3 Zat Makanan sebagai Sumber Energi Manusia yang Penting untuk Tubuh

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
20 Februari 2024 17:17 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi zat makanan sebagai sumber energi manusia. Foto: unsplash.com/Aldrin Rachman Pradana
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi zat makanan sebagai sumber energi manusia. Foto: unsplash.com/Aldrin Rachman Pradana
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Zat makanan sebagai sumber energi manusia penting untuk agar tetap dapat melakukan berbagai aktivitas sehari-hari. Mengutip kemkes.go.id, asupan makanan harus diperhatikan kualitas dan kuantitasnya, yaitu dilihat kandungan dan jumlahnya.
ADVERTISEMENT
Lalu, apa saja zat makanan sebagai sumber energi manusia? Yuk, simak ulasan berikut!

Zat Makanan sebagai Sumber Energi Manusia

Ilustrasi zat makanan sebagai sumber energi manusia. Foto: unsplash.com/ Rafly Alfaridzy
Untuk melakukan aktivitas, manusia tentu membutuhkan energi. Selain untuk beraktivitas, energi juga dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan, metabolik, dan memperbaiki kerusakan jaringan dan tulang. Sumber energi tersebut berasal dari makanan.
Zat makanan merupakan molekul yang terkandung dalam makanan. Zat makanan harus dicerna menjadi senyawa yang lebih sederhana agar berguna untuk sel-sel di tubuh manusia.
Sementara itu, menurut buku Sistem Pencernaan pada Manusia oleh Badrut Tamam dan Yuyun Bahtiar pada 2021, zat makanan yang dibutuhkan manusia terbagi menjadi dua macam, yaitu zat makanan makro dan mikro.
Zat makanan makro berguna sebagai sumber energi manusia, sehingga dibutuhkan tubuh dalam jumlah besar. Merangkum dari unimus.ac.id, berikut ini zat makanan sebagai sumber energi manusia:
ADVERTISEMENT

1. Karbohidrat

Karbohidrat disebut dengan gizi makro, berfungsi sebagai sumber utama penghasil energi bagi tubuh. Karbohidrat yang diperlukan setiap tubuh manusia berbeda dengan manusia lain.
Kebutuhan manusia akan karbohidrat setiap hari harus terpenuhi dengan tepat. Kekurangan karbohidrat sekitar 15 persen dapat membuat seseorang kelaparan dan penurunan berat badan, sedangkan karbohidrat berlebih dapat membuat peningkatan berat badan.
Selain menjadi sumber energi, karbohidrat juga berfungsi sebagai pemberi rasa manis pada makanan, pengatur metabolisme lemak, sumber energi untuk otak dan susunan syaraf pusat, dan membantu pengeluaran feses. Karbohidrat bisa berasal dari nasi, kentang, jagung, sagu, gula, dan masih banyak lagi.

2. Protein

Protein terdiri dari rantai-rantai panjang asam amino yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Protein dalam tubuh berguna sebagai energi, zat pembangun, dan zat pengatur. Protein sebagai zat pengatur adalah mengatur keseimbangan air dan mengatur netralitas jaringan tubuh.
ADVERTISEMENT
Setiap manusia umumnya membutuhkan sekitar 10 sampai 15 persen protein untuk aktivitas sehari-harinya. Sumber protein dapat berasal dari hewani dan nabati.
Sumber protein hewani, antara lain daging, telur, susu, ikan, dan hasil olahannya. Sementara sumber protein nabati berasal dari kacang-kacangan dan hasil olahannya, seperti tempe, tahu, dan susu kedelai.
Namun, makanan tinggi protein biasanya juga tinggi lemak. Terlalu banyak mengonsumsi protein dapat menimbulkan obesitas. Sebaliknya, kekurangan protein dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan.

3. Lemak

Lemak tersusun atas tiga elemen dasar, yaitu hidrogen (H), karbon (C), dan oksigen (O). Fungsi lemak dalam tubuh adalah untuk sumber energi yang dapat menyediakan energi sekitar 2,25 kali lebih banyak dari karbohidrat atau protein.
ADVERTISEMENT
Diketahui bahwa satu gram lemak akan menghasilkan 9 kkal energi. Selain sebagai sumber energi, lemak bisa menjadi bahan pelarut beberapa vitamin, termasuk A, D, E, dan K.
Lemak juga penting untuk pelindung bagian tubuh penting, memberi rasa kenyang dan kelezatan pada makanan, dan memelihara suhu tubuh. Mengonsumsi zat makanan ini pun harus sesuai kebutuhan.
Apabila terlalu berlebih, lemak dapat tertimbun di tubuh dan menyebabkan kegemukan hingga terjadi sumbatan pada aliran darah ke dan dari jantung. Namun, jika kekurangan lemak, tubuh akan menjadi kurus.

Zat Makanan Mikro

Ilustrasi zat makanan mikro. Foto: pexels.com/Pixabay
Zat makanan mikro juga penting untuk tubuh. Berikut ini beberapa zat makanan mikro yang dikutip dari kemdikbud.go.id.
ADVERTISEMENT

1. Mineral

Mineral berfungsi untuk membantu proses metabolisme tubuh. Mineral berperan sebagai bahan baku kerja enzim. Ada berbagai zat mineral yang dibutuhkan tubuh, yaitu kalsium, magnesium, klorida, zat besi, yodium, dan masih banyak lagi.

