Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
5 Doa Buka Puasa Ramadan dan Amalan yang Bisa Dilakukan
3 Maret 2024 23:09 WIB
·
waktu baca 7 menitDiperbarui 19 Maret 2024 17:34 WIB
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Di mana memiliki arti untuk menegaskan keseriusan dan keikhlasan dalam beribadah, sehingga meningkatkan peluang diterimanya puasa oleh Allah Swt.
Selain itu, dengan mengucapkan doa saat berbuka puasa juga bisa bermanfaat sebagai bentuk rasa syukur seseorang atas rezeki yang sudah Allah Swt. berikan untuk berbuka. Keberkahan ini tidak hanya berupa rezeki secara material saja, tetapi juga kesehatan.
Doa Buka Puasa Ramadan
Dikutip dari buku Ramadan Bersama Rasul: Panduan Ibadah di Bulan Suci Ramadan karya Alvian Iqbal Zahasfan (2021: 120), doa buka puasa tidak hanya berfungsi sebagai tanda sudah diperbolehkan makan dan minum setelah berpuasa seharian.
Tetapi sebagai pengingat akan kebesaran Allah Swt., pengakuan atas nikmat-Nya, dan permintaan untuk keberkahan dalam kehidupannya. Oleh karena itu, mengucapkan doa buka puasa Ramadan harus dilakukan dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.
ADVERTISEMENT
Berikut adalah doa buka puasa Ramadan yang bisa dipilih umat muslim:
1. Doa Buka Puasa Riwayat Abu Daud dari Sahabat Ibnu Umar ra
ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
(Dzahabazh zhama’u wabtallatil ‘uruuqu, wa tsabatal ajru in syaa Allah)
Artinya: “Telah hilang dahaga, dan telah basah tenggorokan dan telah ditetapkan pahala insya Allah.” (HR. Abu Daud no. 2010)
2. Doa Buka Puasa Riwayat Abu Daud dari Mu’adz bin Zahrah
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
(Allahumma laka shumtu wa ‘alaa rizqika afthartu)
Artinya: “Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rezeki-Mu aku berbuka.” (HR. Abu Daud no. 2011)
Di masyarakat, doa ini ada tambahannya, dan ini tidak masalah. Sebab sekali lagi, doa tidak terbatas pada riwayat. Umat muslim dibebaskan mengekspresikan doa selama itu baik. Tambahan tersebut yakni:
اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْت بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
ADVERTISEMENT
(Allahummalakasumtu wabika aamantu wa’alarizqika afthortu birohmatikaya ar-hamarrahimin)
Artinya: “Ya Allah Dzat yang Maha Pemurah dari segalanya, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rizki dan kasih sayang-Mu aku berbuka.”
3. Doa Buka Puasa Riwayat dari Ibnu Sunni dari Mu’adz bin Zahrah
الحَمْدُ لِلَّهِ الَّذي أعانَنِي فَصَمْتُ، وَرَزَقَنِي فأفْطَرْتُ
(Alhamdulillahilladzi a’aananii fashamtu, wa razaqanii faafthartu)
Artinya:” Segala puji bagi Allah yang menolongku maka aku dapat berpuasa, dan yang telah memberiku rezeki sehingga aku dapat berbuka.” (HR. Ibnu Sunni)
4. Doa Buka Puasa Riwayat dari Ibnu Sunni, tapi dari Sahabat Ibnu Abbas
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْنا، وَعلى رِزْقِكَ أَفْطَرْنا، فَتَقَبَّلْ مِنَّا إنَّكَ أنْتَ السَّمِيعُ العَلِيمُ
(Allahumma shumnaa, wa ‘alaa rizqika aftharnaa, fataqabbal Minna innaka antas samii’ul ‘aliim)
Artinya: “Ya Allah, karena Kamu kami berpuasa, dan dengan rizki-Mu kami berbuka, maka terimalah (puasa) kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.” (HR: Ibnu Sunni)
ADVERTISEMENT
5. Doa Buka Puasa Riwayat Ibnu Majah dan Ibnu Sunni dari Ibnu Umar
اللهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِرَحْمَتِكَ الَّتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ أَنْ تَغْفِرَ لِي
(Allahumma inni asaluka birahmatikallatii wasi’at kulla syaiin antaghfira lii)
Artinya: “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan rahmat-Mu yang meliputi segala sesuatu, agar Engkau mengampuniku.” (Lihat selengkapnya: al-Nawawi, al-Adzkar, hlm. 190)
Amalan yang Bisa Dilakukan pada Bulan Ramadan
Pada saat bulan Ramadan, umat muslim berbondong-bondong untuk memperbanyak ibadahnya. Hal ini dikarenakan, pada bulan Ramadan pahalanya akan dilipatgandakan.
