Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
7 Amalan 10 Malam Terakhir Ramadan yang Perlu Dilakukan Umat Muslim
29 Maret 2024 20:40 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah bagi umat Islam di seluruh dunia. Pada bulan ini, ada 10 malam hari terakhir yang memiliki berbagai keutamaan. Untuk itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan 10 malam hari terakhir Ramadan.
ADVERTISEMENT
Sepuluh hari terakhir bulan Ramadan merupakan penutup puasa yang penuh berkah. Setiap umat Islam dinilai dari amalan penutupnya. Itu sebabnya, hendaknya bagi umat Muslim untuk menghidupkan 10 malam terakhir Ramadhan untuk meraih berkah Lailatul Qadar.
Mengutip dari buku Mukjizat Lailatul Qadar, Arif M. Riswanto, Lailatul Qadar merupakan malam diturunkannya Al-Quran. Malam ini memiliki banyak keutamaan hingga Nabi Muhammad saw menyebut malam ini lebih baik dari 1000 bulan.
7 Amalan 10 Malam Terakhir Ramadan
Mengutip dari laman kemenag.go.id, berikut adalah berbagai amalan 10 malam hari terakhir Ramadan yang perlu dilakukan umat muslim untuk menghidupkan malam-malam yang penuh berkah ini.
1. Qiyamul Lail
Qiyamul Lail merupakan istilah untuk salat malam yang dianjurkan untuk dikerjakan pada 10 malam terakhir Ramadan. Qiyamul lail ini menjadi salah satu amalan yang banyak dikerjakan umat Islam pada bulan Ramadan, seperti salat tahajud, salat tarawih, dan salat witir.
ADVERTISEMENT
Sholat tarawih dikerjakan di setiap malam selama bulan Ramadan. Biasanya, waktu pelaksanaan salat tarawih ini setelah melaksanakan salat isya sampai waktu fajar. Selain salat tarawih, juga dapat mengerjakan qiyamul lail lainnya, yaitu salat witir.
Salat witir ini menjadi penyempurna rangkaian salat malam di bulan Ramdan. Salat sunnah ini juga menyimpan keutamaan yang bermanfaat bagi yang mengerjakannya. Berikut adalah keutamaan atas siapa yang melakukan qiyamul lail di bulan Ramadhan:
Pertama, orang yang rutin melaksanakan qiyamul lail maka akan pergi ke surga tanpa dihisab. Sebagaimana oleh hadis dari Asma’ binti Yazid Rasulullah bersabda
وعن اسماء بنت يزيد عن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال يحشر الناس في صعيد واحد يوم القيامة فينادى مناد فيقول اين الذين كانت تتجافى جنوبهم عن المضاجع فيقومون وهم قليل فيدخلون الجنة بغير حساب ثم يؤمر سائر الناس الى الحساب- رواه البيهقي
ADVERTISEMENT
Artinya: “Dari Asma’ binti Yazid, Rasulullah SAW bersabda, pada hari kiamat manusia akan dikumpulkan dalam satu tempat. Lalu mereka akan mendapatkan panggilan: 'di mana orang-orang yang mengangkat lambung mereka dari tempat tidurnya untuk melaksanakan qiyamul lail?' Mereka yang melakukan qiyamul lail hanya sedikit. Kemudian mereka diperintahkan untuk masuk ke surga tanpa dihisab” HR. Al-Baihaqi
Kedua, bagi yang melaksanakan qiyamul lail akan memperoleh pahala dan pengampunan dosa. Sebagaimana hadis berikut.
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: “Barang siapa melakukan qiyam Ramadan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759)
Ketiga, orang yang melaksanakan qiyamul lail akan mendapatkan kehormatan di dunia maupun di akhirat. Sebagaimana hadis Sahal bin Said, Rasulullah bersabda
ADVERTISEMENT
عَن سهل بن سعد قَالَ جَاءَ جِبْرِيل إِلَى النَّبِي صلى الله عَلَيْهِ وَسلم فَقَالَ: يَا مُحَمَّد عش مَا شِئْت فَإنَّك ميت واعمل مَا شِئْت فَإنَّك مجزى بِهِ واحبب من شِئْت فَإنَّك مفارقه وَاعْلَم أَن شرف الْمُؤمن قيام اللَّيْل وعزه استغناؤه عَن النَّاس
Artinya: “Jibril datang menemui Rasulullah dan berkata, wahai Muhammad, hiduplah sesukamu karena sungguh engkau pasti mati. Berbuatlah sesukamu karena sungguh kamu akan mendapat balasan dari apa yang kamu perbuat. Dan cintailah sesukamu karena pasti engkau akan berpisah. Ketahuilah bahwa kehormatan seorang mukmin adalah mereka yang melakukan qiyamul lail dan tidak bergantung hanya kepada orang lain”
2. I'tikaf
I'tikaf merupakan ibadah dengan berdiam diri di masjid untuk mengharapkan kedatangan atau turunnya malam Lailatul Qadar. I'tikaf ini dilakukan dengan beribadah di dalam masjid sepanjang hari. Maksud ibadah ini berupa salat sunah, dzikir, dan tadarus.
ADVERTISEMENT
I’tikaf ini dianjurkan pada 10 malam terakhir di bulan Ramadan karena waktu Lailatul Qadar masih menjadi rahasia Allah. Dalam sebuah hadis, Rasulullah saw menyatakan bahwa i’tikaf di 10 malam terakhir Ramadan berarti dapat beri’tikaf bersama beliau.
