Konten dari Pengguna

17 Pakaian Adat Indonesia dari Berbagai Daerah

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
8 Juli 2024 13:27 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pakaian adat Indonesia. Foto: unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pakaian adat Indonesia. Foto: unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pakaian adat Indonesia adalah salah satu kekayaan budaya negeri ini. Setiap provinsi memiliki pakaian adatnya masing-masing yang unik dan berbeda satu sama lain.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Perancang Aplikasi Pembelajaran Pakaian Adat Asli Indonesia Berbasis Multimedia dan Web Menerapkan Metode Computer Assited Instruction (Cai) oleh Sagala, dkk., pakaian adat merupakan suatu budaya yang mewakili identitas daerah.
Pakaian adat menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki banyak budaya yang berbeda-beda. Simak daftar pakaian adat Indonesia secara lengkap berikut ini.

Daftar Pakaian Adat Indonesia

Ilustrasi pakaian adat Indonesia. Foto: Pixabay/MASBABAL
Setiap daerah memiliki ciri baju adat yang berbeda-beda, mulai dari mode, warna, hiasan, dan motifnya. Perbedaan tersebut dapat muncul karena adanya percampuran budaya asal dengan budaya pendatang, seperti datangnya budaya Arab, Cina, atau India ke suatu daerah di Indonesia.
Berikut ini daftar pakaian adat Indonesia yang dapat menambah wawasan tentang keragaman budaya di Indonesia.
ADVERTISEMENT

1. Pakaian Adat Bali

Pakaian adat pertama yang dibahas dalam artikel ini adalah dari bali. Pakaian adat Bali disebut dengan Payas Agung. Dikutip dari buku Kreatif Tematik Tema 6 Cita-Citaku Kelas IV untuk SD/MI oleh Tim Tunas Karya Guru, Payas Agung umumnya digunakan saat upacara pernikahan atau potong gigi.
Pakaian adat Bali ini memiliki kesan mewah da spesial, sehingga Payas Agung tak dapat dikenakan di sembarang aktivitas.

2. Pakaian Adat Jawa Timur

Bergerak ke arah Barat, di provinsi Jawa Timur, terdapat pakaian adat yang disebut Pesa'an, tepatnya dari Madura. Pakaian adat Jawa Timur ini terdiri dari kaus bergaris merah putih, baju luar lengan panjang warna hitam, dan celana longgar warna hitam. Pesa'an adalah pakaian untuk pria.
ADVERTISEMENT

3. Pakaian Adat Jawa Tengah

Berbeda dengan Jawa Timur, pakaian adat Jawa Tengah disebut Jawi Jangkep. Pakaian adat ini dikenakan hanya untuk acara resmi.
Jawi Jangkep terdiri dari baju yang didominasi warna hitam untuk atasnya, umumnya dikenakan para pria. Sementara, untuk wanitanya mengenakan Kebaya Jawa Tengah.

4. Pakaian Adat Jawa Barat

Berdasarkan buku Ensiklopedi Pakaian Nusantara: D. K. I Jakarta hingga Kalimantan Tengah oleh Sugiarto, dkk., pada 2021, laki-laki Sunda yang menduduki kawasan Jawa Barat dulunya mengenakan celana komprang yang disebut pangsi. Celana komprang tersebut dilengkapi dengan sabuk kulit atau kain.
Untuk atasannya, pria Sunda menggunakan baju kampret atau salontren dengan sarung poleng. Pakaian adat ini untuk rakyat biasa.

5. Pakaian Adat Jakarta

Pakaian adat Jakarta dibagi menjadi tiga jenis, yakni pakaian sehari-hari, resmi, dan untuk pernikahan. Untuk pakaian adat sehari-hari, para pria mengenakan Baju Sadariah yang mirip dengan baju koko dengan model kerah tinggi. Baju Sadariah dikenakan dengan kain sarung yang dilipat dan diletakkan di bahu yang dinamakan cukin.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, perempuannya mengenakan Kebaya Encim yang terbuat dari kombinasi bahan brokat buatan Eropa dan ditutup bordiran.
Untuk acara resminya, pria Jakarta mengenakan baju Demang dan perempuannya mengenakan kebaya None. Lalu, di acara pernikahan, pria Jakarta mengenakan setelan Penganten Care Haji, sedangkan wanitanya mengenakan setelan Care None Penganten Cine.

6. Pakaian Adat Papua

Menurut buku Mengenal Adat, Budaya, dan Kekayaan Alam oleh Tim Media Vista, pakaian adat Papua dibagi menjadi empat, yaitu:
ADVERTISEMENT

7. Pakaian Adat Aceh

Mengutip buku Kreatif Tematik Tema 6 Cita-Citaku Kelas IV untuk SD/MI oleh Tim Tunas Karya Guru, Ulee Balang adalah pakaian adat Aceh. Pakaian adat ini dibagi menjadi dua, yakni untuk perempuan dan laki-laki. Pakaian adat perempuan Aceh disebut Daro Baro, sementara untuk laki-laki disebut Linto Baro.
Pakaian adat Aceh terdiri dari tiga bagian, yakni bagian atas sebagai penutup kepala yang disebut Meukeutop. Bagian kepala berbentuk lonjong ke atas dengan lilitan berbahan kain sutera. Lalu, bagian tengah disebut Meukasah yang tertutup di kerah dan disulam dengan benang merah.
Selanjutnya, bagian bawah yang disebut Sileuweu, yakni celana panjang warna hitam dari kain katun yang ditenun.

