Konten dari Pengguna

16 Hadits tentang Hari Kiamat sebagai Pengingat Umat Islam

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
23 Februari 2024 11:06 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
 Ilustrasi Hadits tentang Hari Kiamat, Foto Unsplash/Madrosah Sunnah
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Hadits tentang Hari Kiamat, Foto Unsplash/Madrosah Sunnah
ADVERTISEMENT
Hari kiamat merupakan akhir dari kehidupan di dunia bagi seluruh makhluk hidup. Namun, datangnya hari akhir ini hanya Allah yang tahu. Hadits tentang hari kiamat dapat dijadikan sebagai pengingat umat Islam.
ADVERTISEMENT
Dengan membaca hadits tersebut, umat Islam akan mengetahui beberapa hal tentang hari kiamat. Selain itu, juga dapat dijadikan sebagai renungan dan perlindungan diri.
Berdasarkan buku Ensiklopedia Kiamat, Tim GIP, (2020:215), pada dasarnya kemunculan hari kiamat tiada lain merupakan perintah Allah, yakni kehidupan dan seluruh seluk beluk dan sifat-sifatnya aakan dimusnahkan pada saat itu.

Hadits tentang Hari Kiamat

Ilustrasi Hadits tentang Hari Kiamat, Foto Unsplash/GR Stocks
Berikut, beberapa hadits tentang hari kiamat sebagai pengingat bagi para umat Islam.

Hadits 1

Tidak ada orang yang membantu dan menolong agama Islam. Ini adalah sabda Nabi saw.:
يَأْتِيْ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ، اَلصَّابِرُ عَلَى دِيْنِهِ كَالْقَابِضِ عَلَى الْجَمْرِ.
Akan datang suatu masa kepada manusia, di mana orang yang bersabar dalam memegangi agamanya seperti orang yang menggenggam bara api. [HR. al-Tirmidzi dari Anas bin Malik RA]
ADVERTISEMENT
Al-Tirmidzi menilai Hadits ini sebagai Hadits Gharib. Hadits ini juga terdapat dalam: Mu’jam Ibn ‘Asakir; al-Jami’ al-Ahadits karya al-Suyuthi; Misykat al-Mashabih karya al-Tibrizi; dan Kanz al-‘Ummal karya al-Muttaqi al-Hindi.

Hadits 2

يَكُوْنُ فِي أَخِرِ الزَّمَانِ عُبَّادٌ جُهَّالٌ وَقُرَّاءٌ فَسَقَةٌ.
Akan ada di akhir masa nanti, para ahli ibadah yang bodoh-bodoh dan para ahli Qur'an yang fasiq-fasiq. [HR. Abu Nu’aim dalam al-Hulyah dan al-Hakim dalam al-Mustadrak dari Anas bin Malik RA]
Hadits ini juga terdapat dalam Kanz al-‘Ummal karya al-Muttaqi al-Hindi, Syu’b al-Iman karya al-Baihaqi. Hadits ini berstatus dha’if, karena salah satu perawinya, Yusuf bin ‘Athiyyah diberi label ‘perusak’ (halik) oleh al-Dzahabi. Yahya bin Ma’in menilai Hadits ini dengan komentar: laysa bi-syai’ (bukan apa-apa).
ADVERTISEMENT

Hadits 3

لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى يَتَبَاهَى النَّاسُ فِي الْمَسَاجِدِ.
Hari kiamat tidak akan terjadi sampai manusia saling berbangga-bangga terkait masjid-masjid. [HR. Imam Ahmad dalam Musnad; dan Abu Dawud dalam Sunan-nya dari Anas bin Malik RA]
Hadits ini juga diriwayatkan oleh al-Thabarani dalam al-Mu’jam al-Kabir, al-Ausath dan al-Shaghir; Sunan al-Nasa’i, Sunan Ibn Majah, Sunan al-Baihaqi, Sunan al-Darimy, Shahih Ibn Hibban, Shahih Ibnu Khuzaimah, Musnad Abi Ya’la, Musnad al-Bazzar, Misykat al-Mashabih karya al-Tibrizi dan Kanz al-‘Ummal karya al-Muttaqi al-Hindi. Ibnu Khuzaimaih menilai hadits ini berstatus shahih.

