4 Amalan Bulan Syawal yang Memiliki Keistimewaan Luar Biasa

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
10 Mei 2022 18:12 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi umat Muslim yang berpuasa di bulan Syawal. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi umat Muslim yang berpuasa di bulan Syawal. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Ramadhan telah berlalu dan berganti ke bulan yang baru, yakni bulan Syawal. Awal masuknya bulan Syawal sendiri ditandai dengan perayaan Hari Raya Idul Fitri yang penuh suka cita. Seperti yang telah diketahui, terdapat amalan bulan Syawal yang begitu istimewa untuk para muslim.
ADVERTISEMENT
Tidak jauh berbeda dengan bulan Ramadhan, amalan bulan Syawal juga mampu mendulang pahala bagi umat Islam yang menjalankannya. Oleh sebab itu, datangnya bulan Syawal patut disyukuri dengan cara memperbanyak ibadah kepada Allah SWT.
Meskipun Ramadhan telah usai, bukan berarti amalan-amalan baik yang telah dilaksanakan ketika bulan tersebut harus ikut berakhir pula. Justru pada bulan Syawal ini, seorang muslim harus tetap konsisten bahkan meningkatkannya.
Sebagai tuntunan untuk beribadah, ketahui apa saja amalan yang hendaknya dikerjakan di bulan Syawal di dalam pembahasan berikut ini.
Ilustrasi bulan Syawal yang disunnahkan untuk mengerjakan beberapa amalan. Foto: Pixabay

Apa Saja Amalan Bulan Syawal?

Mengutip buku 200 Amal Saleh Berpahala Dahsyat oleh Abdillah F. Hasan, berikut amalan yang dapat mendatangkan pahala besar di bulan Syawal.

1. Puasa di Bulan Syawal

Puasa 6 hari di bulan Syawal bisa dilakukan secara berurutan atau terpisah. Sebagian ulama berpendapat lebih diutamakan secara berturut-turut, sehari setelah Hari Raya Idul Fitri.
ADVERTISEMENT
Hal ini tertuang dalam Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim yang menyebutkan bahwa utamanya melakukan puasa Syawal secara berurutan, tepatnya sehari setelah Idul Fitri (dimulai pada 2 Syawal).
Jika puasa dikerjakan secara terpisah-pisah (tidak berurutan) atau di akhir-akhir bulan Syawal, itu masih diperbolehkan. Sebab, yang terpenting puasa dilakukan setelah puasa Ramadhan dan masih berada pada bulan Syawal.

2. I’tikaf

I’tikaf atau berdiam diri di masjid untuk beribadah juga bisa dilakukan di bulan Syawal, apabila tidak sempat melaksanakannya di bulan Ramadhan. Dalam buku Rahasia Pecinta Ramadhan oleh Muhammad Husain Ya’qub dijelaskan, bahwa Rasulullah selalu melakukan i'tikaf pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan.
Pada tahun ketika beliau wafat, Rasulullah beri'tikaf selama 20 hari. Ketika tidak bisa i'tikaf, beliau menggantinya dengan i'tikaf di 10 hari pertama bulan Syawal. Keseriusan Rasulullah dalam beri’tikaf menunjukkan betapa pentingnya amalan ini.
ADVERTISEMENT

3. Salat Malam

Selain wajib melaksanakan ibadah salat fardu, umat Islam juga dianjurkan untuk melaksanakan salat malam pada bulan Syawal. Tentunya, salat sunnah ini harus tetap dijaga di bulan-bulan berikutnya.
Menjaga salat malam menjadi amalan penting di bulan ini. Sebab, umat Islam yang selalu mengamalkan salat malam sesudah salat wajib, akan membawa kebaikan bagi dirinya sendiri di dunia maupun akhirat kelak.

4. Sedekah

Amalan kebaikan selanjutnya adalah bersedekah. Meski bersedekah bisa dilakukan kapan saja, amalan ini termasuk salah satu amalan penting di bulan Syawal.
Melalui sedekah, seorang muslim dapat meningkatkan rasa empati, melancarkan rezeki, melatih pikiran positif, meningkatkan rasa syukur, serta menghindari diri dari sifat kikir.
Ilustrasi umat Muslim yang menikah di bulan Syawal karena memiliki keistimewaan luar biasa. Foto: Pixabay

Apa Kelebihan dan Keistimewaan Bulan Syawal?

