Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
7 Contoh Hewan Metamorfosis Sempurna dari Telur hingga Imago
4 Maret 2024 14:43 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mengetahui contoh hewan metamorfosis sempurna bisa menambah pemahaman tentang materi daur hidup hewan tersebut. Materi ini termasuk dalam mata pelajaran Biologi kelas 4 SD.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Biologi : Jilid 3 yang ditulis Diah Aryulina pada 2004, metamorfosis adalah perubahan ukuran, bentuk, dan bagian-bagian tubuh hewan dari suatu tahapan ke tahapan berikutnya. Metamorfosis dibagi menjadi dua, yaitu metamorfosis sempurna dan tidak sempurna.
Metamorfosis diatur hormon yang membuat ukuran tubuh hewan bertambah, dibentuknya bagian-bagian tubuh, dan jaringan terorganisasi. Untuk memahami lebih jelas, simak beberapa contoh hewan metamorfosis sempurna di bawah ini.
Contoh Hewan Metamorfosis Sempurna
Seperti yang telah disebutkan di atas, metamorfosis dibagi menjadi dua, yaitu metamorfosis sempurna dan tak sempurna.
Mengutip buku berjudul Siklus Hidup dan Pelestarian Hewan dan Tumbuhan Langka terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 2017, metamorfosis sempurna adalah proses perubahan bentuk tubuh hewan dari kecil hingga besar dengan empat tahapan.
ADVERTISEMENT
Adapun tahapan dalam siklus hidup hewan metamorfosis sempurna, yaitu telur - larva - pupa atau kepompong - hewan dewasa atau imago. Ada beberapa contoh hewan metamorfosis sempurna, berikut uraiannya:
1. Kupu-kupu
Kupu-kupu adalah salah satu jenis serangga yang banyak dijumpai di taman dengan banyak bunga. Kupu-kupu dewasa memiliki sayap yang indah, tetapi sebenarnya hewan ini berasal dari ulat.
Kupu-kupu merupakan serangga yang mengalami metamorfosis sempurna. Hal tersebut karena kupu-kupu memiliki tahap pertumbuhan dari ulat, yang bentuk tubuhnya sangat berbeda dengan kupu-kupu dewasa.
Proses metamorfosis kupu-kupu mengalami empat tahapan, dimulai dari telur, kemudian larva atau ulat, lalu berubah menjadi kepompong atau pupa, dan terakhir menjadi kupu-kupu dengan sayap yang indah.
Kupu-kupu dewasa meletakkan telur di permukaan daun. Telur kemudian menetas menjadi ulat yang akan makan dedaunan selama berhari-hari.
ADVERTISEMENT
Ulat akan tumbuh semakin besar dan berhenti makan setelah 15 hingga 20 hari. Ulat yang besar akan berubah menjadi kepompong atau pupa yang menggantung di ranting tumbuhan atau daun.
Masa kepompong berlangsung selama berhari-hari sebelum menjadi kupu-kupu. Setelah sempurna dan cukup waktunya, kupu-kupu keluar dari kepompong dan tumbuh menjadi kupu-kupu dewasa.
2. Nyamuk
Hewan yang mengalami metamorfosis selanjutnya adalah nyamuk. Seperti diketahui, nyamuk bergerak dengan cara terbang, tetapi ternyata sebagian besar siklus hidup nyamuk dihabiskan di air.
Semua jenis nyamuk melewati empat tahapan siklus hidup, yaitu telur, larva atau jentik, pupa atau kepompong, dan dewasa. Dari empat tahapan tersebut, tiga tahapan awal nyamuk berkembang dan hidup di air.
ADVERTISEMENT
Nyamuk dewasa bertelur di permukaan air. Apabila telur tersebut diletakkan di luar air, usia hidupnya tak akan lama dan telur akan rusak atau mati. Dimulai dari telur ini, siklus hidup nyamuk pun berlangsung.
Setelah telur menetas, tahapan selanjutnya adalah berubah menjadi larva atau jentik. Jentik hidup dan mendapatkan makanan dari air yang kemudian semakin besar dan berubah menjadi pupa atau kepompong. Waktu yang dibutuhkan seekor nyamuk saat menjadi kepompong adalah 1 sampai 2 hari saja.
Setelah itu, pupa akan berubah menjadi nyamuk dewasa dan perlahan naik ke udara meninggalkan air. Nyamuk yang sudah dapat terbang akan meneruskan hidupnya.
Proses siklus hidup nyamuk mulai dari telur hingga menjadi nyamuk dewasa seperti di atas membutuhkan waktu tak lama, hanya 3 hingga 10 hari.
ADVERTISEMENT
3. Lalat
Lalat adalah serangga yang dianggap pembawa bibit penyakit, seperti menyebarkan tifus, kolera, dan disentri. Hal ini karena lalat yang banyak ditemukan di tempat sampah atau tempat-tempat kotor lainnya.
Sebelum menjadi lalat dewasa yang bisa terbang, ternyata lalat bermula dari belatung. Karena perubahan bentuk tubuh yang signifikan tersebut, membuat lalat digolongkan ke dalam hewan metamorfosis sempurna.
Adapun siklus hidup lalat dimulai dari telur, kemudian menetas menjadi larva atau belatung, dan berubah menjadi pupa atau kepompong, setelah itu tumbuh menjadi imago atau lalat dewasa.