Hadits 4

قَطْعِيَّةُ الرَّحِمِ، وَتَخْوِيْنُ الأَمِيْنِ، وَائْتِمَانُ الْخَائِنِ.
Terputusnya silaturrahim; pengkhianatan orang yang dapat dipercaya; dan dipercayanya orang yang berkhianat. [HR. al-Thabarani dari Anas bin Malik RA]
Hadits ini diriwayatkan oleh al-Thabarani dalam al-Mu’jam al-Kabir dan Mu’jam al-Ausath; al-Haitsami dalam Majma’ al-Zawaid; Musnad al-Bazzar; al-Muttaqi al-Hindi dalam Kanz al-‘Ummal. Status hadits ini hasan dan para perawinya berstatus al-tsiqqah.
ADVERTISEMENT

Hadits 5

مِنْ اِقْتِرَابِ السَّاعَةِ اِنْتِفَاخُ الأَهِلَّةِ وَأَنْ يُرَى الْهِلاَلُ قَبَلاً بِفَتْحَتَيْنِ ايْ سِلْعَةً مَا يُطَّلَعُ فَيُقَالُ لِلَّيْلَتَيْنِ.
Di antara (tanda-tanda) dekatnya hari kiamat adalah mengembangnya atau naiknya bulan dan bulan tsabit dilihat pada suatu waktu dan tidak terlihat (pada waktu yang lain). Dikatakan: “selama dua malam”.
Hadits ini dan yang semakna diriwayatkan dalam Mushannaf Ibn Abi Syaibah; Mu’jam al-Kabir, al-Ausath dan al-Shaghir karya al-Thabarani; Majma’ al-Zawaid karya al-Haitsami; Musnad al-Syamiyyin; dan Kanz al-‘Ummal karya al-Muttaqi al-Hindi. Status hadits ini shahih.

Hadits 6

يَذْهَبُ الصَّالِحُوْنَ الأَوَّلُ الأَوَّلُ، وَتَبْقَى حُثَالَةٌ كَحُثَالَةِ الشَّعِيْرِ اَوِ التَّمْرِ.
Habisnya orang-orang shalih pada generasi awal; dan yang tersisa adalah ampasnya saja; seperti ampas gandum dan kurma. [HR. Imam Ahmad dan Bukhari]
ADVERTISEMENT
Hadits ini dan yang semakna juga diriwayatkan dalam Mushannaf Ibn Abi Syaibah; Mu’jam al-Kabir dan Mu’jam al-Ausath karya al-Thabarani; Sunan al-Baihaqi; Majma’ al-Zawaid karya al-Haitsami; Misykat al-Mashabih karya al-Tibrizi dan Kanz al-‘Ummal karya al-Muttaqi al-Hindi. Status hadits ini shahih.

Hadits 7

لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى يَكُوْنَ الزُّهْدُ رِوَايَةً وَالْوَرَعُ تَصَنُّعًا.
Hari kiamat tidak akan terjadi sampai zuhud hanya menjadi informasi; dan sikap wira'i hanya dibuat-buat. [HR. Abu Nu’aim dalam al-Hulyah]
Hadits ini juga diriwayatkan oleh al-Dailami serta al-Muttaqi al-Hindi dalam Kanz al-‘Ummal. Status hadits ini adalah hadits gharib. Sedangkan sanad-nya dinilai dha’if.

