Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
5 Keistimewaan Bulan Syawal yang Dapat Diraih Setiap Muslim
4 April 2024 13:20 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Salah satu keistimewaan bulan Syawal adalah sebagai pelengkap ibadah bulan Ramadan. Setiap muslim yang mengerjakan berbagai amalan ibadah pada bulan tersebut akan mendapat keberkahan yang luar biasa.
ADVERTISEMENT
Menurut para ulama, melanjutkan ibadah Ramadan pada bulan Syawal menjadi salah satu indikator bahwa ibadah yang dilakukan di bulan Ramadan tak sia-sia. Alasannya, ciri-ciri ibadah yang diterima Allah SWT yaitu diringankan untuk melakukan ibadah lainnya.
Berikut ini keistimewaan bulan Syawal dan sejumlah amalan yang bisa dilaksanakan setiap umat Islam untuk meraih keberkahan Allah SWT.
Keistimewaan Bulan Syawal
Datangnya bulan Syawal diawali dengan hari raya Idul Fitri. Perayaan tersebut menjadi tanda bahwa Ramadan sudah berlalu. Meski begitu, masih banyak amalan yang bisa dilakukan untuk bisa menerima keistimewaan bulan Syawal.
Mengutip buku Rahasia Puasa Sunah karya Ahmad Syahirul Alim, berikut keistimewaan bulan Syawal yang dapat diraih umat Islam dengan berbagai amalan.
1. Pahala Puasa Setahun
Salah satu keistimewaan bulan Syawal adalah pahala puasa setahun. Pahala tersebut bisa didapat dengan mengerjakan amalan puasa Syawal 6 hari. Amalan ini bisa dilakukan kapan saja selama bulan Syawal dan bukan tepat pada tanggal 1 Syawal.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, 1 Syawal menjadi hari di mana umat Islam merayakan hari raya Idul Fitri. Pada hari itu, seorang muslim tak diperbolehkan untuk berpuasa. Menurut para ulama, puasa Syawal dianjurkan untuk dilakukan di awal bulan Syawal.
Penerapannya bisa dilakukan secara berurutan maupun secara terpisah. Bagi orang yang mempunyai utang puasa Ramadan, dianjurkan untuk melengkapinya terlebih dahulu kemudian dilanjutkan mengerjakan puasa Syawal.
Sebab, secara kontekstual, pahala ini bisa didapat setelah mengerjakan puasa Ramadan secara lengkap. Mengutip buku Agama Membuat Kaya oleh Miftahul Chair, pahala puasa setahun penuh didasarkan pada hadist Muslim dari Ayyub Al Anshari ra di bawah ini.
Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang berpuasa Ramadan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa setahun penuh".
ADVERTISEMENT
Kemudian Rasulullah menguraikan nilai pahala puasa Syawal di atas dalam hadis dari Tsauban ra, Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa berpuasa enam hari setelah hari raya Idul Fitri maka, maka seperti berpuasa setahun penuh. Barang siapa berbuat satu kebaikan, maka baginya sepuluh lipatnya.” (HR. Ibnu Majah)
2. Bulan yang Bagus untuk Iktikaf
Keistimewaan bulan Syawal lainnya, yakni bulan yang bagus untuk iktikaf atau berdiam diri di masjid. Meski iktikaf identik dengan bulan Ramadan, amalan ini dapat terus dikerjakan pada bulan Syawal.
Iktikaf menjadi ikhtiar seorang hamba untuk selalu dekat dengan Allah SWT. Amalan ini dapat diisi dengan berbagai kegiatan ibadah seperti berzikir, membaca Alquran, menunaikan sholat wajib, dan sholat sunnah.
ADVERTISEMENT
Jadi, seorang muslim yang melewatkan amalan iktikaf di bulan Ramadan dapat melengkapinya di bulan Syawal. Dengan begitu, berbagai amalan yang terlewat selama Ramadan bisa diselesaikan secara sempurna.
