Konten dari Pengguna

2 Contoh Khutbah Hari Raya Idul Fitri Singkat dan Menarik

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
5 April 2024 21:02 WIB
·
waktu baca 8 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Hari Raya Idul Fitri, Pexels/Alena Darmel.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Hari Raya Idul Fitri, Pexels/Alena Darmel.
ADVERTISEMENT
Setelah melaksanakan salat id, umat Muslim dianjurkan untuk tetap duduk mendengarkan khutbah Hari Raya Idul Fitri yang dibacakan oleh khatib. Isi dari khutbah tersebut biasanya tentang makna Idul Fitri dan tips memperkuat ibadah diluar bulan Ramadan.
ADVERTISEMENT
Karena Hari Raya Idul Fitri merupakan hari besar dalam kalender Islam, tentu khatib perlu menyiapkan materi khutbah atau ceramah dengan sungguh-sungguh yang juga dapat menjadi sarana dakwah.
Oleh sebab itu, agar tidak merasa bosan dan jenuh, materi khutbah haruslah singkat tapi tetap bermakna. Tidak jarang juga banyak yang merasa kesulitan dalam membuat materi khutbah tentang Hari Raya Idul Fitri yang singkat tapi tetap padat makna.

Khutbah Hari Raya Idul Fitri

Ilustrasi khutbah Hari Raya Idul Fitri. Pexels/Alena Darmel.
Dalam membuat materi khutbah Hari Raya Idul Fitri yang singkat tapi tetap bermakna, bukanlah hal yang mudah. Namun, ada beberapa tips menjadi khatib yang antibosan dan antingantuk yang bisa ditiru sebagaimana mengutip dari Buku Pintar Khutbah Jum'at Tematik, Ibnu Marzuki al-Gharani (2018):
ADVERTISEMENT
Berikut adalah beberapa contoh khutbah Hari Raya Idul Fitri yang singkat:

