Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten dari Pengguna
20 Dalil Puasa Ramadan Bahasa Arab, Tulisan Latin, dan Terjemahannya
3 Maret 2024 11:05 WIB
·
waktu baca 8 menitDiperbarui 19 Maret 2024 17:40 WIB
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi dalil puasa Ramadan. Unsplash.com/Rauf-Alvi](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01hqxeckr6gxn2s1ft4dbddebn.jpg)
ADVERTISEMENT
Memasuki bulan puasa Ramadan, umat muslim mempersiapkan diri secara jasmani dan rohani untuk melakukan ibadah di bulan suci ini. Hal ini sesuai nash dalam Al-qur'an dan hadis Nabi saw tentang dalil puasa Ramadan.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Fiqh Puasa, Lailatul Qadar dan Zakat Fitrah, Dr. Hairul Hudaya, M.Ag, (2022, 1), ibadah puasa yang diperintahkan kepada umat muslim adalah menahan diri dari segala perbuatan yang membatalkan puasa mulai dari matahari terbit hingga terbenam.
Dalil-Dalil Puasa Ramadan dalam Kitab Suci Al Qur'an dan Hadits
Berikut ini dalil puasa Ramadan yang menjadi pedoman umat muslim dalam menunaikan ibadah serta menjalankan perintah Allah Swt.
1. Hadis dari Ummul Mukminin Aisyah r.a
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلَّهِ تَعَالَى.
Nawaitu sauma ghadin 'an adaa'i fardhi shahri ramadaana hadzihis sanati lillahi ta'ala.
Artinya: Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban puasa bulan Ramadan tahun ini, karena Allah Ta'ala.
2. Hadis dari Ibn Abbas r.a
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِذَا رَأَيْتُمُ الْهِلَالَ فَصُومُوا وَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَأَفْطِرُوا وَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَأَحْسِنُوا الرُّؤْيَةَ.
ADVERTISEMENT
Qaala Rasulullahi saw: Idzaa ra'aitumul hilala fashuumuu wa idzaa ra'aitumuuhu fa aftiruu wa in ghumma 'alaikum fa ahsinuu ar-ru'yata.
Artinya: Rasulullah saw bersabda: "Jika kalian melihat bulan sabit (hilal), maka berpuasalah. Dan jika kalian melihatnya kembali (hilal yang menandakan berakhirnya Ramadan), maka berbukalah. Jika langit tertutup awan, maka tentukan dengan hisab (perhitungan matematika)."
3. Hadis dari Abu Hurairah r.a
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ."
Qaala Rasulullahi saw: "Man shaama ramadaana iimaanan wahtisaaban ghufira lahu maa taqaddama min zhambihi."
Artinya: Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadan dengan iman dan mengharap pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni."
4. Al-Qadr Ayat 1-3
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ * وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ * لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ.
ADVERTISEMENT
Innaa anzalnaahu fii lailatil qadr * Wa maa adraaka maa lailatul qadr * Lailatul qadri khairum min alfi syahr.
Artinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam Lailatul Qadar. Dan tahukah kamu apakah malam Lailatul Qadar itu? Malam Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan.
5. Hadits Tentang Nilai Malam Lailatul Qadar
عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَيَّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ قُولِي اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي.
'An 'Aisyata, qalat, "Qultu: Yaa Rasulullahi, ara’aita in ‘alimtu ayya Lailatul Qadar, maa aquulu fiiha qaala quulii Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'anni."
Artinya: Dari Aisyah, dia berkata, "Aku bertanya, 'Wahai Rasulullah, jika aku mengetahui malam Lailatul Qadar, apa yang sebaiknya aku ucapkan pada malam itu?' Beliau menjawab, 'Ucapkanlah: Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, dan Engkau menyukai pengampunan, maka ampunilah aku.'"
ADVERTISEMENT
6. Hadis Tentang Puasa Enam Hari di Bulan Syawal
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ بِسِتِّ مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ.
Man shaama ramadaana tsumma atba'ahu bissitti min syawwaalin, kaana kasiyaamid dahri.
Artinya: Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadan kemudian diikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka pahalanya seperti puasa sepanjang tahun.
7. Hadis Tentang Pahala Memberi Iftar
مَنْ فَطَرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا.
Man fathara saaiman kaana lahu mitslu ajrihi ghaira annahu laa yanqusu min ajris saaimi syay'an.
Artinya: Barangsiapa memberi makan berbuka puasa bagi orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu.
8. Hadis Tentang Bulan Sya'ban dan Puasa Nabi
يَكُونُ شَعْبَانُ عِندَ أَحَدِكُمْ فَلاَ يُدْرِكُهُ إِلاَّ صِيَامٌ، فَلاَ يَزَالُ رَسُولُ اللّهِ صلى الله عليه وسلم يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يُفْطِرُ، وَلاَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يَصُومُ، فَرَأَيْتُ رَسُولَ اللّهِ صلى الله عليه وسلم شَهْرَيْنِ لاَ يُفْطِرُ إِلاَّ قَلِيلاً، وَلاَ يَصُومُ إِلاَّ قَلِيلاً، ذَلِكَ شَهْرُ رَمَضَانَ وَشَعْبَانَ.
ADVERTISEMENT
Yakuunu sya'baanu 'inda ahadikum falaa yudrikuhu illaa siyaamun, falaa yazaalu rasuulullaahi saw yasuumu hattaa naquula laa yuftiru, wa laa yasuumu hattaa naquula laa yasuumu. Fa ra-aytu rasuulallaahi saw syahraayni laa yuftiru illaa qaliilan, wa laa yasuumu illaa qaliilan, dzalika syahru ramadaana wa sya'baana.
