Konten dari Pengguna

7 Puisi tentang Maulid Nabi untuk Anak SD yang Penuh Makna

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
27 September 2023 16:03 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi anak-anak SD yang sedang merayakan Maulid Nabi. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak-anak SD yang sedang merayakan Maulid Nabi. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Saat ini, banyak murid yang mencari puisi tentang Maulid Nabi untuk anak SD sebagai bahan referensi. Dalam rangka menyambut Maulid Nabi, biasanya guru-guru SD di Indonesia memberikan tugas kepada para murid untuk membuat puisi.
ADVERTISEMENT
Maulid Nabi merupakan perayaan kelahiran Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriah.
Mengutip buku Kisah Nabi Muhammad SAW oleh Ajen Dianawati, Nabi Muhammad SAW lahir di Kota Makkah pada tahun Gajah. Sebab, kelahiran beliau bertepatan dua bulan setelah pasukan gajah menyerang Makkah.
Hingga kini, hampir seluruh Muslim di dunia memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad. Namun, masing-masing orang umumnya memiliki cara yang berbeda dalam memperingati hari kelahiran Nabi.
Tidak terkecuali untuk anak-anak Muslim yang masih duduk di bangku SD. Artikel ini akan membahas tentang puisi Maulid Nabi yang bisa dijadikan referensi.

Puisi tentang Maulid Nabi untuk Anak SD

Ilustrasi umat Muslim yang merayakan Maulid Nabi. Foto: Pexels
Dikutip dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa contoh puisi tentang Maulid Nabi untuk anak SD yang bisa dijadikan bahan referensi:
ADVERTISEMENT

1. Puisi 1: Maulid Nabi

Mengutip buku Tarian Pena (Antologi Puisi) oleh Muthi' Ahmad, berikut contoh puisinya:
Gelapnya malam yang begitu mencekam
Seakan membuat lentera menjadi padam
Hati yang tidak karuan...
Ingin sekali mendapati sebuah siraman
Siraman rohani...
Membuat hati ini menjadi suci
Bagaikan gelas guci...
Yang penuh dengan intan yang murni
Perbedaan adalah suatu rahmat
Di balik itu terdapat beribu nikmat
Tanpa mengedepankan sikap sok taat
Dengan hujaah yang diplomat
Maulid Nabi Muhammad...
Adalah merupakan implementasi kemantapan i'tiqad
Atas diberikannya limpahan rahmat
Bukannya kok dianggap sesat...

2. Puisi 2: Maulid Nabi

Mengutip buku Selalu Ada Jalan Keluar (Sajak: Antologi Puisi) oleh Ahmad M. Sewang, berikut adalah puisinya:
Anta syamsun anta badrun
ADVERTISEMENT
Anta nurun fawqa nurin
Engkau bagai mentari
menyinari semesta alam
Engkau bagai purnama
di tengah kerdipan jutaan bintang
Marwahmu bagai magnek
yang mempesona sejak 14 abad silam
Engkau cahaya di atas cahaya
Membawa terang di malam kelam
Menuntun manusia ke alam terang
Engkau manusia paripurna
Menjadi teladan dengan akhlak karimah
Menjadi sumber mata air kebaikan
Laksana embun penyejuk hati
Miliaran manusia jadi saksi
Menyebut namamu sembilan kali sehari-semalam
Tatkala manusia dalam kekeringan rohani
Pengaruhmu meluas di planet bumi
Engkau selalu terasa hadir dalam hati
Engkau jadi model sepanjang masa
dari bangun tidur hingga ke tempat tidur
Ya Rabbi salli ala Muhammad
ADVERTISEMENT
Ya Rabbi salli alaihi wa sallim
Ya Rabbi ballighul wasilah y
Ya Rabbi khussahu bil fadilah

3. Puisi 3: Muhammad SAW

Berikut ini adalah puisi karya Bilqis Nur Sakilatul Mawaddah yang dikutip dari buku Antologi Puisi Skenario Kuasa Sang Pencipta:
Muhammad sang peneduh jiwa
Terdengar tangisan bahagia
Angin yang berhembus selembut sutra
Terasa hangat pelukan sang Ibunda
Menyambut lahirnya seorang bayi istimewa
Bagai butir mutiara penyejuk jiwa
Sang Muhammad bin Abdullah
Dengan kekurangannya yang tak bisa menulis dan membaca
Menuntunnya dalam takdir Allah SWT
Ketika dalam kesunyiannya di Gua Hiro, mendapatkan wahyu pertamanya
Dakwah yang sulit diterima masyarakat
Godaan-godaan dan siksaan tak bisa dihindarkan
Ketika perang tanpa henti membela islam
ADVERTISEMENT
Yang harus diteladani umatnya hingga sekarang
Dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad
Kini engkau telah tiada, meninggalkan cahaya imanmu untuk selalu dikenang umatmu hingga hari akhir nanti tiba
Wahai Rasulku, Nabiku, dan Junjunganku
Selamatkanlah kami hambamu yang hina ini dengan syafaatmu
Wahai sang peneduh jiwaku...
Puisi tentang Maulid Nabi untuk anak SD. Foto: Unsplash/David Rodrigo

4. Puisi 4: Nabi yang Penuh Kasih

Nabi Muhammad, nabi yang penuh kasih
Nabi yang selalu menyayangi dan membantu orang lain dengan tulus
Mari kita ikuti jejaknya
Menjadi pribadi yang baik
Menolong sesama
Menjaga hati selalu bersih

5. Puisi 5: Maulid Nabi yang Penuh Berkah

Maulid Nabi yang penuh berkah
Hari ini hari yang istimewa
Hari Nabi Muhammad dilahirkan
Membawa cahaya yang cerah
Kita merayakan kelahirannya
Dengan senyuman di hati
Menyebarkan cinta dan kedamaian
Untuk semua orang yang kita temui
ADVERTISEMENT
Mari kita mengikuti ajarannya
Dengan hati yang tulus dan ikhlas

6. Puisi 6: Kelahiran Sang Nabi

Kelahiran sang Nabi, bercahaya seperti bulan purnama
Nabi Muhammad, membawa cahaya dari Allah
Ia datang membimbing, dengan pesan suci
Untuk mengajari kita hidup yang benar dan berarti
Mari kita merayakan hari ini
Dengan sukacita dan syukur
Untuk Nabi yang penuh kasih dan teladan yang tulus
Kita berjanji untuk mengikuti ajarannya dengan hati yang tulus
Dan menjalani hidup dengan penuh cinta

7. Puisi 7: Merintis Rindu pada Habibanaku

Berikut puisi karya Indana Zaharo yang dikutip dari buku Antologi Puisi Skenario Kuasa Sang Pencipta.
Bertabur beribu kerinduan
Berjuta keberkahan
Disertai doa dan banyaknya pengharapan
Serta pengampunan
Diiringi alunan cinta dan angan yang ingin berjumpa
Ketika menyebut namamu dalam kalbuku
ADVERTISEMENT
Yahabibanaku,
Sholawat atasmu tak hentinya selalu tercurahkan
Di setiap retorika rindu
Yang menghadirkan salam beserta kasihnya
Kelak syafaatmu yang selalu dinanti
Semoga akan selalu hadir
Di hari akhir nanti
(SFR)