Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
20 Cerita Dongeng Pendek beserta Pesan Moralnya
15 April 2025 20:18 WIB
·
waktu baca 10 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dongeng merupakan salah satu bentuk cerita rakyat yang diwariskan secara turun-temurun. Cerita dongeng pendek biasanya bersifat fiktif dan mengandung pesan moral yang dapat dijadikan pelajaran hidup.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Jurnal ANUVA, Rukiyah, (2018:99), dongeng adalah cerita prosa rakyat yang dianggap tidak benar-benar terjadi. Manfaat yang bisa dipetik dari kegiatan mendongeng adalah menumbuhkan sikap proaktif dan mempererat hubungan anak dengan orang tua.
Cerita Dongeng Pendek beserta Pesan Moralnya
Berikut adalah kumpulan cerita dongeng pendek beserta pesan moralnya.
1. Si Kancil dan Buaya
Cerita:
Suatu hari, Si Kancil ingin menyeberang sungai tapi tidak bisa berenang. Ia melihat banyak buaya di sungai. Dengan akalnya, Kancil berkata kepada para buaya bahwa Raja Hutan ingin membagikan daging kepada mereka, tetapi ia harus menghitung jumlah buaya terlebih dahulu.
Para buaya pun berbaris di sungai agar bisa dihitung. Kancil melompat-lompat di atas punggung buaya hingga sampai ke seberang.
Setelah sampai, Kancil berkata bahwa ia hanya memperdaya para buaya agar bisa menyeberang. Buaya-buaya marah tapi tidak bisa berbuat apa-apa karena Kancil sudah lolos. Kancil tertawa puas dengan kecerdikannya.
Pesan moral: Gunakan kecerdikan untuk mengatasi masalah, tapi jangan gunakan kecerdikan untuk menipu orang lain.
ADVERTISEMENT
2. Kelinci dan Kura-Kura
Cerita:
Kelinci terkenal cepat dan sombong. Suatu hari, ia menantang kura-kura lomba lari karena merasa pasti menang. Kura-kura menerima tantangan itu meskipun ia lambat. Saat lomba dimulai, kelinci berlari cepat dan meninggalkan kura-kura jauh di belakang. Karena merasa pasti menang, kelinci berhenti untuk tidur di bawah pohon.
Sementara itu, kura-kura berjalan terus tanpa berhenti. Ketika kelinci bangun, ia melihat kura-kura hampir mencapai garis akhir. Kelinci berlari sekencang mungkin, tapi terlambat—kura-kura menang lomba.
Pesan moral: Jangan meremehkan orang lain. Ketekunan dan kerja keras bisa mengalahkan kelebihan yang tidak digunakan dengan bijak.
3. Gagak dan Sebongkah Keju
Cerita:
Seekor gagak mendapatkan sepotong keju dan bertengger di dahan pohon. Seekor rubah melihatnya dan ingin mencuri keju itu. Rubah lalu memuji gagak, mengatakan bahwa suaranya pasti indah dan ia ingin mendengarnya bernyanyi. Gagak yang merasa bangga membuka paruhnya untuk bernyanyi, dan keju pun jatuh ke tanah.
Rubah dengan cepat mengambil keju dan pergi meninggalkan gagak yang menyesal. Gagak sadar bahwa ia tertipu oleh pujian palsu dan kehilangan makanannya karena kesombongan.
Pesan moral: Jangan mudah terpengaruh pujian palsu. Bersikaplah rendah hati dan hati-hati terhadap orang yang punya niat buruk.
ADVERTISEMENT
4. Semut dan Belalang
Cerita:
Selama musim panas, semut bekerja keras mengumpulkan makanan dan menyimpannya. Sementara itu, belalang hanya bernyanyi dan bermain tanpa memikirkan masa depan. Ketika musim dingin tiba, belalang tidak punya makanan dan kelaparan. Ia datang ke rumah semut dan meminta bantuan.
Semut menegur belalang karena bermalas-malasan saat waktu panen. Walau semut tetap membantu, belalang merasa malu dan berjanji akan berubah. Ia belajar bahwa kerja keras sangat penting untuk masa depan.
