Konten dari Pengguna

14 Contoh Pantun Tua tentang Pelajaran Hidup

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
27 Agustus 2021 15:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
clock
Diperbarui 2 Mei 2023 21:55 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pantun merupakan salah satu karya sastra lama. Sumber: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Pantun merupakan salah satu karya sastra lama. Sumber: Pexels.com
ADVERTISEMENT
Pantun merupakan salah satu karya sastra lama yang berkembang pada masyarakat Melayu, bahkan lekat dalam beberapa budaya suatu etnis.
ADVERTISEMENT
Menurut Ernawati Waridah dalam buku Kumpulan Majas, Pantun, dan Peribahahasa Plus Kesusastraan, pantun adalah karya sastra yang memiki ciri-ciri, yaitu rima akhir setiap baris adalah a-b-a-b, baris pertama dan kedua merupakan sampiran, baris ketiga dan keempat merupakan isi.
Pantun juga diklasifikasikan atau dikelompokkan ke dalam beberapa jenis yang membedakan antara satu jenis dan jenis lainnya.
Melansir dari buku Cerdas Berbahasa Indonesia karya Engkos Kosasih, berdasarkan isi dan maknanya, pantun terbagi ke dalam tiga kelompok yaitu, pantun anak, pantun muda dan pantun orang tua yang juga disebut dengan pantun tua.

Pengertian Pantun Tua

Ilustrasi menulis pantun tua. Foto: Shutter Stock
Pantun tua adalah satu jenis pantun yang biasanya mengisahkan tentang pelajaran-pelajaran hidup atau yang memberikan nasihat-nasihat.
ADVERTISEMENT
Hal ini tentu berbeda dengan jenis pantun lainnya. Pantun anak-anak mengisahkan tentang masa kanak-kanak, sedangkan pantun muda menceritakan pengalaman seseorang di masa mudanya.
Tak selalu menceritakan masa tua, pantun tua biasanya mengandung nasihat-nasihat atau nilai-nilai yang patut dipegang teguh dan diajarkan kepada generasi selanjutnya.

Ciri-ciri Pantun Tua

Pantun tua biasanya mengandung nasihat-nasihat. Sumber: Pexels.com
Pantun tua termasuk jenis pantun biasa yang ciri-cirinya sama dengan pantun pada umumnya. Hal yang membedakan pantun tua dengan jenis pantun lainnya hanyalah makna dari isi pantun tersebut.
Pantun biasa sendiri memiliki ciri-ciri, yaitu:

Contoh Pantun Tua

Ilustrasi menulis pantun tua. Foto: Shutter Stock
Untuk lebih mengenal jenis pantun ini, alangkah baiknya kita melihat beberapa contoh pantun tua. Mengutip dari jurnal Parataksis: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 2 yang disusun oleh Trisnawati, berikut 14 contoh pantun tua:
ADVERTISEMENT

Pantun 1

Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam si riang-riang
Menangis mayat di dalam kubur
Teringat badan tak sembahyang

Pantun 2

Pohon di kebun habis berbuah
Disambut masak buah rumbiga
Mohonkan ampun dosa yang sudah
Hendak masuk dalam surga

Pantun 3

Mengkudu buahnya pahit
Buah kepayang dingin airnya
Biar ilmu setinggi langit
Kalau tak sembahyang apa gunannya

Pantun 4

Bunga kenangaan di atas kubur
Pucuk sari pandan Jawa
Apa guna sombong takabur
Rusak hati badan binasa

Pantun 5

Sandarkan galah pada pohon
Kayu tersandar berapit dua
Kepada Allah tempat bermohon
Kalau kita sandarkan nyawa

Pantun 6

Pangkal berbelit di pohon jarak
Jarak nn tumbuh tepi serambi
Jangan dibuat dilarang syarak
Itulah perbuatan yang diibenci Nabi

Pantun 7

Kera banyak tengah berhimpun
Sandarkan galah pada pohon
ADVERTISEMENT
Segeralah kita minta ampun
Kepada Allah tempat bermohon

Pantun 8

Bendahara datuk seri paduka
Memerintah kota dan negeri
Sengsara masuk dalam neraka
Hendaklah kita ingatkan diri
Ilustrasi karya sastra. Sumber: Pexels.com

Pantun 9

Sungguh indah pintu dipahat
Burung puyuh di atas dahan
Kalau hidup hendak selamat
Taat selalu perintah Tuhan

Pantun 10

Batang keranji kalau diukir
Batang nangka dibelah-belah
Seberang janji kalau mungkir
Datang murka daripada Allah

Pantun 11

Bungan mawar bunga melati
Kala dicium harum baunya
Banyak cara sembuhkan hati
Baca Quran pahamkan maknanya

Pantun 12

Batang nangka dibelah-belah
Buah pandan jatuh tercebut
Jika datang murka Allah
Remuklah badn dalam kubur

Pantun 13

Tiap napas tidaklah kekal
Siapkan bekal menjelang wafaT
Tarulah Nabi siapkan bekal
Dengan sebar ilmu manfaat
ADVERTISEMENT

Pantun 14

Colok dipotong dengan sekin
Sekin waja buatan Jawa
Hendaklah diturut dengan yakin
Yakin di hati selamatlah nyawa
(SAI)