Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
5 Niat Buka Puasa Ramadan dan Artinya beserta Tata Caranya
7 Maret 2024 18:35 WIB
·
waktu baca 7 menitDiperbarui 19 Maret 2024 18:07 WIB
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Niat buka puasa ramadan perlu diketahui agar ibadah puasa yang dilakukan bertambah pahala dan keberkahannya.
ADVERTISEMENT
Puasa Ramadan adalah salah satu ibadah wajib bagi umat Islam. Dalam surat Al Baqarah ayat 183-184: “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa".
Seperti ibadah lainnya, puasa Ramadan juga memiliki rukun-rukun yang ada di dalamnya, seperti syarat sah, syarat wajib, hingga tata caranya.
5 Niat Buka Puasa dan Artinya
Ada beberapa niat buka puasa Ramadan yang dapat dibaca ketika adzan maghrib berkumandang. Doa-doa tersebut bermaksud agar puasa yang diakhiri dengan berbuka akan bertambah keberkahannya. Berikut beberapa doanya :
1. Doa yang Diriwayatkan Abu Daud dari Ibnu Umar Ra
Pertama, doa yang berasal dari riwayat Abu Daud dari Sahabat Ibnu Umar ra., bahwa Rasulullah ketika berbuka puasa berdoa dengan membaca:
ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
ADVERTISEMENT
(Dzahabazh zhama’u wabtallatil ‘uruuqu, wa tsabatal ajru in syaa Allah)
Artinya: “Telah hilang dahaga, dan telah basah tenggorokan, dan telah ditetapkan pahala insya Allah.” (HR. Abu Daud no. 2010).
2. Doa yang Diriwayatkan Abu Daud dari Mu'adz bin Zahrah
Doa atau niat buka puasa yang kedua masih riwayat Abu Daud dari Mu’adz bin Zahrah, beliau bercerita bahwa Rasulullah pernah berdoa saat berbuka puasa, sebagai berikut:
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
(Allahumma laka shumtu wa ‘alaa rizqika afthartu)
Artinya: “Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka.” (HR. Abu Daud no. 2011)
Dalam masyarakat Indonesia, ada tambahan pada doa yang dianggap wajar, karena doa tidak terikat pada aturan tertentu, maka memiliki kebebasan untuk menyatakan doa dengan ekspresi yang baik. Salah satu tambahan yang umum adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْت بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
(Allahummalakasumtu wabika aamantu wa’alarizqika afthortu birohmatikaya ar-hamarrahimin)
Artinya: “Ya Allah Dzat yang Maha Pemurah dari segalanya, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rizki dan kasih sayang-Mu aku berbuka.”
3. Doa yang Diriwayatkan oleh Ibnu Sunni dari Mu'adz bin Zahrah
Untuk doa yang ketiga adalah riwayat dari Ibnu Sunni dari Mu’adz bin Zahrah, sebagai berikut:
الحَمْدُ لِلَّهِ الَّذي أعانَنِي فَصَمْتُ، وَرَزَقَنِي فأفْطَرْتُ
(Alhamdulillahilladzi a’aananii fashamtu, wa razaqanii faafthartu)
Artinya:” Segala puji bagi Allah yang menolongku maka aku dapat berpuasa, dan yang telah memberiku rezeki sehingga aku dapat berbuka.” (HR. Ibnu Sunni)
4. Doa yang Diriwayatkan Ibnu Sunni dari Ibnu Abbas
Doa yang keempat masih riwayat dari Ibnu Sunni, tapi dari Sahabat Ibnu Abbas, doanya sebagai berikut:
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْنا، وَعلى رِزْقِكَ أَفْطَرْنا، فَتَقَبَّلْ مِنَّا إنَّكَ أنْتَ السَّمِيعُ العَلِيمُ
ADVERTISEMENT
(Allahumma shumnaa, wa ‘alaa rizqika aftharnaa, fataqabbal Minna innaka antas samii’ul ‘aliim)
Artinya: “Ya Allah, karena Kamu kami berpuasa, dan dengan rizki-Mu kami berbuka, maka terimalah (puasa) kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.” (HR: Ibnu Sunni)
5. Doa yang Diriwayatkan Ibnu Majah dan Ibnu Sunni
Terakhir ada doa yang diambil dari riwayat Ibnu Majah dan Ibnu Sunni, dari Ibnu Umar yang berdoa:
اللهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِرَحْمَتِكَ الَّتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ أَنْ تَغْفِرَ لِي
(Allahumma inni asaluka birahmatikallatii wasi’at kulla syaiin antaghfira lii)
Artinya: “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan rahmat-Mu yang meliputi segala sesuatu, agar Engkau mengampuniku.”
(Lihat selengkapnya: al-Nawawi, al-Adzkar, hlm. 190)
Waktu dan Tata Cara Membaca Niat Buka Puasa
Syekh Abu Bakar Muhammad Syatha menyarankan untuk membaca doa berbuka puasa sesaat setelah berbuka.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari nu.or.id, dalam Hasyiyah l'anatut-thalibi juz 2 halaman 279 dijelaskan bahwa membaca doa berbuka puasa seharusnya dilakukan setelah berbuka, bukan sebelum atau saat berbuka.
Doa berbuka puasa sebaiknya dibaca setelah menyelesaikan berbuka puasa, sesuai dengan makna yang terkandung dalam doa tersebut. Oleh karena itu, disarankan untuk membaca doa berbuka puasa setelah berbuka.