3. Banyak Kalimat Takbir yang Diserukan
Datangnya bulan Syawal diiringi dengan banyak seruan kalimat takbir. Pada malam bulan Syawal hingga hari pertama bulan Syawal tiba, jutaan umat Islam melantunkan takbir dengan perasaan haru dan gembira untuk menandai hari raya Idul Fitri.
Menyadur dari buku Cerdas Total karya Ustadz Rizem Aizid, hakikat dari takbir yakni menunjukkan tidak ada kekuatan yang lebih besar dari Allah SWT.
Jadi, seluruh makhluk Allah harus takluk dengan merendahkan diri terhadap keagungan, kebesaran, dan kuasa-Nya atas segala hal. Berikut bacaan takbir hari raya yang dapat diresapi artinya:
ADVERTISEMENT
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, La ilaha illallah Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahil Hamd (3X). Allahu Akbar Kabiran, wal Hamdu Lillahi Katsira, wa Subhanallahi Bukratan wa Ashilan.
La Ilaha illallah wa La Na’budu Illa Iyyahu Mukhlishina Lahuddina Walau Karihal Kafirun. La ilaha illallah Wahdah, Shadaqa Wa’dah wa Nashara ‘Abdah, wa Hazamal Ahzaba Wahdah. La ilaha illallah.
Artinya: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tiada Tuhan selain Allah. Allah Maha Besar. Segala puji bagi-Nya (3X). Allah maha besar. Segala puji yang banyak bagi Allah. Maha suci Allah pagi dan sore.
Tiada tuhan selain Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya, memurnikan bagi-Nya sebuah agama meski orang kafir tidak menyukainya.
ADVERTISEMENT
Tiada tuhan selain Allah yang esa, yang menepati janji-Nya, membela hamba-Nya, dan sendiri memorak-porandakan pasukan musuh. Tiada tuhan selain Allah.
4. Bulan Silaturahmi
Bulan Syawal menjadi momentum untuk memperkuat persaudaraan umat muslim dengan bersilaturahmi dan saling memaafkan satu sama lain.
Rasulullah SAW juga mengajarkan bahwa silaturahmi dapat memperlancar rezeki dan menambah umur. Itu tertuang dalam hadis Bukhari dan Muslim, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang senang diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah ia menghubungkan tali kerabat.”
Oleh karena itu, makna dan keutamaan dari bulan ini tak boleh dilewatkan. Luangkan waktu untuk mengunjungi keluarga, kerabat, dan tetangga. Dengan adanya kegiatan tersebut, tali silaturahmi antar umat muslim akan selalu terjaga dan diridhai Allah SWT.
ADVERTISEMENT
5. Bulan yang Baik untuk Menikah
Bulan Syawal menjadi waktu yang tepat untuk menggelar acara pernikahan. Menggelar pernikahan pada bulan ini bisa mendatangkan kebaikan dan meneladani perilaku Nabi Muhammad SAW. Pasalnya, Rasulullah SAW menikahi Aisyah pada bulan tersebut.
Itu diketahui dari hadis Imam Muslim, bahwa Aisyah radhiallahuanha berkata, “Rasulullah SAW menikahiku dan membangun rumah tangga denganku pada bulan Syawal. Maka, istri-istri Rasulullah manakah yang lebih beruntung dariku?”
Tradisi melangsungkan pernikahan di bulan Syawal tersebut bukan tanpa alasan. Rasulullah SAW meminang Aisyah di bulan Syawal demi menghapus mitos di kalangan orang Jahiliyah.
Menurut buku Amazing Stories Kisah Mulia Wanita Surga Ummul Mukminin Ayah karya Sasmita, dkk., pada saat itu, orang-orang Jahiliyah percaya jika melangsungkan pernikahan di bulan Syawal akan membawa sial, salah satunya terkena penyakit sampar.
ADVERTISEMENT
Jadi, anjuran menikah di bulan Syawal bukanlah tradisi masyarakat semata, melainkan bagian dari sunah Nabi dan meraih keberkahan di bulan Syawal.
(IPT)