Konten dari Pengguna

5 Doa Sebelum Iqomah Lengkap dengan Adabnya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
18 Juli 2024 16:52 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi doa sebelum iqomah. Foto: unsplash.com.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi doa sebelum iqomah. Foto: unsplash.com.
ADVERTISEMENT
Rangkaian doa sebelum iqomah dapat dilafalkan umat muslim saat menunggu imam untuk mengerjakan sholat berjamaah. Orang yang menunggu sholat dengan berdoa akan senantiasa mendapat doa para malaikat dan dianggap telah berada dalam sholat.
ADVERTISEMENT
Iqomah adalah kata-kata seruan yang mengisyaratkan bahwa sholat akan segera dimulai. Lafadz iqomah sama persis dengan lafadz adzan, hanya saja dalam adzan dibaca dua kali, sedangkan dalam iqomah cukup diucapkan satu kali saja.
Adapun rangkaian bacaan doa sebelum iqomah yang bisa dilafalkan saat menunggu imam untuk mengerjakan sholat berjamaah dapat disimak di bawah ini.

Doa Sebelum Iqomah

Ilustrasi doa sebelum iqomah. Foto: unsplash.com.
Dikutip dari buku Adab dan Doa Sehari-Hari untuk Muslim Sejati karya Thoriq Aziz Jayana, berikut ini rangkaian bacaan doa sebelum iqomah yang bisa diamalkan.

1. Doa Setelah Sholawat Ibrahimiyyah

Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala 'ali sayyidina Muhammad kama shallaita ‘ala sayyidina Ibrahim, wa ‘ala `ali sayyidina Ibrahim, wa barik ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala `ali sayyidina Muhammad kama barakta ‘ala sayyidina Ibrahim, wa ‘ala 'ali sayyidina Ibrahim, innaka Hamidun Majidun
ADVERTISEMENT
Artinya, “Ya Allah, berilah rahmat pada Nabi Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau merahmati Nabi Ibrahim dan keluarganya, serta berkatilah Nabi Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau berkatilah Nabi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Agung”

2. Doa Setelah Adzan

Allaahumma robba haadzihid da’watit taammah, washsholaatil qoo-imah, aati muhammadanil washiilata wal fadhiilah, wasysyarofa, wad darajatal, ‘aaliyatar rofii’ah, wab’atshu maqoomam mahmuudanil ladzii wa’adtah, innaka laa tukhliful mii’aadz.
Artinya, "Ya Allah, Tuhan pemilik panggilan yang sempurna (adzan) ini dan shalat (wajib) yang didirikan. Berilah al-wasilah (derajat di surga), dan al-fadhilah (keutamaan) kepada nabi Muhammad. Dan bangkitkanlah beliau sehingga bisa menempati kedudukan terpuji yang Engkau janjikan."

3. Doa Memohon Keselamatan Dunia dan Ampunan

Allahumma inni as-alukal-‘afiyah fid-dunya wal-akhirah
Artinya, Ya Allah, aku mohon pada-Mu keselamatan di dunia dan akhirat”
ADVERTISEMENT
Pada waktu adzan Maghrib, Anda bisa membaca doa berikut ini yang dikutip dari Kitab Jami’ul Ahadits:
Allahumma hadza iqbâlu lailika wa idbâru nahârika wa ashwâtu du’âika faghfir lii
Artinya, “Ya Allah, ini adalah (saat) datangnya malam-Mu, dan perginya siang-Mu, dan terdengarnya doa-doa untuk-Mu, maka ampunilah aku”
Apabila setelah adzan subuh, bisa membaca bacaan doa berikut:
Allahumma hadza iqbâlu nahârika wa idbâru lailika wa ashwâtu du’âika faghfir lî
Artinya, “Ya Allah, ini adalah (saat) datangnya siang-Mu, dan perginya malam-Mu, dan terdengarnya doa-doa untuk-Mu, maka ampunilah aku.”

4. Membaca Ayat Kursi

Setelah membaca doa di atas, Anda bisa melanjutkan membaca doa ayat kursi:
Allâhu lâ Ilâha illa Huwal hayyul qayyumu. Lâ ta'khudzuhû sinatuw wa lâ naûm. laHû mâ fissamâwâti wa mâ fil ardhi. man dzal ladzii yasfa'u 'indahû illâ bi idznihi. ya'lamu mâ baina aidiihim wa mâ khalfahum.
ADVERTISEMENT
Wa lâ yuhithûna bi syai-in min 'ilmihii illâ bi mâsyâ-a. wasi'a kursiyyuhussamâwâti wal ardha. wa lâ ya-udhû hifzhuhumâ wahuwal 'aliyyul azhiim.
Artinya, “Allah tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Maha Kekal lagi terus menerus mengurus makhlukNya, tidak mengantuk dan tidak tidur Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi.
Siapakah yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izinNya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang meraka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendakiNya.
Kursi Allah meliputi langit dan bumi, Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”

