Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten dari Pengguna
15 Hadits Larangan Marah dan Artinya untuk Mengendalikan Emosi
22 Februari 2024 11:01 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dalam ajaran Islam, banyak teladan Nabi Muhammad saw., kepada umatnya termasuk yang tertuang dalam hadits larangan marah. Pada saat seseorang marah, yang menguasai emosi adalah setan yang menjerumuskan manusia.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Tarbawy: Jurnal Pendidikan Islam, Emosional: Tinjauan Al-Qur'an dan Relevansinya Dalam Pendidikan, Zulkarnain, (2018, 90), emosi adalah bagian yang tidak terpisahkan dari dalam diri manusia. Cara mengendalikan emosi dalam diri membutuhkan dorongan dan bantuan kecerdasan emosional.
Sedangkan kecerdasan emosional harus dibarengi dengan melakukan kegiatan positif yang dapat membangun semangat spiritual. Salah satunya dengan mengikuti perbuatan atau amalan yang diteladankan Rasulullah dalam hadits-haditsnya.
Hadits-Hadits Larangan Marah untuk Mengendalikan Emosi
Berikut ini daftar hadits larangan marah yang telah diteladankan melalui perbuatan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam dan berguna untuk mengendalikan emosi manusia.
1. Hadits Dari Abu Hurairah Riwayat Ahmad
“‘An Abii Hurairaha Radliyallahu ‘anhu qaala: qaala Rasulullahi Shallallahu ‘alaihi wasallam: Laa tagdlab walakin idzaa gadibta fasykur.”
Artinya: Dari Abu Hurairah Radliyallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Jangan marah, dan jika kamu marah, bersyukurlah."
ADVERTISEMENT
2. Hadits Dari Ibnu Abbas Riwayat Bukhari
“‘An Ibni ‘Abbaasin qaala: qaala Rasulullahi Shallallahu ‘alaihi wasallam: Laysasysyadiidu bishshura’ati, innamasysyadiidu alladzii yamliku nafsahu ‘indalgadlabi.”
Artinya: Dari Ibnu Abbas Radliyallahu 'anhuma, ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Bukanlah orang yang kuat itu karena kemampuannya mengalahkan orang lain, tetapi orang yang kuat adalah yang dapat mengendalikan dirinya saat marah."
3. Hadits Dari Abu Hurairah Riwayat Bukhari dan Muslim
“‘An Abii Hurairaha Radliyallahu ‘anhu, anna rajulan qaala linnabiyyi Shallallahu ‘alaihi wasallam: Awshinii, qaala: laa tagdlab faraddada marratayni.”
Artinya: Dari Abu Hurairah Radliyallahu 'anhu, bahwa seseorang berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, "Berilah aku nasehat." Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Janganlah marah." Orang tersebut mengulanginya berkali-kali.
4. Hadits Dari Abu Hurairah Riwayat Bukhari dan Muslim
“‘An Abii Hurairaha Radliyallahu ‘anhu, qaala: qaala Rasulullahi Shallallahu ‘alaihi wasallam: Innal ‘abda layuhadditsu bilkadzibi hatta yakuuna kadzdzaaban, wa innal kadziba yahdii ilal fujuuri, wa innal fujuura yahdii ilannaari, wa maa yazaalurrajulu yakdzibu wa yataharral kadziba hatta yuktaba ‘indallahi kaddzaaban.”
ADVERTISEMENT
Artinya: Dari Abu Hurairah Radliyallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Sesungguhnya seorang hamba akan terus berbicara bohong, hingga dia dicatat di sisi Allah sebagai pendusta."
5. Hadits Dari Abu Hurairah Riwayat Bukhari
“‘An Abii Hurairaha Radliyallahu ‘anhu, anna rajulan qaala linnabiyyi Shallallahu ‘alaihi wasallam: Awshinii, qaala: laa tagdlab qaala: awshinii qaala: laa tagdlab.”