Hadits 8

أَنْ يَكُوْنَ الْوَلَدُ غَيْظًا، وَ الْمَطَرُ قَيْظًا، وَ تَفِيْضُ اللُّئَامُ فَيْضًا.
Anak menjadi sebab kemarahan; hujan menjadi sebab panas; dan para pencela menjadi menyebar-luas. [HR. al-Thabarani dari Ibnu Mas’ud RA]
ADVERTISEMENT
Hadits ini dan yang semakna diriwayatkan oleh Ibn Abi al-Dunya; Ibn ‘Asakir; dalam Majma’ al-Zawaid karya al-Haitsami; Musnad al-Syihab karya Muhammad al-Dha’ii; Dalail al-Nubuwwah karya al-Baihaqi dan Kanz al-‘Ummal karya al-Muttaqi al-Hindi. Al-Haitsami menilai bahwa perawi hadits ini berstatus al-tsiqqah.

Hadits 9

لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى يَسُوْدَ كُلُّ قَبِيْلَةٍ مُنَافِقُوْهَا، وَكَانَ زَعِيْمُ الْقَوْمِ اَرْذَلُهُمْ، وَسَادَ الْقَبِيْلَةَ فَاسِقُوْهُمْ.
Hari kiamat tidak akan terjadi sampai setiap kabilah dipimpin oleh orang-orang munafiqnya; pemimpin suatu kaum adalah orang-orang yang terburuk di kalangan mereka; dan yang memimpin suatu kabilah adalah orang-orang fasik di kalangan mereka. [HR. al-Thabarani dari Abdullah bin Mas’ud; al-Tirmidzi dari Abu Hurairah RA]
Hadits ini dan yang semakna diriwayatkan dalam Majma’ al-Zawaid karya al-Haitsami; Misykat al-Mashabih karya al-Tibrizi; Nayl al-Authar karya al-Syaukani dan Kanz al-‘Ummal dalam al-Muttaqi al-Hindi. Status hadits ini dha’if.
ADVERTISEMENT

Hadits 10

اَنْ تُزَحْزَفَ الْمَحَارِبُ وَتُخْرِبَ الْقُلُوْبُ.
Dihiasnya mihrab-mihrab dan kosongnya hati-hati. [HR. al-Thabarani dari Ibnu Mas'ud RA]
Hadits ini juga diriwayatkan oleh al-Haitsami, al-Baihaqi, Ibn al-Najjar dan al-Muttaqi al-Hindi dalam Kanz al-‘Ummal. Status hadits ini menurut al-Baihaqi dan al-Haitsami bersanad dha’if.

Hadits 11

أَنَّ أَمَامَ الدَّجَّالِ سِنُوْنَ خَدَعَاتٍ، يُكَذَّبُ فِيْهَا الصَّادِقُ، وَيُصَدَّقُ فِيْهَا الْكَاذِبُ، وَيُخَوَّنُ فِيْهَا الأَمِيْنُ، وَيُؤْتَمَنُ فِيْهَا الْخَائِنُ. وَيَتَكَلَّمُ فِيْهَا الرُّوَيْبِضَةْ. قِيْلَ: وَمَا الرُّوَيْبَضَةُ؟ قَالَ: الرَّجُلُ التَّافِهُ يَتَكَلَّمُ فِي أَمْرِ الْعَامَّةِ.
“Sesungguhnya sebelum Dajjal muncul, ada tahun-tahun penipuan, (yaitu) didustakannya orang yang jujur; dibenarkannya orang yang dusta; dinilai berkhianatnya orang yang dapat dipercaya; dipercayanya orang yang berkhianat; pada tahun-tahun itu, Ruwaibidhah ikut berbicara”. Beliau ditanya: “Apa yang dimaksud Ruwaibidhah?”. Nabi SAW menjawab: “Orang bodoh yang berbicara tentang masalah publik”. [HR. Ahmad dan Bazzar dari Anas bin Malik]
ADVERTISEMENT
Hadits ini dan yang semakna juga diriwayatkan dalam al-Mu’jam al-Kabir dan al-Mu’jam al-Ausathi karya al-Thabarani; Sunan Ibn Majah; Musnad Abi Ya’la; al-Mustadrak karya al-Hakim; Majma’ al-Zawaid karya al-Haitsami dan Kanz al-‘Ummal karya al-Muttaqi al-Hindi. Status hadits ini adalah shahih.