Pesan moral: Jangan malas. Persiapkan masa depan dengan bekerja keras dan tidak menunda-nunda.
5. Anjing dan Bayangannya
Cerita:
Seekor anjing membawa tulang besar di mulutnya. Saat melintasi sungai, ia melihat bayangan dirinya di air dan mengira itu anjing lain dengan tulang yang lebih besar. Karena serakah, ia menggonggong ingin merebut tulang dari bayangan itu.
Saat menggonggong, tulang di mulutnya jatuh ke sungai dan hanyut. Akhirnya ia kehilangan tulangnya sendiri karena keserakahannya. Ia pun menyesal karena tidak puas dengan apa yang sudah dimiliki.
Pesan moral: Jangan serakah. Syukuri apa yang telah dimiliki daripada mengejar yang belum pasti.
ADVERTISEMENT
6. Putri Tidur
Cerita:
Seorang putri cantik dikutuk oleh penyihir jahat bahwa ia akan tertusuk jarum dan tertidur untuk waktu yang sangat lama. Meski kedua orang tuanya berusaha melindunginya, kutukan itu tetap terjadi. Sang putri tertidur setelah tertusuk jarum pemintal. Seluruh kerajaan pun ikut tertidur bersamanya.
Bertahun-tahun kemudian, seorang pangeran gagah berani berhasil menembus rintangan dan mencium sang putri. Kutukan pun hilang, dan semua orang terbangun. Mereka pun hidup bahagia.
Pesan moral: Kesabaran dan harapan akan selalu membawa kebahagiaan di waktu yang tepat.
7. Si Gajah dan Tikus
Cerita:
Gajah besar berjalan di hutan dan tidak sengaja menginjak rumah para tikus. Tikus-tikus melarikan diri dan memohon pada gajah untuk tidak menghancurkan rumah mereka lagi. Gajah menganggap tikus tidak penting dan berjalan pergi. Suatu hari, gajah terjebak dalam perangkap pemburu dan tak bisa melarikan diri.
Para tikus yang dahulu ia remehkan datang menolong. Dengan gigi-gigi kecil mereka, mereka menggigit tali perangkap hingga gajah terbebas. Gajah sangat berterima kasih karena ternyata hewan kecil bisa menjadi penolong besar.
Pesan moral: Jangan meremehkan orang yang lebih kecil atau lemah, karena semua makhluk punya kelebihan masing-masing.
ADVERTISEMENT
8. Petani dan Angsa Bertelur Emas
Cerita:
Seorang petani miskin menemukan angsa yang setiap hari bertelur emas. Ia hidup berkecukupan berkat angsa itu. Namun, keserakahan mulai tumbuh di hatinya. Ia berpikir bahwa di dalam tubuh angsa pasti ada banyak emas, jadi ia membelah perut angsa itu.
Setelah membelah angsa, ia tidak menemukan apa pun. Angsa mati, dan ia pun kehilangan sumber rezekinya. Petani itu menyesal karena tidak sabar dan tamak.
Pesan moral: Keserakahan bisa menghancurkan apa yang sudah kamu miliki. Syukuri rezeki yang datang perlahan tapi pasti.
9. Malin Kundang
Cerita:
Malin Kundang adalah pemuda miskin yang merantau ke kota dan akhirnya menjadi kaya raya. Setelah bertahun-tahun, ia kembali ke kampung halamannya. Namun, ia malu mengakui ibunya yang sudah tua dan miskin. Ia mengusir sang ibu dan mengingkari asal-usulnya.
Sang ibu yang sakit hati mengutuk Malin menjadi batu. Tak lama, petir menyambar kapalnya, dan Malin benar-benar berubah menjadi batu di tepi pantai.
Pesan moral: Hormati dan sayangi orang tua. Anak yang durhaka akan menuai akibat dari perbuatannya.
ADVERTISEMENT
10. Bawang Merah dan Bawang Putih
Cerita:
Bawang Putih adalah gadis baik dan rajin, sementara Bawang Merah adalah gadis malas dan jahat. Setelah ibunya meninggal, Bawang Putih tinggal bersama ibu tiri dan saudara tirinya, Bawang Merah, yang selalu memperlakukannya dengan buruk. Suatu hari, Bawang Putih menemukan labu ajaib dari nenek misterius karena kebaikannya.
