Konten dari Pengguna

5 Penerapan Tekanan Osmotik dalam Kehidupan Sehari-hari

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
27 Juli 2022 16:21 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Apa saja penerapan tekanan osmotik? Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Apa saja penerapan tekanan osmotik? Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Terdapat banyak penerapan tekanan osmotik dalam kehidupan sehari-hari yang sering tidak disadari. Sebagai contoh, penerapan tekanan osmotik dapat ditemui pada peristiwa naiknya air tanah melalui akar ke seluruh bagian tanaman, penggunaan garam untuk membunuh lintah, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana yang diketahui, tekanan osmotik adalah tekanan yang diperlukan untuk mempertahankan agar pelarut tidak berpindah dari larutan encer ke larutan pekat. Sederhananya, tekanan osmotik adalah tekanan yang diperlukan untuk menghentikan peristiwa osmosis tersebut.
Ketika terjadi penerapan-penerapan tekanan osmotik dalam kehidupan sehari-hari, ada beberapa faktor yang memengaruhinya, yakni temperatur, tebal membran semipermeabel, hingga ukuran molekul pelarutnya. Mengutip Cerdas Belajar Kimia karangan Nana Sutresna, berikut informasi singkat, yakni:
ADVERTISEMENT
Ingin mengetahui lebih banyak apa saja penerapan tekanan osmotik dalam kehidupan sehari-hari? Simak informasinya pada artikel di bawah ini.

Penerapan Tekanan Osmotik

Membuat cairan infus jadi salah satu penerapan tekanan osmotik. Foto: Pixabay
Menyadur buku Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti karangan Raymond Chang, tekanan osmotik adalah tekanan yang diperlukan untuk menghentikan osmosis. Osmosis adalah peristiwa difusi atau perpindahan pelarut dari suatu larutan yang lebih encer atau pelarut murni ke larutan yang lebih pekat melalui membran semipermeabel dan hanya dapat ditembus oleh pelarut tersebut.
Fenomena tekanan osmotik dapat diamati dalam banyak contoh yang menarik. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa penerapan tekanan osmotik, di antaranya:

1. Ketika mempelajari kadar sel darah merah

Penerapan tekanan osmotik yang pertama ialah ketika mempelajari kadar sel darah merah yang terlindung dari lingkungan eksternal oleh membran semipermeabel. Biokimiawan menggunakan suatu teknik yang disebut dengan hemolisis dalam penerapan ini.
ADVERTISEMENT
Nantinya, sel darah merah akan diletakkan dalam larutan hipotonik. Karena larutan hipotonik kurang pekat dibandingkan dengan larutan di dalam sel, air akan bergerak ke dalam sel. Kemudian, sel tersebut akan menggembung dan akhirnya pecah, membebaskan hemoglobin dan molekul lainya.

2. Pengawetan selai dan jeli

Selanjutnya adalah penerapan tekanan osmotik pada pengawetan selai dan jeli yang dilakukan di rumah. Lebih lanjut, gula dalam jumlah yang banyak ternyata memiliki peran penting dalam proses pengawetan, karena gula membantu membunuh bakteri yang bisa mengakibatkan botulisme.
Apabila sel bakteri berada dalam larutan gula hipertonik, air intrasel cenderung untuk bergerak keluar dari sel bakteri ke larutan yang lebih pekat lewat osmosis. Proses tersebut dikenal dengan krenasi yang menyebabkan sel mengerut dan akhirnya tidak berfungsi lagi.
ADVERTISEMENT

3. Pengangkutan air ke bagian atas tumbuhan

Tekanan osmotik juga termasuk ke dalam mekanisme utama dalam pengangkutan air ke bagian atas tumbuhan, karena daun terus-menerus kehilangan air ke udara dalam proses transpirasi, sehingga konsentrasi zat terlarut dalam cairan daun semakin meningkat.
Dalam prosesnya, air didorong ke atas lewat batang, cabang, dan ranting-ranting pohon oleh tekanan osmotik. Pada saat itu, diperlukan tekanan sebesar 10-15 atm untuk mengangkut air ke daun di pucuk pohon redwood di California yang tingginya mencapai 120 m.

4. Pengolahan air limbah

Penerapan tekanan osmotik selanjutnya adalah pengolahan pada air limbah. Sebagaimana yang diketahui, air limbah yang mengandung banyak zat-zat pencemar lingkungan.
Oleh karena itu, air limbah perlu dihubungkan dengan cairan yang bersifat hipertonik melalui membran yang disebut semipermeable. Tujuannya untuk mengakibatkan kandungan air limbah mengalami osmosis ke dalam cairan hipertonik.
ADVERTISEMENT
Dengan begitu, zat-zat yang bersifat kotor akan terlarut dan bisa diolah lebih lanjut lagi. Kondisi ini juga bisa dimanfaatkan sebagai antisipasi untuk mengurangi pencemaran lingkungan.

5. Membuat cairan infus

Penerapan tekanan osmotik juga dapat ditemui dalam pembuatan cairan infus. Pembuatan cairan tersebut melibatkan larutan isotonik. Larutan yang memiliki tekanan osmotik sama disebut dengan isotonik.
Cairan infus termasuk ke dalam larutan isotonik yang bersifat isotonik dengan cairan intra sel agar tidak terjadi osmosis. Baik ke dalam maupun ke luar sel darah. Dengan begitu, sel-sel darah merah tidak mengalami kerusakan.
(JA)