Konten dari Pengguna

3 Contoh Khutbah Jumat Lengkap dengan Pembuka dan Penutup Latin yang Penuh Makna

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
3 Mei 2024 22:07 WIB
·
waktu baca 8 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Contoh Khutbah Jumat Lengkap dengan Pembuka dan Penutup Latin. Foto: Unsplash/Masjid Pogung Dalangan.
zoom-in-whitePerbesar
Contoh Khutbah Jumat Lengkap dengan Pembuka dan Penutup Latin. Foto: Unsplash/Masjid Pogung Dalangan.
ADVERTISEMENT
Contoh khutbah Jumat lengkap dengan pembuka dan penutup latin yang penuh makna bisa menjadi referensi. Khutbah Jumat menjadi salah satu bagian terpenting saat pelaksanaan salat Jumat karena menjadi syarat sah.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Jurnal Al-Qalam, Usman Suparman, (1995), khutbah merupakan ibadah yang dilaksanakkan dan diikuti oleh umat Islam setiap hari Jum'at dan Idul Fitri, Idul Adha, serta (mungkin) beberapa kali secara insidentil (salat kusuf, khusuf, istisqa).

3 Contoh Khutbah Jumat Lengkap dengan Pembuka dan Penutup Latin

Contoh Khutbah Jumat Lengkap dengan Pembuka dan Penutup Latin. Foto: Unsplash/Afiq Fatah.
Berikut adalah 3 contoh khutbah Jumat lengkap dengan pembuka dan penutup latin yang penuh makna:

1. Khutbah Tentang Dzikir Kepada Allah

Hadirin jamaah Jumat yang dimuliakan Allah.
Marilah kita selalu bersyukur kehadirat Allah, memuji-Nya dengan pujian yang terbaik, atas segala limpahan kasih sayang-Nya kepada kita semua.
Semoga Allah mengilhamkan kepada kita ketaqwaan, kesadaran bahwa semua perintah-Nya hanyalah ungkapan kecintaan-Nya agar kita bahagia di dunia dan akhirat, dan segala larangannya adalah penjagaan agar hanya keselamatan yang selalu kita alami. Amin.
ADVERTISEMENT
Hadirin jamaah sholat Jumat yang berbahagia.
Apalah artinya panjangnya umur, bertambahnya kekayaan, kenaikan derajat di hadapan manusia, popularitas dan semua gemerlap kemajuan dunia jika kita tidak berbahagia di dalamnya, ketika kita hidup dengan dada yang sesak, hati yang keruh dan menghimpit.
Maka Allah mengingatkan dalam Surah Taha ayat 124
وَمَنۡ اَعۡرَضَ عَنۡ ذِكۡرِىۡ فَاِنَّ لَـهٗ مَعِيۡشَةً ضَنۡكًا وَّنَحۡشُرُهٗ يَوۡمَ الۡقِيٰمَةِ اَعۡمٰى
Artinya: ''Dan barangsiapa berpaling dari peringatanku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta."
وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي
Artinya: "Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku."
Menurut Ibn Katsir makna dari ayat di atas yaitu menentang perintah-Ku dan menentang apa yang kuturunkan kepada rasul-rasulKu, lalu ia berpaling darinya dan melupakannya serta mengambil petunjuk dari selainnya.
ADVERTISEMENT
Namun kata ذِكۡرِىۡ sebenarnya akan sangat sederhana jika kita artikan dengan eling marang Gustine, yang didasari oleh pengenalan yang akrab, intim dan intens, sehingga pengenalan atau pemahaman akan Allah itu membuat zikir kita berbobot dan bermakna.
Zikir itu akan memenuhi seluruh relung jiwa, melapangkan dada, menjernihkan pikiran, dan hadir mempengaruhi alam syahadah atau alam dunia ini dengan kelapangan. Semua akan begitu mudah dan hanya menghadirkan kesyukuran dan kenikmatan.
Manakala zikir telah menjadi bagian dari nafas kita, maka ibadah dan juga muamalah akan menjadi serba mudah dan indah, karena kita selalu bersama dengan Allah yang Rahmatnya memenuhi segala sesuatu.
Apabila rahmatNya telah memenuhi segala sesuatu maka tidak akan ada sesuatu apapun yang bisa menyempitkan hati kita yang telah dipenuhi oleh Rahmat Allah.
ADVERTISEMENT
Hadirin Rahimakumullah.
Sebagaimana lazim kita rasakan bahwa kebahagiaan adalah kepuasan dan kenyamanan yang lebih kepada "roso", yang rasa itu sendiri lebih terasa nikmat jika merupakan rasa batin bukan rasa lidah, dan rasa bahagia batin yang hakiki adalah bersemayamnnya Allah.
Sebagai contoh bahwa kebersamaan kita dengan Allah akan menjauhkan kita dari kesempitan hidup yang salah satu bentuknya adalah kesedihan misalnya dalam surah At Taubah ayat 40
لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا
Yang artinya "Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita."
Dengan demikian jamaah yang dirahmati Allah, ada cara gampang yang diajarkan Allah bahwa dengan membiasakan diri selalu bertaqwa, mendekat dan mengaitkan semua hal dalam hidup kita kepada Allah.
Bisa melalui dzikir kepada-Nya akan melapangkan segala kesempitan hidup. Semoga kita selalu merasakan kehadiran Allah dalam segala hal yang kita rasakan dan hadapi, dan mudahan kita menjadi hamba-hamba-Nya yang selalu dzikir, eling pada-Nya. Amin.
ADVERTISEMENT
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

