Konten dari Pengguna

5 Dalil Tentang Fitnah dalam Ajaran Islam serta Cara Menjauhinya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
26 April 2024 11:37 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi dalil tentang fitnah dalam Islam. Foto: shutterstock.com.
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi dalil tentang fitnah dalam Islam. Foto: shutterstock.com.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalil tentang fitnah sebagai perbuatan yang tercela tertuang dalam ayat-ayat Al-Quran. Fitnah dalam ajaran Islam digolongkan sebagai dosa besar yang harus dihindari seorang mukmin.
ADVERTISEMENT
Menurut beberapa hadis, munculnya berbagai fitnah di lapisan masyarakat dihitung sebagai tanda-tanda akhir zaman. Bentuk fitnah yang kerap muncul saat ini, yaitu menyebarkan berita bohong, menyebarkan isu yang tidak benar, hingga memberi kesaksian palsu.
Penjelasan dalil tentang fitnah dalam Al-Quran dan hadis lebih lengkap akan diuraikan di bawah ini. Selain itu, akan diungkap pula cara menghindari perbuatan tersebut yang bisa diamalkan setiap muslim.

Dalil tentang Fitnah dalam Al-Quran

Ilustrasi dalil tentang fitnah dalam Al-Quran. Foto: pexels.com.
Fitnah adalah perbuatan yang merugikan orang lain. Fitnah dapat menghancurkan segalanya, baik harga diri, harta benda, maupun keluarga. Kata fitnah dalam bahasa Arab mengandung arti cobaan dan malapetaka.
Mengutip buku Obat Penawar Galau karya Saidna Zulfiqar, secara istilah, fitnah dapat diartikan sebagai perbuatan menyebarkan berita bohong dengan maksud untuk menjelekkan orang lain.
ADVERTISEMENT
Ajaran Islam melarang keras umatnya melakukan perbuatan tersebut. Hal itu tertuang dalam ayat-ayat Al-Quran berikut:

1. Surat Al-Baqarah Ayat 217

يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الشَّهْرِ الْحَرَامِ قِتَالٍ فِيْهِۗ قُلْ قِتَالٌ فِيْهِ كَبِيْرٌۗ وَصَدٌّ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَكُفْرٌۢ بِهٖ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَاِخْرَاجُ اَهْلِهٖ مِنْهُ اَكْبَرُ عِنْدَ اللّٰهِۚ وَالْفِتْنَةُ اَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِۗ وَلَا يَزَالُوْنَ يُقَاتِلُوْنَكُمْ حَتّٰى يَرُدُّوْكُمْ عَنْ دِيْنِكُمْ اِنِ اسْتَطَاعُوْاۗ وَمَنْ يَّرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِيْنِهٖ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَاُولٰۤىِٕكَ حَبِطَتْ اَعْمَالُهُمْ فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِۚ وَاُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ ۝٢١٧
Artinya: : "Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang berperang pada bulan haram. Katakanlah, “Berperang dalam bulan itu adalah (dosa) besar. Namun, menghalangi (orang) dari jalan Allah, ingkar kepada-Nya, (menghalangi orang masuk) Masjidilharam, dan mengusir penduduk dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) dalam pandangan Allah.
ADVERTISEMENT
Fitnah (pemusyrikan dan penindasan) lebih kejam daripada pembunuhan.” Mereka tidak akan berhenti memerangi kamu sampai kamu murtad (keluar) dari agamamu jika mereka sanggup. Siapa di antara kamu yang murtad dari agamanya lalu dia mati dalam kekafiran, sia-sialah amal mereka di dunia dan akhirat. Mereka itulah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya."
Ayat ini turun ketika seorang musyrik dibunuh oleh orang muslim di bulan Haram. Peristiwa ini menimbulkan protes dan kaum kafir Mekah mengatakan bahwa Rasululllah SAW telah melanggar janji.
Karena kekufuruan dan kedengkian penduduk Mekah terhadap Islam, mereka menjadikan peristiwa itu sebagai dalil untuk mengusir kaum muslimin dan menghalangi mereka berhaji.
Berdasarkan buku Dosa-Dosa Jariah oleh Rizem Aizid, fitnah digolongkan sebagai dosa besar karena dapat merusak sisi maknawi manusia. Fitnah dapat menceraiberaikan suatu bangsa, dapat membuat orang lain bertengkar, hingga berujung pembunuhan.
ADVERTISEMENT