Artinya: Rasulullah bersabda, "Bulan Sya'ban berada di antara kalian, tetapi banyak orang yang lalai menyadarinya. Rasulullah terus berpuasa hingga kita mengatakan, 'Beliau tidak akan berbuka,' dan beliau berhenti berpuasa hingga kita mengatakan, 'Beliau tidak akan berpuasa.' Saya pernah melihat Rasulullah berpuasa dua bulan penuh, yaitu bulan Ramadan dan bulan Sya'ban."
9. Hadis Tentang Puasa Arafah dan Syukur
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ.
ADVERTISEMENT
Siyaamu yawmi 'arafata ahtasibu 'alallahi an yukaffirassanatal latii qablahu was-sanatal latii ba'dahu, wa siyaamu yawmi 'aasyuura’a ahtasibu 'alallahi an yukaffirassanatal latii qablahu.
Artinya: Puasa pada hari Arafah, aku berharap kepada Allah agar menghapuskan dosa-dosa setahun yang telah berlalu dan setahun yang akan datang. Dan puasa pada hari Asyura, aku berharap kepada Allah agar menghapuskan dosa-dosa setahun yang telah berlalu.
10. Hadis Tentang Niat Puasa Ramadan
عَنْ شَهْرِ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا وَغُفْرَانًا مِنَ اللَّهِ تَعَالَى.
'An shahri ramadaana, iimaanan wa ihtisaaban wa ghufraanan minallahi ta'aala.
Artinya: "Dari bulan Ramadan, sebagai bentuk iman, mengharap pahala, dan untuk mendapatkan ampunan dari Allah Ta'ala."
11. Hadis Tentang Sahur
تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السُّحُورِ بَرَكَةً.
Tasaḥḥaruu, fa innaa fiis suhuuri barakatan.
Artinya: "Makan sahurlah, karena sesungguhnya dalam sahur terdapat keberkahan."
ADVERTISEMENT
12. Hadis Tentang Imsak dan Berhenti Makan Sebelum Fajr
إِذَا سَمِعْتُمُ النِّدَاءَ وَالْكَلِمَةَ فَلَا تَتَسَرَّعُوا حَتَّى تَأْكُلُوا قَبْلَ الْفَجْرِ.
Idza sami'tumun nidaa'a wal kalimata falaa tatasarra'uu hatta ta'kuluu qablal fajri.
Artinya: "Jika kalian mendengar adzan dan ucapan (pelarangan makan), jangan terburu-buru, tetapi makanlah hingga tiba waktu Fajr."
13. Hadis tentang Menghindari Kesia-siaan dan Gosip Saat Berpuasa
مَن لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ أَن يَّدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ.
Man lam yada'a qawla az-zuuri wal 'amala bihi falaysa lillahi ḥaajatun an yada'a ṭa'aamahu wa syaraabah.
Artinya: "Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan buruk, maka Allah tidak membutuhkan bahwa ia meninggalkan makan dan minum."
14. Hadis tentang Menjaga Lisan dari Kesalahan
مَن لَا يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ أَن يَّدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ.
Man lam yada'a qawla az-zuuri wal 'amala bihi falaysa lillahi ḥājatun an yada'a ṭa'āmahu wa syarābah.
ADVERTISEMENT
Artinya: "Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan buruk, maka Allah tidak membutuhkan bahwa ia meninggalkan makan dan minum."
15. Hadis tentang Menghindari Perkataan Kasar saat Berpuasa
لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الْأَكْلِ وَالشَّرَابِ وَلَكِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ.
Laysaṣ-ṣiyaamu minal akli wasy-syaraabi, walakinnamaṣ-ṣiyaamu minal laghwi war-rafaṡi.
Artinya: "Puasa bukan hanya menahan dari makan dan minum, tetapi juga menahan dari perkataan sia-sia dan perbuatan tercela."
16. Hadis tentang Memberi Makan Orang yang Berbuka Puasa
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا.
Man fathara saa-iman kaana lahu mitslu ajrihi ghaira annahu laa yanqusu min ajris saaimi syay'a.
Artinya: "Barangsiapa memberi makan orang yang berbuka puasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu."
17. Hadis tentang Amalan Terbaik di Bulan Ramadan
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ.
ADVERTISEMENT
Afḍaluṣ-ṣiyaami ba'da syahri ramaḍaana shahrullaahil muḥarramu.
Artinya: "Amalan puasa terbaik setelah bulan Ramadan adalah puasa pada bulan Allah, yaitu bulan Muharram.”
18. Al-Baqarah (2:183)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Yaa ayyuha alladhiina aamanuu kutiba 'alaikumu as-siyaamu kamaa kutiba 'ala alladhiina min qablikum la'allakum tattaquun.
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
19. Al-Baqarah (2:185)
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيَ أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ.
Shahru ramaḍaana alladhii unzila fiihi al-qur'aanu hudan lilnaasi wabayyinaatin minal hudaa wal-furqaan.
Artinya: Bulan Ramadan, di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi umat manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda antara yang benar dan yang salah.
ADVERTISEMENT
20. Al-Baqarah (2:186)
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
Wa-idhaa sa'alaka 'ibaadii 'annii fa-innii qariibun ujiibu da'wata addaa'i idhaa da'aani fal-yastajiibuu lii wal-yu'minuu bii la'allahum yarshuduun.
Artinya: Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan doa orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)Ku dan hendaklah mereka itu beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada di jalan yang lurus.
Demikian dalil puasa Ramadan yang sudah diperintahkan Allah dalam Al-qur'an dan dicontohkan praktiknya oleh Nabi Muhammad saw di dalam hadisnya. Semoga dapat menjadi pedoman menjalankan ibadah di bulan suci yang penuh berkah.
ADVERTISEMENT