news-card-video
20 Ramadhan 1446 HKamis, 20 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

3 Khutbah Jumat tentang Lailatul Qadar, Makna, dan Fadilatnya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
19 Maret 2025 23:25 WIB
·
waktu baca 8 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Khutbah Jumat tentang Lailatul Qadar. Unsplash.com/Muhammad Adil
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Khutbah Jumat tentang Lailatul Qadar. Unsplash.com/Muhammad Adil
ADVERTISEMENT
Lailatulqadar adalah malam yang dinanti-nantikan oleh setiap Muslim di bulan Ramadan. Oleh karena itu, khutbah Jumat tentang Lailatul Qadar memiliki peran penting dalam mengingatkan jemaah tentang keutamaan malam tersebut.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari www.nu.or.id, malam ini lebih baik dari seribu bulan dan menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan memperbanyak ibadah, doa, dan amalan kebajikan.

Hikmah yang Terkandung dari Khutbah Jumat tentang Lailatul Qadar

Ilustrasi Khutbah Jumat tentang Lailatul Qadar. Unsplash.com/Rumman Amin
Berikut ini beberapa khutbah Jumat tentang Lailatul Qadar dengan kandungan makna, fadilat, isi, dan hikmah yang terkandung di dalamnya.

1. Khutbah Jumat: Meraih Keberkahan Lailatulqadar

Khutbah Pertama
Khutbah Pembuka:
Marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah melimpahkan nikmat-Nya kepada kita, terutama nikmat iman dan Islam.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad Shallallahu ’Alaihi Wasallam, beserta keluarga, sahabat, dan umatnya yang setia mengikuti ajarannya hingga hari kiamat.
Jemaah Jumat yang dirahmati Allah,
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan yang mulia ini, khatib mengajak diri sendiri dan hadirin sekalian untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Kita sedang berada di bulan Ramadhan, bulan penuh berkah dan ampunan. Di dalamnya terdapat satu malam yang sangat istimewa, yaitu Lailatulqadar. Allah Ta’ala berfirman dalam Surah Al-Qadr:
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al-Qadr: 1-3)
Makna Lailatulqadar:
Lailatulqadar adalah malam penuh kemuliaan dan keberkahan yang terjadi pada salah satu malam di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan. Pada malam tersebut, Allah menurunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Lailatulqadar juga menjadi malam penentuan takdir, di mana Allah menetapkan segala urusan makhluk-Nya untuk satu tahun ke depan.
Fadilat Lailatulqadar:
Keutamaan Lailatulqadar sangatlah besar. Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wasallam bersabda:
“Barang siapa yang menghidupkan Lailatulqadar dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Malam ini lebih baik daripada seribu bulan, yang artinya ibadah di malam tersebut nilainya lebih utama dibandingkan ibadah selama 83 tahun lebih. Para malaikat turun ke bumi membawa rahmat dan berkah, serta menyebarkan kedamaian hingga terbit fajar.
Tanda-Tanda Lailatulqadar:
Beberapa tanda Lailatulqadar yang disebutkan dalam hadis antara lain:
ADVERTISEMENT
Jemaah Jumat yang dimuliakan Allah,
Sebagai umat Muslim yang mendambakan rahmat dan ampunan-Nya, marilah kita berupaya untuk meraih Lailatulqadar dengan memperbanyak ibadah, seperti shalat malam, membaca Al-Qur’an, berdzikir, dan memanjatkan doa, terutama doa yang diajarkan oleh Rasulullah:
“Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni.”
(Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, Engkau menyukai ampunan, maka ampunilah aku.)
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala mempertemukan kita dengan Lailatulqadar dan menerima amal ibadah kita. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamin.
Khutbah Kedua
Khutbah Penutup:
Marilah kita tutup khutbah ini dengan memohon kepada Allah agar diberi kekuatan untuk terus memperbaiki diri, meningkatkan keimanan, dan meraih keberkahan di bulan Ramadan serta malam Lailatulqadar.
“Innallaha wa malaaikatahu yushalluna ‘alan nabiyyi, yaa ayyuhalladzina aamanu shallu ‘alaihi wa sallimu taslimaa.” (QS. Al-Ahzab: 56)
ADVERTISEMENT
Ya Allah, berkahilah kami di bulan Ramadan ini, pertemukanlah kami dengan Lailatulqadar, dan jadikanlah kami hamba-hamba-Mu yang bertakwa. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamin.
Aqimush shalah.

