Konten dari Pengguna

5 Khutbah Idul Fitri Terbaik Sepanjang Masa, Ringkas dan Menyentuh Hati

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
29 Maret 2025 2:49 WIB
·
waktu baca 9 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi untuk khutbah Idul Fitri terbaik sepanjang masa. Foto: Pexels/mohammad ramezani
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi untuk khutbah Idul Fitri terbaik sepanjang masa. Foto: Pexels/mohammad ramezani
ADVERTISEMENT
Khutbah Idul Fitri terbaik sepanjang masa segera kembali menggema. Dalam hitungan hari, bahkan jam, kalender Hijriah akan berganti menjadi Syawal, bulan di mana umat Islam bersukacita atas kemenangan setelah berpuasa sebulan penuh.
ADVERTISEMENT
Sebagai rasa syukur dan penghambaan kepada Yang Maha Kuasa, umat berkumpul untuk menunaikan salat Id pada pagi 1 Syawal. Ibadah ini menjadi momen istimewa yang dilengkapi dengan sunah khutbah dari khatib setelah salat (nu.or.id).
Khutbah tersebut lazimnya berisi pesan ketakwaan, persaudaraan, dan keikhlasan dalam hidup. Karena itu, selain sebagai ibadah sunnah, khutbah juga menjadi momen berharga dengan pesan yang menggugah dan melekat dalam ingatan.

Khutbah Idul Fitri Terbaik Sepanjang Masa

Ilustrasi untuk khutbah Idul Fitri terbaik sepanjang masa. Foto: Pexels/Alena Darmel
Khutbah Idulfitri sama dengan khutbah lainnya, tetapi memiliki sunah tambahan, seperti membaca takbir di khutbah pertama dan kedua. Sebagai inspirasi, berikut adalah deretan khutbah Idul Fitri terbaik sepanjang masa (nu.or.id dan islam.nu.or.id):

Khutbah 1: Lebaran, Momentum Perkuat Kesalehan Vertikal dan Horizontal

اللَّه أَكْبَرُ ٣×. اللَّه أَكْبَرُ ٣×. أَكْبَرُاللهُ أ٣×. اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ. وَاللهُ أَكْبَرُ. اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ
ADVERTISEMENT
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Alhamdulillahi Rabbil ’alamin. Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad, wa ‘ala aali sayyidina Muhammad. Dengan penuh syukur dan keikhlasan, marilah kita tingkatkan ketakwaan serta meneladani akhlak nabi dalam menjalani kehidupan.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Allah Swt. berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 2:
ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَۛ فِيْهِۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ ۝٢
Artinya: "Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan di dalamnya; menjadi petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa."
Bulan Ramadan telah melatih kita untuk meningkatkan kesalehan vertikal dengan memperkuat hubungan kepada Allah melalui ibadah. Kini, setelah melewatinya, Idulfitri menjadi momentum untuk mempertahankan kesalehan itu dalam keseharian.
Selain kesalehan vertikal, kita juga harus membangun kesalehan horizontal dengan mempererat hubungan sesama manusia. Ramadan mengajarkan kepedulian, sedangkan Idulfitri menyempurnakannya melalui silaturahmi dan saling memaafkan.
ADVERTISEMENT
Kesalehan vertikal dan horizontal harus seimbang. Tidak cukup hanya mendekatkan diri kepada Allah, tetapi juga harus memberi manfaat bagi sesama. Dengan keseimbangan ini, kita akan menjadi insan yang lebih baik dan bermanfaat bagi lingkungan.
للهُ اَكْبَرْ ٣× اللهُ اَكْبَرْ ٤ ×. اللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَاْلحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الله بُكْرَةً وَ أَصْيْلاً لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَللهِ اْلحَمْدُ
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Semoga di hari yang fitri ini, kita semua menjadi insan yang lebih bertakwa, dapat menjaga hubungan baik dengan sesama, selalu istikamah dalam kebaikan, serta diberi keberkahan, kebahagiaan, dan ampunan oleh Allah Swt. Aamiin.

