk, Talhah bin Ubaidillah memberinya ucapan selamat begitu mendengar pertaubatnya diterima.
Ucapan selamat itu dilakukan di hadapan Nabi dan beliau tidak mengingkarinya. Tidak ada aturan baku mengenai redaksi ucapan selamat ini. Salah satu contohnya “Taqabbala allâhu minnâ wa minkum”, “kullu ‘âmin wa antum bi khair”, “Selamat hari raya Idulfitri”, “Minal aidin wal-faizin”, “mohon maaf lahir batin”, dan lain sebagainya.
Pada prinsipnya, setiap kata yang ditradisikan sebagai ucapan selamat dalam momen hari raya, maka sudah bisa mendapatkan kesunnahan tahniah ini. Bahkan, Syekh Ali Syibramalisi menegaskan tahniah juga bisa diwujudkan dalam bentuk saling bersalam-salaman.
Karena itu, sangat tidak tepat klaim dari sebagian kalangan bahwa ucapan selamat hari raya yang berkembang di Indonesia tidak memiliki dasar dalil agama. Berkaitan dengan ihwal tahniah ini, Syekh Abdul Hamid al-Syarwani menegaskan:
ADVERTISEMENT
“Sebuah penutup. Al-Qamuli berkata, aku tidak melihat dari para Ashab (ulama Syafi’iyah) berkomentar tentang ucapan selamat hari raya, beberapa tahun dan bulan tertentu seperti yang dilakukan banyak orang. Tetapi Al-Hafizh al-Mundziri mengutip dari Al-Hafizh al-Maqdisi bahwa beliau menjawab masalah tersebut bahwa orang-orang senantiasa berbeda pendapat di dalamnya. Pendapatku, hal tersebut hukumnya mubah, tidak sunnah, tidak bid’ah.”
“Al-Syihab Ibnu Hajar setelah menelaah hal tersebut menjawab bahwa tahniah disyariatkan. Beliau berargumen bahwa al-Baihaqi membuat bab tersendiri tentang tahniah, beliau berkata; bab riwayat tentang ucapan manusia satu kepada lainnya saat hari raya; semoga Allah menerima kami dan kalian; Ibnu Hajar menyebutkan statemen al-Baihaqi tentang hadis-hadis dan ucapan para sahabat yang lemah (riwayatnya), akan tetapi rangkain dalil-dalil tersebut bisa dibuat argumen dalam urusan sejenis tahniah ini.”
ADVERTISEMENT
Itulah beberapa amalan sunnah hari raya Idulfitri yang bisa dilaksanakan saat Hari Raya mendatang. (glg)