Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
6 Doa Saat Panas Terik dari Para Nabi dalam Berbagai Hadis
26 Juli 2024 15:19 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Doa saat panas terik tak hanya diajarkan oleh Rasulullah SAW, tetapi juga diajarkan oleh para Nabi Allah. Jadi, ada berbagai bacaan doa yang bisa dipilih umat muslim sesuai dengan kondisi yang dihadapi.
Artikel ini akan mengungkap berbagai bacaan doa saat panas terik lengkap dengan artinya yang bisa dipelajari pada uraian berikut.
Doa Saat Panas Terik Nabi Muhammad SAW Singkat
Rasulullah SAW mengajarkan beberapa doa saat panas terik yang bisa diamalkan seluruh umat muslim. Doa-doa tersebut bisa dilafalkan kapan pun ketika menghadapi cuaca yang panas.
Doa-doa tersebut menjadi salah satu upaya untuk meminta kepada Allah SWT untuk mendinginkan bumi dengan cara meminta hujan yang bermanfaat. Berikut bacaan doa saat panas terik Rasulullah SAW yang dirawayatkan dalam beberapa hadis.
ADVERTISEMENT
1. Doa Saat Panas Terik dalam Hadis Bukhari dan Muslim
اَللَّهُمَّ أَغِثْنَا, اَللَّهُمَّ أَغِثْنَ, اَللَّهُمَّ أَغِثْنَ
Allāhumma agitsnā, allāhumma agitsnā, allāhumma agitsnā.
Artinya, "Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami. Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami. Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami."
Dikutip dari buku Doa Dzikir Muslimah karya Abu Ayyub El-Faruqi, doa ini dibaca Rasulullah saat sedang khutbah Jumat ketika seorang sahabat datang ke masjid menceritakan bencana kekeringan dan memohon kepada beliau untuk diturunkan hujan.
2. Doa Saat Panas Terik dalam Hadis Bukhari, Muslim, dan Abu Daud
Masih dari sumber yang sama, berikut bacaan doa saat panas terik dalam hadis riwayat Bukhari, Muslim, dan Abu Daud.
اللَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْئًا مُغِينَّا مَرِيئًا نَافِعًا غَيْرِ ضَاءٍ عَاجِلًا غَيْرَ أَجِلٍ.
Allâhummas qinâ ghaitsam mughîtsam mari`am nâfi'an ghaira dhârrin, 'âjilan ghaira âjilin.
Artinya, "Ya Allah, berilah kami hujan yang merata, menyegarkan tubuh, dan menyuburkan tanaman, bermanfaat, tidak membahayakan. Kami mohon hujan dengan segera, tidak ditunda-tunda."
ADVERTISEMENT
3. Doa Panas Terik Saat Khotbah Istiqa dalam Hadis Abu Dawud
Dikutip dari buku 444 Doa Rasulullah SAW yang disusun oleh Samir Mahmud Al-Husni, dari Aisyah ra bercerita, “Pada saat musim kemarau ada banyak orang mengadu kepada Rasulullah SAW tentang kemarau panjang karena lama tidak turun hujan.
Setelah itu, Rasulullah memerintahkan semua orang untuk sholat istisqa atau sholat mohon turun hujan. Pada hari yang ditentukan, saat pembukaan khutbah sholat Istisqa beliau membaca doa berikut:
Alhamdulillāhi rabbil ālamīn. Arrahmānir rahīm. Māliki yaumid dīn. Lā ilāha illallāhu yaf‘alu mā yurīd. Allahumma antallāhu. Lā ilāha illā anta. Antal ghaniyyu wa nahnul fuqara`. Anzil ‘alainal ghaitsa waj‘al mā anzalta ‘alainā quwwatan wa balaghan ilā hīn."
Artinya, Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam, Maha Pemurah, Maha Penyayang. Yang menguasai hari Pembalasan. Tidak ada tuhan yang layak disembah kecuali Allah. Dia melakukan apa saja yang dikehendaki.
