7 Tahapan Hari Akhir dalam Islam beserta Tanda-tandanya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
5 Maret 2024 22:27 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Tahapan Hari Akhir. Pexels/ Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tahapan Hari Akhir. Pexels/ Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejatinya, kehidupan di dunia ini tidaklah abadi. Akan datang sebuah hari akhir di mana semua kehidupan di alam semesta berakhir. Dalam Islam, ada beberapa tahapan hari akhir dan tanda-tandanya.
ADVERTISEMENT
Dalam buku Akidah dan Akhlak, Taofik Yusmansyah (2006:2), berakhirnya kehidupan di seluruh jagat raya ini merupakan salah satu dari rukun iman yang harus diyakini umat Islam.
Pada hari itu, manusia akan dibangkitkan kembali untuk dimintai pertanggungjawaban atas segala perbuatan yang dilakukan selama hidup di dunia.

Tanda-tanda Hari Akhir

Ilustrasi Tahapan Hari Akhir. Unsplash/ Javier Miranda
Kapan terjadinya hari akhir atau kiamat hanya diketahui oleh Allah Swt. Tidak ada satu orang pun termasuk nabi dan malaikat yang bertugas meniup sangkakala, yakni malaikat Israfil.
Oleh karenanya, manusia diharapkan untuk selalu siap menghadapi hari akhir, karena hari ini bisa terjadi kapan saja.
Berakhirnya kehidupan ini ditandai dengan beberapa hal, seperti alam semesta yang hancur binasa, gunung-gunung meletus, langit runtuh, bumi mengeluarkan segala isinya, hingga pohon-pohon yang bertumbangan.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana firman Allah Swt. dalam QS. Ar-Rahman ayat 26-27:
Kullu man ‘alaihaa faan. Wayabqaa wajhu rabbika dzul jalaali wal ikraam.
Artinya: "Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan," (QS. Ar-Rahman [55]:26-27).
Adapun berdasarkan buku Akidah Akhlak (Taofik Yusmansyah (2006:7-9) menyebutkan tanda-tanda hari kiamat sebagaimana berikut ini:
ADVERTISEMENT

7 Tahapan Hari Akhir dan Tanda-tandanya

Ilustrasi Tahapan Hari Akhir. Unsplash/ Keith Hardy
Berakhirnya kehidupan di alam semesta juga menjadi awal kehidupan baru di akhirat. Peristiwa ini tentu tidak terjadi begitu saja, melainkan ada tahapannya. Berikut adalah 7 tahapan hari akhir berdasarkan buku Pendidikan Agama Islam, Bahrul Ilmi (2006:26-29):

1. Yaumul Barzah (Alam Barzah)

Yaumul Barzah adalah hari penantian manusia di alam kubur (barzah) setelah meninggal dunia. Alam barzah ini merupakan alam pembatas atau perantara alam dunia dan alam akhirat.
Di sinilah, manusia menunggu Yaumul Ba'ats atau Hari Kebangkitan. Selama menunggu dibangkitkan, Malaikat Munkar dan Nakir akan bertanya kepada manusia mengenai semua perbuatannya semasa hidup di dunia.

2. Yaumul Ba’ats (Hari Kebangkitan)

Pada hari ini, seluruh manusia yang telah meninggal akan dibangkitkan atau dihidupkan kembali. Setelah alam semesta hancur karena tiupan sangkakala yang pertama, malaikat Israfil kemudian meniup kedua kalinya untuk membangunkan manusia dari kuburnya.
ADVERTISEMENT
Manusia akan dihidupkan kembali dari kematian seperti sedia kala. Manusia yang wafat dalam keadaan terpotong sekalipun, akan dihidupkan kembali oleh Allah dalam bentuk yang utuh.

3. Yaumul Mahsyar (Manusia di Padang Mahsyar)

Setelah dibangkitkan dari kuburnya, manusia akan dikumpulkan di Padang Mahsyar tanpa tertinggal satupun, hari ini disebut dengan Yaumul Mahsyar atau Yaumul Hasyr.
Padang Mahsyar ini merupakan suatu tempat yang memiliki luas tujuh kali dari luas langit dan bumi sehingga seluruh umat manusia pasti akan berada di tempat ini.
Di sini, amal manusia akan dihitung satu persatu, dan digambarkan dengan keadaan yang sangat melelahkan. Matahari terasa berada di atas ubun-ubun sehingga manusia akan merasa kepanasan dan tidak bisa berlindung, kecuali orang yang beriman dan beramal saleh.
ADVERTISEMENT

4. Yaumul Hisab (Hari Perhitungan Amal)

Setelah berkumpul di Padang Mahsyar, setiap amal perbuatan manusia akan diperiksa dan diperhitungkan. Baik amal kecil atau sesederhana apapun yang dilakukan, akan dihitung dengan teliti tanpa terlewat satupun.
Sebagaimana firman Allah dalam QS. Az-Zalzalah ayat 7-8 berikut ini:
Fa may ya'mal misqāla żarratin khairay yarah. Wa may ya'mal misqāla żarratin syarray yarah.
Artinya: “Barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat biji zarrah, dia akan melihat balasan-Nya. Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat biji zarrah, dia akan melihat balasan-Nya,” (QS. Az-Zalzalah: 7-8).
Saat Yaumul Hisab, mulut manusia akan dikunci dan ditutup rapat, hanya anggota badan yang akan berbicara dan memberikan kesaksian atas segala tindakan yang dilakukan selama hidup.
Adapun amal yang pertama kali dihisab ialah salat. Jika manusia selama hidup tidak pernah melakukan rukun Islam yang kedua ini, maka balasan yang diperoleh adalah ditempatkan di Neraka Saqar. Sedangkan bagi manusia yang lalai akan salatnya akan ditempatkan di Neraka Wail.
ADVERTISEMENT