Syekh Said bin Muhammad Ba'ali dalam Busyra al-Karim menyatakan bahwa doa yang sebaiknya dibacakan saat berbuka puasa adalah yang diutamakan, yakni:
'Allahumma laka shumtu wa ala rizqika afthartu!
Sunnah dan Adab dalam Berbuka Puasa
Selain informasi di atas, ada hal yang perlu diketahui juga, yaitu Sunnah dan adab dalam berbuka puasa. Berikut penjelasannya:
1. Memperbanyak Doa di Waktu Menjelang Berbuka
Sebelum berbuka puasa, masyarakat Indonesia umumnya memiliki kebiasaan ngabuburit. Meskipun tidak ada yang salah dengan hal tersebut, terdapat kegiatan lain yang lebih baik dan bahkan dapat membawa pahala, yaitu memperbanyak doa.
ADVERTISEMENT
Penting untuk dicatat bahwa orang yang sedang berpuasa termasuk dalam kelompok istimewa, karena doa mereka lebih mungkin diijabah oleh Allah Swt.
Pernyataan di atas diabadikan seperti dalam sebuah hadist dari Abu Hurairah RA. Rasulullah saw bersabda,
"Ada tiga orang yang doanya tidak ditolak: Pemimpin yang adil, orang yang berpuasa sampai dia berbuka, dan doa orang yang dizalimi, Allah angkat di atas awan pada hari kiamat." (HR. At-Tirmidzi no. 2526)
Dasar anjuran untuk memperbanyak doa sebelum berbuka puasa adalah riwayat tersebut. Namun, jenis doa yang dapat dipanjatkan menjadi pertanyaan.
Jawabannya adalah doa apa saja sesuai keinginan masing-masing, orang yang berpuasa dapat meminta sesuatu sesuai kebutuhan, baik yang terkait dengan dunia maupun akhirat.
ADVERTISEMENT
Dengan keyakinan, Allah Swt akan mengabulkan doa tersebut karena doa orang yang sedang berpuasa termasuk dalam kategori mustajab.
2. Membaca Bismillah sebelum Makan dan Minum
Sunah dan adab buka puasa berikutnya cukup sederhana, tetapi banyak yang meninggalkannya, yaitu membaca basmalah sebelum berbuka. Ini sesuai dengan sabda Rasulullah berikut:
"Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Allah Ta'ala (dengan membaca basmalah). Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah Ta'ala di awal, hendaklah ia mengucapkan, 'Bismillaahi awwalahu wa aakhirohu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya).'" (HR. Abu Daud no. 3767, sahih)
Mengucapkan basmalah, yaitu "bismillah," memiliki arti 'dengan menyebut nama Allah.' Meskipun singkat, tindakan ini dijamin dapat membawa keberkahan, baik saat makan, minum, atau dalam aktivitas lainnya.
ADVERTISEMENT
Selain mengucapkan basmalah, Rasulullah memiliki kebiasaan minum dengan tiga tegukan sambil menyebut nama Allah Swt.
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa minum dengan tiga nafas. Jika wadah minuman didekati ke mulut beliau, beliau menyebut nama Allah Ta'ala. Jika selesai satu nafas, beliau bertahmid (memuji) Allah Ta'ala. Beliau lakukan seperti ini tiga kali." (As Silsilah Ash Shohihah no. 1277, sahih)
3. Menyegerakan Berbuka
Berbeda dengan sahur, disarankan untuk berbuka puasa pada awal waktu. Oleh karena itu, saat Detikers mendengar azan, sebaiknya segera membatalkan puasa. Adab ini dijelaskan dalam hadis yang menyatakan perkataan Nabi saw:
"Manusia senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka." (HR. Ibnu Majah, sahih menurut Al-Albani).
4. Berbuka dengan Air dan Kurma
Dalam kebudayaan masyarakat Indonesia, sering kali mendengar bahwa berbuka dengan yang manis-manis. Namun jika melihat Sunnah Nabi Saw, apa yang dimaksud dari hal yang manis tersebut?
ADVERTISEMENT
Memang benar, Rasulullah Saw memilih memakan kurma saat berbuka karena kandungan gulanya. Ini dikarenakan makanan manis yang mengandung gula dapat mengembalikan energi yang habis akibat puasa.
Meskipun begitu, jika mengacu pada sunah, sebaiknya tidak terburu-buru memulai berbuka dengan makanan manis jika sudah ada kurma. Sebaliknya, jika kurma tidak tersedia, Rasulullah lebih memilih untuk berbuka dengan beberapa teguk air putih.
"Biasanya Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam berbuka puasa dengan ruthab (kurma segar) sebelum shalat. Jika beliau tidak punya ruthab, maka dengan tamr (kurma kering), jika beliau tidak punya tamr, maka dengan beberapa teguk air. " (HR. Abu Daud no. 2356, sahih menurut Al Albani)
5. Mengamalkan Doa atau Niat Buka Puasa
Sunnah atau adah buka puasa yang terakhir adalah dengan mengamalkan doa yang telah dijelaskan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Perlu dingat bahwa doa atau niat buka puasa ramadan dibaca setelah membatalkan puasa, yaitu dengan cara menbaca Bismillah lalu minum dan makan. Setelah itu baru mengamalkan doa buka puasa.
Itulah deretan niat buka puasa dan artinya. Semoga artikel ini bisa menjadi wawasan baru dalam hal ibadah kepada Allah Swt. (Andi)