4 Peribahasa untuk Orang Sombong Lengkap dengan Artinya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
31 Agustus 2023 17:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi percakapan peribahasa untuk orang sombong. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi percakapan peribahasa untuk orang sombong. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ada banyak peribahasa untuk orang sombong. Masing-masing peribahasa memiliki ungkapan dan arti yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Dalam artikel ini, akan dijelaskan beberapa peribahasa yang dapat digunakan untuk memberi pesan pada orang dengan sifat sombong, besar kepala, dan suka merendahkan orang lain.

Apa itu Peribahasa?

Ilustrasi peribahasa untuk orang sombong. Foto: Unsplash
Peribahasa dalam bahasa Indonesia adalah ungkapan atau pepatah yang mengandung nasihat, ajaran, dan hikmah, yang disampaikan dalam bentuk kalimat pendek.
Ungkapan ini biasanya menggambarkan pengalaman, nilai-nilai kearifan, nilai-nilai budaya, norma, dan pengalaman kolektif suatu kelompok atau masyarakat. Umumnya, peribahasa digunakan untuk menyampaikan makna yang mendalam tentang sebuah situasi.
Asal-usul dari sebuah peribahasa sendiri seringkali tidak diketahui. Hal ini disebabkan karena ungkapan-ungkapan tersebut diwariskan dari generasi ke generasi secara verbal.
Peribahasa biasanya terdiri dari beberapa kata atau frasa yang mengandung kiasan, sehingga maknanya sulit untuk diartikan secara harfiah. Maka dari itu, penting untuk mengetahui makna dari setiap peribahasa, agar tidak salah ketika menggunakannya.
ADVERTISEMENT

Contoh Peribahasa untuk Orang Sombong dan Maknanya

Ilustrasi peribahasa untuk orang sombong. Foto: Unsplash.

1. Seperti ilmu padi, semakin berisi semakin merunduk

Peribahasa ini menggambarkan bagaimana seharusnya orang yang semakin tinggi ilmunya menjadi semakin rendah hatinya, seperti tanaman padi yang ranum. Nilai yang diajarkan dalam peribahasa ini adalah untuk tidak menjadi orang sombong meskipun lebih pintar, cerdas, dan berilmu.

2. Laksana kera mendapat bunga

Secara umum, peribahasa ini menggambarkan orang yang mendapatkan sesuatu yang baik, tapi tidak mengetahui arti dan maknanya. Peribahasa ini menggambarkan sikap sombong atau angkuh si kera yang merasa bangga ketika mendapatkan bunga, meskipun sebenarnya, tidak menghargai atau memahami nilai dari bunga tersebut.
Nilai yang disampaikan adalah jangan sombong atau angkuh atas sesuatu yang kita miliki. Padahal sebenarnya tidak sepenuhnya kita mengerti atau pantas dianggap sebagai prestasi.
ADVERTISEMENT

3. Bagai katak dalam tempurung

Dilihat dari frasanya, peribahasa ini menggambarkan seseorang yang pandangannya terbatas atau hanya di dalam tempurung saja, namun sombong.
Artinya, orang tersebut tidak memahami dunia di luar lingkungannya sendiri. Sehingga orang tersebut wawasannya kurang luas, bodoh, picik, dan sombong.
Orang yang sombong seperti katak dalam tempurung akan cenderung tertutup dari pandangan yang lebih luas, sulit memahami realitas yang lebih besar, dan tidak mau menerima pandangan lain selain apa yang ia percayai. Orang tersebut juga akan sulit bersikap rendah hati terhadap pengetahuan dan pandangan orang lain.

4. Bagai kacang lupa akan kulitnya

Kacang selalu datang dengan kulitnya. Dalam peribahasa ini, kacang menggambarkan seseorang yang sombong sehingga melupakan kulitnya atau tempat asalnya.
Maka, peribahasa “bagai kacang lupa akan kulitnya” berarti seseorang yang lupa dengan asal-usulnya. Biasanya, peribahasa ini digunakan untuk menyebut seseorang yang berasal dari suatu daerah dan pergi ke daerah lain, menjadi kaya, sukses, atau memiliki jabatan tinggi, lalu lupa daratan.
ADVERTISEMENT
(TAR)