Sebaliknya, Bawang Merah yang tamak mencoba hal yang sama tapi bersikap kasar. Ia malah mendapatkan labu berisi ular. Sejak itu, nasib mereka berbalik.
Pesan moral: Kebaikan dan kejujuran akan selalu diberi balasan yang baik, sementara kejahatan akan mendapat balasan setimpal.
11. Si Rusa dan Mata Air
Cerita:
Seekor rusa sedang berjalan di hutan dan berhenti di sebuah mata air. Saat ia menunduk minum, ia melihat bayangannya di permukaan air. Ia sangat bangga dengan tanduknya yang besar dan indah, tapi mencela kakinya yang kecil dan kurus. Ia terus mengagumi bayangannya dan lupa akan sekelilingnya.
Tiba-tiba, seekor singa datang menyerang. Rusa mencoba melarikan diri. Kakinya yang kecil ternyata sangat cepat, tapi tanduknya malah tersangkut di semak. Ia hampir tertangkap oleh singa karena terlalu lama terjebak. Ia akhirnya sadar bahwa bagian yang ia benci justru menyelamatkannya.
Pesan moral: Jangan sombong dan terlalu menilai penampilan. Hal yang terlihat kecil bisa jadi sangat berharga.
ADVERTISEMENT
12. Serigala Berbulu Domba
Cerita:
Seekor serigala ingin memangsa domba, tapi takut pada gembala dan anjing penjaga. Ia pun menyamar dengan memakai kulit domba agar bisa masuk ke dalam kawanan. Ia berhasil menipu semua domba dan bahkan sang gembala tidak menyadari keberadaannya.
Namun, ketika malam tiba, gembala mengambil salah satu domba untuk dijadikan santapan dan tanpa sengaja memilih serigala yang menyamar. Serigala pun ketahuan dan akhirnya mati.
Pesan moral: Kepalsuan dan niat jahat akan terungkap pada waktunya. Kejujuran adalah jalan terbaik.
13. Ayam Jago dan Rubah
Cerita:
Seekor rubah lapar ingin memakan ayam jago yang sedang bertengger di pohon. Ia memuji ayam jago dan berkata bahwa kini semua hewan sudah berdamai, tidak ada lagi yang memangsa satu sama lain. Rubah mengajak ayam turun dari pohon agar mereka bisa "berteman".
Namun, ayam jago tidak mudah tertipu. Ia mengatakan bahwa ia melihat anjing pemburu datang. Rubah yang ketakutan segera melarikan diri. Ayam jago tertawa karena berhasil memperdaya rubah licik itu.
Pesan moral: Waspadalah terhadap rayuan dan tipu daya. Gunakan akal untuk melindungi diri dari niat buruk.
ADVERTISEMENT
14. Dua Katak dalam Ember Susu
Cerita:
Dua katak jatuh ke dalam ember berisi susu. Mereka berenang agar tidak tenggelam. Salah satu katak menyerah karena merasa tak mungkin bisa keluar, dan akhirnya tenggelam. Katak lainnya tetap berusaha dan menendang susu itu terus menerus.
Setelah waktu lama, susu mulai mengental dan berubah menjadi mentega. Katak itu pun bisa meloncat keluar dari ember dan menyelamatkan diri.
Pesan moral: Jangan pernah menyerah dalam situasi sulit. Usaha keras dan ketekunan akan membuka jalan keluar.
15. Kambing dan Serigala
Cerita:
Seekor kambing berdiri di atas tebing, sedangkan serigala lapar berada di bawah. Serigala mencoba membujuk kambing agar turun dan bergabung dengannya untuk "makan bersama". Ia berkata bahwa rumput di bawah lebih hijau dan lezat.
Namun, kambing cerdas menyadari niat jahat serigala. Ia berkata bahwa rumput di atas lebih enak dan ia tidak mau tertipu. Serigala akhirnya pergi dengan kecewa karena tidak berhasil mendapatkan mangsanya.