Lalat dewasa meletakkan telurnya di tempat-tempat timbunan sampah atau di atas makanan terbuka. Telur tersebut akan menetas dalam waktu 12 hingga 24 jam dan berubah menjadi belatung yang bentuknya seperti cacing kecil berwarna putih.
ADVERTISEMENT
Belatung banyak dijumpai di kotoran yang basah dan makanan membusuk. Masa hidup belatung sebelum berubah menjadi kepompong adalah 4 sampai 7 hari.
Kepompong atau pupa lalat berbentuk lonjong dengan warna cokelat tua. Setelah waktunya cukup, lalat dewasa keluar dari dalam pupa. Lalat dewasa akan melanjutkan siklus hidupnya lagi dengan mengeluarkan telur.
4. Katak
Katak adalah hewan amfibi yang bisa hidup di dua alam, yaitu air dan darat. Katak dewasa bergerak dengan cara melompat menggunakan kaki belakang yang panjang. Namun, ternyata katak muda adalah berudu atau kecebong yang bentuknya mirip ikan dan hidup di air.
Katak adalah hewan bukan serangga yang mengalami metamorfosis sempurna, terlihat dari tahap pertumbuhan yang berbeda dari telur hingga menjadi katak dewasa.
ADVERTISEMENT
Siklus hidup katak dimulai dari telur yang diletakkan di dalam air. Telur katak akan menetas menjadi berudu atau kecebong dengan ciri-ciri tumbuh di air, memiliki ekor, bergerak dengan cara berenang seperti ikan, dan tak memiliki kaki. Berudu bernapas menggunakan insang.
Berudu akan tumbuh semakin besar dan muncul sepasang kaki belakang, kemudian diikuti sepasang kaki depan. Semakin berudu besar, semakin memendek ekornya dan berubah menjadi katak muda.
Katak muda akan tumbuh semakin besar menjadi katak dewasa yang bernapas dengan paru-paru dan kulit. Katak dewasa akan lebih sering tinggal di darat, tetapi akan kembali ke air untuk bertelur dan siklus hidup katak baru pun dimulai lagi.
5. Lebah
Hewan yang mengalami metamorfosis sempurna selanjutnya adalah lebah. Mengutip buku Arif Cerdas untuk Sekolah Dasar Kelas 5 oleh Christiana Umi pada 2024, lebah mengalami empat tahapan siklus hidup, yaitu fase telur, menjadi larva, kemudian berubah menjadi kepompong atau pupa, dan terakhir menjadi lebah dewasa.
ADVERTISEMENT
Fase pertama lebah adalah dari telur, di mana ratu lebah akan menaruh telur di dalam lubang-lubang sarang lebah. Setiap satu lubang di sarang akan berisi satu telur lebah.
Kemudian, telur akan menetas dan tinggal di dalam sarang. Larva lebah diberi makanan oleh lebah pekerja. Saat larva tersebut sudah tumbuh dan mencapai ukuran maksimal, para lebah pekerja akan menutup bagian atas atau lubang sarang dan larva mengalami proses menjadi pupa atau kepompong.
Usai sel-sel tubuh telah terdiferensiasi secara sempurna, lebah dewasa akan keluar dari kepompong dan siap menjalankan tugas masing-masing.
6. Semut
Semut juga termasuk hewan dengan metamorfosis sempurna. Siklus hidup semut dimulai dari seorang ratu semut yang meletakkan telur, baik telur yang dibuahi atau tidak. Telur yang tak dibuahi akan menjadi semut jantan, sementara yang dibuahi akan menjadi telur betina.
ADVERTISEMENT
Telur semut berbentuk oval dan kecil, serta berwarna putih hampir transparan. Telur membutuhkan waktu seminggu hingga dua minggu untuk menetas, tergantung dengan jenis spesiesnya.
Setelah menetas, telur semut berubah menjadi larva yang tak memiliki mata dan kaki. Larva semut mengalami proses moulting dengan ditandai munculnya rambut dan pengait. Bentuk ini akan memudahkan semut pekerja membawa larva ke sarangnya.
Pada tahapan ketika larva dibawa semut pekerja ke sarang, larva akan berganti bulu beberapa kali, tergantung bagaimana semut tersebut memberi mereka makanan.
Larva akan tumbuh semakin besar hingga siap menjadi pupa atau kepompong. Bentuk kepompong mirip dengan semut dewasa, hanya saja kaki dan antenanya masih terlipat.
Kemudian, usai mencapai 6 hingga 10 minggu, pupa akan menetas dan berubah menjadi semut dewasa.
ADVERTISEMENT
7. Kutu
Terakhir, kutu yang mengalami daur hidup dari telur, larva, kepompong atau pupa, dan menjadi kutu dewasa. Kutu melalui semua fase tersebut selama kurang lebih 21 hari.
Berbeda dengan hewan lainnya, siklus hidup kutu cukup fleksibel. Ketika sudah mencapai fase pupa, kutu tak langsung keluar dari kepompong, tetapi melihat kondisi terlebih dahulu.
Ketika suhu terlalu dingin, kutu akan tetap di dalam kepompong beberapa minggu atau bulan. Kemudian, setelah kondisi membaik, kutu baru keluar dari kepompong dan tumbuh menjadi kutu dewasa.
(NSF)