5. Berdoa Kepada Allah

Setelah membaca rangkaian doa di atas, umat muslim dianjurkan untuk berdoa sesuai dengan kebutuhan. Ini karena antara adzan dan iqamah merupakan waktu mustajabah atau dikabulkan oleh Allah.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Pelajaran Adab Islam 1 karya Suhendri dan Ahmad Syukri, hadis sahih yang menjelaskan bahwa saat-saat antara adzan dan iqomah adalah waktu mustajab untuk berdoa berasal dari Anas bin Malik ra.
Ia berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya berdoa antara adzan dan iqomah tidak tertolak oleh Allah, maka pergunakanlah untuk berdoa.”
Memilih waktu yang tepat untuk berdoa, menjadi salah satu penyebab dikabulkannya sebuah doa. Salah satunya sesudah adzan sampai sampai sebelum iqomah.
Mengingat waktu antara adzan dan iqomah adalah waktu yang sangat terbatas, maka umat muslim perlu tahu prioritas amalan sunnah yang ingin dilakukan. Akan sangat baik bila waktu tersebut digunakan untuk berdzikir dan membaca doa sebelum iqomah di atas.
ADVERTISEMENT
Bila waktu mencukupi, Anda bisa menggunakan waktu tersebut untuk melakukan ibadah lain seperti membaca Alquran, hingga mengamalkan berbagai sholat sunnah.
Misalnya sholat tahiyyatul masjid jika mengerjakan sholat berjamaah di masjid dan sholat sunnah rawatib yang dikerjakan sebelum sholat sunnah fardu.

Adab dan Bacaan Doa Setelah Iqomah

Ilustrasi bacaan doa setelah iqomah. Foto: unsplash.com.
Adapun setelah iqomah berkumandang, ada bacaan doa dan adab yang perlu diperhatikan setiap muslim sebelum mengerjakan sholat. Dikutip dari Pintar Muslim dan Muslimah karya Rina Ulfatul Hasanah, berikut adab yang perlu dipahami.

1. Menjawab Iqomah

Jawaban Iqomah sama persis dengan lafadz iqomah kecuali pada lafaldz "Hayya’alash shaalah" dijawab dengan bacaan “Laa haula walaa quwwata illa billaah”. Artinya, “Tiada daya upaya dan tiada kekuatan, kecuali dengan pertolongan Allah.”
ADVERTISEMENT
Demikian juga pada bacaan “Hayya alal faalah”, dijawab dengan bacaan "Laa haula walaa quwwata illa billaah.”
Adapun khusus pada lafal "qad qaamatis shalaah", sebagian ulama menyarankan dijawab dengan bacaan ‘Aqaamahallahi wa adaamahaa maa daamatis samaa watau wal ar-dhu."
Artinya, semoga Allah mendirikan sholat itu dengan kekalnya, dan semoga Allah menjadikan aku ini dari golongan orang yang sebaik-baiknya ahli sholat”

2. Membaca Doa Setelah Iqomah

Setelah menjawab lafal Iqomah, setiap muslim disunnahkan untuk membaca bacaan doa setelah iqomah. Berikut redaksi bacaannya:
Allahumma rabba haadzihid da’watit taammati wash shalaatil qaaimah, shalli wa sallim ‘alaa sayyidinaa muhammadin, wa aatihi su, lahu yaumul qiyamah.
Artinya, “Ya Allah Tuhan yang memiliki panggilan yang sempurna dan memiliki sholat yang ditegakkan, curahkanlah rahmat dan salam atas junjungan kita Nabi Muhammad, dan berilah segala permohonanya pada hari kiamat.”
ADVERTISEMENT

3. Segera Berdiri dan Merapikan Shaf

Cara meluruskan shaf adalah dengan menyamakan mata kaki dan pundak. Meluruskan shaf menjadi salah satu anjuran Nabi Muhammad SAW.
Hadis Nabi SAW yang memerintahkan setiap muslim untuk meluruskan shaf dalam shalat yakni hadis dari Anas bin Malik ra, Nabi SAW bersabda: “Luruskan shaf-shaf kalian, karena lurusnya shaf adalah kesempurnaan sholat.”
Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda, “Luruskan shaf-shaf kalian, karena lurusnya shaf adalah bentuk menegakkan shalat (berjama’ah)” (HR. Bukhari no.723).
Adapun di antara bentuk memutus shaf adalah shaf yang terputus oleh tiang-tiang masjid. Meski tidak diingkari dengan keras oleh Rasulullah, dibolehkan untuk sholat di antara tiang jika dalam kondisi sulit seperti masjid yang sempit.
(IPT)