Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Teks Berita: Struktur dan Kaidah Kebahasaan yang Digunakan
2 April 2024 12:07 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tak semua peristiwa dapat ditulis menjadi teks berita . Ada beberapa kriteria yang menjadi acuan agar sebuah peristiwa layak disampaikan ke khalayak ramai. Mulai dari aktual, faktual, penting, menarik, dan bermanfaat.
Teks berita memiliki struktur teks dan kaidah kebahasaan yang berbeda dengan jenis teks lainnya. Simaklah informasi lengkap tentang teks tersebut pada uraian berikut ini.
Struktur Teks Berita
Struktur teks adalah bagian-bagian teks yang disusun agar menjadi satu kesatuan utuh. Menyadur buku Literasi Media Digital dan Kompetensi Penulisan Berita oleh Aliasan, dkk., struktur teks berita disusun berdasarkan peristiwa , latar belakang peristiwa, dan sumber berita.
Semua aspek tersebut disusun menggunakan konsep piramida terbalik. Konsep ini menempatkan informasi yang paling penting di paragraf awal dengan tujuan agar pembaca mudah memahami isi berita dengan cepat. Adapun elemen struktur teks berita, yaitu:
ADVERTISEMENT
1. Judul Berita atau Headline
Judul merupakan kata kunci yang mewakili keseluruhan isi berita. Bagian ini memuat tentang peristiwa atau kejadian yang dibahas di dalam teks secara singkat.
Judul dibuat sebagus mungkin untuk menarik minat pembaca. Bagian ini berfungsi menolong pembaca yang ingin tahu informasi penting dengan cepat.
2. Teras Berita atau Lead
Teras berita adalah bagian pembuka berita yang singkat dan menarik. Teras berita menjadi bagian yang sangat penting karena merangkum isi keseluruhan isi berita.
Lead berita disusun menggunakan elemen 5W+1H atau ADIKSIMBA atau singkatan dari Apa, Di mana, Kapan, Siapa, Mengapa, dan Bagaimana.
Bagian ini harus dibuat berdasarkan fakta dan disusun dengan menarik. Tujuannya agar pembaca mau membaca isi berita sampai akhir.
3. Tubuh Berita
Tubuh berita adalah bagian inti dari seluruh isi teks berita. Tubuh berita merupakan tempat kelanjutan isi berita yang ditulis secara rinci tentang keseluruhan peristiwa atau informasi yang diberitakan.
ADVERTISEMENT
Pada bagian ini, setiap penulis dapat menceritakan kronologi dari awal sampai akhir menggunakan elemen 5W+1H. Tujuannya agar tersaji sejumlah fakta yang belum dimunculkan dalam bagian teras.
Tubuh berita juga disusun berdasarkan sumber berita yang tepercaya untuk memperkuat isi berita yang disampaikan.
Berikut elemen 5W+1H yang digunakan untuk menyusun urutan peristiwa dalam teks berita, dirangkum dari buku Mantiq Milenial oleh Maryus Suprayadi.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan buku Mampu Berbahasa Indonesia SMP Kelas VIII terbitan Grasindo, tak semua berita harus memenuhi unsur 5W+1H. Penulisan berita dapat disesuaikan dengan informasi atau peristiwa yang disampaikan sesuai fakta di lapangan.
4. Ekor Berita
Ekor berita berisi kesimpulan dari suatu kejadian atau peristiwa yang dibuat. Bagian ini berfungsi sebagai penutup dan terletak paling akhir.
Baca Juga: 2 Contoh Teks Berita tentang Bencana Alam
Kaidah Kebahasaan Teks Berita
Sebuah berita harus disajikan dengan informasi yang aktual dan bersifat umum. Penulisan teks berita harus menggunakan bahasa yang baku.
Mengutip buku Teks Dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan oleh Taufiqur Rahman, berikut kaidah kebahasaan teks berita yang perlu dipahami.
1. Menggunakan Bahasa Baku
Maksud dari bahasa baku adalah menggunakan bahasa yang sesuai standar bahasa Indonesia dan mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
ADVERTISEMENT
2. Menggunakan Verba Pewarta
Verba pewarta adalah kata yang digunakan untuk mengindikasikan suatu percakapan yang ditandai dengan kata memaparkan atau mengatakan. Contohnya, yaitu:
3. Menggunakan Kata Keterangan atau Adverbia
Adverbia adalah kelas kata yang memberikan keterangan kata lain seperti keterangan waktu, suasana, tempat, atau cara. Contohnya, “pemadam kebakaran langsung dihubungi setelah terlihat asap di salah satu ruamh warga di Desa Kenanga pukul 3 siang.
