Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
7 Amalan Sunnah Bulan Dzulhijjah yang Dianjurkan
10 Juni 2024 10:33 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan yang mulia. Ada beberapa amalan sunnah bulan Dzulhijjah yang jika dikerjakan dapat mendatangkan pahala dan menghapus dosa. Berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW, bulan Dzulhijjah termasuk dalam bulan haram, yakni bulan yang dilarang untuk berperang.
ADVERTISEMENT
"Setahun ada 12 bulan, di antaranya terdapat 4 bulan haram: tiga yang awal adalah Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Muharam. Sedangkan Rajab yang penuh kemuliaan antara dua Jumadil dan Sya'ban." (HR Bukhari)
Jadi, sudah sepatutnya umat Islam memperbanyak amal baik, termasuk mengerjakan amalan sunnah bulan Dzulhijjah. Apa saja sederet amalan tersebut?
Amalan Sunnah Bulan Dzulhijjah
Keistimewaan Dzulhijjah tak hanya sebatas bulan haram. Keistimewaannya juga terletak pada 10 hari pertama yang disebutkan secara khusus di Al-Quran dan hadis, salah satunya surat Al-Fajr ayat 2:
وَلَيَالٍ عَشْرٍۙ ٢
Artinya: "Demi malam yang sepuluh," (QS Al-Fajr: 2)
Mengutip buku Amalan Ibadah Bulan Dzulhijjah oleh Hanif Luthfi, Lc., MA., menurut Ibnu Katsir, yang dimaksud dari 10 malam di ayat tersebut adalah 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.
ADVERTISEMENT
Nabi Muhammad SAW juga bersabda bahwa 10 hari pertama bulan Dzulhijjah adalah hari-hari yang utama.
"Hari-hari yang paling utama di dunia adalah sepuluh hari (pertama) dari Dzulhijjah." (HR Imam At Thabrani)
Berikut ini sederet amalan sunnah bulan Dzulhijjah yang apabila dikerjakan dapat mendatangkan pahala dan menghapus dosa.
1. Puasa 9 Hari Pertama Dzulhijjah
Meski 10 hari pertama mengandung keistimewaan, puasa sunnah bulan Dzulhijjah hanya dilakukan hingga hari kesembilan. Sebab, hari ke-10 adalah Hari Raya Idul Adha, salah satu waktu yang diharamkan untuk berpuasa.
Mengutip laman Nu Online, barang siapa yang melaksanakan puasa Dzulhijjah, maka ia akan mendapatkan pahala berlipat, dibebaskan dari api neraka, dan dosanya dihapus.
ADVERTISEMENT
2. Puasa Tarwiyah
Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada 8 Dzulhijjah. Dalam sebuah hadis, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan puasa di hari Tarwiyah.
"Siapa yang puasa 10 hari, maka untuk setiap harinya seperti puasa sebulan. Dan untuk puasa pada hari Tarwiyah seperti puasa setahun, sedangkan untuk puasa hari Arafah seperti puasa dua tahun."
3. Puasa Arafah
Selain puasa Tarwiyah, ada juga anjuran untuk mengerjakan puasa Arafah dalam sebuah hadits. Puasa ini dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah, sehari sebelum Idul Adha. Keistimewaan puasa Arafah disebutkan dalam hadis berikut:
"... Puasa hari Arafah, saya berharap kepada Allah agar menjadikan puasa ini sebagai penebus (dosa) satu tahun sebelumnya dan satu tahun setelahnya ..." (HR. Muslim)
4. Berkurban
Berkurban adalah ibadah yang bertujuan untuk meneladani dan menghidupkan sunnah Nabi Ibrahim AS. Selain itu, berkurban juga cara untuk melatih keikhlasan melepas sebagian milik seseorang kepada Allah.
ADVERTISEMENT
Perintah berkurban ini terdapat dalam Al-Quran, yakni surat Al-Kautsar ayat 2 dan Al-Hajj ayat 28. Selain itu, dalam sebuah hadis Rasulullah SAW juga bersabda:
"Siapa yang memiliki kelapangan tapi tidak menyembelih kurban, janganlah mendekati tempat salat kami." (HR Ahmad, Ibnu Majah, dan Al-Hakim)
Hukum berkurban adalah sunnah. Hal tersebut dijelaskan Imam as-Syafi'i dalam kitab Al-Umm:
"Dan telah sampai kepada kami bahwa Abu Bakar dan Umar radhiyallahu 'anhuma pernah tidak melaksanakan ibadah kurban karena khawatir beliau berdua selalu dijadikan teladan sampai ada yang melihat mereka berdua kemudian mengira bahwa berkurban itu wajib."
Beberapa keutamaan dari berkurban adalah diampuni dosanya dan mendapatkan pahala. Bahkan, bagi orang yang belum mampu untuk berkurban, tetapi menyaksikan prosesinya, ia akan mendapatkan keutamaan pula.
ADVERTISEMENT
5. Tak Memotong Rambut dan Kuku
Bagi orang yang berkurban, disunnahkan untuk tak memotong rambut dan kuku setelah memasuki bulan Dzulhijjah. Dalam hadis riwayat Muslim, Rasulullah bersabda:
"Jika sudah masuk sepuluh hari pada bulan Dzulhijjah dan salah satu di antara kalian ada yang ingin berkurban, maka janganlah dia sekali-kali mengambil (memotong) rambutnya dan jangan pula dia sekali-kali memotong kukunya." (HR Muslim)
6. Perbanyak Dzikir
Beberapa ayat Al-Quran secara khusus menjelaskan tentang perintah untuk berdzikir di hari-hari tertentu, termasuk di sepuluh hari Dzulhijjah. Salah satu perintah berdzikir terdapat dalam surat Al-Hajj ayat 28.
لِّيَشْهَدُوْا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ فِيْٓ اَيَّامٍ مَّعْلُوْمٰتٍ عَلٰى مَا رَزَقَهُمْ مِّنْۢ بَهِيْمَةِ الْاَنْعَامِۚ فَكُلُوْا مِنْهَا وَاَطْعِمُوا الْبَاۤىِٕسَ الْفَقِيْرَۖ ٢٨
Artinya: "(Mereka berdatangan) supaya menyaksikan berbagai manfaat untuk mereka dan menyebut nama Allah pada beberapa hari yang telah ditentukan atas rezeki yang telah dianugerahkan-Nya kepada mereka berupa binatang ternak. Makanlah sebagian darinya dan (sebagian lainnya) berilah makan orang yang sengsara lagi fakir." (QS Al-Hajj: 28)
ADVERTISEMENT
Anjuran untuk berdzikir pada bulan Dzulhijjah juga terdapat dalam hadis berikut:
"Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah SWT, dan lebih dicintai oleh Allah SWT amal-amalnya dan hari-hari sepuluh awal Dzulhijjah. Maka, perbanyaklah di hari-hari itu membaca tahlil, takbir, dan tahmid."
7. Salat Idul Adha
Sunnah lain di bulan Dzulhijjah adalah salat Idul Adha . Hal tersebut disebutkan dalam Al-Quran surat Al-Kautsar ayat 2.
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ ٢
Artinya: "Maka, laksanakanlah salat karena Tuhanmu dan berkurbanlah!" (QS Al-Kautsar: 2)
Beberapa ulama menyebutkan bahwa perintah salat dalam ayat tersebut maksudnya adalah salat id.
(NSF)