ADVERTISEMENT
Ya Allah, Kau adalah Allah. Tidak ada tuhan yang layak disembah kecuali Engkau. Kau Maha Kaya. Sementara kami membutuhkan-Mu. Maka turunkanlah hujan kepada kami. Jadikanlah apa yang telah Kau turunkan sebagai kekuatan dan bekal bagi kami sampai hari yang ditetapkan
4. Doa saat Panas Terik Rasulullah riwayat Abu Awanah
Dikutip dari laman NU Online, selain bacaan doa di atas, ada lafal doa Istisqa yang pernah dibaca oleh Rasulullah SAW dalam hadis riwayat Abu Awanah yang berasal dari sahabat bernama Sa’ad ra. Berikut redaksinya:
اَللَّهُمَّ جَلِّلْنَا سَحَابًا، كَثِيفًا، قَصِيفًا، دَلُوقًا، ضَحُوكًا، تُمْطِرُنَا مِنْهُ رَذَاذًا، قِطْقِطًا، سَجْلًا، يَا ذَا اَلْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
Allāhumma jallilnā saḥāban, katsīfan, qashīfan, dalūqan, dhaḥūqan, thumthirunā minhu radzādzan, qith-qithan, sajlan, yā dzal jalāli wal ikrām.
Artinya: "Ya Allah ratakanlah hujan di bumi kami, tebalkanlah gumpalan awannya, yang petirnya menggelegar, dahsyat, dan mengkilat; sebuah awan darinya Kauhujani kami dengan tetesan deras hujan yang kecil, rintik-rintik, yang menyirami bumi secara merata, wahai Dzat yang Maha Agung lagi Maha Mulia."
ADVERTISEMENT
Doa Saat Panas Terik Nabi Sulaiman
Masih dari sumber yang sama, Nabi Sulaiman AS juga mengajarkan doa saat panas terik kepada umatnya. Ini tertuang dalam hadis riwayat Ahmad yang disahihkan oleh Imam Al Hakim.
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW pernah bercerita, “Nabi Sulaiman AS pernah melakukan Ibadah Istisqa, tetapi ia melihat seekor semut berposisi terlentang dan mengangkat tangan dan kakinya sambil berdoa:
اَللَّهُمَّ إِنَّا خَلْقٌ مِنْ خَلْقِكَ، لَيْسَ بِنَا غِنًى عَنْ سُقْيَاكَ
Allāhumma innā khalqun min khalqika, laysa binā ghinan ‘an suqyāka.
Artinya: Ya Allah, kami adalah salah satu makhluk-Mu. Kami tidak dapat berlepas ketergantungan dari anugerah air-Mu
ADVERTISEMENT
Menyaksikan hal tersebut, Nabi Sulaiman AS mengatakan kepada rakyatnya, “Mari kita pulang, kalian telah dimintakan anugerah air oleh doa makhluk hidup selain kalian.” Meskipun doa di atas dari seekor semut, nabi Sulaiman AS dan rakyatnya membatalkan rencana istisqa karena beliau merasakan keistimewaan doa tersebut.
Doa Saat Panas Terik Nabi Idris
Dikutip dari buku Dahsyatnya Doa Para Nabi oleh Syamsuddin Noor, Nabi Idris AS pernah berdoa memohon kepada Allah untuk melambatkan peredaran matahari serta menahan teriknya panas matahari.
Saking teriknya, Nabi Idris AS tertidur hingga bangun saat waktu matahari tenggelam. Doa yang dibaca nabi Idris AS yaitu:
وَقُل رَّبِّ أَدْخِلْنِى مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنِى مُخْرَجَ صِدْقٍ وَٱجْعَل لِّى مِن لَّدُنكَ سُلْطَٰنًا نَّصِيرًا
ADVERTISEMENT
Wa qur rabbi adkhilni mudkhala ṣidqiw wa akhrijni mukhraja ṣidqiw waj’al li mil ladungka sulṭanan naṣira
Artinya, Dan katakanlah: “Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong.
(IPT)