5 Jenis Influencer Berdasarkan Jumlah Followers di Media Sosial

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
11 Juli 2023 9:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi jenis influencer. Sumber: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jenis influencer. Sumber: Pexels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Memasarkan produk dengan jasa influencer kini menjadi peluang yang menguntungkan bagi suatu bisnis. Maka, mengetahui jenis influencer sangat penting untuk menyesuaikan teknik pemasaran dengan kebutuhan suatu usaha.
ADVERTISEMENT
Jenis influencer dapat dikelompokkan berdasarkan jumlah pengikut atau followers di media sosial. Pelaku bisnis harus memiliki strategi pemilihan jenis influencer yang paling cocok dengan barang atau jasa yang ingin dijual.

Apa Saja Jenis Influencer Berdasarkan Jumlah Follower?

Ilustrasi jenis influencer. Sumber: Pexels
Influencer adalah orang yang memiliki pengikut dengan kemampuan untuk mempengaruhi para audiensnya. Mengutip laman Simpli Learn, berikut ini jenis influencer berdasarkan jumlah pengikutnya di media sosial yang penting untuk diketahui.

1. Mega Influencer

Mega Influencer adalah para figur publik yang memiliki lebih dari satu juga pengikut di media sosial. Jenis influencer ini juga sangat aktif di berbagai media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Twitter.
Para influencer ini menghabiskan waktu untuk berinteraksi dengan audiens. Mereka juga memiliki ciri khas yang menjadi nilai jual tersendiri.
ADVERTISEMENT
Walaupun Mega Influencer menawarkan jangkauan audiens yang luas, ikatan antara pengikut dan influencer belum tentu kuat. Di Indonesia, Mega Influencer terkadang disamakan dengan selebriti atau artis.

2. Macro Influencer

Macro Influencer memiliki jumlah pengikut antara 500 ribu hingga satu juta orang. Macro Influencer memiliki jangkauan yang luas, tapi tidak seluas Mega Influencer.
Para Macro Influencer umumnya merupakan Selebgram, selebriti pendatang baru, atlet ternama, hingga pemimpin pemikiran yang populer. Target pasar dari Marcro Influencer umumnya lebih mudah dilihat dan dipelajari dibandingkan dengan Mega Influencer.

3. Mid-Tier Influencer

Jenis influencer ini tidak memiliki status selebritas seperti Mega atau Micro Influencer. Namun, mereka adalah pembuat konten tepercaya yang memiliki banyak pengikut.
ADVERTISEMENT
Pengikut Mid-Tier Influencer berjumlah antara 50 ribu hingga 500 ribu orang di media sosial. Mid Tier Influencer umumnya berpengalaman dalam hal pembuatan konten yang diminati oleh target pasar tertentu. Mereka juga memiliki kepribadian yang unik dan terasa dekat dengan audiensnya.

4. Micro Influencer

Micro Influencer memiliki jumlah pengikut yang lebih kecil dibandingkan dengan Mid-Tier Influencer. Influencer jenis ini umumnya baru memulai karier di dunia pembuatan konten media sosial.
Penting untuk diketahui, Micro Influencer memiliki hubungan yang lebih kuat dengan audiensnya. Target pasar Micro Influencer pun jelas dan sangat mudah untuk dipelajari.
Audiens cenderung membeli atau menggunakan produk yang direkomendasikan oleh Micro Influencer karena kesamaan minat atau selera. Namun, konten yang dibuat oleh Micro Influencer mungkin belum sebagus influencer dengan pengikut yang lebih banyak dan tim yang lebih besar.
ADVERTISEMENT

5. Nano Influencer

Dengan jumlah pengikut yang kecil, Nano Influencer menawarkan jangkauan audiens yang sederhana dan lebih sempit. Namun, pengikut Nano Influencer umumnya memiliki minat yang sama dan kesetiaan terhadap influencer yang diikutinya.
Walaupun secara kualitas belum baik, konten Nano Influencer sangat autentik dan dipersonalisasi untuk audiensnya. Hal itu membuat para pengikut yang memiliki minat serupa sangat setia mengikuti konten-kontennya.
Biaya yang dikeluarkan untuk menggunakan jasa pemasaran dari Nano Influencer sangatlah kecil. Bahkan, beberapa Nano Influencer tidak membebankan biaya pemasaran karena mereka hanya ingin berjejaring dan membangun hubungan dengan bisnis tertentu.
(ALS)