Khutbah I

اَللهُ أَكْبَرُ ، اَللهُ أَكْبَرُ ، اَللهُ أَكْبَرُ . اَللهُ أَكْبَرُ ، اَللهُ أَكْبَرُ ، اَللهُ أَكْبَرُ . اَللهُ أَكْبَرُ ، اَللهُ أَكْبَرُ ، اَللهُ أَكْبَرُ ، وَلِلهِ الْحَمْدُ. اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا. لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ. لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ
اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ جَعَلَ شَهْرَ الصِّيَامَ غُزَّةَ وَجْهِ الْعَامِّ، وَأَجْزَلَ فِيْهِ الْفَضَائَلَ وَالْاِنْعَامِ، وَفَضَّلَ أَيَّامَهُ عَلَى سَائِرِ الْأَيَّامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَلْمَبْعُوْثِ عَلَى جَمِيْعِ الْأَنَامِ، وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ هُدَاةِ الْأَنَامِ وَمَصَابِيْحِ الظَّلَامِ. أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ اِلَهٌ تَفَرَّدَ بِالْكَمَالِ وَالتَّمَامِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَفْضَلُ مَنْ صَلَّى وَصَامَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ أَلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْ شُبِّهُوْا بِالْأَنْجَامِ، فَمَنْ تَبِعَهُ فَقَدْ نَالَ سُبُلَ التَّامِّ
ADVERTISEMENT
أَمَّا بَعْدُ، فَيآ أَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ رَحِمَكُمْ اللهُ، أُوْصِيْكُمْ وَاِيَايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ، بِامْتِثَالِ أَوَامِرِهِ وَاجْتِنَابِ نَوَاهِيْهِ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. وَقَالَ أَيْضًا: وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللهِ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Ma’asyiral muslimin jamaah shalat idul Fitri yang dirahmati Allah,
Alhamdulillah merupakan kata kunci pertama yang harus kita tanamkan dalam jiwa kita sebagai bentuk syukur dan terima kasih kepada Allah Swt, yang masih berkenan memberikan kita semua kenikmatan-kenikmatan yang tidak terhitung jumlahnya, salah duanya kesempatan untuk bisa berpuasa di bulan Ramadan dan menunaikan ibadah salat sunnah id bersama-sama.
Selawat dan salam mari kita mohonkan agar terlimpah kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw beserta para sahabat dan pengikutnya.
ADVERTISEMENT
Melalui mimbar yang mulia ini, khatib mengajak kepada diri khatib sendiri, keluarga, dan semua jamaah yang turut hadir pada pelaksanaan shalat idul fitri ini, untuk kembali melakukan evaluasi terkait ibadah-ibadah dan tanggungjawab di bulan Ramadan.
Sudahkah semua hak-hak bulan Ramadan kita penuhi dengan tepat dan benar?
Saat ini kita semua baru saja berpisah dengan bulan Ramadan. Ia telah pergi, dan kita tidak tahu apakah masih diberi kesempatan oleh Allah untuk berjumpa kembali dengannya di tahun berikutnya atau tidak, sebab kematian tidak ada yang tahun kapan waktunya.
Ma’asyiral Muslimin jamaah shalat idul Fitri yang dirahmati Allah,
Dalam melakukan evaluasi capaian di bulan Ramadan, setidaknya ada dua golongan yang bisa kita renungi. Pertama, yaitu orang-orang yang mengerti dan memenuhi hak-hak Ramadan sebagaimana mestinya.
ADVERTISEMENT
Orang-orang ini menjalankan puasa di siang harinya, beribadah di malam harinya, makan dari harta yang halal, menjauhi larangan-larangan Allah.
Mereka melakukan ibadah dengan sungguh-sunguh untuk mendapatkan rida dari Allah Swt dan tentu akan mendapatkan balasan dari-Nya.
Peluh keringat ibadah yang mereka lakukan di dunia, akan dibayar gajinya dengan bayaran yang berlipat ganda oleh Allah Swt. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam firman-Nya, yaitu:
وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ
Artinya: “Dan hanya pada hari kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan.” (QS. Ali ‘Imran: 185).
Ma’asyiral Muslimin jamaah salat idulfitri yang dirahmati Allah,
ADVERTISEMENT
Sementara yang kedua adalah kelompok orang-orang yang tidak menghormati bulan Ramadan dan tidak memenuhi hak-haknya. Mereka tidak memenuhi hak-haknya dan tidak mengindahkan perintah Allah karena sombong.
Mereka tidak menunaikan puasa dan lain sebagainya karena tidak percaya kepada perintah-Nya dan faktor keangkuhan mereka. Kelompok seperti ini sebagaimana difirmankan dalam Al-Qur'an, yaitu:
إِنَّ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا وَاسْتَكْبَرُوا عَنْهَا لَا تُفَتَّحُ لَهُمْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَلَا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى يَلِجَ الْجَمَلُ فِي سَمِّ الْخِيَاطِ وَكَذَلِكَ نَجْزِي الْمُجْرِمِينَ
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, tidak akan dibukakan pintu-pintu langit bagi mereka, dan mereka tidak akan masuk surga, sebelum unta masuk ke dalam lubang jarum. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat.” (QS. Al-A’raf: 40).
ADVERTISEMENT
Mudah-mudahan kita semua digolongkan oleh Allah Swt. sebagai golongan pertama, yaitu orang-orang yang benar-benar memenuhi semua hak-hak Ramadan, sehingga bisa mendapatkan balasan yang istimewa dari-Nya, dan dijauhkan dari golongan yang kedua, yaitu orang-orang yang tidak memenuhi kewajibannya dan menyombongkan diri pada ayat-ayat-Nya.
Ma’asyiral Muslimin jamaah shalat Idulfitri rahimakumullah,
Itulah dua golongan yang bisa kita jadikan cerminan dalam melakukan evaluasi capaian ibadah selama bulan Ramadan. Lantas, kita ada di bagian yang mana? Jawaban dari pertanyaan tersebut ada dalam diri kita sendiri.
Demikian khutbah hari raya Idulfitri pada pagi hari ini.
Semoga bermanfaat dan membawa keberkahan kepada kita semua, serta menjadi penyebab diterimanya semua amal ibadah yang kita lakukan selama bulan Ramadan.
ADVERTISEMENT
جَعَلَنَا اللهُ وَاِيَّاكُمْ مِنَ الْعَائِدِيْنَ وَالْفَائِزِيْنَ وَالْمَقْبُوْلِيْنَ كُلَّ عَامٍ وَأَنْتُمْ بِخَيْرٍ. بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ هَذَا الْيَوْمِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَاِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ وَالصَّدَقَةِ وَتِلَاوَةِ الْقُرْاَنِ وَجَمِيْعِ الطَّاعَاتِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ جَمِيْعَ أَعْمَالِنَا إِنَّهُ هُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah 2