Berikut adalah beberapa amalan yang bisa dilakukan selama bulan Ramadan untuk memperoleh keberkahan maksimal:
1. Puasa Ramadan
Puasa Ramadan adalah ibadah wajib selama bulan Ramadan. Puasa bukan hanya menahan diri dari makan dan minum dari terbit fajar hingga terbenam matahari, tetapi juga menahan diri dari perbuatan buruk dan perkataan yang tidak baik.
ADVERTISEMENT
Untuk membahas amalan bulan Ramadan ini, Rasulullah saw. bersabda:
”Barang siapa yang berpuasa dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala, maka Allah akan menghapus dosanya yang telah lalu,” (HR. Bukhari dan Muslim).
2. Shalat Tarawih
Rasulullah saw. bersabda dalam sebuah hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim. Dari Abu Hurairah r.a. (diriwayatkan bahwa) ia berkata:
Rasulullah saw. menganjurkan qiyam (shalat) Ramadan kepada mereka (para sahabat), tanpa perintah wajib. Beliau bersabda: “Barangsiapa mengerjakan qiyam (salat) Ramadan karena iman dan mengharap pahala, niscaya diampuni dosanya yang telah lalu”.
Shalat tarawih adalah shalat sunnah yang dilakukan setelah shalat Isya selama bulan Ramadan. Shalat Tarawih merupakan kesempatan untuk meningkatkan kualitas ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah Swt.
3. Tadarus Al-Qur'an
Ramadan merupakan bulan diturunkannya Al-Qur'an. Menurut beberapa hadis, Rasulullah selalu membaca Al-Qur'an Bersama dengan malaikat Jibril di setiap malam Ramadan. Itulah mengapa umat islam dianjurkan untuk rutin membaca Al-Qur'an.
ADVERTISEMENT
Membaca dan mempelajari Al-Qur'an lebih intensif selama bulan Ramadan adalah amalan yang sangat dianjurkan. Ramadan adalah bulan diturunkannya Al-Qur'an, sehingga membacanya memberi pahala yang berlipat ganda.
Selain itu, dalam sebuah hadis Ibnu ‘Abbas RA pernah berkata:
“Dahulu malaikat Jibril senantiasa menjumpai Rasulullah saw. pada setiap malam Ramadan, dan selanjutnya ia membaca Alquran bersamanya,” (HR Bukhari).
Dari Ibnu Abbas r.a. (diriwayatkan bahwa) ia berkata: “Rasulullah saw. adalah orang yang paling dermawan, apalagi pada bulan Ramadan, ketika ditemui oleh malaikat Jibril pada setiap malam pada bulan Ramadan, dan mengajaknya membaca dan mempelajari Al-Qur’an.
Ketika ditemui Jibril, Rasulullah adalah lebih dermawan daripada angin yang ditiupkan.”
4. Zakat Fitrah dan Sedekah
Membersihkan diri dengan membayar zakat fitrah dan meningkatkan amalan sedekah selama Ramadan adalah cara untuk membersihkan harta dan jiwa, serta membantu mereka yang membutuhkan.
ADVERTISEMENT
Infak adalah suatu kewajiban yang harus tetap dilakukan dalam keadaan apapun. Dalam keadaan senang maupun susah, dalam keadaan lapang maupun sempit.
