Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten dari Pengguna
3 Pilar Presidensi G20 Indonesia 2022 untuk Pemulihan Ekonomi Global
13 April 2022 20:46 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Presidensi G20 adalah salah satu tanggung jawab yang diemban oleh Indonesia saat ini untuk menjadi tuan rumah dari penyelanggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Group 20 (KTT G20).
ADVERTISEMENT
Dikutip dari laman situs Kementerian Perekonomian RI, G2 adalah forum internasional yang fokus pada koordinasi kebijakan di bidang ekonomi dan pembangunan yang terdiri dari 19 negara.
G20 sendiri dibentuk sebagai wujud dari kekuatan ekonomi dan politik dunia, dengan komposisi anggotanya mencakup 80% PDB dunia, 75% ekspor global, dan 60% populasi global.
Pada Presidensi G20 kali ini, ada beberapa hal yang menjadi prioritas utama. Berikut penjelasan lengkap mengenai pilar Presidensi G20.
Pilar Prioritas Presidensi G20
Mengutip dari laman situs Kementerian Luar Negeri RI, Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati menyebutkan dalam Konferensi Internasional Road to Indonesia G20 menyebutkan bahwa ada tiga pilar utama dari Presidensi G20.
Tiga pilar utama tersebut merupakan turunan dari tema yang diusung pada pertemuan G20 kali ini. Berikut adalah tiga pilar prioritas G20.
1. Promosi Produktivitas Melalui Penguatan SDM
ADVERTISEMENT
Pilar pertama dari Presidensi G20 adalah mempromosikan produktivitas melalui penguatan sumber daya manusia. Peningkatan kualitas SDM dinilai penting, terlebih setelah adanya pandemi Covid-19.
Selain itu, pilar ini juga berkaitan dengan peningkatan produktivitas yang dapat dilakukan dengan cara mengembangkan pasar keuangan dan menangani infrastruktur, terutama infrastruktur dasar, perpajakan digital dan infrastruktur digital.
2. Meningkatkan Daya Tahan Perekonomian Indonesia yang Semakin Tangguh dan Berkelanjutan
Pilar kedua dari Presidensi G20 adalah meningkatkan daya tahan perekonomian Indonesia yang semakin tangguh dan berkelanjutan.
Melalui pertemuan G20 ini, hal yang diharapkan adalah menciptakan peluang yang lebih baik bagi suatu negara dalam membangun ketahanan.
Harapan tersebut dapat diwujudkan melalui adanya stabilitas sistem keuangan dan moneter yang lebih besar. Topik utama dari pilar ini adalah meningkatkan kesiapsiagaan pandemi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, topik ketahanan dan keberlanjutan juga akan membahas tentang perlindungan terhadap negara akibat kebijakan pascakrisis (exit policy) dan mengatasi risiko volatilitas modal yang berlebihan.
3. Pertumbuhan yang Berkelanjutan dan Inklusif
Pilar prioritas G20 yang ketiga adalah pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif. Pertumbuhan berkelanjutan dapat dilakukan dengan cara mempromosikan keuangan berkelanjutan dan menilai dampak lingkungan terhadap akses keuangan.
Di samping itu, inklusi keuangan akan tetap dipromosikannya juga. Isu-isu perubahan iklim akan dibahas pada pembahasan pilar ini.
Selain itu, peran fintech untuk membiayai usaha kecil menengah dan meningkatkan peran usaha kecil menengah dalam inklusi ekonomi juga masuk dalam pembahasan pilar ketiga ini.
Itulah tiga pilar utama dari Presidensi G20. Ketiga pilar tersebut akan direpresentasikan dalam enam agenda unggulan, yaitu:
ADVERTISEMENT
Tema Presidensi G20
Pada konferensi G20 Indonesia tahun 2022, Indonesia sebagai tempat penyelenggaraan sekaligus panita mengusung tema dari forum G20, yakni “Recover Together, Recover Stronger.”
Melalui tema ini, Indonesia mengajak seluruh dunia untuk bahu-membahu, saling mendukung untuk pulih bersama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.
Tema yang diangkat dalam G20 yang menjelaskan tentang solidaritas dari Indonesia sebagai negara berkembang (emerging country) untuk memulihkan ekonomi dunia akibat dampak dari pandemi selama beberapa tahun ini bisa berjalan bersama-sama.
Tema tersebut merupakan landasan utama dari lahirnya pilar-pilar utama Presidensi G30 yang telah dijelaskan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Waktu dan Lokasi Pelaksanaan Presidensi G20
Disadur pada informasi dari laman situs G20, konferensi G20 akan dilaksanakan di Indonesia, tepatnya di Nusa Dua, Bali. Pertemuan 19 negara ini direncanakan akan diselenggarakan selama dua hari, yaitu 15-16 November 2022.
Presidensi Indonesia sendiri mulai berlangsung sejak tanggal 1 Desember 2021 hingga KTT pada kuartal keempat tahun 2022 nanti. Selain Bali, ada 19 kota lainnya yang akan dilibatkan sebagai tempat pelaksanaan rangkaian agenda KTT, seperti Jakarta, Bogor, Semarang, Solo, dll.
Sebelumnya, Indonesia menerima mandat Presidensi G20 di Riyadh Summit pada 22 November 2020. Penyerahan mandat sendiri secara resmi dilaksanakan di KTT Roma yang diselenggarakan pada tanggal 30-31 Oktober 2021 lalu.
Adapun pemilihan tuan rumah atau Presidensi forum G20 ditentukan secara konsensus pada KTT berdasarkan sistem rotasi kawasan. Presidensi G20 sendiri biasanya menerapkan sistem kerja Troika.
ADVERTISEMENT
Arti dari sistem kerja tersebut adalah presidensi tahun berjalan beserta presidensi sebelum dan presidensi selanjutnya melakukan koordinasi agenda prioritas G20 agar seluruh kegiatan dapat berkesinambungan tiap tahunnya.
Fakta Menarik tentang Presidensi G20
Ada sejumlah fakta yang menarik dari Presidensi G20 saat ini. Bahkan, beberapa fakta di antaranya dapat menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi negara Indonesia.
Berikut kumpulan fakta-fakta menarik tentang pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia.
1. Presidensi G20 Pertama bagi Indonesia
Presidensi G20 tahun 2022 merupakan presidensi pertama bagi Indonesia selama bergabung menjadi anggota G20 sejak forum internasional tersebut dibentuk pada 1999.
KTT yang akan dilaksanakan pada bulan November mendatang tersebut adalah konferensi ke-17 dari forum G20.
2. Manfaat Presidensi G20
Presidensi G20 memiliki sejumlah manfaat bagi negara Indonesia, yaitu:
ADVERTISEMENT
3. Lagu Tema Presidensi G2
Presidensi G20 Indonesia mempunyai lagu tema yang memiliki judul yang sama dengan tema dari acara tersebut, yakni “Recover Together, Recover Stronger”.
Rencananya, lagu ini akan dinyanyikan oleh penyanyi solo Indonesia, yakni Afgan dan akan diiringi dengan orkestra Erwin Gutawa.
4. Mempunyai Topik yang Dekat dengan Kaum Milenial
Dalam KTT G20, akan ada sejumlah topik pembahasan yang dekat dengan generasi muda. Topik-topik tersebut adalah:
(SAI)