الله أكبر الله أكبر الله أكبر، الله أكبر الله أكبر الله أكبر، الله أكبر الله أكبر الله أكبر
اللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّهِ كثيرا وسبحان الله بُكْرَةً وَأصِيْلاً لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ
اللهُ اَكْبَرْ وَ للهِ اْلحَمْدُ
اْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وعلى اله وأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين، أما بعد: فيايها الإخوان، أوصيكم و نفسي بتقوى الله وطاعته لعلكم تفلحون، قال الله تعالى في القران الكريم: أعوذ بالله من الشيطان الرجيم، بسم الله الرحمان الرحيم: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
ADVERTISEMENT
صدق الله العظيم
Ma'asyiral Muslimin hafidhakumullah,
Pada hari ini kita semua patut bersyukur bahwa bulan suci Ramadan baru saja kita lalui bersama dengan baik. Ini berarti kita semua telah lulus ujian, yakni berhasil menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh sesuai dengan ketentuan syariat.
Kita juga patut bergembira karena telah berhasil menambah pundi-pundi pahala, juga dosa-dosa kita diampuni oleh Allah Swt. Rasulullah saw. bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. sebagai berikut:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ‏
Artinya: "Barangsiapa berpuasa Ramadan karena iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu."
Ma'asyiral Muslimin hafidhakumullah,
Datangnya Idulfitri membawa kita semua kembali pada kesucian sebagaimana telah diuraikan di atas. Lalu, bagaimanakah kita menyikapi hari-hari setelah kita kembali pada keadaan suci ini? Setidaknya ada dua jawaban sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Pertama, kita hendaknya meneruskan kebaikan yang sudah dicapai selama Ramadan, yaitu istiqamah dalam melanjutkan amaliah-amaliah saat Ramadan di bulan-bulan berikutnya.
Jika kita bisa melanjutkan amaliah-amaliah tersebut, seperti menahan lisan dan anggota badan lainnya dari perkara-perkara yang tak berguna, apalagi perkara-perkara haram, memperbanyak sedekah, memperbanyak i'tikaf, mengkhatamkan Al-Qur'an setidaknya sebulan sekali, dan sebagainya, maka itu berarti kita melakukan upaya peningkatan kualitas ruhani kita.
Selanjutnya yang kedua, menjaga agar kita tidak mengalami kebangkrutan amal yang telah kita raih baik sebelum dan selama Ramadan dengan cara tidak mendzalimi orang lain.
Ma'asyiral Muslimin hafidhakumullah,
Mudah-mudahan apa yang khatib sampaikan tadi terkait dengan apa yang harus kita lakukan setelah Ramadan, dapat bermanfaat bagi kita semua, dan khususnya bagi khatib pribadi.
ADVERTISEMENT
Mudah-mudahan pula kita seimua senantiasa mendapat petunjuk dari Allah subhanahu wata'ala sehingga hal-hal jelek seperti yang tadi khatib kemukakan benar-benar dapat kita hindari bersama, dan akhirnya kita semua kelak diterima di sisi Allah Swt. dan ditempatkan di surga bersama Rasulullah saw. dan orang saleh lainnya. Amin... Amin ya Rabbal 'alamin.
أعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطنِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ. إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الاَبْتَرُ
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ.. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Itulah contoh khutbah Hari Raya Idul Fitri yang singkat sebagai referensi. (LAIL)
ADVERTISEMENT