2. Surat Al Qalam Ayat 10-11

وَلَا تُطِعْ كُلَّ حَلَّافٍ مَّهِيْنٍۙ هَمَّازٍ مَّشَّاۤءٍ ۢ بِنَمِيْمٍۙ
Artinya: "Janganlah engkau patuhi setiap orang yang suka bersumpah lagi berkepribadian hina, suka mencela, (berjalan) kian kemari menyebarkan fitnah (berita bohong)."
Menurut buku 101 Dosa-Dosa Besar terbitan Qultum Media, fitnah termasuk dalam kegiatan menggunjing. Ayat di atas menjelaskan bahwa orang yang bergunjing dan menyebarkan fitnah membuat kacau.
Dalam ayat tersebut, Allah SWT memerintahkan seluruh umat muslim untuk tidak meniru perbuatan tersebut. Allah SWT akan memberi azab yang besar bagi orang-orang yang melakukannya.

3. Az-Zumar Ayat 32

فَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنْ كَذَبَ عَلَى اللّٰهِ وَكَذَّبَ بِالصِّدْقِ اِذْ جَاۤءَهٗۗ اَلَيْسَ فِيْ جَهَنَّمَ مَثْوًى لِّلْكٰفِرِيْنَ ۝٣
Artinya: "Maka, siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat kebohongan terhadap Allah dan mendustakan kebenaran ketika datang kepadanya? Bukankah di (neraka) Jahanam terdapat tempat tinggal bagi orang-orang kafir?"
ADVERTISEMENT
Dalam ayat ini, Allah SWT menyatakan bahwa orang-orang yang suka menyebarkan fitnah termasuk dalam golongan orang yang zalim. Oleh karena itu, Allah SWT menyampaikan ancaman yang keras dalam bentuk pertanyaan di akhir ayat.
Cara penyampaian tersebut sering dijumpai di beberapa ayat Al-Quran lainnya. Sebab, hal ini akan memberi faedah bagi mereka yang sedang mencari kebenaran.

Dalil tentang Fitnah dalam Hadis

Ilustrasi dalil tentang fitnah dalam Al-Quran. Foto: pexels.com.
Anjuran untuk menjauhi fitnah juga disampaikan oleh Rasulullah dalam beberapa riwayat hadis. Menyadur buku 101 Dosa-Dosa Besar terbitan Qultum Media, berikut ini dua hadist yang menjelaskan dalil tentang fitnah.

1. Hadis Bukhari

Saat Rasulullah SAW lewat dalam sebuah pemakaman, beliau melihat ada dua orang yang sedang disiksa karena semasa hidupnya suka bergunjing dan menyebar fitnah. Dalam perjalanan tersebut, Rasulullah SAW bersabda:
ADVERTISEMENT
“Mereka berdua sedang disiksa, bukan disiksa karena dosa besar (tapi dosa ini cukup besar), tapi karena berjalan ke sana ke mari menghambur fitnah (menggunjing).”
Jika diresapi, hadis tersebut merupakan sebuah peringatan kepada manusia supaya tidak melakukan hal tersebut dalam bermasyarakat. Fitnah dapat menghancurkan korban dan berbalik kepada orang yang melakukannya dalam bentuk dosa jariyah.
Fitnah yang diwariskan kepada orang yang masih hidup akan mengalir terus kepada orang yang sudah meninggal. Tak bisa dibayangkan betapa besarnya dosa yang disebabkan oleh perbuatan tersebut.

2. Hadis Riwayat Muslim

Abu Hurairah ra meriwayatkan, bahwa nabi SAW bersabda, “Segeralah beramal sebelum fitnah-fitnah yang menyerupai potongan-potongan malam yang gelap gulita datang bertubi-tubi.
Seseorang yang beriman pada pagi hari akan berubah menjadi kafir pada sore hari. Atau ia beriman pada sore hari dan pada pagi harinya berubah menjadi kafir, menjual agamanya dengan dunia”.
ADVERTISEMENT
Hadis di atas berisi anjuran untuk selalu mengerjakan amalan-amalan saleh sebelum uzur menghalang dan sebelum fitnah bermunculan bertubi-tubi pada akhir zaman.
Rasulullah SAW menggambarkan dahsyatnya rentetan fitnah tersebut dengan perubahan iman seseorang yang pada sore hari ia beriman, kemudian esok paginya menjadi kafir, atau sebaliknya. Hanya dalam satu hari, fitnah bisa membuat iman seorang berubah dengan cepat.

Cara Menjauhi Fitnah

Ilustrasi cara menjauhi fitnah. Foto: unsplash.com.
Menyadur buku Materi Pendidikan Agama Islam yang disusun oleh Syaid Habiburrahman dan Suroso, cara menjauhi fitnah dapat dilakukan dengan mengerjakan amalan-amalan berikut:
ADVERTISEMENT
(IPT)