Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
3 Puasa Sunnah Jelang Idul Adha dan Keutamaannya
6 Juni 2024 12:56 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ada berbagai macam ibadah puasa sunnah jelang Idul Adha yang bisa dikerjakan umat muslim. Idul Adha dirayakan setiap 10 Zulhijjah dalam kalender Hijriah.
ADVERTISEMENT
Sepuluh hari pertama di bulan Zulhijjah merupakan kesempatan bagi umat muslim untuk memperbanyak amalan baik wajib maupun sunnah. Seluruh amalan baik akan dilipatgandakan dan memiliki berbagai keutamaan lainnya.
Ada pun macam-macam dan bacaan niat puasa sunnah jelang Idul Adha dapat disimak pada uraian di bawah ini.
Puasa Sunnah Jelang Idul Adha
Puasa sunnah jelang Idul Adha merupakan amalan ibadah yang mulia. Menyadur laman baznas.go.id, ada tiga macam puasa sunnah yang bisa dilakukan umat muslim menjelang hari raya kurban, yaitu puasa Zulhijjah, puasa Tarwiyah, dan puasa Arafah.
Landasan amalan ini yaitu hadis yang dikisahkan oleh Hafsah bin Umar bin Khattab ra tentang amalan-amalan yang tak pernah ditinggalkan Rasulullah SAW. Ia berkata:
ADVERTISEMENT
“Ada empat hal yang tidak pernah ditinggalkan Rasululllah, yakni puasa Asyura, puasa sepuluh hari di bulan Zuhijjah, puasa tiga hari setiap bulan, dan dua rakat sebelum subuh.” (HR. Ahmad dan An-Nasai). Berikut penjelasan masing-masing puasa sunnah tersebut.
1. Puasa Zulhijjah
Menyadur buku Cinta Shaum, Zakat, dan Haji yang disusun oleh Miftahul Achyar Kertamuda, puasa Zulhijjah adalah puasa sunnah yang bisa dilakukan di 10 hari pertama bulan Zulhijjah. Puasa ini dilakukan sebanyak 7 hari pertama.
Sementara pada hari kedelapan, umat muslim bisa mengerjakan puasa Tarwiyyah dan hari kesembilan bisa mengerjakan puasa sunnah Arafah.
Di hari kesepuluh yang bertepatan dengan pelaksanaan hari raya Idul Adha, umat muslim hanya diminta berpuasa hingga selesai melaksanakan salat Id. Setelahnya, tidak diperbolehkan melanjutkan puasa karena hukumnya menjadi haram.
ADVERTISEMENT
Bacaan niat puasa Zulhijjah yaitu, “Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta’âlâ”. Artinya, “Saya niat puasa sunah bulan Zulhijah hari ini karena Allah ta’ala.”
2. Puasa Tarwiyah
Puasa Tarwiyah adalah puasa sunnah yang dilakukan di hari kedelapan bulan Zulhijjah. Menyadur buku Fikih Puasa oleh Ali Musthafa Siregar, puasa sunnah Tarwiyah termasuk puasa yang dilaksanakan setahun sekali.
Alasan disebut Tarwiyyah karena jemaah haji pada hari tersebut dapat minum air dengan puas. Selain itu, puasa ini disunnnahkan dari dua segi yakni kehati-hatian untuk hari arafah dan sebagai rangkaian puasa sunnah 10 hari pertama bulan Zulhijjah.
Adapun bacaan niat puasa sunnah Tarwiyah yaitu, “Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i tarwiyata sunnatan lillâhi ta’âlâ. Artinya: “Saya niat puasa sunah Tarwiyah hari ini karena Allah ta’ala.”
ADVERTISEMENT
3. Puasa Arafah
Puasa Arafah adalah amalan puasa yang dilakukan di hari kesembilan bulan Zulhijjah. Umat Islam yang tidak melaksanakan ibadah haji sangat dianjurkan untuk berpuasa pada hari tersebut.
Sementara orang yang berhaji dan sedang melaksanakan wukuf dianjurkan untuk berbuka atau tidak berpuasa. Hikmahnya agar umat muslim yang sedang melakukan wukuf semakin kuat dalam berdoa dan mengikuti sunnah Nabawiyah secara sempurna.
Menyadur buku Pedoman Fikih Lengkap untuk Pesoalan Modern karya Aminol Rosid Abdullah dan Thoriq Aziz Jayana, anjuran puasa sunnah Arafah didasarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh Abu Qutadah, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Puasa pada hari Arafah dapat menghapus dosa tahun yang telah berlalu dan tahun yang akan datang.” (HR. Muslim).
ADVERTISEMENT
Bacaan niat puasa Arafah yaitu, “Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ. Artinya, “Saya niat puasa sunah Arafah hari ini karena Allah ta’âlâ.”
Peristiwa penting yang terjadi pada hari Arafah, yaitu Nabi Adam AS pada hari itu mengenal Sayyidatuna Hawa, Nabi Ibrahim AS mengetahui kebenaran mimpinya tentang perintah menyembelih anaknya Ismail AS, dan Malaikat Jibril mengenalkan Nabi Ibrahim tentang ibadah haji.
Keutamaan Puasa Sunnah Jelang Idul Adha
Amalan puasa sunnah jelang Idul Adha memiliki fadhilah atau keutamaan bagi umat muslim yang mengerjakannya. Menyadur buku Pintar Puasa Wajib dan Sunnah karya Nur Sholikhin, berikut ini beberapa keutamaan yang bisa didapat.
ADVERTISEMENT
1. Dilebur Segala Dosa Tahun Lalu dan Dosa Tahun yang akan Datang
Mengerjakan amalan puasan sunnah menjelang Idul Adha dapat melebur dosa satu tahun yang telah lalu dan yang akan datang. Tentu saja, amalan ibadah puasa tersebut harus diimbangi dengan ibadah lainnya.
Seperti halnya Nabi Muhammad SAW yang merupakan kekasih Allah dan orang yang mashum atau terjaga dari dosa. Meski demikian, Beliau tetap menjalankan ibadah kepada Allah SWT.
Menurut mayoritas ulama, dosa yang dihapuskan adalah dosa kecil. Dosa-dosa besar tetap perlu melakukan taubatan nasuha dan berjanji tidak mengulanginya lagi.
2. Membuka berbagai Rahmat
Allah SWT akan membukakan rahmat bagi mereka yang mengerjakan amalan puasa sunnah menjelang Idul Adha. Salah satu bacaan dzikir yang bisa diamalkan selama melaksanakan 10 hari puasa sunnah di bulan Zulhijah, yaitu:
“Laa illaaha illallaahu wahadahuu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu yuhyi wa yumiity wa huwaa ‘alaa kulli syai’in qadiir.”
ADVERTISEMENT
3. Dilipatkan segala Pahala
Pahala ibadah pada 10 hari pertama bulan Zulhijjah berkali-kali lipat lebih besar dibanding pahala ibadah di bulan lainnya. Sebagaimana disebutkan dalam hadis Rasulullah SAW berikut ini:
“Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Zulhijah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan salat pada malam Lailatul Qadar.” (HR At-Tirmidzi).
4. Dibebaskan dari Siksa Neraka
Keutamaan puasa sunnah di atas terutama pada hari Arafah adalah Allah membebaskan hamba-Nya dari api neraka lebih banyak dibanding hari-hari lainnya. Sebagaimana sabda Rasulullah dalam hadis riwayat Muslim berikut.
“Tidak ada hari di mana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada Hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para Malaikat dan berkata: ‘Apa yang mereka inginkan?” (HR Muslim).
ADVERTISEMENT
(IPT)