مَنِ اعْتَكَفَ مَعِي فَلْيَعْتَكِفَ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ
Man aetakaf maei falyaetakif aleashr al'awakhir
Artinya: "Siapa yang ingin beri’tikaf bersamaku, maka beri’tikaflah pada sepuluh malam terakhir" (HR Ibnu Hibban).
3. Membaca Al-Quran (Tilawah)
Keutamaan seseorang yang membaca Al-Qur'an pada bulan Ramadan adalah pahalanya akan dilipatgandakan. Jika 1 huruf mendapat ganjaran 10 kebaikan (rahmat) dari Allah Swt, maka pada 10 malam hari terakhir Ramadan pahalanya bisa mencapai 700 kali lipat.
Tilawah Al-Qur’an menjadi salah satu ibadah yang ringan dilakukan dan memiliki keutamaan yang besar. Salah satu contohnya adalah tradisi mengejar khataman Al-Qur’an atau biasa disebut tadarus. Apalgi jika lebih digiatkan lagi di 10 hari terakhir Ramadan.
ADVERTISEMENT
Pada akhir bulan Ramadan akan menjadi kebahagiaan tersendiri bagi pribadi muslim, khususnya bagi mereka yang setiap hari bergulat dengan aktivitas pekerjaan, sehingga tadarus Al-Qur’an sebanyak-banyaknya menjadi salah satu target yang realistis.
Hal ini juga dijelaskan dalam hadis berikut:
عن أبي أمامة قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول اقرءوا القرآن فإنه يأتي يوم القيامة شفيعاً لأصحابه
Ean 'abi 'umamat qal samiet rasul allah salaa allah ealayh wasalam yaqul aqra'uu alquran fa'iinah yati yawm alqiamat shfyeaan li'ashabih
Artinya: “Dari Abu Umamah, ia berkata, ‘Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Hendaklah kalian membaca Al-Qur’an karena ia nanti akan datang sebagai pemberi syafa’at bagi pembacanya pada hari Kiamat,’” (HR Bukhari dan Muslim).
ADVERTISEMENT
4. Bertaubat
Pada 10 malam terakhir Ramadan juga dapat diisi dengan merenungkan diri atas kesalahan-kesalaha yang sudah dilakukan. Pada malam terakhir Ramadan ini menjadi kesempatan dalam memperbaiki diri yang baik dan memohon ampunan kepada Allah.
Dalam memohon ampunan kepada Allah Swt, umat Islam dianjurkan untuk bersungguh-sungguh memperbanyak dzikir dan istighfar. Karena orang yang paling mulia dan dibanggakan oleh Allah Swt di hadapan para malaikat adalah orang-orang yang berdzikir.
Di dalam hadis Rasulullah saw bersabda,
"Wahai sekalian manusia. Taubatlah (beristighfar) kepada Allah karena aku selalu bertaubat kepada-Nya dalam sehari sebanyak 100 kali"(HR. Muslim).
5. Membaca Doa Lailatul Qadar
Doa menjadi salah satu amalan 10 malam terakhir Ramadan yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad saw adalah sebagai berikut. Sebagaimana dalam hadis Rasulullah yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi,
ADVERTISEMENT
Aisyah RA berkata, "Wahai Rasulullah, bagaimana bila aku mengetahui malam Lailatul Qadar, apa yang harus aku ucapkan?" Rasulullah menjawab, "Ucapkanlah, 'Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'anni (Ya, Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, dan suka memberi maaf, maka maafkanlah aku)'."
Berikut adalah bacaan doa Lailatul Qadar untuk diamalkan.
اَللّٰهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌ كَرِيْم تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّيْ يَاكَرِيْم
Allohumma innaka ‘afuwwun kariim tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii.
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan senang memaafkan, maka maafkanlah kesalahanku” (HR At Tirmidzi dan Ibnu Majah).
6. Umrah
Umrah pada 10 hari terakhir Ramadan lebih baik dari 10 hari pertama dan kedua. Hal ini dikarenakan terdapat keutamaan dan pahala besar. Bahkan, pahalanya disebutkan sebanding dengan berhaji bersama Rasulullah saw.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, bagi setiap umat Islam yang ingin melaksanakan ibadah umrah pada bulan Ramadan harus menyiapkan niat dengan benar. Bukan hanya untuk rekreasi, tapi karena ingin mendekatkan diri kepada Allah Swt.
7. Bersedekah
Bersedekah pada 10 malam terakhir Ramadan tidak hanya berupa zakat fitrah dan zakal mal, tetapi juga dianjurkan untuk memperbanyak sedekah sunah untuk berbagi kebahagiaan di hari raya Idul Fitri. Hal ini dapat berbentuk harta, pangan, pakaian, dan lain sebagainya.
Dengan bersedekah dapat menjadi salah satu amalan utama di 10 malam terakhir sebagai ungkapan syukur atas dipertemukan kembali dengan Ramadan, serta untuk menyempurnakan ibadah puasa dan ibadah-ibadah individu lainnya. Sebagaimana firman Allah Swt,
تَتَجَافٰى جُنُوْبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُوْنَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَّطَمَعًاۖ وَّمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ ١٦
ADVERTISEMENT
tatajâfâ junûbuhum ‘anil-madlâji‘i yad‘ûna rabbahum khaufaw wa thama‘aw wa mimmâ razaqnâhum yunfiqûn
“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan penuh harap, dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.” (Qs. As-Sajdah: 16).
Demikian tujuh amalan 10 malam hari terakhir Ramadan yang perlu dilakukan umat muslim dalam mendapatkan berkah di malam Lailatul Qadar. (HEN)