4. Menggunakan Verba Transistif
Verba transitif adalah kata kerja yang membutuhkan nomina sebagai objek dalam kalimat aktif. Objek tersebut nantinya bisa diubah menjadi subjek dalam sebuah kalimat pasif. Contohnya, ‘Pak Andi menanam bibit padi unggulan di musim ini”.
ADVERTISEMENT
5. Menggunakan Konjungsi Temporal
Konjungsi temporal adalah kata hubung yang berhubungan dengan waktu, seperti kemudian, setelah, dan akhirnya. Contoh kalimatnya:
Presiden datang tepat pukul 10.00 untuk meresmikan perpustakaan yang prosesnya hanya berlangsung 30 menit, lalu presiden meninggalkan lokasi setelah foto bersama.
6. Menggunakan Kutipan Langsung
Kutipan langsung adalah sebuah kalimat yang dibuat dari hasil dari pembicaraan seseorang. Kutipan ini sama persis seperti apa yang dikatakan. Penulisannya ditandai dengan tanda petik. Contoh:
“Jadwal pemberian vaksin anak sekarang masih dikaji," ucap Budi Gunadi Sadikin, Selasa (13/9/2022).
7. Menggunakan Kutipan Tidak Langsung
Selain kutipan langsung, tak jarang teks berita juga memakai jenis kutipan tidak langsung. Jenis teks ini melaporkan atau memberitahukan perkataan orang lain dalam bentuk kalimat berita. Contohnya:
Menteri Kesehatan Budi Gundai Sadikin saat ditemui pada Selasa (13/9/2022) menyebut bahwa jadwal pemberian vaksin anak masih dikaji.
ADVERTISEMENT
8. Memperhatikan Jenis Bahasa yang Digunakan
Selain bahasa baku, setiap penulis berita atau jurnalis harus memperhatikan jenis bahasa yang digunakan harus sederhana, menarik, singkat, padat, lugas dan komunikatif.
Kriteria ini akan mempermudah pembaca untuk memahami informasi yang disampaikan. Teks berita harus disampaikan dengan objektif, netral, dan sesuai fakta yang terjadi di lapangan.
Selain itu, penulisan berita dianjurkan menggunakan bahasa denotatif atau kata yang memiliki arti sebenarnya. Tujuannya agar tak menimbulkan makna ganda di kalangan pembaca.
Tahapan Menulis Teks Berita
Ada berbagai tahapan yang perlu diperhatikan agar dapat menyajikan teks berita dengan baik. Mengutip buku Explore Bahasa Indonesia Jilid 2 untuk SMP/MTS kelas VIII oleh Erwin Rachmat, tata cara menyajikan suatu berita dapat dilakukan dengan tahapan berikut:
ADVERTISEMENT
1. Menentukan Topik
Menentukan topik suatu berita dapat dilakukan dengan mencari sumber berita dari mana saja. Sumber berita adalah tempat atau asal peristiwa atau kejadian diperoleh.
Pilih peristiwa yang unik atau menyangkut kepentingan banyak orang agar menjadi informasi menarik.
2. Datangi Sumber Berita dan Gali Informasi Lebih Dalam
Setiap penulis atau jurnalis perlu mendatangi sumber berita yang sudah ditentukan. Amati langsung dan lakukan wawancara dengan orang-orang yang terlibat dalam peristiwa yang ingin disajikan.
3. Catat Fakta dan Informasi Menarik
Saat mengamati peristiwa itu, jangan lupa untuk catat fakta dan informasi penting yang berkaitan dengan peristiwa yang ingin disajikan. Selain menggunakan catatan kecil, manfaatkan media perekam guna merekam wawancara yang dilakukan.
4. Gunakan rumus ADIKSIMBA atau 5W+1H
Agar lebih mudah mendapatkan fakta pada setiap peristiwa yang terjadi, gunakan rumus ADIKSIMBA atau 5W+1H untuk menyusun dan mengumpulkan fakta maupun kronologi peristiwa.
ADVERTISEMENT
5. Kembangkan Teks Berita
Setelah proses pengamatan selesai, kembangkan catatan fakta atau informasi penting lainnya ke dalam bentuk teks berita yang sesuai dengan struktur teks berita di atas.
Tulis pokok informasi berita di bagian awal atau teras berita dan bagian kurang penting di bagian ekor. Tulis secara lengkap kronologi atau informasi lainnya di bagian tubuh berita.
6. Perhatikan Struktur Teks dan Kaidah Kebahasaan
Selalu perhatikan struktur teks agar berita yang disajikan dapat tersusun dengan baik. Cek kembali bahasa yang digunakan. Dengan memperhatikan aspek kebahasaan yang dipakai, teks berita dapat dipahami dengan mudah.
(IPT)