Khutbah 2: Lebaran, Momentum Petik Hikmah Ramadan

اللَّه أَكْبَرُ ٣×. اللَّه أَكْبَرُ ٣×. أَكْبَرُاللهُ أ٣×. اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ. وَاللهُ أَكْبَرُ. اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ
ADVERTISEMENT
Jemaah salat Id yang dirahmati Allah,
Alhamdulillahi Rabbil ’alamin. Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad, wa ‘ala aali sayyidina Muhammad. Marilah kita bersyukur dan meningkatkan takwa atas nikmat-Nya, termasuk nikmat Ramadan dan kesempatan merayakan Idulfitri.
Jemaah salat Id yang dirahmati Allah,
Allah Swt. berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 183:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."
Ramadan adalah nikmat yang di dalamnya terdapat banyak hikmah. Salah satunya adalah kasih sayang Allah bagi umat Rasulullah saw. Dengan Ramadan, kita dapat melipatgandakan amal dan menandingi ibadah umat terdahulu meski usia kita lebih singkat.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Ramadan mengajarkan kita makna keikhlasan. Hanya Allah yang mengetahui hakikat puasa seseorang, sehingga puasa menjadi ibadah yang memiliki balasan langsung dari-Nya. Hal ini mengajarkan kita untuk selalu merasa diawasi oleh Allah.
Maka, mari jadikan Idulfitri sebagai awal perubahan. Dengan mengamalkan hikmah Ramadan, kita tak hanya kembali suci, tetapi juga menjadi lebih bertakwa, disiplin, dan senantiasa berbuat baik kepada sesama dalam kehidupan sehari-hari.
للهُ اَكْبَرْ ٣× اللهُ اَكْبَرْ ٤ ×. اللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَاْلحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الله بُكْرَةً وَ أَصْيْلاً لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَللهِ اْلحَمْدُ
Jemaah salat Id yang dirahmati Allah,
Semoga di hari kemenangan ini, kita semua dapat mempertahankan nilai-nilai Ramadan, menjadi pribadi yang lebih baik, serta mendapatkan keberkahan, kebahagiaan, dan ampunan dari Allah Swt. Aamiin.
ADVERTISEMENT

Khutbah 3: Merajut Tali Persaudaraan di Hari Raya Idulfitri

اللَّه أَكْبَرُ ٣×. اللَّه أَكْبَرُ ٣×. أَكْبَرُاللهُ أ٣×. اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ. وَاللهُ أَكْبَرُ. اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ
Jemaah salat Idulfitri yang dimuliakan Allah,
Marilah kita sama-sama tingkatkan ketakwaan kepada Allah Swt. dengan penuh keikhlasan dan ketaatan dalam menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Semoga kita termasuk golongan yang mendapat rahmat-Nya.
Pada hari yang mulia ini, kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah Swt. atas segala nikmat yang telah diberikan. Tak lupa, salawat serta salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad saw., beserta keluarga dan para sahabat beliau.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
ADVERTISEMENT
Artinya: “Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-Hujurat: 10)
Jemaah yang berbahagia,
Idulfitri bukan sekadar hari kemenangan, tetapi juga momen untuk merajut kembali tali persaudaraan. Setelah sebulan penuh melatih kesabaran dan keikhlasan, kini saatnya kita saling memaafkan dan menyucikan hati.
Tidak ada manusia yang luput dari kesalahan. Oleh karena itu, Islam mengajarkan agar kita senantiasa memelihara silaturahmi dan menjauhkan diri dari permusuhan. Dengan saling memaafkan, hati menjadi bersih dan hubungan antarsesama semakin erat.
Marilah kita manfaatkan momen Idulfitri ini untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah. Baik dalam keluarga, lingkungan, maupun masyarakat luas, jadikanlah hari raya ini sebagai awal kehidupan yang lebih harmonis, penuh kasih sayang, dan kedamaian.
ADVERTISEMENT
للهُ اَكْبَرْ ٣× اللهُ اَكْبَرْ ٤ ×. اللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَاْلحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الله بُكْرَةً وَ أَصْيْلاً لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَللهِ اْلحَمْدُ
Jemaah salat Idulfitri yang dimuliakan Allah,
Semoga Allah Swt. menerima amal ibadah kita selama Ramadan dan menjadikan kita insan yang lebih bertakwa. Semoga pula Allah Swt. mengampuni dosa-dosa kita, melapangkan rezeki kita, serta memberikan keberkahan dalam kehidupan. Aamiin.