Allah berfirman: “(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang, Allah menyukai orang-orang berbuat kebajikan.”(Q.S Ali-Imran 134).
Selain itu, pada bulan Ramadan umat muslim diwajibkan untuk membayar zakat fitrah bagi yang mampu. Kewajiban zakat fitrah ini sebagaimana tertuang dalam hadis Rasulullah saw.
“Rasulullah saw. mewajibkan zakat fitrah satu sha’ kurma atau satu sha’ gandum atas umat muslim; baik hamba sahaya maupun merdeka, laki-laki maupun perempuan, kecil maupun besar. Beliau memerintahkannya dilaksanakan sebelum orang-orang keluar untuk salat.” (HR Bukhari Muslim).
ADVERTISEMENT
5. I'tikaf
I'tikaf adalah berdiam diri di masjid dengan niat mendekatkan diri kepada Allah Swt., biasanya dilakukan pada 10 hari terakhir bulan Ramadan. Ini merupakan kesempatan untuk beribadah tanpa gangguan dari kegiatan dunia.
Di dalam harta kita ada hak orang lain yang harus kita sisihkan dengan bersedekah. Maka dari itu sedekah harus dilakukan dengan hati yang lapang tanpa ada maksud duniawi.
Dalam hadis yang diriwayatkan Abu Sa’id Al-Khudri, Rasulullah saw. bersabda:
“Aku pernah melakukan i'tikaf pada sepuluh hari Ramadan yang pertama. Aku berkeinginan mencari Lailatul Qadar pada malam tersebut.
Selain itu, i’tikaf juga dilakukan pada 10 hari terakhir pada bulan Ramadan, sebagaimana hadist ini:
"Siapa saja yang ingin beritikaf di antara kalian, maka beriktikaflah.’ Lalu di antara para sahabat ada yang beriktikaf bersama beliau,” (HR Bukhari).
ADVERTISEMENT
6. Mencari Lailatul Qadar
Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan, di mana amalan pada malam itu lebih baik dari amalan di waktu lainnya. Mencari dan beribadah pada malam ini sangat dianjurkan.
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, Rasulullah saw. pernah bersabda:
“Barangsiapa melaksanakan salat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah Swt., maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni,” (HR Bukhari).
7. Berbuat Baik kepada Sesama
Ramadan adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan kebaikan kepada sesama, seperti memberi makan orang yang berpuasa, membantu yang membutuhkan, dan menjaga hubungan baik dengan keluarga dan tetangga.
8. Doa dan Dzikir
Memperbanyak doa dan dzikir selama bulan Ramadan, terutama saat buka puasa dan sahur, adalah cara untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. dan memohon keampunan serta keberkahan.
ADVERTISEMENT
9. Menjaga Lisan dan Perbuatan
Selain menahan diri dari makan dan minum, penting juga untuk menjaga lisan dari ghibah (menggunjing), fitnah, dan perkataan yang tidak bermanfaat, serta menjaga perbuatan agar tidak melanggar aturan Allah Swt.
10. Mengakhiri Makan Sahur
Makan sahur dilakukan pada pukul 02.00 hingga menjelang subuh. Namun, mengakhiri makan sahur bisa mendatangkan pahala ketika memilih mendahului shalat subuh daripada melanjutkan makan. Sebagaimana hadis Rasulullah saw.,
“Dari Sahl Ibnu Sa’ad r.a. (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Saya makan sahur di keluarga saya, kemudian saya berangkat terburu-buru sehingga saya mendapatkan shalat subuh bersama Rasulullah saw.” [HR Al-Bukhari, dalam kitab Ash-Shiyam, bab Ta’khir As-Sahr].
Itulah pilihan doa buka puasa Ramadan dan berbagai amalan yang bisa dilakukan umat muslim. Amalan ini tidak hanya membantu mendekatkan diri kepada Allah Swt. tetapi juga menjadi sarana untuk membersihkan jiwa dan memperbaiki diri. (Umi)
ADVERTISEMENT