Konten dari Pengguna

7 Amalan Sunnah sebelum dan sesudah Sholat Idul Adha

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
9 Mei 2024 12:40 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Amalan Sunnah sebelum dan sesudah Sholat Idul Adha. Unsplash/Mufid Majnun.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Amalan Sunnah sebelum dan sesudah Sholat Idul Adha. Unsplash/Mufid Majnun.
ADVERTISEMENT
Salat Iduladha merupakan ibadah dua rakaat yang dilaksanakan di pagi hari tepatnya setahun sekali pada tanggal 10 Dzulhijjah. Umat Islam dianjurkan melakukan berbagai amalan sunnah sebelum dan sesudah sholat Idul Adha untuk menambah keutamaan di hari raya.
ADVERTISEMENT
Iduladha juga disebut sebagai Hari Raya Kurban atau Lebaran Haji. Pada Hari Iduladha, umat muslim mengawalinya dengan melaksanakan salat 2 rakaat secara berjemaah dan kemudian dilanjutkan dengan menyembelih hewan kurban.
Mengutip dari buku Amalan Ibadah Bulan Dzulhijjah, Hanif Luthfi, Lc., MA (2019: 21), di bulan Dzulhijjah pada sepuluh hari pertama ini memiliki banyak kebaikan yang bisa diamalkan para umat muslim untuk mendapatkan pahala sebanyak mungkin.

Amalan Sunnah sebelum Sholat Idul Adha

Ilustrasi Amalan Sunnah sebelum dan sesudah Sholat Idul Adha. Pixabay/Mohamed Hasan.
Terdapat beberapa amalan sunah sebelum dan sesudah salat Iduladha yang sebaiknya dijalankan umat muslim. Menjalankan amalan sebelum salat Idul Adha tentunya akan menambah kebaikan dan pahala. Berikut di antaranya:

1. Mandi Sebelum Salat Iduladha

Mandi di pagi hari saat hendak salat Iduladha di masjid merupakan amalan sunah. Islam menganjurkan umatnya untuk menyucikan diri sebelum beribadah dengan tujuan untuk membersihkan anggota badan dari bau yang tidak sedap dan membuat badan lebih segar.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana aktivitas lainnya, sebelum melakukan mandi Iduladha, umat Muslim dianjurkan untuk membaca niat. Berikut adalah contoh bacaan niat mandi Iduladha:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِيَوْمِ عِيْدِ الْاَضْحَى ِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla liyaumi 'iidil Adha sumbatan Lillahi Ta'aalaa
Artinya, “Saya niat mandi pada hari Raya Idul Adha Sunnah karena Allah Taala.”

2. Berangkat Pagi-Pagi

Salat Iduladha dilaksanakan pada pagi hari. Oleh karena itu, umat Muslim dapat berangkat pagi-pagi menuju lokasi salat Iduladha . Hal ini kecuali bagi imam karena disunnahkan berangkat ketika hendak melaksanakan salat Iduladha.
Sambil menunggu salat berjamaah, jemaah bisa duduk sambil bertakbir dan berzikir saat pagi hari. Kesempatan ini tentu menjadi hal yang baik, terlebih salat Iduladha hanya dilakukan satu tahun sekali saja.
ADVERTISEMENT

3. Memakai Pakaian Terbaik

Saat akan melaksankan salat Iduladha, juga disunahkan memakai pakaian terbaik yang kita miliki. Pakaian yang terbaik bukan berarti pakaian baru dan mahal. Karena sebaik-baiknya pakaian di hadapan Allah adalah pakaian “taqwa”.
Mengutip dari buku Fiqih Sunnah 2 oleh Sayyid Sabi, Ja'far bin Muhammad berkata, "Rasulullah saw memakai burda hibarah (jenis pakaian buatan Yaman) pada tiap hari raya." (Bada'i al-Matn fi Tartib Musnad asy-Syafi'i no. 5485)
Sedangkan, menurut Ibnul Qayim, "Pada kedua hari raya (Idulfitri dan Iduladha), Rasulullah saw biasa mengenakan pakaian yang terbaik dan ada sepasang pakaian beliau yang khusus digunakan pada salat hari raya dan salat Jumat."

4. Memakai Wewangian

Selain sunah untuk menggunakan pakaian terbaik ketika salat Iduladha, memakai wewangian juga merupakan salah satu amalan sunah salat Iduladha. Baik itu Idulfitri maupun Iduladha. Hal ini sebagaimana kebiasaan Rasulullah saw.
ADVERTISEMENT
Hasan ash-Shibti mengatakan bahwa, "Rasulullah memerintahkan pada hari raya agar mengenakan pakaian yang terbagus, memakai wangi-wangian yang terbaik, dan berkurban dengan hewan yang paling berharga." (Mustadrak Hakim, jilid IV, hlm. 230, 231).
Ali bin Abi Thalib ra berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memerintahkan kami untuk memakai pakaian terbaik dan wewangian terbaik yang kami miliki pada dua hari raya.” (HR, Hakim)