Khutbah 4: Saling Benci adalah Penyebab Keras Hati

للهُ اَكْبَرْ ٣× اللهُ اَكْبَرْ ٤ ×. اللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَاْلحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الله بُكْرَةً وَ أَصْيْلاً لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَللهِ اْلحَمْدُ
Jemaah sekalian,
Marilah kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah Swt. dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Pada hari kemenangan ini, kita bersyukur atas nikmat-Nya serta bersalawat kepada Rasulullah saw. beserta keluarga dan sahabatnya.
ADVERTISEMENT
Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّن قَوْمٍ عَسَىٰ أَن يَكُونُوا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِّن نِّسَاءٍ عَسَىٰ أَن يَكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّ
Artinya: “Wahai orang-orang beriman, janganlah sekumpulan laki-laki merendahkan yang lain. Boleh jadi mereka lebih baik darinya. Jangan pula wanita merendahkan yang lain, bisa jadi mereka lebih baik darinya.” (QS. Al-Hujurat: 11)
Jemaah yang berbahagia,
Sifat merendahkan orang lain bisa menimbulkan perpecahan dan kebencian. Hati yang penuh kebencian akan menjauhkan kita dari rahmat Allah Swt. serta memutus tali persaudaraan yang seharusnya tetap terjalin erat.
Ramadan telah melatih kita untuk lebih sabar, ikhlas, dan berbuat baik kepada sesama. Oleh karena itu, jangan sampai setelah Ramadan, kita kembali kepada kebiasaan buruk seperti membenci, mencela, atau meremehkan orang lain.
ADVERTISEMENT
Sayyid Alwi Al-Maliki dalam kitabnya berkata, 'di antara sifat yang merusak adalah hasad, memendam kebencian, serta berburuk sangka kepada sesama Muslim. Semua itu bisa merusak kehidupan sosial dan membuat hati menjadi keras.'
Jemaah salat Idulfitri yang dimuliakan Allah,
Sifat hasad dan kebencian tidak akan membawa kebaikan dalam kehidupan kita. Justru, kebencian hanya akan menjauhkan kita dari ketenangan, serta menumbuhkan permusuhan yang berkepanjangan dalam masyarakat.
Marilah kita manfaatkan hari kemenangan ini untuk membersihkan hati dari rasa iri dan benci. Dengan begitu, kehidupan kita akan lebih damai, persaudaraan semakin kuat, dan rahmat Allah Swt. senantiasa tercurah.
للهُ اَكْبَرْ ٣× اللهُ اَكْبَرْ ٤ ×. اللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَاْلحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الله بُكْرَةً وَ أَصْيْلاً لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَللهِ اْلحَمْدُ
ADVERTISEMENT
Jemaah salat Idulfitri yang dimuliakan Allah,
Semoga Allah Swt. menerima amal ibadah kita selama Ramadan, mengampuni dosa-dosa kita, serta melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua. Semoga hidup kita dipenuhi keberkahan dan ketenangan. Aamiin.

Khutbah 5: Memaknai Hari Kemenangan yang Sesungguhnya

اللَّه أَكْبَرُ ٣×. اللَّه أَكْبَرُ ٣×. أَكْبَرُاللهُ أ٣×. اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ. وَاللهُ أَكْبَرُ. اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى جَعَلَ لِلْمُسْلِمِيْنَ عِيْدَ اْلفِطْرِ بَعْدَ صِياَمِ رَمَضَانَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ اْلعَظِيْمُ اْلاَكْبَرْ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَناَ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الشَّافِعُ فِي الْمَحْشَرْ. نَبِيٌّ قَدْ غَفَرَ اللهُ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ. اللهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ أَذْهَبَ عَنْهُمُ الرِّجْسَ وَطَهَّرْ
ADVERTISEMENT
فَيَا عِبَادَاللهِ اِتَّقُوااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. قالَ اللهُ تَعَالىَ فِيْ كِتَابِهِ الكَرِيْمِ أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ. يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Hari ini kita merayakan Idulfitri, hari kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa. Namun, kemenangan yang sejati bukan sekadar menyelesaikan ibadah puasa, melainkan sejauh mana kita dapat mempertahankan ketakwaan yang telah kita bangun.
Allah Swt. berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah ayat 183)
Dari sana, kita tahu bahwa kemenangan sejati adalah keberhasilan dalam mempertahankan nilai-nilai ketakwaan, bukan sekadar euphoria perayaan. Idulfitri bukan akhir perjuangan, tetapi awal dari penerapan kesalehan yang telah dilatih selama Ramadan.
ADVERTISEMENT
Puasa Ramadan mengajarkan kita untuk menahan diri dari hawa nafsu, melatih kesabaran, serta meningkatkan kepedulian terhadap sesama. Karena itu, kemenangan Idulfitri sejatinya adalah kemenangan atas diri sendiri dalam mengendalikan nafsu dan dosa.
Orang yang menang adalah mereka yang setelah Ramadan tetap berpegang teguh pada amal saleh. Mereka menjaga salat, zakat, dan akhlak mulia. Idulfitri mengingatkan kita agar selalu berada dalam ketaatan kepada Allah Swt, yang selalu mengawasi kita.
للهُ اَكْبَرْ ٣× اللهُ اَكْبَرْ ٤ ×. اللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَاْلحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الله بُكْرَةً وَ أَصْيْلاً لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَللهِ اْلحَمْدُ
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Semoga kita termasuk hamba yang mendapatkan kemenangan sejati. Semoga Allah menerima amal ibadah kita dan menjadikan kita insan bertakwa. Taqabbalallahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum, minal aidin wal faizin. Aamiin.
ADVERTISEMENT
Itulah deretan khutbah Idul Fitri terbaik sepanjang masa yang ringkas dan menyentuh hati. Semoga ulasan tersebut menginspirasi dalam menyampaikan khutbah serta menambah wawasan tentang pesan-pesan bermakna di hari kemenangan. (NF-30)