Konten dari Pengguna

15 Contoh Tari Berpasangan Asli Indonesia beserta Daerah Asalnya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
18 November 2024 3:16 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi contoh cari berpasangan. Foto: Pexels/Candra Adi Pratama
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi contoh cari berpasangan. Foto: Pexels/Candra Adi Pratama
ADVERTISEMENT
Contoh tari berpasangan dan daerah asalnya perlu dipahami oleh khalayak untuk menambah wawasan tentang budaya asli Indonesia dan berupaya untuk melestarikannya. Umumnya, tarian ini dilakukan oleh lebih dari satu orang penari.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, tari berpasangan tidak hanya menggambarkan tentang keindahan gerakan saja, tetapi juga mengungkapkan kekayaan budaya dan tradisi dari berbagai daerah di Indonesia melalui filosofi dalam setiap koreografinya.
Baik tari berpasangan maupun tari tunggal harus tetap dilestarikan. Maka dari itu, masyarakat dianjurkan untuk mengetahui terlebih dahulu tentang contoh tari tradisional dari masing-masing daerah di Indonesia.

Mengenal Tari Berpasangan

Ilustrasi contoh tari berpasangan. Foto: Pexels/Miftah Rafli Hidayat
Mengutip dari buku Apresiasi Seni 1 SMA Kelas X karya Astono, dkk (2007), sesuai dengan namanya, tari berpasangan/kelompok dilakukan oleh lebih dari satu orang penari.
Sama halnya, mengutip dari Buku Siswa: Seni Budaya karya Sri Sudaryati dan Boiman, tari berpasangan adalah tarian yang dilakukan berdua dan sebagian gerakannya berlainan satu sama lain, tetapi gerakan antara penari merupakan satu kepaduan.
ADVERTISEMENT
Tari berpasangan bisa juga disebut dengan tarian duet. Berdasarkan perkembangannya, tari berpasangan bisa dilakukan bertiga atau trio, dan paduan dari empat penari yang disebut kuartet.
Selain itu, tarian ini juga dapat dibawakan oleh sepasang penari pria dan wanita, atau wanita dan wanita, atau pria dan pria. Biasanya, tari berpasangan berhubungan dengan tema-tema pergaulan, percintaan, dan peperangan.
Pada intinya, tari berpasangan dilihat dari keutuhan koreografinya terwujud atas interaksi dan perpaduan gerak yang sama atau berbeda antara satu dengan penari lain.
Dengan kata lain, kekuatan koreografi tarian ini tercipta lantaran gerak yang diekspresikan penari saling berkaitan sehingga menjadi paduan yang saling melengkapi.
Tari berpasangan lebih menekankan respon dan interaksi antarpenari. Tarian ini berorientasi pada keterikatan pola dan tidak bebas dalam mengolah ruang tari. Hal ini lantaran ruang tarian berpasangan telah ditata dengan susunan tertentu antar para penarinya.
ADVERTISEMENT

Keunikan Tari Berpasangan

Ilustrasi contoh tari berpasangan. Foto: Pexels/Wahda Nurisna
Mengutip dari buku Apresiasi Seni 1: Seni Tari & Seni Musik karya Sigit Astono, dkk, tari yang dilakukan secara berpasang-pasangan memiliki keunikan tersendiri, di antaranya:

1. Keunikan Gerak

Meski gerak tarinya tidak bebas, tetapi perpaduan gerak pada tari berpasangan sangat terkontrol, sehingga membentuk koreografi yang sempurna.
Kekompakan dalam gerak dan harmoni inilah yang menjadi kekuatan menonjol dari tari berpasangan.

2. Keunikan Kostum

Penari biasanya mengenakan kostum dengan aneka warna dan desain yang melambangkan adat hingga kepercayaan.
Untuk mengekspresikan gerakan dengan baik dan dapat menjiwai karakter, maka penari berpasangan membutuhkan kostum yang unik dan sesuai dengan karakter masing-masing.

3. Keunikan Iringan Musik

Bukan hanya antarpenari, para musisi yang memainkan alat musik saat untuk mengiringi tari berpasangan juga harus unik dan kompak.
ADVERTISEMENT
Dengan begitu, keindahan musik yang berpadu baik antara penari, koreografi, dan alunan musilnya akan menciptakan pertunjukan yang indah.

Contoh Tari Berpasangan

Ilustrasi contoh tari berpasangan. Foto: Pexels/SuGuna Photos
Mengutip dari buku Pembelajaran Seni Tari di Indonesia dan Mancanegara karya Arina Restian, (2017:310), berikut contoh tari berpasangan asli Indonesia yang dilengkapi dengan beserta daerah asalnya.

1. Tari Gambyong (Jawa Timur)

Tari Gambyong atau biasa dikenal dengan tari Gambyong Pareanom ini merupakan tarian yang berasal dari Jawa Timur. Tarian ini dilakukan pertama kali di Pendapa Mangkunegaran dalam pernikahan G.R.A Siti Nurul Kamaril Ngarasati.
Tari tersebut dilakukan dengan oleh beberapa penari yang melakukan gerakan dengan mengikuti pola kendhangan dan ada seorang penari yang bertindak sebagai pesinden.

2. Tari Wireng (Jawa Tengah)

Tari Wireng merupakan salah satu jenis tari berpasangan yang berasal dari Jawa Tengah. Tari ini menceritakan tentang keprajuritan atau peperangan.
ADVERTISEMENT
Wireng berasal dari kata beksan yang memiliki arti wiring, yaitu gabungan antara wira dan perwira yang berarti prajurit unggul. Tari ini sudah ada sejak zaman Kerajaan Jenggala, Kediri.
Tarian ini diciptakan oleh raja Jenggala yang pertama sebagai bentuk pengajaran untuk melatih putra kerajaan agar memiliki ketangkasan dalam berperang.

