Konten dari Pengguna

3 Pembagian Waktu di Indonesia Berdasarkan Wilayahnya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
11 Mei 2024 4:35 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Pembagian Waktu di Indonesia. Unsplash/Steve Johnson
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pembagian Waktu di Indonesia. Unsplash/Steve Johnson
ADVERTISEMENT
Pembagian waktu di Indonesia menjadikan tanah air ini sebagai negara yang unik, selain dari keragaman kebudayaan yang dimiliki dan keindahan alamnya.
ADVERTISEMENT
Dengan setiap zona waktu memiliki karakteristik dan keistimewaan tersendiri, pemahaman akan perbedaan ini menjadi penting dalam menjalankan berbagai aktivitas sehari-hari, mulai dari koordinasi jadwal hingga kegiatan lintas wilayah yang melibatkan berbagai daerah di Indonesia.
Dikutip dari buku Xplore Geografi Jilid 1 untuk SMA/MA Kelas X oleh Dra. Sri Wiyanti, M.Pd., dkk (2017), perbedaan waktu di dunia disebabkan oleh adanya pergerakan bumi berputar pada porosnya selama 24 jam (rotasi bumi). Berarti setiap 1 jam sama dengan 15 derajat bujur.

3 Pembagian Waktu di Indonesia

Ilustrasi Pembagian Waktu di Indonesia. Unsplash/Killian Pham
Pembagian waktu di Indonesia sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 41 Tahun 1987 mengacu pada Greenwich Mean Time (GMT) untuk menetapkan tiga zona waktu, Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB), Waktu Indonesia Bagian Tengah (WITA), dan Waktu Indonesia Bagian Timur (WIT). Berikut penjelasan selengkapnya:
ADVERTISEMENT

1. Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB)

Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB) menjadi fokus utama dalam pembagian waktu di Indonesia karena wilayahnya meliputi area yang sangat luas.
Dengan garis bujur 105° BT sebagai patokan, WIB mengalami selisih waktu GMT sebanyak +7 jam, membuat WIB menjadi zona waktu yang paling awal atau lebih cepat dari dua zona waktu lainnya di Indonesia.
Dengan kelebihan yang dimiliki, wilayah WIB seringkali menjadi pusat aktivitas ekonomi, politik, dan sosial di Indonesia.
Ibukota negara, juga terletak dalam zona waktu WIB, yang mengakibatkan banyaknya kegiatan pemerintahan, bisnis, dan budaya yang mengikuti waktu ini.
Misalnya, jadwal kegiatan resmi pemerintah, pertemuan bisnis, atau acara-acara penting nasional sering diatur berdasarkan waktu WIB. Selain itu, penggunaan WIB sebagai zona waktu yang paling awal juga memengaruhi hubungan antarwilayah di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Misalnya, ketika melakukan komunikasi atau koordinasi antarwilayah yang melibatkan berbagai daerah di Indonesia, seringkali waktu yang dijadikan acuan adalah waktu WIB karena kebanyakan aktivitas nasional dimulai dari sana.
Dengan demikian, Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB) bukan hanya sekadar pembagian waktu, tetapi juga mencerminkan pusat dinamika kehidupan sosial, ekonomi, dan politik di Indonesia. Adapun beberapa wilayah yang mencakup WIB adalah:

2. Waktu Indonesia Bagian Tengah (WITA)

Waktu Indonesia Tengah (WITA) menjadi zona waktu yang menarik untuk dipahami karena memainkan peran penting dalam pembagian waktu di Indonesia. Dengan dasar waktu yang ditetapkan pada garis bujur 120°BT, WITA memiliki selisih waktu +8 jam dari GMT.
ADVERTISEMENT
Hal ini menjadikan WITA satu jam lebih lambat dari Waktu Indonesia Timur (WIT) dan satu jam lebih awal dari Waktu Indonesia Barat (WIB).
Wilayah yang tercakup dalam WITA mencakup bagian tengah Indonesia, seperti Pulau Kalimantan, Sulawesi, dan sebagian besar wilayah Maluku.
Dalam konteks ini, WITA memainkan peran penting dalam koordinasi kegiatan di wilayah-wilayah tersebut. Misalnya, aktivitas ekonomi, administrasi, dan sosial budaya di kota-kota besar seperti Makassar, Palu, Balikpapan, dan Banjarmasin mengikuti waktu WITA.
Selain itu, perbedaan waktu yang dimiliki WITA juga berdampak pada interaksi antarwilayah di Indonesia. Ketika berkomunikasi atau berkoordinasi antarwilayah yang melibatkan bagian tengah Indonesia, seringkali waktu yang dijadikan patokan adalah WITA.
Terutama berlaku dalam kegiatan lintas wilayah, seperti perjalanan bisnis, pertemuan resmi, atau kegiatan yang melibatkan lebih dari satu zona waktu di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, Waktu Indonesia Tengah (WITA) bukan hanya sekadar pembagian waktu, tetapi juga mencerminkan dinamika kehidupan sosial, ekonomi, dan administratif di bagian tengah Indonesia. Berikut beberapa wilayah Indonesia yang mencakup WITA:

