Konten dari Pengguna

15 Lagu Daerah yang Berasal dari Yogyakarta, Lirik, dan Penciptanya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
7 Februari 2025 12:30 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi lagu daerah yang berasal dari Yogyakarta. Unsplash.com/Kelly-Sikkema
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi lagu daerah yang berasal dari Yogyakarta. Unsplash.com/Kelly-Sikkema
ADVERTISEMENT
Yogyakarta adalah salah satu provinsi dengan keistimewaan tersendiri sehingga disebut Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dikenal sebagai kota yang kaya akan warisan budaya serta tradisi, termasuk di dalamnya ada lagu daerah yang berasal dari Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari balaiyanpus.jogjaprov.go.id, Kumpulan Lagu-lagu Daerah Istimewa Yogyakarta, lagu-lagu daerah Yogyakarta memiliki ciri khas yang unik dan menggambarkan kehidupan masyarakatnya.

Lagu Daerah yang Berasal dari Yogyakarta

Ilustrasi lagu daerah yang berasal dari Yogyakarta. Unsplash.com/Kati-Hoehl
Berikut ini beberapa lagu daerah yang berasal dari Yogyakarta dan makna di baliknya.

1. Suwe Ora Jamu

Pencipta: R.C. Hardjosubroto
Lirik:
Suwe ora jamu
Jamu godhong telo
Suwe ora ketemu
Temu pisan atine gelo
Suwe ora jamu
Jamu sogo thunteng
Suwe ora ketemu
Temu pisan atine seneng
Suwe ora jamu
Jamu godhong bunder
Suwe ora ketemu
Temu pisan tambah pinter
Lagu ini mengisahkan pertemuan dengan teman lama yang telah lama tidak berjumpa, yang menimbulkan perasaan senang atau kecewa tergantung pada perubahan yang terjadi pada teman tersebut.

2. Caping Gunung

Pencipta: Gesang
ADVERTISEMENT
Lirik:
Dhek jaman berjuang
Njur kelingan anak lanang
Mbiyen tak openi
Ning saiki ana ngendi
Jarena wis menang
Keturutan sing digadhang
Mbiyen ninggal janji
Ning saiki apa lali
Ning gunung tak cadhongi sega jagung
Yen mendhung tak silihi caping gunung
Sokur bisa nyawang
Gunung ndesa dadi reja
Dene ora ilang nggone padha lara lapa
Lagu ini menceritakan kerinduan orang tua terhadap anaknya yang telah pergi merantau dan tidak memberikan kabar.

3. Kidang Talun

Pencipta: R.C. Hardjosubroto
Lirik:
Kidang talun
Mangan kacang talun
Mil kecemil mil kecemil
Si kidang mangan lembayung
Tikus pithi
Duwe anak siji
Cit cit cuit cit cit cuit
Maju perang wani mati
Gajah belang
Soko tanah mlembang
Nuk legunuk nuk legunuk
ADVERTISEMENT
Gedhene meh podho gunung
Lagu ini menggambarkan berbagai hewan dengan perilaku dan ciri khasnya, memberikan pelajaran tentang kehidupan dan keberanian.

4. Sinom

Pencipta: Sunan Muria
Lirik:
Amenangi jaman edan
Ewuh aja ing pambudi
Melu edan ora tahan
Yen tan melu anglakoni
Boya kaduman melik kaliren
Wekasanipun dilalah karsa Allah
Begjane kang lali
Luwih begja kang eling lan waspada
Lagu ini berisi nasihat agar tetap ingat dan waspada dalam menghadapi zaman yang penuh tantangan, serta pentingnya menjaga perilaku dan budi pekerti.

5. Pitik Tukung

Pencipta: R.C. Hardjosubroto
Lirik:
Aku duwe pitik, pitik tukung
Saben dina, tak pakani jagung
Petok gogok petok petok, ngendhog pitu
Tak nggremake netes telu
Kabeh trondhol dhol tanpa wulu
Mondhol mondhol dhol gawe guyu
ADVERTISEMENT
Lagu ini menggambarkan kehidupan sederhana di pedesaan, dengan cerita tentang ayam yang lucu dan menghibur.

6. Gethuk

Pencipta: Manthous
Lirik:
Gethuk asale saka telo
Sing digodhog terus digiling
Dicampur karo gula kelapa
Panganan ndeso saka Bantul
Yen arep nyandingke gethuk
Ojo lali karo cenil
Ditambah maneh lupis
Supaya komplit panganane
Gethuk, cenil, lupis
Panganan khas saka Bantul
Rasane enak, manis
Gawe kangen wong adoh
Lagu ini menceritakan tentang makanan tradisional Yogyakarta yang terbuat dari singkong, yaitu gethuk, serta panganan tradisional lainnya seperti cenil dan lupis. Lagu ini menggambarkan kelezatan makanan tersebut dan bagaimana makanan ini dapat membuat rindu bagi mereka yang berada jauh dari kampung halaman.

7. Walang Kekek

Lirik:
Walang kekek ngidung
Ngedung ning pinggir kali
ADVERTISEMENT
Suwenge padha nglindur
Nglindur ning ngisor wit waru
Bocah cilik padha dolanan
Dolanan ing pinggir kali
Aja nganti padha kelangan
Kelangan klambi
Lagu ini menggambarkan suasana anak-anak yang bermain di pinggir sungai pada malam hari, dengan latar belakang suara walang kekek (belalang) yang bernyanyi. Lagu ini juga mengingatkan anak-anak untuk berhati-hati agar tidak kehilangan pakaian mereka saat bermain.

8. Te Kate Dipanah

Lirik:
Te kate dipanah
Panahane wong buta
Yen kowe ora salah
Mesthi ora kenapa-kena
Te kate dipanah
Panahane wong edan
Yen kowe ora salah
Mesthi ora kenapa-kena
Lagu ini berisi pesan moral bahwa jika seseorang tidak bersalah, maka ia tidak perlu takut akan ancaman atau bahaya yang datang, karena kebenaran akan melindunginya.
ADVERTISEMENT

9. Kupu Kuwi

Lirik:
Kupu kuwi
Kupu kuwi
Menclok neng pucuk lo
Yen ketangkap
Dadi impianku
Lagu ini menggambarkan keindahan kupu-kupu yang hinggap di pucuk daun, serta keinginan untuk menangkapnya yang menjadi impian. Lagu ini sering dinyanyikan oleh anak-anak sebagai lagu permainan.

10. Jamuran

Lirik:
Jamuran, yo ge ge thok
Jamur apa, yo ge ge thok
Jamur gajih, yo ge ge thok
Sirahmu penthung, yo ge ge thok
Lagu ini merupakan lagu permainan tradisional anak-anak di Yogyakarta. “Jamuran” sendiri adalah permainan yang melibatkan sekelompok anak yang bermain sambil menyanyikan lagu ini. Liriknya sederhana dan mudah diingat, mencerminkan keceriaan anak-anak saat bermain.

11. Lir Ilir

Pencipta: Sunan Kalijaga
Lirik:
Lir ilir, lir ilir
Tandure wus sumilir
Tak ijo royo-royo
ADVERTISEMENT
Tak sengguh temanten anyar
Cah angon, cah angon
Penekna blimbing kuwi
Lunyu-lunyu penekna
Kanggo mbasuh dodotira
Dodotira, dodotira
Kumitir bedhah ing pinggir
Dondomana, jlumatana
Kanggo seba mengko sore
Mumpung padhang rembulane
Mumpung jembar kalangane
Yo suraka, surak hiyo
Lagu ini sarat dengan makna filosofis dan spiritual. “Lir Ilir” sering diartikan sebagai ajakan untuk membangkitkan semangat dan kesadaran spiritual, serta memperbaiki diri. Lagu ini juga menggambarkan pentingnya memanfaatkan waktu dengan baik sebelum terlambat.