2. Khutbah Jumat: Meraih Keutamaan Lailatulqadar

Khutbah Pertama
Khutbah Pembuka:
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahil Hamd.
Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya kepada kita.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad Shallallahu ’Alaihi Wasallam, beserta keluarga, sahabat, dan umatnya yang istiqamah mengikuti jalan hidup beliau hingga hari kiamat.
Jemaah Jumat yang dirahmati Allah,
Marilah kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Salah satu bukti ketakwaan adalah memanfaatkan bulan Ramadhan sebaik-baiknya untuk meraih ampunan dan keberkahan.
ADVERTISEMENT
Di penghujung Ramadan, ada satu malam yang sangat istimewa dan penuh kemuliaan, yaitu Lailatulqadar. Malam ini adalah anugerah besar yang Allah berikan kepada umat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, sebagaimana firman-Nya:
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al-Qadr: 1-3)
Jemaah yang dimuliakan Allah,
Apa makna di balik malam yang agung ini? Lailatulqadar memiliki beberapa makna penting, di antaranya:
Malam Turunnya Al-Qur’an:
Lailatulqadar adalah malam diturunkannya Al-Qur’an dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah di langit dunia sebelum diwahyukan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam secara berangsur-angsur.
Malam Kemuliaan:
Disebut “Qadar” karena malam tersebut memiliki kedudukan yang sangat agung di sisi Allah. Barang siapa yang menghidupkannya dengan ibadah, maka ia akan mendapatkan pahala yang lebih baik dari ibadah selama seri Malam Penetapan Takdir:
ADVERTISEMENT
Pada malam ini, Allah menetapkan segala urusan makhluk-Nya untuk satu tahun ke depan, termasuk rezeki, ajal, dan berbagai ketentuan lainnya.
FadilatLailatulqadar:
Keutamaan Lailatulqadar sangat besar. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
“Barang siapa yang menghidupkan Lailatulqadar dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Maka, marilah kita manfaatkan malam-malam terakhir Ramadhan ini dengan meningkatkan amal ibadah. Perbanyaklah shalat malam, membaca Al-Qur’an, berzikir, dan memanjatkan doa.
Jangan lupa untuk membaca doa yang diajarkan Rasulullah kepada Aisyah Radhiyallahu ‘Anha:
“Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni.”
(Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, Engkau menyukai ampunan, maka ampunilah aku.)
Semoga Allah mempertemukan kita dengan Lailatulqadar dan menjadikannya malam yang penuh berkah bagi kita semua. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamin.
ADVERTISEMENT
Khutbah Kedua
Khutbah Penutup:
Jemaah yang dirahmati Allah, marilah kita renungkan sejenak. Jika seorang hamba diberi kesempatan meraih pahala yang nilainya lebih dari seribu bulan, mungkinkah ia akan menyia-nyiakannya?
Oleh karena itu, mari kita maksimalkan ibadah kita di penghujung Ramadhan ini. Berdoalah agar Allah Subhanahu wa Ta’ala menerima amal ibadah kita, mengampuni dosa-dosa kita, dan memasukkan kita ke dalam surga-Nya.
“Innallaha wa malaaikatahu yushalluuna ‘alan nabiyyi, yaa ayyuhalladziina aamanu shalluu ‘alaihi wa sallimuu tasliimaa.” (QS. Al-Ahzab: 56)
Ya Allah, pertemukanlah kami dengan Lailatulqadar, ampuni dosa-dosa kami, dan jadikanlah kami hamba-hamba-Mu yang bertakwa. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamin.
Aqimush shalah.

3. Khutbah Jumat: Meraih Berkah Lailatulqadar

Khutbah Pertama
Khutbah Pembuka:
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahil Hamd.
ADVERTISEMENT
Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita.
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, beserta keluarga, sahabat, dan seluruh umatnya yang mengikuti jejak langkah beliau hingga akhir zaman.
Jemaah Jumat yang dirahmati Allah,
Pada kesempatan yang mulia ini, khatib berwasiat kepada diri sendiri dan kepada jamaah sekalian agar senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Kita berada di penghujung bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah, ampunan, dan pembebasan dari api neraka. Di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu Lailatulqadar. Allah berfirman dalam Surah Al-Qadr:
ADVERTISEMENT
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al-Qadr: 1-3)
Jamaah yang dimuliakan Allah,
Lailatulqadar adalah malam yang sangat agung. Beberapa keistimewaan yang terdapat pada malam ini antara lain:
Lebih Baik dari Seribu Bulan:
Amal ibadah yang dilakukan pada malam ini lebih utama dari amal yang dikerjakan selama seribu bulan atau sekitar 83 tahun.
Malam Pengampunan Dosa:
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
“Barang siapa yang menghidupkan Lailatulqadar dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Turunnya Malaikat:
Pada malam tersebut, malaikat turun ke bumi membawa keberkahan dan kedamaian hingga terbit fajar. Allah berfirman:
ADVERTISEMENT
“Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Sejahteralah (malam itu) hingga terbit fajar.” (QS. Al-Qadr: 4-5)
Jemaah yang berbahagia,
Lalu, bagaimana cara meraih Lailatulqadar?
Perbanyak Ibadah: Bangunlah di malam hari.
Mencari Malam Ganjil: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menganjurkan kita untuk mencarinya di sepuluh malam terakhir Ramadhan, terutama di malam-malam ganjil.
Berdoa: Jangan lupa untuk memperbanyak doa, terutama doa yang diajarkan Rasulullah kepada Aisyah Radhiyallahu ‘Anha:
“Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni.”
(Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, Engkau menyukai ampunan, maka ampunilah aku.)
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala mempertemukan kita dengan malam yang penuh keberkahan ini dan menerima segala amal ibadah kita. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamin.
ADVERTISEMENT
Khutbah Kedua
Khutbah Penutup:
Jemaah yang dirahmati Allah, marilah kita jadikan sisa-sisa Ramadhan ini sebagai kesempatan untuk meraih ampunan Allah. Janganlah kita sia-siakan malam-malam terakhir ini, karena bisa jadi ini adalah Ramadhan terakhir kita.
Semoga Allah menjadikan kita hamba yang bertakwa, mempertemukan kita dengan Lailatulqadar, dan menerima semua amal ibadah kita. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamin.
“Innallaha wa malaaikatahu yushalluuna ‘alan nabiyyi, yaa ayyuhalladziina aamanu shalluu ‘alaihi wa sallimuu tasliimaa.” (QS. Al-Ahzab: 56)
Aqimush shalah.
Khutbah Jumat tentang Lailatulqadar dengan kandungan makna dan fadilahnya memberikan wawasan tentang keutamaan malam yang penuh berkah ini, tetapi juga mengajak umat Islam untuk meningkatkan kualitas ibadah mereka di bulan Ramadan. (Win)
ADVERTISEMENT