Artinya: Dari Abu Hurairah Radliyallahu 'anhu, bahwa seseorang berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, "Berilah aku nasehat." Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam berkata, "Janganlah marah." Orang itu terus mengulanginya berkali-kali dan Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam tetap menjawab, "Janganlah marah."
6. Hadits Dari Abu Hurairah Riwayat Bukhari dan Muslim
“‘An Abii Hurairaha Radliyallahu ‘anhu, qaala: qaala Rasulullahi Shallallahu ‘alaihi wasallam: Laa tagdlab, faqaluu: innarrajula layugdlabu, qaala: laisasysyiddahu bishshura’ati, innamasysyiddahullatii yamliku nafsahu wa huwa gadlbaanu.”
ADVERTISEMENT
Artinya: Dari Abu Hurairah Radliyallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Janganlah marah." Mereka berkata, "Sesungguhnya seorang lelaki kadang-kadang marah." Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Bukanlah kekuatan itu datang dari kekuatan melawan orang lain, tetapi sesungguhnya kekuatan itu datang dari kemampuan untuk mengendalikan diri saat marah."
7. Hadits Dari Ibnu Abbas Riwayat Bukhari
“‘An Ibni ‘Abbaasin qaala: qaala Rasulullahi Shallallahu ‘alaihi wasallam: Laa tagdlab fainnal gadlaba yaj’alul qalba dlayyaqan.”
Artinya: Dari Ibnu Abbas Radliyallahu 'anhuma, ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Janganlah marah, karena sesungguhnya kemarahan membuat hati menjadi sempit."
8. Hadits Abu Hurairah Riwayat Bukhari dan Muslim
“‘An Abii Hurairaha, ‘aninnabiyyi Shallallahu ‘alaihi wasallam, qaala: Innamasysyadiidulladzii yamliku nafsahu ‘indal gadlabi.”
Artinya: Dari Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda, "Sesungguhnya orang yang kuat bukanlah yang mampu mengalahkan orang lain, tetapi yang benar-benar kuat adalah yang mampu mengendalikan dirinya saat marah."
ADVERTISEMENT
9. Hadits Dari Abu Hurairah Riwayat Riwayat Muslim
“‘An Abii Hurairaha Radliyallahu ‘anhu, qaala: qaala Rasulullahi Shallallahu ‘alaihi wasallam: innallaha qaala: idzaa qaalal’abdu: alhamdulillahi rabbil’aalamiina, qaalallahu: hamidanii ‘abdii, wa idzaa qaala: arrahmaanirrahiimi, qaalallahu: atsna ‘alayya ‘abdii, wa idza qaala: maaliki yaumiddiini, qaala majjadanii ‘abdii, wa idzaa qaala: iyyaakana’budu wa iyyakanasta’iinu, qaala: hadzaa bainii wa baina ‘abdii wa li’abdii maa sa ala, wa idzaa qaala: ihdinashshiraathal mustaqiima, shiraathalladziina an’amta ‘alaihim girl magdluubi ‘alaihim wa laadldlaalliina, qaala: hadzaa li‘abdii wa li’abdii maa sa ala, fainnahu maa qaalal ‘abdu: ahdinashshiraathal mustaqiima, sharaftu wajha ‘abdii bainii wa baina ‘abdii wa li’abdii maa sa ala.”
Artinya: Dari Abu Hurairah Radliyallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Sesungguhnya Allah berfirman: 'Apabila hamba-Ku mengucapkan: Alhamdulillahi Rabbil 'alamin (Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam)', Allah berfirman: 'Hambaku memuji-Ku.' Apabila ia mengucapkan: Ar-Rahman Ar-Rahim (Maha Pengasih, Maha Penyayang)', Allah berfirman: 'Hambaku telah membesarkan-Ku.' Apabila ia mengucapkan: Maaliki yaum ad-din (Pemilik Hari Pembalasan)', Allah berfirman: 'Hambaku telah memuliakan-Ku.' Apabila ia mengucapkan: Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in (Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan)', Allah berfirman: 'Ini antara Aku dan hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta.' Apabila ia mengucapkan: Ihdinash shiratal mustaqim (Tunjukilah kami jalan yang lurus)', Allah berfirman: 'Ini untuk hamba-Ku, dan untuk hamba-Ku apa yang ia minta.'"