Hadits 12

لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى تَرَوْا أُمُوْرًا عِظَامًا لَمْ تُحَدِّثُوْا بِهَا أَنْفُسَكُمْ، يَتَفَاقَمُ شَأْنُهَا فِي اَنْفُسِكُمْ، وَتَسْأَلُوْنَ هَلْ كَانَ نَبِيُّكُمْ ذَكَرَ لَكُمْ مِنْهَا ذِكْرًا، وَحَتَّى تَرَوْا الْجِبَالَ تَزُوْلَ عَنْ أمَاكِنِهَا.
Hari kiamat tidak akan terjadi sampai kalian melihat kejadian-kejadian agung yang belum pernah kalian dengarkan ceritanya; keadaannya terasa gawat bagi diri kalian; dan kalian bertanya-tanya, apakah Nabi kalian pernah memberikan suatu peringatan terkait kejadian-kejadian itu?; dan hingga kalian melihat gunung-gunung runtuh dari tempat-tempatnya. [HR. Imam Ahmad dan al-Thabarani dari Samurah bin Jundub RA]
ADVERTISEMENT

Hadits 13

انها لن تقوم حتى ترى عشر آيات الدخان والدجال والدابة وطلوع الشمس من مغربها ونزول عيسى ابن مريم ويأجوج ومأجوج وثلاثة خسوف خسف بالمشرق وخسف بالمغرب وخسفف بجزيرة العرب وآخر ذلك نار تخرج من قبل عدن تطرد الناس إلى محشرهم.(روه مسلم)
Artinya: “kiamat itu tidak akan terjadi hingga kalian melihat sepuluh tanda: asap, Dajjal, binatang melata, terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa bin Maryam, Ya’juuj dan Ma’juuj, tiga gempa (di timur, barat dan Jazirah arab), dan yang terakhir adalah api yang keluar dari ‘And yang menggiring manusia ke Makhsyar.”(HR. Muslim).

Hadits 14

مغربها والدجال والدابة الارض. (رواه مسلم والترمذي)
Artinya: “ada tiga hal yang apabila telah muncul maka keimanan seseorang tidak lagi berguna baginya jika sebelumnya dia tidak beriman, atau tidak beramal kebajikan selama beriman, yaitu: terbitnya matahri dari arah barat, Dajjal, dan hewan melata.” (HR. Muslim dan At-Tirmidzi).
ADVERTISEMENT

Hadits 15

الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا فَإِذَا طَلَعَتْ فَرَآهَا النَّاسُ آمَنُوا أَجْمَعُونَ فَذَلِكَ حِينَ { لَا يَنْفَعُ نَفْسًا إِيمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ أَوْ كَسَبَتْ فِي إِيمَانِهَا خَيْرًا }
Artinya: “tidaklah tiba hari kiamat sehingga matahari terbit dari arah terbenamnya, maka apabila tanda ini telah muncul, seluruh manusia menjadi beriman. Keimanan manusia saat itu tidak bermanfaat bagi dirinya, bagi yang mulanya tak pernah beriman, juga bagi yang semula belum pernah berbuat baik dalam keimanannya.”(HR. Bukhari).

Hadits 16

إِنَّ أَوَّلَ اْلآيَاتِ خُرُوْجًا طُلُوعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا، وَخُرُوْجُ الدَّابَّةِ عَلَى النَّاسِ ضُحَى، وَأَيُّهُمَا مَا كَانَتْ قَبْلَ صَاحِبَتِهَا؛ فَاْلأُخْرَى عَلَى إِثْرِهَا قَرِيْبًا.
Artinya: “Sesungguhnya tanda (Kiamat) yang pertama kali keluar adalah terbit-nya matahari dari arah barat, lalu keluarnya binatang (dari dalam bumi) kepada manusia pada waktu dhuha. Dan mana saja di antara keduanya yang terlebih dahulu keluar, maka yang lainnya terjadi setelahnya dalam waktu yang dekat.”
ADVERTISEMENT
Demikianlah beberapa hadits tentang hari kiamat sebagai pengingat bagi para umat Islam. (Adm)