Abdul Wahid dalam bukunya berjudul Rahasia dan Keutamaan Puasa Sunah, mengungkapkan kelebihan sekaligus keistimewaan bulan Syawal dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya di antaranya sebagai berikut:
ADVERTISEMENT

1. Puasa Syawal Setara dengan Puasa Setahun Penuh

Meskipun sunah, puasa Syawal hendaknya tetap dilakukan, mengingat keutamaannya yang setara dengan puasa setahun penuh. Untuk setiap kebaikan yang dilakukan seorang muslim, Allah akan memberi ganjaran setidaknya 10 kali lipat. Maka, puasa 30 hari selama Ramadhan ibarat berpuasa 300 hari.
Sementara itu, puasa enam hari di bulan Syawal ibarat berpuasa selama 60 hari. Apabila digabungkan, seseorang seolah-olah berpuasa setahun penuh.
Dalam hadits yang diriwayatkan Tsauban ra, Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa berpuasa enam hari setelah Hari Raya Fitri, dia seperti berpuasa setahun penuh. (Barang siapa berbuat satu kebaikan, maka baginya sepuluh kebaikan semisal).” (HR. Ibnu Majah).
Allah SWT juga sangat mencintai hamba-Nya yang menunaikan puasa Syawal. Hal ini ditegaskan dalam surat Ali Imran ayat 31 yang berbunyi:
ADVERTISEMENT
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Artinya: “Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

2. Bulan Menikah

Mengapa menikah di bulan Syawal sangat dianjurkan? Menurut Mahbub Maafi dalam bukunya Tanya Jawab Fikih Sehari-hari, bulan Syawal sendiri merupakan bulan baik untuk melangsungkan pernikahan.
Pada zaman dulu, Allah SWT pernah menurunkan wabah penyakit yang menyebabkan banyak pasangan pengantin meninggal. Kaum Jahiliyah menilai hal tersebut sebagai malapetaka dan tidak memperbolehkan kaumnya untuk menikah di bulan Syawal.
Namun, Islam mencoba mendobrak pemikiran perihal malapetaka tersebut. Nabi Muhammad SAW juga menjadi bukti bahwa pernikahan di bulan Syawal adalah sesuatu yang baik. Hal ini dibuktikan ketika Beliau menikahi Siti Aisyah dan Ummu Salamah di bulan Syawal.
ADVERTISEMENT
Mahbub Maafi juga menambahkan bahwa para ulama mazhab Syafi’i berpendapat tentang menikah, menikahkan, atau berhubungan suami istri pada bulan Syawal hukumnya sunnah. Dari Aisyah ra ia berkata,
Rasulullah SAW menikahi aku pada bulan Syawal dan menggauliku (pertama kali) pada bulan Syawal. Lalu manakah istri-istri beliau yang lebih beruntung dan dekat di hatinya dibanding aku?" (Muttafaq 'Alaih). (HR. Bukhari dan Muslim).

3. Bulan Silaturahmi

Silaturahmi bukanlah hal yang asing bagi setiap orang. Kegiatan ini bisa dilakukan kapan pun. Namun, khusus bulan Syawal kegiatan bersilaturahmi tentunya memiliki keistimewaan tersendiri.
Seperti yang telah diketahui, bulan Syawal diawali dengan Hari Raya Idul Fitri. Pada hari ini, semua orang saling bermaaf-maafan dan mengunjungi sanak saudara, tetangga, bahkan kerabat yang sudah lama tidak berjumpa. Di bulan inilah, Allah SWT melimpahkan keberkahan dan ampunan bagi umat Islam yang bersilaturahmi dan bermaaf-maafan.
ADVERTISEMENT

4. Bulan Pembuktian Takwa

Keistimewaan lainnya yang terdapat pada bulan Syawal adalah sebagai bulan pembuktian takwa. Hal ini menjadi salah satu makna terpenting di bulan ini.
Meski Ramadhan telah usai, pada bulan Syawal inilah seluruh umat Muslim dapat melakukan pembuktian berhasil atau tidaknya ibadah yang dikerjakan di bulan Ramadhan. Ini bertujuan untuk meraih derajat takwa di hadapan Allah SWT.
Lantas, bagaimana cara membuktikannya? Umat Islam bisa berusaha untuk tidak memutus ibadah dan amalan yang telah dilakukan pada bulan Ramadhan. Setidaknya, semua amal dan ibadah tetap dilakukan secara konsisten atau lebih baik bila ditingkatkan.
(VIO)