8. Pakaian Adat Sumatera Utara

Pakaian adat Sumatera Utara disebut Ulos, dengan empat warna, yakni putih (lambang kesucian dan kejujuran), merah (lambang keberanian), kuning (lambang kekayaan), dan hitam (lambang duka, sedih). Sehingga, kain Ulos diberikan pada acara khusus sesuai kebutuhan acara.
ADVERTISEMENT

9. Pakaian Adat Sumatera Barat

Lalu, ada pakaian adat Sumatera Barat yang disebut Bundo Kanduang, artinya ibu kandung. Pakaian adat ini memiliki makna sebagai bentuk rasa hormat kepada wanita yang telah menikah.
Bundo Kanduang terdiri dari tengkuluk tanduk, yaitu tutup kepala seperti tanduk atau atap rumah Minang. Tengkuluk tanduk memiliki makna kebaikan akal dan tanggung jawab yang dapat dijumpai di hati penduduk Minang.
Lalu, Bundo Kanduang dilengkapi dengan baju kurung dengan motif emas. Bagian selanjutnya berupa sarung yang menutupi bagian bawah tubuh dengan bahan songket beraneka corak. Bagian terakhir adalah selempang berbahan songket yang disampirkan di bahu.

10. Pakaian Adat Riau

Pakaian adat Riau disebut Kebaya Labuh dan Teluk Balangga. Kebaya Labuh berbahan sutra Cina, brokat, dan songket untuk sarungnya. Sementara, Teluk Belangga untuk pria Riau berupa atasan lengan panjang dengan celana panjang dan sarung pendek.
ADVERTISEMENT

11. Pakaian Adat Jambi

Pria Jambi mengenakan baju kurung dari beludru dengan sulaman emas sebagai makna kemakmuran tanah Melayu. Bagian bawahnya terdiri dari celana panjang dari beludru, disebut Cangge.
Sementara wanita Jambi mengenakan baju kurung dari beludru yang dihias melati, kembang tagapo, atau pucuk rebung. Lalu, untuk mempercantik pakaian adat Jambi diberi selempang songket dari sutra warna emas.

12. Pakaian Adat Sumatera Selatan

Masyarakat Sumatera Selatan mengenakan pakaian adat yang disebut Aesan Gede dan Aesan Paksangko. Aesan Gede menyimbolkan tanda kebesaran, kemudian Aesan Paksangko menyimbolkan keanggunan masyarakat Sumatera Selatan.
Pakaian adat Sumatera Selatan tersebut telah dikenakan sejak masa Kerajaan Sriwijaya, yakni pada awal abad ke-7 hingga 13 Masehi. Dalam pakaian adat tersebut terdapat aksen emas sebagai simbol masa kejayaan Sriwijaya.
ADVERTISEMENT

13. Pakaian Adat Bangka Belitung

Bangka Belitung memiliki pakaian adat yang bernama Baju Seting dan Kain Cual. Kain Cual adalah songket dengan corak tumbuhan dan hewan.
Untuk membuatnya lebih indah, kain ini dibuat dengan cara ditenun. Makna dari Kain Cual adalah cermin keelokan, keanggunan, dan kebaikan.

14. Pakaian Adat Lampung

Lampung berada di ujung pulau Sumatera. Daerah ini memiliki Kain Tapis sebagai pakaian adatnya. Kain Tapis dikenakan para wanita Lampung sebagai cermin keharmonisan alam dan Pencipta. Kain ini sudah digunakan sejak abad ke-2 SM.

15. Pakaian Adat Nusa Tenggara Barat

Pegon adalah pakaian adat berasal dari Nusa Tenggara Barat. Pakaian suku sasak ini konon mendapat pengaruh dari Eropa. Pakain Pegon terdiri dari kain berwarna hitam yang merupakan hasil akulturasi dengan tradisi Jawa.
ADVERTISEMENT

16. Pakaian Adat Nusa Tenggara Timur

Ada beberapa suku yang menduduki tanah Nusa Tenggara Timur. Pertama, suku Lio sebagai suku tertua dan terbesar di Flores, Nusa Tenggara Timur. Pakaian adat dari suku Lio adalah tenun ikat Patola dengan ciri khas corak berupa dedaunan, dahan, biawak, manusia, dan ranting yang berwarna merah atau biru di atas kain gelap.
Ada pula Lawo Lambu dari Ende. Mengutip buku Serenade Dua Cinta oleh Ade Nastiti, lawo artinya tenun dan lambu artinya baju tradisional. Untuk mempercantik pakaian adat ini, suku Ende menambahkan anting emas, tusuk konde, gelang emas, dan kalung emas.

17. Pakaian Adat Kalimantan Barat

Pakaian adat Kalimantan Barat disebut King Baba yang dikenakan para pria dari suku Dayak. Sementara wanitanya mengenakan King Bibinge.
ADVERTISEMENT
Pakaian adat provinsi ini berbentuk seperti rompi berbahan kain dari kulit kayu kapuo dengan manik-manik berwarna jingga dan merah.
kumparanMOM Festival Hari Anak 2024 adalah kesempatan emas bagi anak-anak untuk mengekspresikan diri dan belajar tentang kekayaan budaya Nusantara.
Salah satu aktivitas yang menarik adalah Pawai Kostum Nusantara & Sepeda Hias, di mana anak-anak bisa menggunakan pakaian adat dari berbagai daerah dan menghias sepeda mereka dengan tema budaya lokal mengikuti arak-arakan di area sekitar GBK Jakarta Pusat.
Kegiatan ini akan berlangsung mulai pukul 07.00-08.00 WIB. Tunggu info lengkap program dan bagaimana cara mendaftarnya di Instagram @kumparanmom ya!
(NSF)