5. Melaksanakan Salat Idul Adha

Umat Islam dianjurkan untuk melakukan salat Iduladha, termasuk para perempuan, remaja, janda, ataupun anak-anak. Bahkan, Rasulullah pun memerintahkan wanita (bagi yang sedang haid) tetap ikut ke tempat salat untuk mendengarkan khutbah di pinggir tempat salat.
Ummu Athiyyah berkata, "Kami diperintahkan oleh Rasulullah saw agar memerintahkan keluar para gadis dan wanita yang haid pada kedua hari raya agar mereka menyaksikan kebaikan pada hari itu dan juga doa dari kaum muslimin. Dan hendaknya wanita-wanita yang haid terpisah dari tempat salat." (HR. Bukhari)
ADVERTISEMENT
Sedangkan, menurut Ibnu Abbas, "Rasulullah saw keluar dengan seluruh istri dan anak-anak perempuannya pada dua hari raya." (HR. Ibnu Majah)

6. Melewati Jalan yang Berbeda dan Berjalan Kaki

Menurut para ulama, salah satu amalan sunah Iduladha adalah melewati jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang salat Iduladha, bagi imam ataupun makmum. Hal ini sebagaimana Jabir mengatakan,
"Pada hari raya (ketika berangkat dan pulang dari shlat Id) menempuh jalan yang berlainan." (HR. Bukhari)
Selain itu, pendapat ini merujuk pada salah satu hadits yang telah diriwayatkan oleh Abu Hurairah:
“Apabila Rasulullah saw pergi shalat Ied (hari raya), ketika pulang, beliau menempuh jalan yang berlainan dengan jalan yang beliau lalui ketika pergi.” (HR. Ibnu Majah)
Jika tempat salat Iduladha cukup dekat dan mudah untuk dijangkau, sebaiknya kita berjalan kaki menuju tempat salat Iduladha mengikuti sunnah Rasulullah. Hal ini sebagaimana yang disampaikan dalam sebuah hadis,
ADVERTISEMENT
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berangkat shalat ‘id dengan berjalan kaki, begitu pula ketika pulang dengan berjalan kaki.“ (HR. Ibnu Majah)

7. Tidak Makan Sebelum Sholat Idul Adha

Terakhir, amalan sunah sebelum salat Iduladha adalah untuk tidak makan, berbeda dengan Idulfitri yang disunahkan untuk makan, sebelum salat Iduladha umat muslim disunnahkan untuk tidak makan terlebih dahulu.
Selain itu, berdasarkan hadis riwayat Buraidah Radhiyallahu Anhu, makan baru dilakukan selepas melaksanakan salat Idul Adha serta menyembelih hewan kurban.
“Rasulullah saw tidak keluar pada hari Idulfitri sebelum makan, dan tidak makan pada hari Iduladha hingga beliau menyembelih qurban.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)

Amalan Sunnah sesudah Sholat Idul Adha

Ilustrasi Amalan Sunnah sebelum dan sesudah Sholat Idul Adha. Pixabay/suhailsuri.
Tak hanya sebelum, ada beberapa amalan sunah sesudah salat Iduladha yang sebaiknya dijalankan umat muslim. Berikut diantaranya:
ADVERTISEMENT

1. Makan Setelah selesai Salat Iduladha

Idulfitri dan Iduladha memiliki perbedaan antara aturan sunah makan. Pada hari raya Idulfitri sebelum melaksanakan salat Ied disunahkan untuk makan. Sementara ketika hari raya Iduladha, disunahkan untuk makan setelah selesai melaksanakan salat.
Hal ini sebagaimana sesuai dengan sunnah yang dilakukan Nabi saw. “Diriwayatkan dari ‘Adullah Ibnu Buraidah dari ayahnya (yaitu Buraidah Ibnu al-Husaib) ia mengatakan:
"Rasulullah saw pada hari Idulfitri tidak keluar sebelum makan, dan pada hari Iduladha tidak makan sampai salat lebih dahulu.” [HR. at-Tirmidzi].

2. Ibadah Kurban

Kurban merupakan amalan pada hari tasyrik bulan Dzulhijah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah saw seperti yang dijelaskan dalam hadis Riwayat Imam Bukhori dan Imam Muslim yang artinya:
“Rasulullah saw beribadah kurban 2 ekor domba warna putih bersih dan bertanduk bagus. Aku melihat Rasulullah saw meletakkan kakinya ke atas sisi tanduk (kanan) hewan kurban itu sambil menyebut nama Allah dan bertakbir. Rasulullah saw menyembelih kedua hewan kurban itu dengan tangannya sendiri.”
ADVERTISEMENT

3. Ibadah Haji

Ibadah haji menjadi salah satu ibadah sunnah yang penting bagi umat Islam, karena merupakan ibadah yang memiki makna dan perjuangan yang tidak mudah untuk bisa berkunjung ke rumah Allah Swt. Seperti yang dijelaskan dalam firman Allah Swt dalam QS. Al-Hajj ayat 27:
“Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh.”
Demikian beberapa amalan sunnah sebelum dan sesudah sholat Idul Adha untuk menambah keutamaan dan pahala di hari raya Idul Adha. (LA)