Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
5 Dalil tentang Keutamaan Bulan Dzulhijjah
10 Juni 2024 12:00 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalil tentang keutamaan bulan Dzulhijjah dapat ditemukan dalam berbagai ayat Al-Quran dan hadis Rasulullah. Dzulhijjah menjadi salah satu dari empat bulan yang dimuliakan atau disebut sebagai Al-Asyhur Al-Hurum.
ADVERTISEMENT
Sebagai bulan terakhir dalam perhitungan kalender Qamariyah, bulan Dzulhijjah mengandung banyak sekali fadilah bagi umat Muslim. Keutamaan tersebut bisa didapatkan apabila mengerjakan amalan wajib dan sunnah.
Dalil tentang Keutamaan Bulan Dzulhijjah
Bulan Dzulhijjah menjadi waktu-waktu berkah untuk mengumpulkan amalan saleh. Disebut sebagai bulan Dzulhijjah karena bulan ini memiliki tiga ibadah besar yang sarat dengan nilai-nilai tarbiyah, seperti Haji, shalat Idul Adha, dan berkurban.
Ada pula ibadah sunnah bagi Muslim yang tidak menunaikan haji, yakni puasa bulan Dzulhijah, puasa Tarbiyah, dan puasa Arafah. Berikut dalil tentang keutamaan bulan Dzulhijjah yang tertuang dalam Al-Quran maupun hadis.
1. Salah Satu bulan Haram yang disebut dalam Al-Quran
Menyadur buku Kembalilah Kepada Allah tulisan Abdul Rahem, dalam surat At-Taubah ayat 36 disebutkan bahwa umat Muslim dianjurkan untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT saat bulan-bulan haram. Setiap Muslim dilarang berperang maupun menyakiti diri.
ADVERTISEMENT
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌۗ ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةًۗ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ
Artinya, "Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram.
Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa".
Bulan Dzulhijjah sendiri termasuk dalam empat bulan haram sehingga Allah SWT sangat menganjurkan setiap umatnya memperbanyak ibadah di bulan-bulan tersebut.
ADVERTISEMENT
Ini juga sebagaimana tertuang dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda, “Setahun dari dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram atau bulan yang dimuliakan, yaitu Dzul’qaidha, Dzulhijjah, Muharram (ketiga bulan ini letakknya berurutan), serta Rajab yang terletak antara Jumadil Akhir dan Sya’ban.”
2. Amalan 10 Hari Pertama bulan Dzuhijjah sangat Istimewa
10 hari pertama bulan Dzulhijjah dianggap lebih utama dari hari-hari lainnya di bulan tersebut. Setiap Muslim disunnahkan untuk berpuasa dari tanggal 1-9. Sementara tanggal 10, diharamkan berpuasa karena hari itu adalah hari raya Idul Adha.
Dalil pertama tentang keutamaan 10 hari bulan Dzulhijjah tertuang dalam surat Al-Fajr ayat 1 dan 2 yang artinya: “Demi Fajar, dan sepuluh malam.” Para ulama berpendapat yang dimaksud dari sepuluh malam adalah hari pertama bulan Dzulhijah.
ADVERTISEMENT
Menyadur buku Minhajul Mulimah karya Muhammad Syafi’i Masykur, hal ini juga dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas. Bahwasannya, Rasulullah SAW bersabda:
“Tak ada amal yang lebih utama daripada sepuluh hari bulan Dzulhijjah.” Para sahabat pun bertanya, “Wahai Rasulullah, tidak pula jihad di jalan Allah?”
Rasulullah SAW menjawab. “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali seorang laki-laki keluar dengan jiwa dan hartanya di jalan Allah kemudian ia tidak kembali membawa sesuatu.” (HR. Ibnu Majah dan lainnya).
Mengutip buku Kalau Istiqamah Nggak Bakal Takut Nggak Bakal Sedih karya Ali Mustafa Yaqub, alasan 10 hari pertama bulan Dzulhijah sangat utama karena hari tersebut menjadi tempat berkumpulnya semua amal saleh, yakni shalat, zikir, puasa, menyembelih kurban, infak dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
3. Bulan yang Paling Besar Kehormatannnya
Bulan Dzulhijjah disebut yang paling besar kehormatannya. Hal ini tertuang dalam hadis yang dikutip dari buku Waktu-Waktu Penuh Berkah karya Imam Baihaqi, diriwayatkan oleh Abu Said Al-Khudri, Rasulullah SAW bersabda:
“Pemimpin semua bulan adalah bulan Ramadhan, dan bulan yang paling besar kehormatannya adalah bulan Dzulhijjah.”
4. Bulan Dzulhijjah memiliki Hari Arafah
Hari Arafah adalah hari kesembilan bulan Dzulhijah. Pada hari ini, para jemaah haji melaksanakan Wukuf di Arafah sebagai rukun utama ibadah haji. Karenanya, hari ini menjadi hari dengan keutamaan agung dan keberkahan yang melimpah.
Masih dari sumber yang sama, berikut ini dalil keutamaan hari Arafah dalam bulan Dzulhijjah yang tertuang dalam Al-Quran dan hadis.
ADVERTISEMENT
a. Hari Penyaksian Diciptakannya Alam Semesta oleh Allah
Disebutkan dalam Al-Quran surat Al-Buruj ayat 1- 3, Hari Arafah disebut sebagai hari penyaksian diciptakannya alam semesta oleh Allah SWT, yang artinya:
“Demi langit yang mempunyai gugusan bintang, demi hari yang dijanjikan, demi yang menyaksikan dan yang disaksikan,”
Disebutkan juga dalam hadist Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda tentang ayat di atas, "Asy-Syahid adalah hari Jumat, sedangkan Al-Masyhud adalah Hari Arafah.”
b. Allah Membebaskan Hamba-Nya Lebih Banyak
Hari Arafah adalah hari di mana Allah membebaskan hamba-Nya dari Neraka lebih banyak. Ini tertuang dalam hadis Muslim, An-Nasai, dan Ibnu Majah, Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak ada satu hari pun yang pada hari itu Allah membebaskan hamba-Nya dari neraka lebih banyak dari hari Arafah. Sesungguhnya Allah mendekat dan berkata dengan bangga kepada para malaikat, ‘Apa yang mereka inginkan?”.
ADVERTISEMENT
c. Puasa Arafah Menghapus Dosa yang Telah Lalu dan Akan Datang
Dalam riwayat Abu Qatadah, Rasululah SAW ditanya tentang puasa hari Arafah. Beliau menjawab, “Puasa hari Arafah menghapus dosa-dosa tahun sebelumnya dan tahun yang akan datang.” (HR. Muslim dan Tirmidzi)
5. Bulan Dzulhijjah Memiliki Hari Agung
Dikutip dari buku Belajar Sendiri Semua Jenis Shalat karya Zainal Abidin, keutaaman hari kesepuluh bulan Dzulhijah yakni adanya hari Idul Adha yang disebut yaumun nahr.
Itu tertuang dalam riwayat Abdulullah bin Qurth ra, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda, “Hari teragung di sisi Allah adalah hari Idul Adha (Yaumumn Nahr), kemudian hari setelahnya.” (HR. Abu Dawud)
Selain itu, Rasulullah menyebut hari yang agung tersebut sebagai hari Haji Akbar. Alasannya, sebagian besar amalan manasik haji dilakukan pada hari tersebut.
ADVERTISEMENT
Mulai dari menyembelih kurban, memotong rambut, melontar jumrah, dan thawaf mengelilingi ka’bah. Kemudian, setelah itu kaum Muslimin berkumpul untuk melaksanakan shalat Idul Adha.
(IPT)