Konten dari Pengguna

Jadwal Puasa Arafah 2024, Keutamaan, dan Tata Caranya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
30 Mei 2024 11:55 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi jadwal puasa Arafah 2024. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jadwal puasa Arafah 2024. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Jadwal puasa Arafah 2024 jatuh pada bulan Juni 2024. Puasa Arafah dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah, sehari sebelum Hari Raya Idul Adha.
ADVERTISEMENT
Selain puasa Arafah, umat Islam juga dianjurkan untuk melaksanakan puasa Tarwiyah pada 8 Dzulhijjah agar mendapat keutamaan dari Allah SWT.
Adapun jadwal puasa Arafah 2024, keutamaannya, dan tata caranya akan dibagikan di artikel ini. Jadi, simaklah hingga habis untuk informasi lengkapnya.

Jadwal Puasa Arafah 2024

Ilustrasi jadwal puasa Arafah 2024. Foto: Unsplash/Panuwat Dangsungnoen.
Bulan Dzulhijjah adalah bulan dalam kalender Islam yang memiliki banyak keistimewaan. Mengutip laman baznas.go.id, Allah SWT akan memuliakan orang-orang yang berbuat kebaikan di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, salah satunya dengan melaksanakan puasa sunnah Arafah.
Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW berikut:
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هٰذِهِ الأَيَّامِ. يَعْنِيْ أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللهِ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللّٰهِ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللّٰهِ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ
ADVERTISEMENT
Artinya: "Tidak ada hari di mana amal shalih padanya lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yakni 10 hari pertama Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: 'Tidak juga dari jihad fi sabilillah?' Beliau menjawab: 'Jihad fi sabilillah juga tidak, kecuali seseorang yang keluar dengan diri dan hartanya lalu ia tidak kembali dengan satu pun dari keduanya.'"
Jadwal puasa Arafah 2024 mengikuti jadwal Idul Adha 2024, sebab puasa ini dilaksanakan sehari sebelum idul Adha, yakni pada hari ke-9 bulan Dzulhijjah.
Menurut Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/mlm/1.0/e/2024 tentang Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah 1445 H, 1 Dzulhijjah 1445 H telah ditetapkan pada 8 Juni 2024, sehingga Idul Adha (10 Dzulhijjah) jatuh pada 17 Juni 2024.
ADVERTISEMENT
Demikian pula berdasarkan Almanak Tahun 2024 oleh Lembaga Falakiyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Bojonegoro, disebutkan posisi hilal 1 Dzulhijjah adalah pada 8 Juni 2024, sehingga Idul Adha 2024 juga jatuh di hari yang sama, yakni 17 Juni 2024.
Dari informasi tersebut, dapat diketahui jadwal puasa Arafah 2024 (8 Dzulhijjah) adalah pada 16 Juni 2024. Sementara itu, puasa Tarwiyah yang dilaksanakan 2 hari sebelum Idul Adha adalah pada 15 Juni 2024.

Keutamaan Puasa Arafah

Ilustrasi puasa Arafah. Foto: Pexels
Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dilaksanakan sebelum Idul Adha. Puasa Arafah sangat dianjurkan untuk orang-orang yang tak menjalankan ibadah haji. Puasa ini menghadirkan keutamaan yang besar bagi siapa saja yang melaksanakannya.
ADVERTISEMENT
Dirangkum dari laman Nu Online, berikut ini sederet keutamaan puasa Arafah:

1. Dihapuskan Dosa-Dosa Selama Dua Tahun

Keutamaan yang pertama adalah barangsiapa yang melaksanakannya akan dihapuskan dosa-dosanya selama dua tahun, yakni dosa satu tahun yang lalu dan dosa satu tahun yang akan datang. Hal tersebut sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِيْ قَبْلَهُ
Artinya: "Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR Muslim)
Diterangkan Imam Nawawi dalam Syarah Muslim, mayoritas ulama berpendapat jika dosa-dosa yang dihapuskan adalah dosa kecil.
ADVERTISEMENT

2. Dibebaskan dari Siksa Neraka

Keutamaan selanjutnya adalah barang siapa yang menjalankan puasa Arafah akan dibebaskan dari api neraka. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad berikut ini:
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ: مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ؟
Artinya: "Tidak ada hari di mana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada Hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para Malaikat dan berkata: 'Apa yang merkea inginkan?'" (HR Muslim)

Tata Cara Puasa Arafah

Ilustrasi puasa Arafah. Foto: pexels.com/naimbic
Tata cara pelaksanaan puasa Arafah sebenarnya tak jauh berbeda dengan puasa lainnya, yaitu menahan haus, lapar, dan hawa nafsu dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari. Hal yang membedakan adalah tanggal pelaksanaan dan niat yang dilafalkan.
ADVERTISEMENT
Untuk lebih jelasnya tentang tata cara puasa Arafah bisa disimak di bawah ini yang disadur dari laman baznas.go.id:

1. Membaca Niat Puasa Arafah

Seperti puasa pada umumnya, umat Islam harus membaca niat puasa Arafah. Niat tersebut dapat dibaca malam sebelum tidur atau ketika sahur menjelang fajar. Berikut ini bacaannya:
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma arofata sunatan lillaahi ta aalaa
Artinya: "Saya niat puasa Arafah, sunnah karena Allah Ta ala."

2. Melaksanakan Sahur

Sahur adalah salah satu sunnah puasa. Oleh karena itu, sebelum melaksanakan puasa Arafah sangat dianjurkan untuk melaksanakan sahur meskipun hanya dengan segelas air putih atau satu buah kurma.
Sahur tak hanya dapat memberikan pahala, dengan sahur, umat Islam dapat melaksanakan puasa lebih mudah sebab mendapatkan tambahan energi.
ADVERTISEMENT
Namun, apabila tak sempat melaksanakan sahur, puasa yang dijalankan akan tetap sah.

3. Menahan Diri dari Hal-Hal yang Membatalkan Puasa

Setelah masuk fajar pada 9 Dzulhijjah, umat Islam mulai menjalankan puasa Arafah. Selama puasa hingga terbenamnya matahari, umat Islam harus menahan diri dari hal-hal yang membatalkannya, yakni makan, minum, dan hawa nafsu.

4. Menyegerakan Berbuka

Setelah terbenamnya matahari atau masuknya waktu salat Maghrib, umat Islam yang berpuasa sunnah Arafah dapat segera berbuka. Niat berbuka yang dibaca untuk puasa Arafah sama seperti niat berbuka puasa lainnya.
(NSF)