2. Vitamin

Kemudian, vitamin yang berfungsi untuk membantu mengatur metabolisme tubuh. Vitamin dapat dijumpai di dalam sayur-sayuran dan buah-buahan. Jenis-jenis vitamin ada banyak, yaitu:

Proses Perubahan Zat Makanan Menjadi Sumber Energi

Ilustrasi proses perubahan zat makanan menjadi sumber energi. Foto: pexels.com/Pixabay.
Setelah mengetahui zat makanan apa saja yang bisa menjadi sumber energi, pahami pula bagaimana zat makanan menjadi sumber energi. Berikut ulasannya yang dirangkum dari masoemuniversity.ac.id.
ADVERTISEMENT

1. Proses Pencernaan Karbohidrat Dimulai

Karbohidrat masuk ke mulut manusia, kemudian proses pencernaan pun mulai berjalan. Gigi akan melumatkan makanan dengan bantuan lidah dan air liur yang mengandung enzim ptialin untuk memecah karbohidrat menjadi zat gula yang lebih kecil.

2. Zat Gula Diserap dan Diedarkan ke Seluruh Tubuh

Proses perubahan karbohidrat menjadi zat gula masih berlanjut di lambung dan usus. Saat berada di usus halus, glukosa akan diserap dan diedarkan ke seluruh tubuh melalui aliran darah.
Fenomena ini sering disebut dengan gula darah naik. Semakin banyak sumber karbohidrat yang dikonsumsi, semakin banyak glukosa yang terbentuk.

3. Kadar Insulin Dilepaskan

Kadar glukosa yang meningkat membuat pankreas menerima sinyal dari tubuh dan melepaskan insulin. Hormon insulin akan memberitahu sel-sel tubuh bahwa sumber energi utama (glukosa) telah tersedia. Kemudian, hormon insulin menyerap glukosa agar tak menempel di darah.
ADVERTISEMENT

4. ATP Dihasilkan

Glukosa yang memasuki sel akan melewati serangkaian proses kimiawi bersama oksigen dan akan menghasilkan ATP (Adenosin Trifosfat). ATP berguna untuk menyimpan dan mengangkut energi kimia dalam sel.
ATP adalah komponen penting untuk organ tubuh agar dapat menjalankan fungsinya, seperti lambung untuk menggiling makanan, otot dan jantung untuk memompa darah. Sehingga, ATP bisa disebut sebagai inti dari pembentukan energi di tubuh.

5. Menjaga Keseimbangan Glukosa

ATP yang menjadi sumber energi manusia lama-lama habis, sehingga tubuh harus menemukan glukosa dan mengulangi proses pembentukan energi.
Hal inilah yang membuat tubuh tak selalu mengubah glukosa menjadi energi, sebagian diubah menjadi cadangan energi yang disebut glikogen. Cadangan energi tersebut disimpan dalam otot, hati atau liver, dan sel lemak.
ADVERTISEMENT
Ketika ATP sudah mulai habis, glikogen akan menerima sinyal untuk berubah menjadi glukosa dan menjalani proses rangkaian menjadi ATP baru. Sehingga, konsumsi gula harian dalam jumlah yang tepat penting agar proses pembuatan ATP tetap berjalan dengan baik.

Pilar Gizi Seimbang

Ilustrasi gizi seimbang. Foto: Unsplash
Selain zat makanan yang telah disebutkan di atas, tubuh manusia juga membutuhkan zat makanan lainnya, yaitu vitamin dan mineral yang berasal dari buah-buahan dan sayuran.
Mengutip kemkes.go.id, berdasarkan Permenkes No 41 Tahun 2014, pedoman gizi seimbang dikenal dengan empat pilar gizi seimbang, yaitu susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Empat pilar gizi seimbang tersebut, antara lain:

1. Mengonsumsi Keanekaragaman Pangan

Pertama adalah mengonsumsi makanan yang beraneka ragam, yaitu tak hanya makan satu jenis makanan, tetapi semua jenis zat makanan yang dibutuhkan tubuh. Misalnya, mengonsumsi nasi sebagai sumber utama energi, dengan lauk pauk, dan sayuran.
ADVERTISEMENT
Selain melihat isi makanannya, perhatikan juga proporsi makanan dalam jumlah yang sesuai, tak berlebihan, dan dilakukan secara teratur.

2. Membiasakan Perilaku Hidup Bersih

Tak hanya memperhatikan makanan, perilaku hidup bersih merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi status gizi seseorang. Budaya hidup bersih bisa menghindarkan seseorang dari berbagai infeksi.
Anda bisa mulai membiasakan diri untuk selalu mencuci tangan dengan sabun dan air bersih, menutup makanan yang disajikan, menutup mulut dan hidung ketika bersin, dan menggunakan alas kaki untuk menghindari penyakit cacingan.

3. Melakukan Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik adalah semua kegiatan tubuh, termasuk olahraga yang berfungsi untuk menyeimbangkan antara masuknya dan keluarnya zat makanan sebagai sumber energi tubuh manusia. Kegiatan ini juga dapat memperlancar sistem metabolisme dalam tubuh.
ADVERTISEMENT

4. Memantau Berat Badan Secara Teratur

Pilar gizi seimbang yang terakhir adalah memantau berat badan secara teratur. Hal ini adalah salah satu cara mempertahankan berat badan normal dan menunjukan bahwa telah terlaksana keseimbangan zat gizi di dalam tubuh.
(NSF)