ADVERTISEMENT
10. Hadits Dari Abu Hurairah Riwayat Bukhari dan Muslim
“‘An Abii Hurairaha Radliyallahu ‘anhu qaala: qaala Rasulullahi Shallallahu ‘alaihi wasallam: Idzaa qaalarrajulu li akhiihi yaa kaafiru, faqod baa a bihaa ahaduhumaa.”
Artinya: Dari Abu Hurairah Radliyallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Apabila seorang laki-laki berkata kepada saudaranya, 'Hai kafir!', maka sebenarnya salah satu di antara keduanya telah kafir."
11. Hadits Dari Abu Hurairah Riwayat Al-Bukhari dan Muslim
“‘An Abii Hurairaha Radliyallahu ‘anhu qaala: qaala Rasulullahi Shallallahu ‘alaihi wasallam: Laa taghdlab wa laa taghiidh wa laa tariba.”
Artinya: Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw., bersabda: "Janganlah engkau marah, dan janganlah engkau geram, dan janganlah engkau membalas kejahatan dengan kejahatan."
12. Hadits Dari Abu Hurairah Riwayat Bukhari
”’An Abii Hurairaha, qaala: qaala Rasulullahi Shallallahu ‘alaihi wasallam: Man laa yad’u qaulazzuuri wal ‘amala bihi wal jahala wal badzaa a wal lagwi, falaysa lillahi haajatun an yada’a tha’aamahu wa syaraabahu.”
ADVERTISEMENT
Artinya: Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda: "Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan dusta, serta jahil dan perkataan kotor, maka Allah tidak membutuhkan dia meninggalkan makanan dan minumannya."
13. Hadits Dari Abu Hurairah Riwayat Bukhari
“‘An Abii Hurairaha Radliyallahu ‘anhu qaala: qaala Rasulullahi Shallallahu ‘alaihi wasallam: Laa yadkhulu al jannata shaahibu syuhhin.”
Artinya: Dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallalahu 'alaihi wassalam bersabda: "Tidak akan masuk surga orang yang bakhil."
14. Hadits Dari Anas bin Malik Riwayat Bukhari dan Muslim
”’An Anas Ibni Maalikin, qaala qaala Rasulullahi Shallallahu ‘alaihi wasallama: Laa yu’minu ahadukum hatta yuhibba li akhiihi maa yuhibbu linafsihi.”
Artinya: Dari Anas bin Malik, Rasulullah saw., bersabda: "Tidak sempurna iman seseorang dari kalian hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri."
15. Hadits Dari Abu Hurairah Riwayat Abu Dawud
”’An Abii Hurairaha, qaala qaala Rasulullahi Shallallahu ‘alaihi wasallam: Idzaa gadliba ahadukum wa huwa qaaimun fal yajlis fainnal gadlaba jalbun minasysyaithaani.”
ADVERTISEMENT
Artinya: Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda: "Apabila salah seorang di antara kalian marah dalam keadaan berdiri, maka hendaklah dia duduk, karena jika dia berdiri, marahnya akan menjadi racun setan."
Hadits-hadist di atas menekankan pentingnya menjaga lisan, perkataan, perbuatan, dan mengendalikan emosi. Dengan mengendalikan emosi, amarah yang muncul tidak akan berdampak negatif baik untuk diri sendiri atau orang lain.
Hadits larangan marah memberi anjuran manusia untuk senantiasa mengontrol diri dan meningkatkan kecerdasan emosional. Selain itu mengarahkan umat Islam untuk memperbanyak dzikir dan doa yang baik, khususnya doa memohon petunjuk kepada Allah.(zen)
Baca juga: Pengertian dan Macam-Macam Hadits Shahih