3. Waktu Indonesia Bagian Timur (WIT)

Waktu Indonesia Timur (WIT) menjadi zona waktu yang memiliki karakteristik unik dalam konteks pembagian waktu di Indonesia. Wilayah yang tercakup dalam WIT meliputi bagian timur Indonesia, seperti sebagian besar wilayah Papua dan sebagian Maluku.
WIT didasarkan pada garis bujur 135°BT, sehingga memiliki selisih waktu sebanyak +9 jam dari GMT. Keunikan Waktu Indonesia Timur terletak pada perbedaan waktu yang signifikan dengan zona waktu lainnya di Indonesia.
Wilayah-wilayah seperti Maluku dan Irian Jaya yang termasuk dalam zona waktu ini mengalami perbedaan waktu yang signifikan dengan zona waktu lainnya di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Misalnya, perbedaan waktu yang lebih cepat dari Waktu Indonesia Barat (WIB) membuat aktivitas di wilayah ini dimulai lebih awal dari wilayah-wilayah lainnya di Indonesia. Beberapa wilayah yang mencakup WIT adalah:

Pusat Waktu Dunia (GMT)

Ilustrasi Pembagian Waktu di Indonesia. Unsplash/Michael D
Pusat waktu dunia, yang juga dikenal sebagai Meridian Utama atau Prime Meridian yang merupakan garis bujur khusus yang dipilih sebagai titik acuan untuk menetapkan waktu standar global.
Greenwich Mean Time (GMT) adalah contoh yang paling terkenal dari pusat waktu dunia ini, dengan garis bujur 0° yang melewati Observatorium Greenwich di London. Adanya perbedaan waktu di seluruh dunia disebabkan oleh beberapa faktor yang kompleks, yaitu:

1. Rotasi Bumi

Rotasi Bumi pada sumbunya menyebabkan adanya siklus siang dan malam, karena Bumi berputar setiap 24 jam, setiap titik di Bumi mengalami perbedaan waktu alami.
ADVERTISEMENT

2. Pembagian Zona Waktu

Untuk tujuan praktis dan administratif, Bumi dibagi menjadi beberapa zona waktu, masing-masing berbeda satu jam dari zona waktu tetangganya.
Pembagian ini berdasarkan pada garis bujur tertentu, seperti 15° atau 30° dari GMT, dan disesuaikan dengan kebutuhan setempat.

3. Pengaruh Sejarah dan Politik

Sejarah dan faktor politik juga memainkan peran dalam pembentukan zona waktu. Misalnya, beberapa zona waktu mungkin ditetapkan berdasarkan kebijakan kolonialisme masa lalu atau faktor-faktor politik lainnya.

4. Keperluan Koordinasi Global

Dalam dunia yang semakin terhubung secara global, koordinasi lintas wilayah menjadi sangat penting. Pusat waktu dunia menjadi referensi yang kritis dalam kegiatan internasional seperti perdagangan, transportasi, dan komunikasi.

5. Keanekaragaman Geografis dan Budaya

Setiap zona waktu mencerminkan keunikan geografis dan budaya di wilayah tersebut. Misalnya, zona waktu mungkin dipengaruhi oleh kebiasaan lokal seperti jam kerja, aktivitas sehari-hari, atau ritme kehidupan masyarakat setempat.
ADVERTISEMENT
Perbedaan waktu yang ada menjadi cerminan dari keberagaman dan kompleksitas dunia modern. Meskipun demikian, sistem zona waktu dunia memberikan kerangka kerja yang diperlukan untuk mengkoordinasikan aktivitas global secara efisien dan efektif.

Pergeseran GMT ke UTC sebagai Patokan Jam Internasional

Ilustrasi Pembagian Waktu di Indonesia. Unsplash/Marchin Norwak
Pergeseran dari GMT ke UTC mencerminkan evolusi dalam standar waktu internasional. Sejak pendiriannya pada tahun 1884 sebagai patokan waktu global, GMT telah menjadi landasan bagi banyak kegiatan dunia, terutama dalam navigasi dan komunikasi.
Namun, dengan kemajuan teknologi dan kebutuhan akan kestabilan yang lebih besar dalam perhitungan waktu, jam atom menjadi pilihan yang lebih akurat dan stabil sebagai pengganti jam matahari sebagai patokan waktu.
UTC, yang didasarkan pada penggunaan jam atom, memberikan standar yang lebih seragam dan dapat diandalkan untuk mengukur detik secara global.
ADVERTISEMENT
Hal ini tentu saja penting dalam berbagai bidang, mulai dari navigasi satelit hingga jaringan komunikasi global yang mengandalkan waktu yang tepat.
Meskipun GMT telah digantikan sebagai rujukan waktu internasional, penggunaannya masih relevan di Inggris sebagai representasi waktu sipil, mengingat sejarah panjangnya sebagai standar waktu yang diakui secara luas.
Wilayah Indonesia terbagi dalam tiga zona waktu berdasarkan format UTC, sebagaimana halnya dengan GMT. Zona waktu tersebut adalah UTC +7 (Waktu Indonesia Bagian Barat/WIB), UTC +8 (Waktu Indonesia Bagian Tengah/WITA), dan UTC +9 (Waktu Indonesia Bagian Timur/WIT).
UTC +7 mengindikasikan bahwa wilayah Indonesia bagian barat memiliki selisih waktu tujuh jam lebih cepat dari UTC. Dengan kata lain, jika jam menunjukkan pukul 00.00 UTC, di wilayah WIB (UTC +7), waktu akan menunjukkan pukul 07.00.
ADVERTISEMENT
Itulah pembahasan lengkap mengenai 3 pembagian waktu di Indonesia berdasarkan wilayahnya. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan.