Konten dari Pengguna

8 Contoh Cerita Fiksi Pendek dengan Berbagai Tema

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
20 Juni 2022 17:48 WIB
·
waktu baca 13 menit
clock
Diperbarui 14 Maret 2023 11:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi membaca cerita fiksi sekaligus berimajinasi dengan alur cerita yang disajikan. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi membaca cerita fiksi sekaligus berimajinasi dengan alur cerita yang disajikan. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Cerita fiksi merupakan karya sastra yang ditemukan dalam berbagai bentuk. Dalam penciptaannya, cerita fiksi terbentuk dari imajinasi sang penulis. Lantas, seperti apa contoh cerita fiksi pendek?
ADVERTISEMENT
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, fiksi artinya rekaan, berdasarkan khayalan, dan tidak berdasarkan kenyataan.
Cerita fiksi dapat diartikan sebagai karya sastra yang menceritakan sesuatu dengan sifat rekaan, khayalan, dan sesuatu yang tidak ada, sehingga tidak perlu dicari kebenarannya dalam dunia nyata.

Contoh Cerita Fiksi Pendek

Ilustrasi membaca cerita fiksi pendek sebagai hiburan. Foto: Unsplash
Menyadur dalam buku SUPER COMPLETE KELAS 4, 5, 6 SD/MI karagan Meity Mudikawaty dkk., berikut tiga contoh cerita fiksi pendek dengan latar cerita dan penokohan yang berbeda-beda.

1. Rawa Pening

Pada suatu masa di zaman dahulu hiduplah seorang anak yang sakti yang dengan kesaktian tersebut membuat seorang penyihir jahat menjadi iri kepadanya.
karena merasa tersaingi, penyihir jahat itu dengan teganya melakukan sihir kepada anak itu, efek dari sihir itu membuat badan anak tersebut badannya penuh luka dengan bau yang sangat menyengat dan akhirnya tidak ada seorang pun yang mau mendekat kepadanya.
ADVERTISEMENT
Suatu hari anak sakti ini mendapatkan mimpi, bahwa sebenarnya ada seseorang wanita yang bisa mengobati penyakitnya tersebut. Lalu anak itu pergi mendatangi setiap kampung untuk mencari perempuan tersebut.
Tapi karena luka dan baunya yang keluar sangat mengganggu anak ini senantiasa di usir oleh masyarakat. mereka merasa jijik dan mengusirnya dengan kejam.
Tiba pada suatu waktu ada pesta, dan anak ini dapat masuk dalam pesta tersebut, tapi beberapa orang mengusir dan mencaci maki. kemudian diseret keluar, ketika diseret ia berpesan kepada orang yang ada di pesta tersebut.
“Dengan menancapkan satu lidi di atas tanah dan hanya dirinya yang dapat mencabutnya”
Anak tersebut melakukan hal itu karena merasa kesal atas perlakuan mereka kepadanya. beberapa orang mengabaikan perkataan anak tersebut tapi mereka juga penasaran dengan ucapannya dan mencoba mencabut lidi itu, namun tidak seorang pun yang dapat mencabutnya.
ADVERTISEMENT
Hingga tanpa orang sadari anak itu mencabut lidi tersebut dan keluarlah air dan menjadi mata air, semakin lama air yang keluar semakin deras hingga menenggelamkan daerah itu, hingga menjadi telaga yang di beri nama rawa pening.
Tidak ada satu orang pun yang selamat kecuali wanita yang telah menolongnya, serta memberikan rumah dan merawatnya.