2. Khutbah tentang Cinta Hamba Kepada Tuhannya

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Hadirin jamaah salat Jumat yang dimuliakan Allah,
Marilah bersyukur dengan kesyukuran penuh kehadirat Allah, atas kesehatan badan, kedamaian jiwa, dan kemurnian ruh sehingga dengan haul dan quwwah-Nya kita tetap menjadi hamba yang bertakwa.
Hamba yang dengan kesadaran akan huquq rububiyah selalu mengisi kehidupan hanya untuk beribadah dan menghindari batasan-batasan yang telah ditentukan-Nya.
Hadirin jamaah Jumat yang berbahagia marilah mengingat kembali, bahwa kehadiran kita di bumi ini adalah untuk beribadah ke hadirat Allah.
Ibadah dalam arti khusus iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'iin (hanya kepada Allah saja kita menyembah dan hanya kepada Allah saja kita memohon) dan ibadah dalam arti luas berupa pengabdian dalam semua bidang kehidupan yang diarahkan untuk mecapai ridaNya.
ADVERTISEMENT
Allah berfirman dalam surah QS. Al-Baqarah: 165
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّتَّخِذُ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ اَنْدَادًا يُّحِبُّوْنَهُمْ كَحُبِّ اللّٰهِ ۗ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَشَدُّ حُبًّا لِّلّٰهِ
.....﴿البقرة : ۱۶۵﴾
Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah sebagai tandingan, yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah.
Ayat ini memperingatkan kita untuk tidak membuat sesembahan selain Allah, karena hanya Dialah Tuhan Yang Haq, yang tiada bandingan bagi Nya, yang paling mencintai hamba Nya.
Oleh sebab itu sangat tidak patut bagi makhluk mencintai makhluk lain melebihi kecintaanya kepada pencipta cinta, Allah subhanahu wa ta'ala. Sedangkan orang yang beriman kecintaannya sangatlah besar ke hadirat Allah.
ADVERTISEMENT
Syekh Ibnu Athaillah menjelaskan bentuk cinta kepada Allah. Menurutnya, cinta kepada Allah adalah cinta sejati yang menumbuhkan keikhlasan dan membuahkan kenikmatan.
لَيْسَ الْمُحِبُّ الذي يَرْجُوْ مِنْ مَحْبٌوْبِهِ عِوَضاً أَوْ يَطْلُبُ مِنْه غَرْضاً . فَإِنَّ الْمُحِبَّ مَنْ يَبْذَلُ لَكَ ، لَيْسَ الْمُحِبُّ مَنْ تَبَذَّلَ لَهُ
Artinya, "Pecinta itu bukanlah orang yang mengharapkan imbalan dari kekasihnya atau mengejar sebuah tujuan dari sang kekasih. Pecinta itu orang yang berbuat sesuatu untukmu. Pecinta itu bukan orang yang diberikan sesuatu olehmu."
Cinta seorang hamba kepada Rabb mengalirkan peribadatan yang indah, pengabdian yang lembut, dan menenggelamkan semua aktifitas dalam samudera kasih sayangNya.
Sehingga tiada tersisa dalam diri hamba kecuali dipenuhi rasa welas asih dan kasih sayang dalam kehidupan, karena ia menyadari bahwa Allah menyatakan:
ADVERTISEMENT
وَرَحۡمَتِىۡ وَسِعَتۡ كُلَّ شَىۡءٍ
dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu (Al-A'raf 156)
Hadirin yang dimuliakan Allah,
Semoga rahmat Allah meliputi kita semua, sehingga keimanan kita mewujud, tampak dalam wajah kasih sayang, saling mengayomi, memudahkan, menyelesaikan dengan bijak semua hal di dunia yang fana ini.
Sebagaimana nabi kita sayyidul basyar Muhammad Rasulullah adalah rahmatan lil alamiin. Rahmat Allah untuk alam semesta semua.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