Pesan moral: Jangan mudah percaya pada bujukan yang tampaknya manis. Waspadalah terhadap niat tersembunyi.
ADVERTISEMENT
16. Ikan Kecil yang Sombong
Cerita:
Seekor ikan kecil di laut merasa dirinya lebih cantik dan gesit dari ikan lainnya. Ia sering mengejek ikan-ikan lain yang lamban dan tidak berkilau. Suatu hari, ia berenang terlalu jauh dari kelompoknya karena ingin pamer gerakan renangnya.
Tiba-tiba, ia terjebak dalam jaring nelayan. Ikan-ikan lain yang dahulu ia hina, justru menolongnya dengan menggigit jaring hingga ia bisa lolos. Ia pun sadar bahwa kesombongannya hampir membinasakan dirinya.
Pesan moral: Jangan sombong karena kelebihanmu. Hargai dan hormati orang lain, karena kita saling membutuhkan.
17. Tikus dan Singa
Cerita:
Seekor tikus kecil tidak sengaja berlari di atas tubuh seekor singa yang sedang tidur. Singa marah dan menangkap tikus, tapi tikus memohon untuk dibebaskan, berjanji akan membalas budi suatu saat nanti. Singa tertawa, tapi membiarkannya pergi.
Beberapa hari kemudian, singa terjebak dalam jaring pemburu. Tikus datang dan menggigit jaring itu hingga singa bebas. Singa pun berterima kasih dan mengakui bahwa bahkan makhluk kecil bisa menjadi penolong besar.
Pesan moral: Jangan meremehkan kebaikan dan kemampuan orang lain, sekecil apa pun mereka.
ADVERTISEMENT
18. Angin dan Matahari
Cerita:
Angin dan Matahari bersaing untuk membuktikan siapa yang lebih kuat. Mereka melihat seorang pengembara dan bersepakat, siapa yang bisa membuat pengembara melepas mantelnya, dialah pemenangnya. Angin bertiup kencang, mencoba menerbangkan mantel itu, tapi si pengembara justru semakin mengeratkannya.
Kemudian, Matahari bersinar hangat dan perlahan. Pengembara merasa panas dan dengan sukarela melepas mantelnya. Matahari pun menang tanpa kekerasan.
Pesan moral: Kelembutan dan kebaikan hati seringkali lebih kuat daripada kekerasan dan paksaan.
19. Burung Hantu dan Burung Pipit
Cerita:
Burung pipit selalu berkicau riang tiap pagi, tapi burung hantu selalu mengeluh karena terganggu tidurnya. Burung hantu lalu berkata bahwa waktu yang benar untuk hidup adalah malam hari, bukan pagi. Ia menganggap pipit tak tahu aturan.
Namun, burung pipit menjawab bahwa setiap makhluk punya waktu dan cara hidup sendiri. Pipit hidup di pagi hari, dan hantu di malam hari. Akhirnya, burung hantu pun sadar bahwa perbedaan adalah hal yang wajar.
Pesan moral: Hormati perbedaan. Tidak semua hal harus sesuai cara pandangmu.
ADVERTISEMENT
20. Anak Rusa dan Ibunya
Cerita:
Anak rusa selalu diberi nasihat oleh ibunya untuk lari jika ada suara mencurigakan. Tapi anak rusa selalu merasa penasaran dan tidak percaya begitu saja. Suatu hari, ia mendengar langkah kaki pemburu, tapi tetap berdiri dan mencoba melihatnya lebih dekat.
Akhirnya, ia nyaris tertangkap. Beruntung ibunya datang dan membantunya kabur. Anak rusa pun belajar pentingnya mendengarkan nasihat orang yang lebih berpengalaman.
Pesan moral: Dengarkan nasihat orang tua atau orang bijak, karena mereka tahu lebih banyak dari pengalaman.
Semoga cerita dongeng pendek di atas dapat menjadi sumber inspirasi dan pembelajaran, baik bagi anak-anak, guru, maupun orang tua dalam menanamkan nilai-nilai positif sejak dini. Karena lewat cerita, nilai-nilai kehidupan bisa disampaikan dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami. (Dista)
ADVERTISEMENT