2. Singa dan Pemuda Baik

Di sebuah perkampungan hiduplah seorang pemuda miskin yang sebatang kara. Ia tidak memiliki harta apapun kecuali gubuk rapuh peninggalan orang tuanya. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya, pemuda tersebut selalu mencari kayu bakar di hutan. Kemudian, kayu tersebut dijual atau ditukar dengan bahan pokok lainnya.
Meski hidup serba kekurangan dan tidak memiliki siapa-siapa, pemuda tersebut sangat baik dan juga penyabar. Pada suatu hari saat mencari kayu bakar di hutan, ia mendengar suara auman keras di balik semak-semak. Ternyata auman tersebut adalah berasal dari seekor singa yang sedang kesakitan.
ADVERTISEMENT
Dengan rasa cemas, ia pun menghampiri singa tersebut yang sedang kesakitan karena punggungnya tertusuk kayu. Dengan penuh rasa takut, pemuda tersebut menghampiri sang singa sambil menenangkannya dengan berkata.
“Tenanglah wahai raja hutan, aku tidak akan menyakitimu apalagi membunuhmu. Aku akan membantu melepaskan kayu yang tertancap di punggungmu.”
Mendengar perkataannya tersebut, singa pun terdiam seolah-olah ia mempersilahkan sang pemuda untuk menolongnya. Tak lama kemudian, kayu yang berada di punggung singa berhasil dicabut. Si pemuda langsung lari dengan cepat karena merasa takut dimakan singa.
Ketika hendak kembali mencari kayu bakar, si pemuda tidak sengaja menabrak kereta milik raja hingga kereta tersebut terbalik. Meski sudah meminta maaf berkali-kali, raja tetap memerintahkan para pengawalnya untuk menangkap pemuda tersebut dan memenjarakan dia.
ADVERTISEMENT
Tapi sangat naas, karena sang pemuda setelah beberapa saat dipenjara langsung dijatuhi hukuman mati dengan cara di masukan ke dalam kandang yang berisi hewan buas, lalu pada suatu malam si pemuda mendapatkan hukuman tersebut dan dimasukkan ke dalam ruangan gelap yang berisi binatang buas.
Dengan perasaan sedih dan pasrah sang pemuda merelakan dirinya untuk menjadi santapan binatang buas tersebut. Tetapi si pemuda sangat heran, karena binatang buas itu tidak menyentuhnya hanya diam saja dan tidak menyentuhnya.
Saat beranjak siang, baru pemuda tersebut bisa melihat binatang apa yang terdapat dalam kandang tersebut. Ternyata, binatang tersebut adalah singa yang telah ia selamatkan beberapa hari yang lalu. Singa tersebut adalah binatang peliharaan kesayangan milik sang raja. Kemudian pemuda itu bertanya pada sng singa.
ADVERTISEMENT
“Kenapa kau tidak mau mematuhi perintah raja untuk memakanku wahai singa?”
Dan singa pun menjawab pertanyaan tersebut, “Mana mungkin aku bisa menyakiti orang yang telah menyelamatkan nyawaku.”

3. Penyihir Sombong

Di suatu desa yang damai dan tenteram hiduplah sepasang saudara kembar yang bernama Maman dan Momon. Keduanya memiliki kemampuan istimewa yaitu memiliki ilmu sihir. Tapi sifat keduanya sangat jauh berbeda, Maman memiliki sifat yang sangat sombong dan kasar. Sedangkan Momon mempunyai sifat yang baik dan juga penyabar.
Momon adalah kakak dari Maman yang selalu melarang adiknya untuk menunjukkan kemampuan sihirnya pada teman-temannya. Tapi karena Maman memiliki kemampuan yang lebih besar dari pada sang kakak, Maman akhirnya malah semakin menjadi-jadi dan tidak mengindahkan himbauan dari sang kakak. Ia mengubah semua benda di rumahnya menjadi batu. Bahkan ia juga mengubah hewan peliharaan orang tuanya menjadi batu.
ADVERTISEMENT
Sudah tidak terhitung berapa banyak nasihat dari Momon untuk tidak melakukan hal tersebut, namun maman tak pernah mendengarkan nasihat dari kakaknya tersebut. Terdapat satu benda di rumahnya yang belum ia ubah menjadi batu, yaitu sebuah cermin. Ia mencoba membacakan mantra di depan cermin untuk mengubahnya menjadi batu.
Akan tetapi, nahas bagi maman karena bacaan mantra tersebut malah berbalik ke arahnya dan ia pun menjadi batu. Momon sangat bingung dan sedih lalu mengunjungi guru sihir hebat untuk mengubah kembali sang adik. Namun, penyihir tersebut tidak bisa mengubahnya karena ternyata mantra tersebut bersifat abadi.
Dan yang bisa mengubahnya hanyalah orang yang membacakan mantra untuk mengubah benda menjadi batu atau Maman sendiri. Karena Ia telah berubah menjadi batu maka Ia tidak bisa mengucapkan mantra itu kembali.
ADVERTISEMENT
Mamanpun sangat menyesal karena telah menyalahgunakan sihirnya dengan sombong dan tidak bisa kembali menjadi manusia.
Ilustrasi mendengarkan cerita fiksi pendek dengan tokoh berupa bintang. Foto: Unsplash
Contoh teks fiksi pendek berikut ini, dihimpun dari buku Siswa Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas 9 milik Heriyanto, S.Pd., M.Pd. & Annis Yuniastuti, S.Pd., M.Pd. Selengkapnya, simak uraian di bawah ini.