3. Khutbah Tentang Keistimewaan Al-Qur’an

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Hadirin jamaah Jumat Rahimakumullah.
Marilah kita senantiasa meningkatkan kualitas ketaqwaan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan cara menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya kapanpun dan dimanapun kita berada.
Dengan satu keyakinan bahwa hanya dengan ketaqwaan itulah kita akan mendapatkan kebaikan, kebahagiaan serta keselamatan hidup di dunia dan di akhirat kelak.
ADVERTISEMENT
Hadirin jamaah Jumat Rahimakumullah.
Kandungan Al-Quran Al-Karim memiliki keunikan dan kemukjizatan yang membuat orang terpesona berkaitan dengan susunan kata dan kalimatnya.
Salah satu keistimewaan Al-Quran Al-Karim adalah kalimatnya yang singkat tetapi memiliki makna yang luas. Singkat tapi sarat akan makna, bagaikan berlian yang memancarkan cahaya dari setiap sisinya.
Jika kita memandang dari satu sisi, sinar yang dipancarkan berbeda dengan sinar yang memancar dari sisi yang lain. Bahkan bila orang lain yang memandangnya maka apa yang dilihatnya akan berbeda satu dengan yang lain.
Sebagai contoh dalam surat Al-Baqarah ayat 212 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
وَاللّٰهُ يَرْزُقُ مَنْ يَّشَاۤءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ.
Ayat ini bisa berarti :
ADVERTISEMENT
Pengertian yang pertama menjelaskan perolehan rezeki yang pada dasarnya adalah karena anugerah dari Allah Subhanahu wa Ta'ala dan bukan ditentukan oleh upaya manusia.
Sehingga banyak orang telah berusaha tapi gagal dan ada yang tidak berusaha tetapi rezeki malah mendatanginya.
Pengertian kedua menggarisbawahi bahwa betapa luas kekayaan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dalam pandangan manusia begitu luasnya bahkan tanpa batas.
Pengertian ketiga mengisyaratkan bahwa ada orang-orang yang dianugerahi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala rezeki dari sumber yang dia tidak diduga sebelumnya.
Pengertian keempat mengisyaratkan bahwa orang-orang mukmin yang dimasukkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala ke Surga tanpa Allah Ta'ala melakukan perhitungan yang mendetail tentang amal-amalnya.
Pengertian kelima mengandung arti bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala melipat gandakan ganjaran seseorang, dengan pelipatgandaan yang tidak dapat dihitung.
ADVERTISEMENT
Hadirin jamaah Jumat Rahimakumullah.
Seluruh makna yang telah disebutkan tadi, kesemuanya telah tercakup dalam pengertian ayat:
وَاللّٰهُ يَرْزُقُ مَنْ يَّشَاۤءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ.
Bahkan boleh jadi masih ada makna yang lain yang dapat digali dari ayat tersebut. Para ulama yang berkecimpung dalam studi Al-Qur'an Al-Karim akan dapat menangkap makna-makna baru yang belum terungkap oleh penelitian dan studi manusia pada generasi yang lalu.
Mudah-mudahan kita senantiasa mendapatkan hidayah dari Allah Ta'ala sehingga kita termasuk orang yang mengimani Al-Quran Al-Karim berikut kemukjizatannya yang pada akhirnya menghantarkan kita mencapai akhir kehidupan di dunia yang khusnul khotimah.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Demikian adalah contoh khutbah Jumat lengkap dengan pembuka dan penutup latin yang penuh makna. (Nisa)
ADVERTISEMENT