5. Yaumul Mizan (Hari Penimbangan Amal)

Setelah amal perbuatan manusia dihitung pada Yaumul Hisab, urutan hari akhir selanjutnya adalah Yaumul Mizan. Amal manusia akan ditimbang dengan seadil-adilnya tanpa ada seorang yang dirugikan.
Kata Mizan memiliki arti timbangan amal yang mampu mengukur dan menimbang segala perbuatan manusia, baik yang kecil maupun besar, berat maupun ringan, bahkan niat manusia dapat ditimbang juga.
Tidak akan ada yang menambah atau mengurangi timbangan amalnya, karena timbangan pada hari ini, dilakukan dengan sangat adil dan jujur.
Hal ini dibuktikan dalam QS. Al-Anbiya ayat 47 yang berbunyi:
Wa nadla‘ul-mawâzînal-qistha liyaumil-qiyâmati fa lâ tudhlamu nafsun syai'â, wa ing kâna mitsqâla ḫabbatim min khardalin atainâ bihâ, wa kafâ binâ ḫâsibîn.
Artinya: “Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tidak ada seorang pun dirugikan walau sedikit; sekalipun hanya seberat biji sawi, pasti Kami mendatangkannya (pahala). Dan cukuplah Kami yang membuat perhitungan,” (QS. Al-Anbiya: 47).
ADVERTISEMENT

6. Yaumul Sirath (Hari Melewati Jembatan)

Yaumul Sirath ini merupakan hari manusia melewati jembatan bernama Shirat yang menuju surga dan membentang di atas Neraka Jahanam. Bagi orang yang beriman dan beramal saleh, jembatan ini akan mudah dilaluinya.
Sebaliknya, bagi orang kafir dan melakukan memiliki kejahatan sepanjang hidupnya, maka akan terpeleset dan jatuh ke Neraka Jahanam.

7. Yaumul Jaza (Hari Pembalasan)

Setelah amal dihitung dan ditimbang, manusia akan memeroleh balasan yang setimpal sesuai dengan apa yang diperbuatnya. Kemudian melewati jembatan Shirat, dan tibalah tahapan terakhir yakni Yaumul Jaza atau hari pembalasan.
Pada Hari Pembalasan, manusia akan dikelompokkan menjadi tiga golongan:
ADVERTISEMENT
Bagi orang kafir tanpa iman dan amal baik, akan dimasukkan ke dalam neraka untuk selama-lamanya. Seperti yang telah disampaikan Allah Swt. dalam QS. Al-Baqarah [2] ayat 39:
Wal ladzina kafaruu wa kadz-dzabuu bi-aa yaatinaam uulaa-i-ka ash habun-nar, hum fii haa khaaliduun.
Artinya: “Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah [2]:25).
Bagi orang beriman dan memiliki amal saleh, akan dimasukkan ke dalam surga untuk selama-lamanya. Sebagaimana janji Allah dalam QS. Al-Baqarah [2] ayat 25:
Wa basy-syiril ladzina aamanuu wa ‘amilush shaalihaati anna lahum jannatin tajrii min tahtihal anhaar, kulla maa ruziquu minhaa min tsamaratin rizqaa, qaa luu haadzaal ladzii ruziqnaa min qablu wa utuu bi hii mutasyaa bi haa. Wa lahum fii haa azwaa jun muthah-haratun wa hum fii haa khaaliduun.
ADVERTISEMENT
Artinya: Sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh bahwa untuk mereka (disediakan) surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Setiap kali diberi rezeki buah-buahan darinya, mereka berkata, “Inilah rezeki yang diberikan kepada kami sebelumnya.” Mereka telah diberi (buah-buahan) yang serupa dan di sana mereka (memperoleh) pasangan-pasangan yang disucikan. Mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah [2]: 25).
Golongan ini diperuntukkan bagi orang yang beriman, namun banyak melakukan perbuatan dosa sehingga timbangan amal salehnya lebih ringan.
Untuk itu, manusia yang termasuk golongan ini akan ditempatkan di Neraka Hawiyah untuk sementara hingga habis dosa-dosanya.
Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam QS. Al-Qariah [101] ayat 6-11 berikut ini:
ADVERTISEMENT
Fa ammā man tsaqulat mawāzīnuh. Fa huwa fī 'īsyatir rādhiyah. Wa ammā man khaffat mawāzīnuh. Fa ummuhū hāwiyah. Wa mā adrāka mā hiyah. Nārun hamiyah.
Artinya: “Barangsiapa yang berat timbangan (kebaikan)-Nya, dia berada dalam kehidupan yang menyenangkan. Adapun orang yang ringan timbangan (kebaikan)-Nya, tempat kembalinya adalah (neraka) Hawiyah. Tahukah kamu apakah (neraka Hawiyah) itu? (la adalah) api yang sangat panas." (QS. Al-Qari’ah [101]:6-11).
Setelah hari kiamat, ada 7 tahapan hari akhir yang dilalui manusia, mulai dari Yaumul Barzah hingga Yaumul Jaza.
Semoga penjelasan di atas dapat menambah pengetahuan dan menjadi pengingat agar manusia senantiasa menyiapkan diri dan semakin dekat dengan Allah Swt. (fat)
ADVERTISEMENT