12. Gambang Suling

Lirik:
Gambang suling
Paring tresna tulus
Nadyan atiku
Rindu sliramu
Gambang suling
Swara neng ati
Nadyan adoh
Roso tresno iki
Lagu ini menggambarkan perasaan rindu dan cinta yang tulus, meskipun terpisah oleh jarak. Gambang suling, sebagai alat musik tradisional, menjadi simbol dari suara hati yang merindukan kekasihnya.
ADVERTISEMENT

13. Padang Bulan

Lirik:
Padang bulan
Padange koyo rino
Rembulane sing awe-awe
Sopo ngguyu
Ngelingake atiku
Padang bulan
Padange koyo rino
Rembulane sing awe-awe
Sopo ngguyu
Ngelingake atiku
Lagu ini menggambarkan keindahan malam dengan sinar bulan yang terang benderang, yang mengingatkan seseorang pada kenangan manis dan membuat hati merasa rindu.

14. Cublak-Cublak Suweng

Lirik:
Cublak-cublak suweng
Suwenge teng gelenter
Mambu ketundhung gudel
Pak empo lera-lere
Sopo ngguyu ndhelikake
Sir-sir pong dele kopong
Sir-sir pong dele kopong
Lagu ini sering digunakan dalam permainan tradisional anak-anak di Jawa. Liriknya mengandung makna filosofis tentang mencari sesuatu yang berharga (suweng) yang sebenarnya ada di dalam diri sendiri, namun seringkali dicari di luar.

15. Yen Ing Tawang Ono Lintang

Pencipta: Andjar Any
Lirik:
Yen ing tawang ono lintang, cah ayu
ADVERTISEMENT
Aku ngenteni tekamu
Marang mega ing angkasa, nimas
Sun takokke pawartamu
Janji-janji aku eling, cah ayu
Sumedhot rasaning ati
Lintang-lintang ngiwi-iwi, nimas
Tresnaku sundhul wiyati
Dhek semana janjimu disekseni
Mega kartika kairing rasa tresna asih
Yen ing tawang ono lintang, cah ayu
Rungokna tangising ati
Binarung swaraning ratri, nimas
Ngenteni mbulan ndadari
Lagu ini menggambarkan kerinduan seseorang terhadap kekasihnya yang jauh. Namun, berdasarkan latar belakang penciptaannya, lagu ini sebenarnya merupakan ungkapan kerinduan dan harapan Andjar Any saat menantikan kelahiran anak perempuannya.
Pada saat itu, ia telah memiliki tiga anak laki-laki dan sangat mendambakan kehadiran seorang putri. Saat menunggu proses persalinan istrinya, Andjar Any terinspirasi oleh pemandangan langit malam yang berbintang, yang kemudian dituangkan dalam lirik lagu ini.
ADVERTISEMENT

Keistimewaan Lagu Daerah Yogyakarta

Ilustrasi lagu daerah yang berasal dari Yogyakarta. Unsplash.com/Catalin-Balta
Lagu daerah Yogyakarta memiliki beberapa keistimewaan yang membedakannya dari lagu daerah lain di Indonesia.
Berikut ini beberapa keistimewaannya berikut:

1. Pengaruh Budaya Keraton

Lagu-lagu daerah Yogyakarta sering kali dipengaruhi oleh budaya Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, baik dalam lirik, nada, maupun makna filosofisnya.

2. Menggunakan Bahasa Jawa Krama

Banyak lagu daerah Yogyakarta menggunakan bahasa Jawa tingkat tinggi (krama), yang mencerminkan kesopanan dan tata krama khas budaya Jawa.

3. Gamelan Sebagai Instrumen Utama

Lagu-lagu daerah Yogyakarta biasanya diiringi oleh gamelan khas Yogyakarta, yang memiliki karakteristik lebih lembut dan meditatif dibandingkan gamelan dari daerah lain, seperti Jawa Tengah atau Bali.

4. Syair Penuh Petuah dan Filosofi

Lirik lagu daerah Yogyakarta sering mengandung ajaran moral, kehidupan sosial, dan filosofi Jawa, seperti ajaran hamemayu hayuning bawana (menjaga keseimbangan dunia).
Dengan memahami dan menghargai lagu-lagu daerah Yogyakarta, masyarakat dapat lebih menghargai kekayaan budaya Indonesia dan melestarikan warisan budaya untuk generasi mendatang.
ADVERTISEMENT
Demikian beberapa contoh lagu daerah yang berasal dari Yogyakarta. Lagu-lagu ini memiliki nilai estetika yang tinggi, dan menggambarkan kehidupan masyarakat Yogyakarta dan warisan budaya yang istimewa. (Win)