3. Tari Legong (Bali)

Tari Legong termasuk salah satu tari berpasangan yang berasal dari Pulau Bali. Tari ini memiliki gerakan yang cukup kompleks. Tari Legong diartikan sebagai tarian yang memiliki gerakan khas, yakni tarian dan gerakannya terikat dengan musik pengiringnya.
Para penari dalam Tari Legong diharuskan untuk memadukan beberapa gerakan dengan iringan musik gamelan tradisional khas Bali. Tari tersebut dapat dilakukan oleh wanita secara berpasang-pasangan dan dilakukan oleh beberapa orang dengan jumlah tertentu.
ADVERTISEMENT

4. Tari Serampang Dua Belas (Sumatra Utara)

Tari Serampang Dua Belas merupakan tarian tradisional Melayu yang berasal dari Sumatra Utara. Tarian ini dibawakan oleh sepasang penari pria dan wanita, serta menggambarkan kehidupan masyarakat Melayu dengan gerakan yang anggun dan saling berpasangan.

5. Tari Payung (Sumatra Barat)

Tari Payung yang berasal dari Sumatra Barat ini juga merupakan tarian berpasangan yang dibawakan oleh seorang penari pria dan seorang penari wanita.
Sesuai dengan namanya, properti utama yang digunakan dalam tarian ini adalah payung sebagai simbol kehormatan dan lambang kebesaran.

6. Tari Jaipong (Jawa Barat)

Tari Jaipong adalah tarian tradisional asal Sunda, Jawa Barat yang dibawakan oleh sepasang penari, yaitu seorang penari pria dan seorang penari wanita atau sesama wanita.
Tarian ini menggambarkan tentang kegembiraan dan keceriaan dengan gerakan yang energik dan atraktif.
ADVERTISEMENT

7. Tari Janger (Bali)

Tari Janger yang merupakan tarian yang berasal dari Bali ini juga dibawakan oleh sepasang penari pria atau wanita. Tarian ini menggambarkan tentang kisah percintaan dengan gerakan yang anggun dan indah.

8. Tari Srikandi Suradewati (Yogyakarta)

Tari Srikandi Suradewati adalah tarian berpasangan yang berasal dari Yogyakarta. Tarian ini menggambarkan tentang kisah kepahlawanan Srikandi, seorang putri yang menjadi panglima perang.

9. Tari Oleg Tamulilingan (Bali)

Sama halnya Tari Legong dan Janger, Tari Oleg Tamulilingan juga merupakan tarian tradisional asal Bali yang dibawakan oleh sepasang penari. Tarian ini menggambarkan kisah percintaan sepasang kekasih dengan gerakan anggun.

10. Tari Pemburu Kijang (Jawa Barat)

Tari Pemburu Kijang berasal dari Jawa Barat dan merupakan tarian berpasangan yang dibawakan oleh seorang penari pria dan seorang penari wanita.
Tarian ini menggambarkan tentang kisah seorang pemburu yang sedang berburu kijang dengan gerakan yang gagah dan lincah.
ADVERTISEMENT

11. Tari Retno Tinanding (Jawa Tengah)

Tari Retno Tinanding adalah tarian asli Indonesia yang berasal dari Jawa Tengah. Tarian yang dibawakan oleh sepasang penari wanita ini menceritakan kisah peperangan antara dua dewi, yakni antara Dewi Wara Srikandhi dengan Dewi Larasati.

12. Tari Srikandi Mustokoweni (Jawa Tengah)

Tari Srikandi Mustokoweni juga merupakan tarian berpasangan yang dibawakan oleh seorang penari pria dan seorang penari wanita, berasal dari Jawa Tengah.
Tarian ini menggambarkan tentang kisah kepahlawanan Srikandi Mustokoweni dalam peperangan dengan gerakan yang gagah dan kuat.

13. Tari Bugis Kembar (Jawa Tengah)

Berbeda dengan Tari Retno Tinanding yang dibawakan oleh sepasang penari wanita, Tari Bugis Kembar yang berasal dari Jawa Tengah ini dilakukan oleh sepasang penari pria.
Tarian ini menceritakan atau menggambarkan tentang prajurit Bugis yang sedang berlatih perang. Karakter yang dimunculkan dalam figur Bugis tidak lepas dari wayang gedog yakni nggelece.
ADVERTISEMENT

14. Tari Ulu Ambek (Sumatra Barat)

Tari Ulu Ambek juga dibawakan oleh penari pria. Tarian ini berasal dari Sumatera Barat dan menggambarkan tentang anak laki-laki yang memiliki tanggung jawab besar dalam kehidupan di rumah gadang, kehidupan di surau, kehidupan di lapau, dan kehidupan di balai adat.

15. Tari Ketuk Tilu (Jawa Barat)

Tari Ketuk Tilu adalah tarian tradisional asli Indonesia yang berasal dari Tanah Sunda atau Jawa Barat.
Tarian yang dibawakan oleh sepasang penari, yaitu seorang penari pria dan seorang penari wanita ini diiringi dengan musik ketuk tilu (ketuk tiga).
Tarian ini menggambarkan tentang kegembiraan dengan gerakan yang energik dan atraktif, sebagai wujud syukur ketika musim panen datang.
Demikian, itulah beberapa contoh tari berpasangan dari masing-masing daerah di Indonesia yang perlu diketahui dan dilestarikan oleh masyatakat. Lengkap dengan gambaran dan tujuan dibuatnya tari berpasangan tersebut. (SUCI)
ADVERTISEMENT