4. Si Kancil dan Buaya

Suatu hari Si Kancil sedang berjalan-jalan di pinggir hutan. Dia hanya ingin mencari udara segar dan melihat matahari yang cerah bersinar. Di dalam hutan terlalu gelap karena pohon-pohon sangat lebat.
Si Kancil ingin berjemur di bawah terik matahari. Di sana ada sungai besar yang airnya dalam sekali. Setelah sekian lama berjemur, Si Kancil merasa ada yang berbunyi di perutnya. Wah, rupanya Si Kancil sudah lapar. Si Kancil membayangkan betapa nikmatnya kalau ada makanan kesukaannya yaitu metimun. Namun kebun ketimun ada di seberang sungai, bagaimana cara menyeberanginya ya? Si Kancil berfikir sejenak.
ADVERTISEMENT
Tiba-tiba Si Kancil melompat kegirangan, dan berteriak: “Buaya….buaya…. ayo keluaaaaar….. Aku punya makanan untukmu…!!” seperti itulah si Kancil berteriak kepada buaya-buaya yang banyak tinggal di sungai yang dalam itu. Tak lama kemudian, seekor buaya muncul dari dalam air, “Bruaaar… siapa yang teriak siang-siang begini.. mengganggu tidurku saja.” “Hei Kancil, diam kau.. kalau tidak aku makan nanti kamu.” Kata buaya kedua yang muncul bersamaan.
“Ada apa Kancil sebenarnya, ayo cepat katakan,” kata buaya.
“Begini buaya, maaf kalau aku mengganggu tidurmu, tapi aku akan bagi-bagi daging segar buat buaya-buaya di sungai ini,” makanya kalian harus keluar semua untuk menghabiskan daging-daging segar ini.
Mendengar bahwa mereka akan dibagikan daging segar, buaya-buaya itu segera memanggil teman-temannya untuk keluar semua.
ADVERTISEMENT
“Hei, teman-teman semua, ada makanan gratis nih! Ayo kita keluaaaar….!” pemimpin dari buaya itu berteriak memberikan komando. Tak berapa lama, bermunculanlah buaya-buaya dari dalam air.
“Nah, sekarang aku harus menghitung dulu ada berapa buaya yang datang, ayo kalian para buaya segera baris berjajar hingga ke tepi sungai di sebelah sana,” “Nanti aku akan menghitung satu persatu.”
Lalu tanpa berpikir panjang, buaya-buaya itu segera mengambil posisi, berbaris berjajar dari tepi sungai satu ke tepi sungai lainnya, sehingga membentuk seperti jembatan.
“Oke, sekarang aku akan mulai menghitung,” kata si Kancil yang segera melompat ke punggung buaya pertama, sambil berteriak,
“Satuuu….. duaaaa….. tigaaaa…..” begitu seterusnya sambil terus meloncat dari punggung buaya yang satu ke buaya lainnya. Hingga akhirnya si Kancil sampai di seberang sungai. Dan di dalam Hatinya tertawa, “Mudah sekali ternyata.”
ADVERTISEMENT
Begitu sampai di seberang sungai, Kancil berkata pada buaya, “Hai buaya-buaya bodoh, sebetulnya tidak ada daging segar yang akan aku bagikan. Tidakkah kau lihat bahwa aku tidak membawa sepotong daging pun?” “Sebenarnya aku hanya ingin menyeberangi sungai ini, dan aku butuh jembatan untuk lewat,” kata si Kancil.
“Haaaa!….huaaaaaahh… sialan… Kancil nakal, ternyata kita cuma dibohongi. Awas kau kancil ya.. kalau ketemu lagi saya makan kamu,” kata buaya-buaya itu geram.
Si Kancil segera berlari menghilang di balik pepohonan dan menuju kebun Pak Tani untuk mencari ketimun makanan kesukaannya.

