Konten dari Pengguna

26 Contoh Puisi Rakyat dalam Karya Sastra

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
23 Februari 2024 13:42 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Contoh Puisi Rakyat. Unsplash/Thought Catalog
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Contoh Puisi Rakyat. Unsplash/Thought Catalog
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Contoh puisi rakyat sering dicari para siswa ketika mengerjakan tugas dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Puisi rakyat adalah sastra rakyat yang sudah tentu bentuknya, biasanya terdiri dari beberapa deret kalimat.
ADVERTISEMENT
Ada yang berdasarkan mantra, ada yang berdasarkan panjang pendek suku kata, lemah tekanan suara, atau hanya berdasarkan irama. Puisi ini merupakan puisi yang berasal dari rakyat atau masyarakat biasa, bukan dari kalangan sastrawan atau penulis terkenal.

Jenis-Jenis Puisi Rakyat

Ilustrasi Contoh Puisi Rakyat. Unsplash/Joel Muniz
Sebelum membahas tentang contoh puisi rakyat, ketahui terlebih dahulu jenis-jenisnya. Adapun jenis-jenis puisi rakyat berdasarkan buku yang berjudul Super Complete SMP/MTs 7,8,9, Elis Khoerunnisa, dkk., (2020:541), adalah sebagai berikut:

1. Pantun

Pantun adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b- a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi.
Pantun dikenal dengan banyak nama di berbagai bahasa di Nusantara, tonton (bahasa Tagalog), tuntun (bahasa Jawa), pantun (bahasa Toba) yang memiliki arti kurang lebih sama, yaitu sesuatu ucapan yang teratur, arahan yang mendidik, bentuk kesantunan.
ADVERTISEMENT
Ciri-ciri pantun:

2. Gurindam

Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari Tamil (India). Gurindam dapat dianggap sebagai puisi terikat, rima yang berujung sama.
Jadi, istilah gurindam berasal dari bahasa India, yaitu 'kirindam' berarti mula-mula atau perumpamaan. Gurindam sarat nilai agama dan moral. Gurindam bagi orang dulu sangat penting dan dijadikan norma dalam kehidupan.
Ciri-ciri gurindam:
ADVERTISEMENT

3. Syair

Syair adalah salah satu jenis puisi lama yang berasal dari Arab. Syair adalah salah satu puisi lama.
Syair berasal dari Persia dan dibawa masuk ke Nusantara bersama dengan masuknya Islam ke Indonesia. Melalui pedagang Persia, pantun lama berupa syair mulai dikenal dan disukai masyarakat.
Kata atau istilah syair berasal dari bahasa arab yaitu 'syi'ir' atau 'syu'ur' yang berarti 'perasaan yang menyadari', kemudian kata syu'ur berkembang menjadi syi'ru yang berarti puisi dalam pengetahuan umum.
Dalam perkembangannya, syair tersebut mengalami perubahan dan modifikasi sehingga menjadi khas Melayu, tidak lagi mengacu pada tradisi sastra syair negeri Arab.
Ciri-ciri syair:
ADVERTISEMENT

4. Seloka

Seloka adalah bentu puisi Melayu klasik, berisi pepatah maupun perumpamaan yang mengandung senda gurau, sindiran, bahkan ejekan. Umumnya ditulis empat baris memakai bentuk pantun/syair, terkadang bisa juga ditemui seloka yang ditulis lebih dari empat baris.
Ciri-ciri seloka:

5. Talibun

Talibun adalah sejenis puisi lama seperti pantun karena mempunyai sampiran dan isi tetapi lebih dari 4 baris, berirama abc-abc, abcd- abcd, abcde-abcde, dan seterusnya.
Talibun identik dengan jumlah barisnya yang berjumlah genap dan lebih dari empat baris, misalnya enam baris, delapan baris, 10 baris. Jika pantun talibun berisi empat baris maka dua baris pertama adalah sampiran dan dua baris berikutnya adalah isi.
ADVERTISEMENT
Begitu juga dengan pantun talibun enam baris maka tiga baris pertama adalah sampiran dan tiga baris berikutnya adalah isi. Aturan tersebut berlaku untuk pantun talibun dengan jumlah baris berapapun.
Ciri-ciri talibun:

Contoh Puisi Rakyat

Ilustrasi Contoh Puisi Rakyat. Unsplash/freestocks
Berikut merupakan kumpulan contoh puisi rakyat dalam karya sastra yang dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran:

1. Contoh Pantun

Contoh 1
Air surut memungut bayam
Sayur diisi ke dalam kantung
Jangan diikuti tabiat ayam
Bertelur sebiji riuh sekampung
Contoh 2
Baik bergalas baik tidak
Buli buli bertali tenang
Baik berbalas baik tidak
Asal budi sama dikenang
Contoh 3
Ikan nila dimakan berang-berang
ADVERTISEMENT
Katak hijau melompat ke kiri
Jika berada di rantau orang
Baik-baik membawa diri
Contoh 4
Enak rasanya bubur yang hangat
Enak dimakan bersama kerupuk
Hidup memang harus semangat
Janganlah mudah kita terpuruk
Contoh 5
Fatamorgana ternyata semu
Namun indahnya tiada terkira
Patuhilah selalu nasihat ibumu
Agar hidupmu tidak sengsara
Contoh 6
Beli masi ke tempat Mbak Lulu
Beli pensil ke toko Cak Mamat
Sebaiknya kau pikir dahulu
Demi keputusan yang tepat
Contoh 7
Penghasil batik di Yogyakarta
Penghasil ulos Sumatera Utara
Kalau kamu memiliki cita-cita
Hendaklah mau sedikit sengsara