5. Pengembala yang Suka Berbohong (The Boy Who Cried Wolf)

Di sebuah desa, hidup seorang bocah lelaki yang riang dengan ayahnya. Ayah anak laki-laki itu memberi tahu dia bahwa dia sudah cukup umur untuk mengawasi domba ketika mereka merumput di ladang.
ADVERTISEMENT
Setiap hari, ia harus membawa domba-domba itu ke ladang berumput dan mengawasinya saat mereka merumput. Namun, bocah itu tidak bahagia dan tidak ingin membawa domba ke ladang.
Dia ingin berlari dan bermain, tidak menonton domba yang membosankan merumput di lapangan. Jadi, dia memutuskan untuk bersenang-senang.
Dia berteriak, “Serigala! Serigala!” sampai seluruh desa datang berlari membawa batu untuk mengusir serigala sebelum bisa memakan domba mana pun.
Ketika penduduk desa melihat bahwa tidak ada serigala, mereka bergumam tentang bagaimana bocah itu membuang waktu mereka.
Keesokan harinya, bocah itu berteriak sekali lagi, “Serigala! Serigala!” dan, sekali lagi, penduduk desa bergegas ke sana untuk mengusir serigala.
Bocah itu menertawakan ketakutan yang disebabkannya. Kali ini, penduduk desa pergi dengan marah.
ADVERTISEMENT
Hari ketiga, ketika anak lelaki itu naik ke bukit kecil, tiba-tiba dia melihat serigala menyerang domba-dombanya.
Dia berteriak sekeras yang dia bisa, “Serigala! Serigala! Serigala! ”, Tetapi tidak ada satu pun penduduk desa yang datang untuk membantunya.
Penduduk desa berpikir bahwa dia mencoba membodohi mereka lagi dan tidak datang untuk menyelamatkannya atau domba-dombanya. Bocah itu kehilangan banyak domba pada hari itu, semua karena kejahilan dan sifatnya yang suka berbohong.

6. Bos yang Berwibawa

Seorang bos di sebuah perusahaan besar tiba-tiba melakukan inspeksi mendadak ke pabriknya untuk melihat kinerja para karyawannya. Di pabrik keempat, ia menemukan seorang pria muda yang tengah bersandar di dekat pintu, tampaknya ia tengah bersantai.
Semua pekerja yang ada di ruangan itu tengah sibuk bekerja, kecuali dirinya. Si bos segera menghampir pemuda tersebut dan bertanya, "Berapa gajimu seminggu?"
ADVERTISEMENT
Dengan sedikit terkejut, pemuda itu melihat ke arah si bos dan berkata, "Hm.. sekitar 100.000 per minggu, kenapa memangnya?"
Si bos mengeluarkan dompetnya dan mengambil dua lembar uang 100 ribu-an. Ia mengulurkannya pada si pemuda, "Ini gajimu untuk dua minggu dan cepat pergi dari sana. Aku tak mau melihatmu lagi!"
Dengan keterkejutan luar biasa dan juga takut, si pemuda segera meninggalkan tempat tersebut tanpa banyak bicara. Lalu dengan muka berwibawa si bos melihat para stafnya yang sedari tadi memperhatikan adegan itu. "Adakah yang tahu, dari divisi manakah pemuda pemalas tersebut?" tanya si bos.
Suasana menjadi hening sampai akhirnya seorang staf menjawab dengan sedikit ketakutan, "Ia tak bekerja di sini. Ia adalah pengantar pizza yang mengantar pesanan."
ADVERTISEMENT

7. Kisah Abu Nawas

Di sebuah negeri Timur Tengah tempatnya 1001 malam terjadi, ada seorang pemuda bernama Abu Nawas yang membuat geger warga kerajaan. Ia mengaku mau terbang kepada orang-orang namun tidak ada yang percaya padanya.
Sebab kabar Abu Nawas yang mau terbang sangat heboh, berita ini pun sampai ke telinga Baginda Raja. Baginda kemudian memerintahkan rakyatnya untuk berkumpul di alun-alun untuk menyaksikan Abu Nawas yang mau terbang, jika ia tidak berhasil maka Abu akan dihukum karena berbohong.
Abu Nawas kemudian naik ke menara yang tinggi dan mengepak-ngepakkan tangannya seperti mau terbang. Baginda Raja pun jenuh menunggu dan memanggil Abu Nawas turun ke bawah dan bertanya kenapa tidak kunjung terbang?
Abu Nawas pun menjawab ia bilang hanya mau terbang, bukan bisa terbang. Mendengar hal ini pun Baginda tidak jadi menghukum Abu karena ia tidak berbohong.
ADVERTISEMENT

8. Cerita Topan Anak yang Rajin

Di sebuah desa tinggallah seorang anak bernama Topan dengan ibunya. Topan dan ibunya tidak punya banyak harta, ibunya bekerja sebagai pedagang sayur di pasar dan Topan membantu ibunya dengan menggembalakan kambing milik saudagar di desanya.
Suatu hari ketika Topan menggembalakan kambing di padang rumput sambil membaca buku, datanglah seorang kakek tua yang terlihat kelelahan meminta izin pada Topan untuk menumpang duduk di bawah pohon.
Topan pun mempersilahkan kakek tersebut untuk duduk bersamanya bahkan menawarkan bekal minuman yang ia bawa dari rumah. Kakek bertanya kepada Topan, “Apakah Kamu tidak sekolah?” Dengan sedih Topan menjawab bahwa keluarganya tidak punya uang untuk menyekolahkan Topan.
Meski begitu, Topan tetap semangat dan rajin membaca dari buku-buku yang ia pinjam dari temannya. Keesokan harinya sepulangnya dari menggembalakan kambing, ibu Topan keluar dari rumah dan langsung memeluk Topan. Katanya, Topan mendapat undangan untuk masuk ke sekolah dengan biaya yang gratis.
ADVERTISEMENT
Alangkah kaget dan senangnya Topan ketika ia berangkat ke sekolah dan bertemu dengan si kakek yang duduk bersamanya waktu itu ternyata adalah kepala sekolah dari sekolah tempatnya ia akan belajar.
Cerita cerpen anak sekolah dasar tersebut sangat cocok diceritakan kepada anak-anak sekolah agar tetap rajin belajar dan menggapai cita-cita meski banyak batasnya.
Sifat Topan yang baik hati dan mau berbagi dengan sesama ketika bertemu dengan kakek tua yang terlihat lelah juga bisa jadi contoh yang baik agar anak bisa berbuat baik dengan siapa saja tidak memandang bulu dan tanpa mengharapkan kebaikan. Kebaikan yang dilakukan bisa dibalas dalam bentuk lain oleh orang lain.
ADVERTISEMENT

Jenis-Jenis Cerita Fiksi

Ilustrasi membaca cerita fiksi yang tersedia dalam berbagai jenis. Foto: Unsplash
Dalam penulisannya, cerita fiksi tidak memiliki batasan karena bergantung pada kreativitas dan imajinasi penulis. Selain itu, cerita fiksi tersusun atas tujuh unsur yang terdiri atas tema, tokoh, penokohan, plot, latar (tempat, waktu, sosial-budaya), amanat, dan sudut pandang.
Penulisnya pun memiliki tujuan tertentu dalam penciptaan cerita fiksi, di antaranya:
Dihimpun dari Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI yang ditulis oleh Moh. Shofiuddin Shofi, cerita fiksi terdiri atas 15 jenis. Simak masing-masing penjelasannya berikut ini:

1. Fiksi Historis

Fiksi historis merupakan penulisan cerita fiksi yang berdasarkan pada fakta sejarah. Dalam penulisannya, cerita ini terikat oleh fakta-fakta yang dikumpulkan melalui penelitian berbagai sumber, tetapi juga memberi ruang gerak untuk cerita fiksi.
ADVERTISEMENT

2. Fiksi Biografis

Sama seperti fiksi historis, penulisan cerita fiksi biografis didasarkan pada fakta biografis.

3. Fiksi Sains

Fiksi sains adalah penulisan cerita yang berlandaskan pada fakta ilmu pengetahuan.

4. Cerita Pendek (Cerpen)

Cerpen adalah karya sastra yang berbentuk prosa pendek.

5. Novelet

Karya yang panjang tulisannya lebih panjang dari cerpen, tetapi lebih pendek dari novel.

6. Novel/Roman

Novel adalah cerita berbentuk prosa yang menyajikan permasalahan secara kompleks dengan penggarapan unsur-unsur yang lebih luas dan detail.

7. Cerita Anak

Karya ini mencakup pengelompokan rentang umur yang beragam, mulai dari 3-5 tahun, 6-9 tahun, dan 10-12 tahun.

8. Novel Remaja

Novel ini ditulis dengan target pembaca adalah remaja, sehingga masalah yang disajikan sesuai dengan permasalahan remaja.

9. Dongeng

Dongeng merupakan cerita yang sepenuhnya hasil imajinasi atau khayalan penulis.

10. Fabel

Fabel adalah cerita fiksi tentang binatang yang memiliki perilaku seperti manusia.
ADVERTISEMENT

11. Hikayat

Hikayat adalah karya sastra lama Melayu berbentuk karangan bebas yang berisi mengenai undang-undang, silsilah, dan sebagainya.

12. Legenda

Legenda merupakan cerita fiksi yang bercerita tentang kejadian alam, asal-usul tempat, benda, atau kejadian di suatu daerah.

13. Mite

Cerita mite dibuat dengan latar belakang sejarah atau hal-hal yang sudah dipercayai orang banyak bahwa peristiwa tersebut pernah terjadi. Mite juga biasanya mengandung hal-hal gaib dan kesaktian yang luar biasa.

14. Cerita Penggeli Hati

Cerita ini dikenal juga dengan istilah cerita noodlehead, karena mengandung hampir semua budaya rakyat. Cerita ini biasanya mengandung unsur komedi, omong kosong, kemustahilan, ketololan dan kedunguan.

15. Cerita Perumpamaan

Cerita perumpamaan adalah dongeng kiasan yang mengandung nasihat dan bersifat mendidik.
ADVERTISEMENT
(VIO)