2. Contoh Gurindam

Contoh 1
Jika hendak mengenal orang mulia,
lihatlah kepada kelakuan dia.
Contoh 2
Jika hendak mengenal orang yang berilmu,
bertanya dan belajar tiadalah jemu.
ADVERTISEMENT
Contoh 3
Jika hendak mengenal orang yang berakal,
di dalam dunia mengambil bekal.
Contoh 4
Mengumpat dan memuji hendaklah pikir,
di situlah banyak orang yang tergelincir.
Contoh 5
Apabila dengki sudah bertanah,
datanglah darinya beberapa anak panah.
Contoh 6
Pekerjaan marah jangan dibela,
nanti hilang akal di kepala.
Contoh 7
Jagalah hati jagalah lisan,
agar kau tidak hidup dalam penyesalan.
Contoh 8
Sayangilah orang tua dengan sepenuh hati,
itulah cara menunjukan bakti.
Contoh 9
Masa lalu biarlah berlalu,
masa depan teruslah kau pacu.
Contoh 10
Apabila kelakuan baik berbudi,
hidup menjadi indah tak akan merugi.

3. Contoh Syair

Contoh 1: Syair Perahu karya Hamzah Fansuri
Inilah gerangan suatu madah
Mengarangkan syair terlalu indah
ADVERTISEMENT
Membetuli jalan tempat berpindah
Di sanalah iktikat diperbetuli sudah
Wahai muda kenali dirimu
Ialah perahu tamsil hidupmu
Tiadalah berapa lama hidupmu
Ke akhirat jua kekal hidupmu
Hai muda arif budiman
Hasilkan kemudi dengan pedoman
Alat perahumu jua kerjakan
Itulah jalan membetuli insan
Perteguh jua alat perahumu
Hasilkan bekal air dan kayu
Dayung pengayuh taruh di situ
Supaya laju perahumu itu
Sudahlah hasil kayu dan ayar
Angkatlah pula sauh dan layar
Pada beras bekal jantanlah taksir
Niscaya sempurna jalan yang kabir
Contoh 2: Syair Burung Nuri karya Sultan Badaroedin
Paksi Simbangan konon namanya
Cantik dan manis sekalian lakunya
Matanya intan cemerlang cahayanya
Paruhnya gemala tiada taranya
Terbangnya Simbangan berperi-peri
Lintas di Kampung Bayan Johari
ADVERTISEMENT
Terlihatlah kepada putrinya Nuri
Mukanya cemerlang manis berseri
Simbangan mengerling ke atas geta
Samalah sama berjumpa mata
Berkobaran arwah leburlah cinta
Letih dan lesu rasa anggauta
Contoh 3: Syair Bidadari Lahir
Dengarlah kisah suatu riwayat
Raja di desa negeri Kembayat
Dikarang fakir dijadikan hikayat
Dibuatkan syair serta berniat
Adalah raja sebuah negeri
Sultan Agus bijak bestari
Asalnya baginda raja yang bahari
Melimpahkan pada dagang biaperi
Kabarnya orang empunya termasa
Baginda itulah raja perkasa
Tiadalah ia merasa susah
Entahlah kepada esok dan lusa.

4. Contoh Seloka

Contoh 1: Seloka 4 Baris
Sudah bertemu kasih sayang
Duduk terkurung malam siang
Hingga setapak tiada renggang
Tulang sendi habis berguncang
Contoh 2: Seloka 6 Baris
Baik budi emak si Randang
ADVERTISEMENT
Dagang lalu ditanakkan
Tiada berkayu rumah diruntuhkan
Anak pulang kelaparan
Anak dipangku diletakkan
Kera di hutan disusui

5. Contoh Talibun

Contoh 1
Di kala mendung mulai menyapa
Rintik hujan mulai bersiap
Pelangi pun telah menyemburat
Jika hendak beroleh surga
Buat amal soleh padat merayap
Tinggalkan semua hal maksiat.
Contoh 2
Pasang wajah muka memelas
Orang sekitar sampai kesal
Hingga semua berpaling muka
Tuntutlah ilmu dengan ikhlas
Agar kelak tak menyesal
Siap menghadapi tantangan dunia.
Contoh 3
Berlayar ke pulau antah berantah
Menerjang gulungan ombak
Bersama nahkoda tak kenal kalah
Agar kau tak bersusah payah
Melewati masa depanmu kelak
Tuntutlah ilmu tak kenal lelah.
Contoh 4
Mencari udang memakai jala
Udang sirna tak tahu kemana
ADVERTISEMENT
Meninggalkan harap di ujung usaha
Tiada hari tanpa duka merana
Kelak engkau di masa tua
Jika tak manfaatkan masa muda.
Itulah contoh puisi rakyat dalam karya sastra beserta dengan jenis-jenisnya. Semoga bermanfaat untuk siswa yang sedang mencari contoh puisi tersebut. (Ria)